Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pemahaman Agama : Etimologis & Teologis

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pemahaman Agama : Etimologis & Teologis"— Transcript presentasi:

1 Pemahaman Agama : Etimologis & Teologis
Adistya Galih pratama (01) / XII IPA 5

2 Apakah Agama?

3 Standar Kompetensi / Kompetensi Dasar

4 Indikator

5 Memahami Agama: Dua Pendekatan Pendekatan Obyektif: Agama Sosiologi,
Anthropologi, Psikologi, Filsafat Feminis Pendekatan Subyektif: Teologi Unsur Keyakinan dan kepercayaan (yang tidak bisa dibuktikan Dengan pengamatan) Dianggap tidak penting Unsur Keyakinan dan kepercayaan (yang tidak bisa dibuktikan Dengan pengamatan) Dianggap paling penting

6 Pengertian Etimologis
Dari bahasa sansekerta: a dan gama. A = tidak; gama = kacau HINDU: Jalan ke Nirwana ISLAM: syari’at thariqah, shirathal mustaqim (Jalan lurus) Sidi Gazalba: Akar kata agama = gam = jalan CINA: Tao = Jalan JEPANG: Shinto = Jalan BUDHA: Delapan Jalan KRISTEN: Yesus menyebut dirinya “Akulah Jalan …”

7 Asal Bahasa Indonesia: Agama, Religi  Inggris : Religion  Latin : Religio. Religio berakar pada kata religare dan religere Religare = mengikat atau menyangkut  Religi = ikatan yang menyangkut hubungan manusia dengan yang ilahi. Religere = memperhatikan dengan seksama  Religi = rasa takut terhadap yang ilahi dan sebagai akibatnya memperhatikan dengan sungguh-sungguh

8 Pendapat Filsuf Cicero Kata religio dibentuk dari kata leg = mengamati atau berkumpul bersama. Religio artinya mengamati secara terus menerus tanda-tanda dari kedewaan.

9 Pengertian Kamus Besar BI
“Kepercayaan kepada Tuhan (dewa dsb) dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu” 3 Unsur pokok agama: sistem kepercayaan, sistem peribadatan, dan sistem peraturan-peraturan

10 Pendekatan Teologi Teologi berasal dari kata theos (Tuhan, Allah, Dewa dll), dan logos (ilmu, wacana) Harafiah: Pengetahuan tentang Tuhan. Teologi memahami segala sesuatu (manusia, sejarah, peristiwa-peristiwa) dalam kaitannya dengan Tuhan.

11 Keragaman Pendekatan Teologi
Tradisi Agama Yang Paling benar Dunia dan perubahan Itu buruk/ jahat Keyakinan dan Kebenaran Agama Mutlak; IP yang bertentangan ditolak Fundamentalis Memelihara dan memulihkan Tradisi agama dengan cara Yang kreatif dan dinamis Konservatif Penyesuaian tradisi agama Dengan dunia modern (kultural dan teologi) Reformatoris Agama hanya Alat mengenal Tuhan; Perlu belajar dari IP Melakukan interpretasi radikal Terhadap tradisi keagamaan Untuk menjawab persoalan kini Liberal

12 Kristen Fundamentalis: berusaha untuk menetapkan serangkaian keyakinan minimal dari ajaran Yudeo-Kristen untuk melawan pengaruh-pengaruh dari agama Kristen Modernis; paham ini menjadi sebuah gerakan yang memisahkan diri dari gereja-gereja Protestan arus utama. Kristen Konservatif: sebuah sub-divisi dari komunitas Yudeo-Kristen yang berpegang pada apa yang dianggap banyak orang sebagai nilai-nilai keagamaan konservatif dari iman Kristen. Kristen Liberal atau Modernis: aliran pemikiran Kristen yang muncul sebagai tantangan langsung terhadap ortodoksi Yudeo-Kristen yang tradisional konservatif.

13 Fungsi Agama dalam kajian Fungsional
Memberi semangat (suport) memberi hiburan dan rekosiliasi. Manusia perlu supor menghadapi masa depan tidak pasti, harapan dalam iman, hiburan ketika kecewa. Hubungan transendental melalui upacara persembayangan, merasa aman, identitas yang kokoh dalam menghadapi perubahan. Agama mensakralkan norma (Sebagai sosial kontrol) Sebagi kritik sosial (noma yang ada ditinjau ulang, sesuai fungsi kenabiannya). Memberi identitas; menyadarkan tentang siapa, mereka dan apa mereka. Sebagai solidaritas sosial. Pemerataan pendapatan Fungsi agama dapat membentuk watak bangsa, memberi semangat individu dan kelompok dalam hadapi krisis, disintegrasi bangsa. Memberi hiburan dan ketidak pastian masa depan, saatnya krisis akan berakhir.

