Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGUKURAN MOTIVASI & KETERLIBATAN KONSUMEN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGUKURAN MOTIVASI & KETERLIBATAN KONSUMEN"— Transcript presentasi:

1 PENGUKURAN MOTIVASI & KETERLIBATAN KONSUMEN
Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA Departemen IKK, FEMA IPB

2 Pokok Bahasan Motivasi dan cara pengukurannya
Keterlibatan dan cara pengukurannya Nilai dan cara pengukurannya

3 Motivasi Apa itu motif? Apa itu motivasi? Bahasa Latin motus - to move
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu, atau keadaan seseorang yang menyebabkan kesiapannya untuk memulai serangkaian tingkah laku atau perbuatan Apa itu motivasi? proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu

4 Motivasi Motivasi berkaitan dengan: arah perilaku,
kekuatan respons terhadap tindakan tertentu, ketahanan perilaku tertentu. Motivasi berorientasi pada tujuan mengarahkan proses yang terdiri dari dua komponen utama yaitu: komponen emosional merupakan pemicu tindakan komponen kognitif menentukan arah dan cara tindakan yang akan direalisasikan

5 Motivasi Motivasi mengacu pada proses yang menyebabkan orang berperilaku seperti yang mereka lakukan Setelah suatu kebutuhan terangsang, maka konsumen akan mengurangi ketegangan yang mendorong untuk melakukan sesuatu Kebutuhan: Utilitarian: keinginan untuk mencapai beberapa manfaat fungsional atau praktis. Hedonic: kebutuhan pengalaman, melibatkan respon emosional atau fantasi

6 MOTIVASI PERILAKU MANUSIA
KEADAAN AKTUAL VS KEADAAN YANG DIINGINKAN Pengaktifan Kebutuhan Drive (Dorongan) Perilaku yg Termotivasi TANTANGAN PEMASARAN : MENDAPATKAN PENGARUH YANG UTAMA DAN MENDESAIN STRATEGI YANG MENGAKTIFKAN DAN MEMUASKAN KEBUTUHAN YANG DIRASAKAN

7 MODEL MOTIVASI Belajar Kebutuhan dan Keinginan yang Tidak Terpenuhi
Tekanan Dorongan Perilaku Tujuan : Memenuhi Kebutuhan Proses Kognitif Tekanan Berkurang

8 Proses Motivasi Tension Drive Strength Drive Direction Behavior Want
Goal

9 DINAMIKA PROSES MOTIVASI
Kebutuhan (misal, yg bersifat fisiologis: haus, lapar) diaktifkan dengan cara berbeda-beda : Melalui proses berfikir Melalui informasi dari luar Konsumen dimotivasi oleh pertimbangan rasional (utilitarian) dan emosional (hedonik)

10 DAPATKAH KEBUTUHAN DICIPTAKAN ?
PEMBELIAN TIDAK AKAN PERNAH ADA KECUALI JIKA KEBUTUHAN YANG MENDASARI DIAKTIFKAN DAN DIPENUHI KEBUTUHAN TIDAK DICIPTAKAN OLEH PEMASAR KEBUTUHAN SUDAH ADA WALAU MASIH TIDUR DAN SEBAGAIAN BESAR DIKENALI KOMUNIKASI PEMASARAN MENSTIMULI KEINGINAN UNTUK MENGAMBIL SUATU PRODUK/ JASA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN

11 Kebutuhan Konsumen Kebutuhan merupakan suatu keadaan dimana individu merasakan adanya kekurangan, atau ke-tidakada-an sesuatu yang diperlukannya

12 Maslow’s Hierarchy of Needs
Upper Level Needs Relevant Products Hobbies, Travel, education Cars, furniture, credit Cards, country club Grooming products Clubs Insurance, alarm Systems, investments, retirement Medicine, staple Items Lower Level Needs

13 Bagaimana mengukur motivasi?
Sulit, karena motivasi merupakan sesuatu yang abstrak tidak bisa diraba, dipegang, dicium kualitatif sehingga digunakan berbagai metode, yaitu observasi & inferensi, pelaporan diri, teknik proyektif & focus group discussion (FGD)

14 Sarana yang diperlukan dari berbagai metode penelitian motivasi
Observasi & inferensi Pelaporan Diri Test Proyektif FGD kamera kuesioner asosiasi kata panduan pertanyaan tape recorder Catatan harian melengkapi kalimat pemandu diskusi menggambar

