Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Oleh : Rudy Eko Rahardjo, SE, M.Kom

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Oleh : Rudy Eko Rahardjo, SE, M.Kom"— Transcript presentasi:

1 Oleh : Rudy Eko Rahardjo, SE, M.Kom
SINEMATOGRAFI Oleh : Rudy Eko Rahardjo, SE, M.Kom

2 Apa itu Sinematografi ? Berasal dari bahasa Yunani Kinema (gerakan) dan Graphoo atau Graphein (menulis / menggambar) Menulis dengan gambar yang bergerak

3 Tujuan Sinematografi Bagaimana membuat gambar bergerak ?
Seperti apakah gambar-gambar bergerak itu ? Bagaimana merangkai potongan2 gambar yang bergerak menjadi rangkaian gambar yang mampu menyampaikan maksud tertentu atau menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan suatu ide tertentu.

4 Tahapan Membuat Film Ide, idealnya unik dan original. Cara mencari ide al. Pengamatan, Jalan-jalan ke suatu tempat, Melamun, Menyadur sebuah karya, dll. Sasaran, untuk siapa karya sinema yang akan dibuat ? Tujuan, untuk apa karya sinema yang akan dibuat ? Contoh “membangkitkan nasionalisme” dibuat film Naga Bonar.

5 4. Pokok Materi, pesan apa yang akan disampaikan dari karya sinema yang akan dibuat ? 5. Sinopsis, ringkasan yang menggambarkan cerita secara garis besar. 6. Treatmen, penggambaran adegan-adegan yang nantinya akan muncul dalam cerita. Tidak mendetil. Contoh treatment itu seperti ini… “Ada seorang perokok yang sedang merokok dengan santainya. Kemudian tiba-tiba dia batuk- batuk dengan hebat dan agak lama. Sebelum beranjak pergi, orang itu membuang rokoknya sembarangan. Tiba-tiba muncul api…”

6 7. Naskah, bentuk mendetil dari cerita
7. Naskah, bentuk mendetil dari cerita. Dilengkapi dengan berbagai penjelasan yang mendukung cerita (seting environment, background music, ekspresi, semuanya…). Contoh naskah itu, seperti ini… FS. Ali mengayuh becak. Ais duduk merenung, tidak mempedulikan Ali yang bolak-balik menatapnya. Ali : Tidak perlu dipikir, Dik… Ais : (kaget) Heh? Apa, Bang?

7 8. Pengkajian, dilakukan oleh seorang ahli isi (content) atau ahli media. Yang dikaji, adalah apakah naskahnya sudah sesuai dengan tujuan semula? Dan hal-hal yang mirip seperti itu… 9. Produksi Prototipe, dibagi jadi 3 sub-tahap : a. Pra-produksi (penjabaran naskah, casting pemain, pengumpulan perlengkapan, penentuan dan pembuatan set, penentuan shot yang baik, pembuatan story board, pembuatan rancangan anggaran, serta penyusunan kerabat kerja)

8 b. Produksi (pengambilan gambar sesuai dengan naskah dan improvisasi sutradara)
c. Purna-produksi (editing). Uji Coba, dilakukan dengan memutar prototipe di hadapan sekelompok kecil orang. Kalau produsen film besar, biasanya melakukan ini di hadapan para kritikus. Tujuannya adalah untuk mengetahui respon dari calon audiens.

9 Revisi, setelah ada respon, maka dilakukan perubahan jika diperlukan
Revisi, setelah ada respon, maka dilakukan perubahan jika diperlukan. Karena itu lah, banyak film yang memiliki deleted scenes. Itu diakibatkan proses uji coba dan revisi. Preview, adalah pemutaran perdana, di hadapan para ahli isi, ahli media, sutradara, produser, penulis naskah, editor, dan semua kru yang terlibat dalam produksi. Tujuan dari preview ini adalah untuk memastikan apakah semuanya berjalan lancar sesuai rencana atau ada penyimpangan. Bisa dikatakan, bahwa preview ini adalah proses pemeriksaan terakhir sebelum sebuah film diluncurkan secara resmi.

10 Pembuatan bahan penyerta, adalah poster iklan, trailer, teaser, buku manual (jika film yang dibuat adalah sebuah film tutorial), dan lain sebagainya yang mungkin dibutuhkan untuk mensukseskan film ini. Penggandaan, penggandaan untuk arsip dan untuk didistribusikan.


Download ppt "Oleh : Rudy Eko Rahardjo, SE, M.Kom"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google