14 Pentingnya Pendidikan Nilai Kristen
Keteladanan Guru, Orang tua, Moderat dan merenungkan firman Tuhan siang dan malam Maz 1. Menstranfer nilai berulang-ulang. Mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari Etika Kristen Proses tranfer nilai bagaimana seseorang sampai pada suatu pemilihan nilai Prinsip peserta didik harus diberi kesempatan untuk menjadi pelaku firman, aktif secara fisik dan mental. Firman itu harus menjadi daging. Bentuk pendidikan nilai budi pekerti untuk menjadi warganegara yang baik harus diintegrasikan setiap pelajaran penanaman nilai liberty, eqalitity, frienternity, unity, demokratisasi, kebangsaan, kebhinekaan, pluralisme. Yesus meneladani lintas SARA (orang samaria yang baik hati), kita harus mengasihi sesama secara totalitas, oleh karena itu pendidikan pluralisme penting untuk memgawa kabar damai. Ia peduli; sakit disembuhkan, lapar dicukupkan, mati dibangkitkan, lumpuh berjalan, buta melihat, Menolak agama Verbalistik, formalisme, iman dan perbuatan. Expresi iman dlm perbuatan thd sesama membutuhkan. Syalom Allah ad. Hakekat Kristen.

15 Tantangan-tantangan yang sering terjadi
Ada 2,yaitu : Internal Penjelasan Penjelasan Eksternal

16 Tantangan Internal Adalah tantangan yang berasal dari tubuh gereja itu sendiri .Kenyataan Gereja sebagai lembaga dan sebagai persekutuan melahirkan sejumlah konsekuensi terutama menyangkut fungsi gereja.Namun,sering terjadi gereja hanya menekankan aspek kelembagaan dan mengabaikan persekutuan. Gereja dipanggil untuk bersaksi, tetapi janganlah kesaksiannya itu terjebak pada sifat verbal dan simbolis. Artinya, kesaksian kita tidak hanya dengan kata-kata kelembagaan atau lambang-lambang keagamaan. Kesaksian yang sejati dilakukan dengan tulus hati, pikiran bersih melalui sikap dan perbuatan kita.

17 Tantangan Eksternal Adalah perubahan masyarakat yang di karena kan pengaruh dari dunia luar (Lingkungan hidup) seperti seperti pola hidup, tetapi tidak merasuk ke dalam sikap , karakter manusia. Tiga pokok utama tantangan eksternal Berbagai aliran dalam kekristenan Materialisme Pola hidup serba cepat

18 Materialisme Gereja mulai memandang bahwa yang paling penting adalah urusan fisik gereja (sarana dan prasarana).Oleh karena itu, seluruh kegiatan gereja di fokuskan pada pembangunan gereja secara fisik. Membangun gereja yang megah tidak masalah. Namun, bila hanya itu yang menjadi fokus utama, sehingga seluruh daya dikerahkan demi perwujudannya, maka tindakan itu tidak dapat di benarkan. Lagi pula adalah lebih baik mementingkan pembangunan kesejahteraan dan ekonomi warga jemaat dari pada pembangunan fisik.

19 Pola hidup serba cepat Manusia cenderung memperoleh segala sesuatu secara cepat dan mudah (Instan). Tidak hanya sebatas barang atau proses, tanpa disadari pola serba cepat dan mudah ini telah merasuk kedalam gaya hidup masyarakat. Mentalitas semacam ini, baik disadari maupun tidak telah merasuk kedalam kehidupan gereja. Segala proses kehidupan menjadi proses yang serba cepat dan mudah, misalnya saja mengenai kesembuhan, rezeki, dan pemahaman iman.

20 Berbagai aliran dalam kekristenan
Kita tidak dapat memungkiri kalau belakangan ini bermunculan berbagai aliran gereja. Masing-masing muncul dengan gaya dan ajaran yang berbeda. Hal ini menuntut kita untuk selalu bersikap kritis terhadap aliran gereja yang bermunculan tersebut. Contoh aliran agama sesat: YEHOVA

21 PERTANYAAN Dimanakah titik temu agama-agama ???
Sebut kan peran-peran agama dalam masyarakat !!! Apa fungsi agama dalam masyarakat ??? Jawaban Jawaban Jawaban

22 Semua agama bertemu pada titik ini: etika dan

23 Penyusun Adistya Galih P. (01) XII IPA 5

24 Referensi Id.wikipedia.org

25 Terima kasih kepada P. Misbah S.Kom. Selaku pembimbing kami.
PENUTUP Terima kasih kepada P. Misbah S.Kom. Selaku pembimbing kami.


Download ppt "Pemahaman Agama : Etimologis & Teologis"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google