15 METODE PENGUKURAN MOTIVASI
- Observasi - Metode pelaporan diri (self report) - Wawancara mendalam (in-depth interview) - Tes proyektif - Kelompok Fokus (FGD)

16 Contoh pengukuran motivasi dengan tes proyektif
Uji asosiasi kata  responden diminta untuk mengungkapkan kata pertama yang muncul dalam benak mereka saat mereka membaca kata-kata berikut : sikap gigi, pasta gigi dan berkumur. Metode penyelesaian kalimat (sentence completion method)  Responden diminta untuk melengkapi sejumlah kalimat parsial (kalimat yang belum lengkap) dengan satu kata atau frase yang pertama kali muncul dalam benak mereka Sebagai contoh : 1. Orang yang rajin beribadah sesuai dengan keyakinannya biasanya 2. Harga daging impor pasti 3. Bagi orang Indonesia, sehari tanpa makan nasi terasa

17 Contoh pengukuran motivasi dengan tes proyektif
3. Teknik orang ketiga (third-person technique)  responden diminta untuk menjelaskan mengapa orang ketiga (misalnya, tetangga atau saudaranya) melakukan apa yang mereka lakukan ”apa yang menjadi alasan tetangga anda membeli mobil mercy?” 4. Thematic Apperception Test (TAT)  menunjukkan serangkaian gambar kepada para responden yang kemudian diminta untuk mendeskripsikan atau membuat cerita tentang gambar-gambar tersebut. Pada prinsipnya, konsumen dan produk menjadi pusat perhatian dalam gambar-gambar yang ditampilkan.

18 Contoh pengukuran motivasi dengan metode pelaporan diri (self report)
Apakah motivasi (hal yang mendorong) Ibu menggunakan susu formula? Pengganti ASI (sama baik) Menambah ASI (produksi ASI kurang) Bayi lebih menyukai susu formula daripada ASI Berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi Praktis & tidak merepotkan Menunjukkan status sosial Bekerja di luar rumah Menderita suatu penyakit lainnya. Sebutkan …………………………..

19 Contoh pengukuran motivasi :
Motivasi membeli mobil  Teori Maslow No Tingkat kebutuhan Konteks pemasaran 1 Fisiologis Cerminan kemampuan konsumen membeli dengan harga tertentu 2 Keamanan Tingkat keamanan menggunakan produk misalnya garansi, pelayanan purna jual, tersedia suku cadang 3 Sosial Kegunaan produk dalam hubungannya dg masyarakat, misal kapasitas penumpang 4 Penghargaan diri Bagian produk yg bisa mengangkat citra diri konsumen, misal tampilan eksterior 5 Aktualisasi diri Kegunaan utama produk/merek yg dapat menunjang pencapaian potensi diri, misal kecanggihan teknologi

20 Contoh pengukuran motivasi :
Berilah bobot (angka) pada atribut produk/merek mobil sedan X di bawah ini. Besarnya bobot (angka) dimaksud menunjukkan pentingnya atribut yang memotivasi Anda untuk membeli produk/merek mobil X tersebut. Maksimal bobot (angka) adalah 10. ___ Harga yang terjangkau ___ Lekuk eksterior yang meliuk tegas ___ Penggunaan bahan bakar yang irit ___ Kombinasi interior yang lembut ___ Kemudahan melakukan servis ___ Kecanggihan teknologi yang dipakai ___ Kapasitas penumpang banyak

21 Contoh pengukuran motivasi :
Berilah urutan pilihan (1 sampai dengan 6) terhadap atribut produk/merek mobil X di bawah ini. Urutan atribut menunjukkan pentingnya atribut tersebut dalam memotivasi Anda untuk membeli produk/merek mobil X. ___ Harga yang terjangkau ___ Lekuk eksterior yang meliuk tegas ___ Penggunaan bahan bakar yang irit ___ Kombinasi interior yang lembut ___ Kemudahan melakukan servis ___ Kecanggihan teknologi yang dipakai ___ Kapasitas penumpang besar

22 Contoh pengukuran motivasi
Saya membeli mobil X karena : Harga yang terjangkau tdk penting-----penting Lekuk eksterior yang meliuk tegas tdk penting-----penting Penggunaan bahan bakar yang irit tdk penting-----penting Kombinasi interior yang lembut tdk penting-----penting Kemudahan melakukan servis tdk penting-----penting Kecanggihan teknologi yang dipakai tdk penting-----penting Kapasitas penumpang besar tdk penting-----penting

