Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

The Information-Processing Approach

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "The Information-Processing Approach"— Transcript presentasi:

1 The Information-Processing Approach
pertemuan 14 The Information-Processing Approach MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1 DIBUAT TAHUN : 2012 STASTUS PERBAIKAN : BARU TAHUN PERBAIKAN : --- DOSEN : TEAM TEACHING PK-FP-02-08

2 1. Sifat Pendekatan Pemrosesan Informasi
Pendekatan pemrosesan informasi  memanipulasi, memonitor, menyiasati informasi. Psikologi kognitif  perilaku dengan menguji proses mental. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

3 Sumber Kognitif: Kapasitas dan Kecepatan Pemrosesan Informasi
Dua sumber kognitif: 1. Peningkatan kapasitas  mengingat 1 topik atau dimensi atau berbagai masalah 2. Kecepatan pemrosesan  seberapa cepat dalam mengelolah informasi Reaction-time tasks Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

4 Mekanisme Perubahan Tiga mekanisme menurut Robert Siegler: 1. Pengodean (encoding)  penyimpanan 2. Otomatisasi (automaticity)  sedikit usaha atau tanpa usaha. 3. Pembuatan strategi (strategy constraction)  pembuatan prosedur. Contoh: the strategy of stopping. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

5 Modifikasi diri (self-modification)  yang lama digunakan utk sesuatu yg baru. Metakognisi  knowing about knowing Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

6 2. Perhatian (Attention)
Perhatian (attention)  fokus pada sumber mental. Terdapat 3 cara: 1. Selective attention  1 hal yg relevan 2. Divided attention  lebih dari 1 3. Sustained attention  terus-menerus 4. Executive attention  pelaksana Multitasking  lebih dari 2, 3 atau lebih. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

7 Perubahan Perkembangan
Selective Attention Prasekolah  Keterampilan sosial, prestasi, dan kesiapan sekolah. Anak-anak Sedikit Mencolok Remaja Lebih lama Penting Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

8 Strategi Membantu Anak-anak dalam Memperhatikan
Mendorong anak-anak untuk memperhatikan dan meminimalisasi gangguan. Menggunakan isyarat atau gerak tubuh untuk menanda sesuatu itu penting. Membantu siswa menghasilkan isyarat mereka sendiri atau frase ketika mereka harus memperhatikan. Membuat pembelajaran menjadi menarik. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

9 Menggunakan media dan teknologi dengan efektif.
Memfokuskan pada pembelajaran yang efektif untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Jangan membebani siswa dengan terlalu banyak informasi. Mengetahui perbedaan individu dalam keterampilan perhatian. Mempertimbangkan perubahan perkembangan dalam perhatian. Meminimalisasikan gangguan. Sesekali menerima perhatian dari gangguan tersebut. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

10 MEMORY What is memory? Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

11 The Main Body of Memory Encoding Storage Retrieval
Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

12 Encoding Rehearsal Deep processing > levels of processing theory
Elaboration Constructing images Organization > chunking Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

13 Storange Sensory memory Short term memory Long term memory
Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

14 Memory span Working memory: informasi dimanupalasi dan dikumpulkan untuk membantu kita membuat keputusan, menyelesaikan masalah, serta memahami bahasa tulis dan lisan. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

15 Baddeley: pandangan tentang working memory dan ketiga komponennya
The phonological loop (putaran fonologis) Visuospatial working memory (working memory visual) The central executive (Eksekutif sentral) Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

16 A model of three memory stores
Memory deklaratif : pengumpulan kembali informasi yang disengaja Memori procedural :pengetahuan nondeklaratif dalam bentuk keterampilan dan operasi kognitif Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

17 Memori Episodik dan Semantik
Psikolog kognitif Endel Tulbing membedakan antara dua subjenis memori deklaratif: 1.Memori Episodik 2.Memori Semantik Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

18 Memori Episodik Adalah ingatan mengenai informasi tentang waktu dan tempat terjadinya peristiwa dalam kehidupan. Contoh ingatan siswa tentang hari pertama sekolah. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

19 Memori Semantik (semantic memory)
Adalah memori yang berisi pengetahuan umum seorang siswa tentang dunia. Mencakup: 1. Jenis pengetahuan yang dipelajari di sekolah 2. Pengetahuan dalam bidang keahlian yang berbeda 3. Pengetahuan “sehari-hari” tentang makna kata, orang-orang terkenal, tempat-tempat penting dll Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

20 Bagaimana para siswa menyampaikan informasi dalam memori mereka?
Tiga kategori utama telah menyinggung pertanyaan ini: 1. Teori Jaringan (network theories) 2. Teori Skema (schema theories) 3. Teori jejak yang tidak jelas (fuzzy trace theory) Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

21 Teori Jaringan (network theories)
Mendeskripsikan bagaimana informasi diatur dan dihubungkan. Teori ini menekankan titik temu dalam jaringan memori. Titik temu tersebut mewakilan sebutan konsep. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

22 Teori Skema Bila dianalogikan seperti perpustakaan menyimpan buku, tetapi bila kita ingin mencari informasi dalam buku hal yang dapat kita temukan bukanlah “buku” yang benar-benar kita inginka melainkan hanya beberapa halaman saja dan kita harus merekontruksi sisanya. Teori Skema menyatakan bahwa ketika kita merekontruksi informasi, kita menyesuaikan dengan informasi yang sudah ada dalam diri kita. Skema adalah informasi-konsep, pengetahuan informasi tentang peristiwa yang sudah ada dalam pikiran seseorang. Skrip (script) adalah skema untuk suatu peristiwa, skrip sering memiliki informasi tentang fisik,orang-orang dan kejadian biasa. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

23 Fuzzy trace theory (teori jejak yang tidak jelas)
Menyatakan bahwa ketika individu melakukan pengodean informasi, proses ini menghasilkan dua jenis penyampaian memori: 1. Memori verbatim, yang terdiri atas detail-detail yang sangat tepat. 2. Jejak yang tidak jelas, yang merupakan pemikiran sentral dari informasi tersebut. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

24 Recalling (pemangilan kembali)
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemangilan informasi kembali: 1. Efek posisi serial (serial position effect) yaitu ingatan lebih baik diawal dan di akhir sebuah daftar daripada untuk hal-hal di tengah. 2. Sifat dari petunjuk yang digunakan orang-orang untuk mendorong memori mereka. 3. Prinsip kekhususan pengodean : bahwa asosiasi yang terbentuk saat pengodean / pembelajaran cenderung menjadi pemangilan kembali yang efektif. 4. Sifat dari tugas pemangilan kembali itu sendiri. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

25 Forgetting Inability to retrieve information, due to poor encoding, storage or retrieval. Forgetting is due to: Encoding Failure Storage Decay Lack of Retrieval Cues Interference OBJECTIVE 28-1| Explain why we should value our ability to forget, and distinguish three general ways our memory fails us. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara ( Psychology 7e in Modules

26 Retroactive Interference
Sleep avoids retroactive interference thus leading to better recall. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

27 Why do we forget? Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (


Download ppt "The Information-Processing Approach"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google