23 KETERLIBATAN Keterlibatan adalah tingkat kepentingan pribadi yg dirasakan atau minat yg dibangkitkan oleh stimulus  utk meminimumkan resiko dan memaksimumkan manfaat Keterlibatan diaktifkan ketika obyek ( produk, jasa dan pesan promosi) dirasakan membantu memenuhi kebutuhan & tujuan Keterlibatan dikonseptualisasikan sebagai motivasi konsumen dalam mencari informasi

24 Keterlibatan Konsumen
Involvement The Level of Perceived Personal Importance and/or Interest Evoked by a Stimulus Involvement The Motivation to Process Information Levels of Involvement Simple Processing “Inertia” (Habit) Elaboration

25 Konseptualisasi Keterlibatan

26 Jenis Keterlibatan Message (Advertising)- Response: Product:
Refers to a Consumer’s Interest in Processing Marketing Communications. Product: Related to a Consumer’s Level of Interest in a Particular Product. Purchase Situation: Refers to the Importance of the Situational Context of Buying.

27 Pengukuran Keterlibatan
Keterlibatan secara kognitif mengukur persepsi terhadap resiko dan alasan pembelian  keterlibatan keputusan pembelian Keterlibatan dalam aspek perilaku mengukur pencarian & evaluasi informasi tentang suatu produk  keterlibatan dalam pilihan produk (merek): Keterlibat kelas produk  nilai individu Keterlibatan spesifik kelas produk

28 Contoh kuesioner “Keterlibatan keputusan pembelian”:
1.In selecting from many types and brands of this product available in the market, would you say that: I would not care at all as to which one I buy I would care a great deal as to which one I buy 2. Do you think that the various types and brand of this product available in the market are will very alike or are all very different: They are alike They are all different 3. How important would it be to you make a right choice of this product: Not at all important Extremely important 4. In making your selection of this product, how concerned would you be about the outcome of your choice?: Not at all concerned Very much concerned

29 Figure 12.7. Zaichkowsky Involvement Scale (using organic rice as an example)
To me, organic rice are (circle a number corresponding to which word or phrase best describes your feelings) Important Unimportant Interesting Boring Relevant Irrelevant Exciting Unexciting Means a Lot to Me Means Nothing Appealing Unappealing Fascinating Mundane Valuable Worthless Involving Uninvolving Needed Not needed

30 Values Kepercayaan atau segala sesuatu yang dianggap penting oleh seseorang atau suatu masyarakat Setiap budaya mempunyai seperangkap values yang diikuti oleh anggotanya disebut called Core Values. Proses pembelajaran kepercayaan dan perilaku didukung oleh budaya sendiri disebut enculturasi Akulturasi adalah proses pembelajaran sistem nilai dan perilaku budaya lain

31 American Core Values Individualism Freedom Efficiency and Practicality
Humanitarianism Youthfulness Fitness and Health Material Comfort

32 Aplikasi Values pada Perilaku Konsumen
Penelitian cenderung mengklasifikasikan nilai sebagai: Kultural spt kemanan atau kebahagiaan, Consumption-specific spt kenyamanan berbelanja atau layanan cepat, Product-specific spt mudah digunakan atau tahan lama

33 Aplikasi Values pada Perilaku Konsumen
The Rokeach Value Survey mengidentifikasi: Terminal Values – keinginan akhir-berlaku untuk semua budaya, Instrumental Values - terdiri dari tindakan yang diperlukan untuk mencapai terminal values

34 Figure 12.3. Values in Rokeach Value Survey
Instrumental Values Terminal Values Ambitious A comfortable life Broad-minded An exciting life Capable A sense of accomplishment Cheerful A world of peace Clean A world of beauty Courageous Equality Forgiving Family security Helpful Freedom Honest Happiness Imaginative Inner harmony Independent Mature love Intellectual National security Logical Pleasure Loving Salvation Obedient Self-respect Polite Social recognition Responsible True friendship Self-controlled Wisdom

35 The List of Values (LOV) Scale
Individual values 1. Self­fulfilment, 2. excitement, 3. sense of accomplishment 4. self­respect Focus on the external world 5. Sense of belonging 6. being well­respected 7. security Interpersonal orientation 8. fun and Enjoyment, 9.warm relationships with others What do you look for or want from life? Rank each value on how important it is in your daily life, where 1 = very important, and 9 = very unimportant

36 Typical North American Rankings
1. Self Respect 2. Warm Relationships 3. Self-fulfilment 4. Fun and enjoyment in life 5. Security 6. Being Well Respected 7. A Sense of Accomplishment 8. A Sense of Belonging 9. Excitement

37 Figure 12.6. Effect of Means-End Chain on Involvement

38 Linking Product Attributes To Customer Values
Konsumen tidak membeli produk, tetapi membeli manfaat Means-end chains Mengidentifikasi hubungan antara fitur produk / layanan dan kebutuhan dasar konsumen dan nilai-nilai yang dianutnya

39 Effect of Means-End Chain on Involvement
Product Knowledge: muncul dari pemahaman tentang hubungan atribut produk dan konsekuensi fungsionanya Self-Knowledge: berkaitan dengan pemahaman individu tentang hubungan antara konsekuensi psikososial dan nilai-nilai dalam hubungannya dengan kepentingan relatif dari nilai-nilai mereka.

40 Means-End Chain Model Menunjukkan bahwa konsumen mendefinisikan atribut produk dalam, istilah pribadi/subjektif – “Apa atribut ini bermanfaat untuk saya?” Dengan kata lain, konsumen melihat atribut produk sebagai sarana untuk mencapai tujuan tertentu, yang bisa menjadi konsekuensi atau nilai. Artinya, konsumen menciptakan struktur pengetahuan makna yang menghubungkan atribut produk nyata dari atribut yang abstrak dan konsekuensinya, yang pada gilirannya berhubungan secara subjektif, nilai diri dan tujuan yang relevan

41 Means-End Chain Model Attributes Consequences Values Concrete Abstract
Functional Psychosocial Instrumental Terminal

42 Atribut-Benefit-Value
Atribute: karakteristik2 dari produk - tangible - intangible Benefit/ konsekuensi: konsekuensi yang di inginkan (dari penggunaan produk) yang atau hasil yang konsumen cari - fungsional - psikososial Value: representasi kognitif dari tujuan hidup yang penting Instrumental terminal

43 Constructing Means-End or Value Chains
Metode yang umum untuk membangun means-end chain disebut laddering. Laddering adalah teknik wawancara kualitatif kuasi-terstruktur yang digunakan untuk menghubungkan atribut produk, konsekuensi dan nilai-nilai.

44

45 A possible laddering sequence
Q: Why do you buy apples Q: Why is a crunchy taste important to you Q: Why is freshness important to you Q: Why is eating fresh foods every day important Q: Why is it important to stay healthy A: I like their crunchy taste A: I enjoy crunching it and I feel it indicates it is fresh Because I like to eat fresh foods every day Because I want to stay healthy Because I want to look after my kids at least until they are 19

46 Another laddering sequence
Q: Why do you buy apples Q: Why is being British important to you Thinking about eating Cox apples - what is important to you Why is eating apples with a good flavour important to you A: Because I eat Cox apples and they are British Because I am proud to be British and we should not be importing apples I like their flavour Because it reminds me of my childhood when everything tasted better.

47 Depth interview Starting point: elicitasi atribut
Hal umum yg harus di perhatikan - ciptakan suasana yg nyaman - posisikan responden sebagai expert - pertanyaan dapat terlihat ‘bodoh’ - penanya harus terlihat tertarik, catat informasi dengan wajar Pertanyaan “Mengapa itu penting bagi anda”

48 Masalah yang di hadapai dalam Interview ‘hard’ laddering
Responden tidak ‘tahu’ jawabannya - tanyakan apa yang terjadi bila atribut/ konsekuensi tersebut tidak ada - ubah dalam konteks situasi - negative laddering : mengapa tidak memilih ini? - diam Terlalu sensitiv (respondent tidak mau menjawab) - format orang ketiga - buat catatan, dan kembali ke masalah tersebut belakangan

49 Forming a means-end chain Count number of times a connection was made In this table rows are lower element and columns are higher.

50

51

52

53

54

55 Figure 12.15. Means-End Chain for Genetically Modified Yogurt in Denmark

56 Figure 12.16. Means-End Chain for Genetically Modified Yogurt in the United Kingdom


Download ppt "PENGUKURAN MOTIVASI & KETERLIBATAN KONSUMEN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google