Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Penerapan Kemelekan Informasi di British International School, Jakarta

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Penerapan Kemelekan Informasi di British International School, Jakarta"— Transcript presentasi:

1 Penerapan Kemelekan Informasi di British International School, Jakarta
Hanna Latuputty – George, S.S Senior Librarian, The British International School, Ketua APISI APISI Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia

2 Kemelekan Informasi - Pembukaan
Perubahan teknologi dan pertambahan informasi yang berlipat – lipat (ledakan informasi) Kemelekan informasi mencakup informasi dalam beragam bentuk. Informasi dapat berupa orang lain, buku atau majalah, e-book yang diakses lewat komputer, atau dari media lain seperti : film, video, DVD, radio, televisi, dll. Keberbagaian informasi tadi diterima oleh tiap orang dengan kondisi unfiltered Terciptalah tantangan bagi tiap orang untuk mengevaluasi informasi yang mereka terima untuk mewujudkan masyarakat yang berinformasi. APISI Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia

3 Definisi US National Commision on Library and Information Science, 2003: Kemelekan informasi mencakup pengetahuan dari kepentingan dan kebutuhan informasi seseorang Dan Kemampuan untuk mengidentifikasi, menemukan, mengevaluasi, mengatur, dan secara efektif menciptakan, memanfaatkan dan mengkomunikasikan informasi untuk menyelesaikan suatu masalah yang sedang dihadapi. Kemelekan informasi adalah sebuah prasyarat untuk berpartisipasi aktif dalam Masyarakat Informasi dan sebagai bagian dari hak asasi manusia yang mendasar untuk pembelajaran seumur hidup APISI Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia

4 Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia
Definisi - lanjutan Kemelekan informasi adalah sebuah pemahaman dan seperangkat kemampuan yang memungkinkan seseorang untuk TAHU kapan informasi itu dibutuhkan dan mempunyai kapasitas untuk MENEMUKAN, MENGEVALUASI, dan MENGGUNAKAN secara efektif informasi yang dibutuhkan itu. (Council of Australian University Librarians 2004) APISI Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia

5 Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia
Definisi - lanjutan Di Amerika dan Australia: Untuk menjadi melek informasi, seseorang harus dapat mengenali KAPAN informasi itu diperlukan dan memiliki kemampuan untuk MENEMUKAN, MENGEVALUASI, dan MEMANFAATKAN secara efektif informasi yang dibutuhkan tersebut. (American Library Association 1998) APISI Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia

6 Jadi…..kemelekan informasi adalah…
Solusi / Jalan keluar Mengkomunikasikan Menggunakan Menciptakan Ketrampilan Menyusun Mengevaluasi masalah Menemukan Mengidentifikasi APISI Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia

7 Mengapa kemelekan informasi itu penting bagi siswa (dan mahasiswa)?
* Masyarakat informasi * Hak asasi manusia yg mendasar utk pembelajaran seumur hidup * Kemandirian dan kedewasaan * Tantangan perubahan jaman * Pembelajaran seumur hidup * Warga negara yang bertanggung jawab APISI Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia

8 Kemelekan informasi vs Teknologi informasi
Literasi informasi Literasi teknologi Literasi komputer APISI Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia

9 Orang yang melek informasi adalah:
Mereka yang sudah belajar bagaimana caranya belajar Mereka berpikir kritis dan bersikap etis terhadap informasi yang dimilikinya Menjadikan kegiatan belajar menjadi sebuah kegiatan yang menjadi bagian dari kehidupannya APISI Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia

10 The British International School
APISI Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia

11 Profil perpustakaan secondary BIS:
Koleksi Staff Kurikulum: Nasional kurikulum UK, I/GCSE,IB DP Clients: Siswa: year 7-9 (KS 3);year 10-11(KS4);years (KS 4) Guru: OHT, LHT SMT APISI Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia

12 Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia
Penerapan LI - 1998: information skills oleh Teacher Librarian Strategi: Pendekatan ke kepala sekolah dan guru-guru: mengundang rapat bersama Kolaborasi guru dan guru pustakawan : vakum – Head of Libraries 2002: Library induction bagi IB 2005: Libraries’ Manager 2006: Ketrampilan kemelekan informasi bagi Year 7 APISI Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia

13 Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia
Implementation Year 7 Orientation Library Induction (2002) Curriculum Enchancement Day 2006 and 2007 * What happen after that in the high school is less well organised Libraries Manager 2005 APISI Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia

14 Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia
Year 7 Orientation Introducing staff Introducing the library/map of the library Introducing the collection Introducing the library catalogue Introducing the facilities and rules of the library Quiz APISI Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia

15 Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia
Stages to Research- 1 1. Choosing a topic 2. Decide on the Research Question you plan to investigate 3. Plan your time 4. Collecting the information 5. Writing up the research APISI Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia

16 Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia
Stages to Research 2 6. Analysing your data 7. Writing the research: including References and footnotes 8. Completing the bibliography & appendices 9. Writing an abstract 10. Preparing your final copy APISI Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia

17 SCONUL: 7 Pillars of information skills
Novice-Advanced beginner-Competent-Proficient-Expert Information literacy Synthesise and create Recognise information need Distinguish ways of addressing gap Construct strategies for locating Locate and access Compare and evaluate Organise, apply, and communicate Basic Library Skills IT Skills APISI Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia

18 Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia
Aplikasi KI di sekolah Guru Pustakawan Pembelajar seumur hidup Manajemen Sekolah APISI Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia

19 Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia
GURU Menciptakan konteks pembelajaran: pengajaran, diskusi, Menciptakan inspirasi untuk mengeksplorasi hal yang belum diketahui Menuntun cara terbaik memenuhi informasi Memantau kemajuan mahasiswa APISI Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia

20 Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia
Pustakawan Mengkoordinasi pemilihan dan pengevaluasian sumber-sumber intelektual untuk program dan layanan Mengatur dan memelihara koleksi dan akses informasi lain Menyediakan instruksi kepada mahasiswa dan staf dosen yang mencari informasi APISI Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia

21 Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia
Manajemen sekolah Menciptakan kesempatan kerjasama dan pengembangan profesional bagi para guru, pustakawan dan profesional lain yang menginisiatifkan program kemelekan informasi Mengatur perencanaan dan biaya untuk program-progam tersebut Menyediakan sumber-sumber yang berkelanjutan untuk sustain program tersebut APISI Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia

22 Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia
Kesimpulan KI merupakan ‘senjata perang’ bagi siswa (dan mahasiswa) di PT dalam menghadapi tantangan lonjakan informasi yang datang bertubi-tubi KI mempersiapkan mahasiswa memasuki era masyarakat berinformasi dan mempersiapkan mereka lebih matang lagi sebagai Pembelajar seumur hidup untuk mencapai kemandirian dan kematangan di tengah masyarakat KI merupakan perangkat utama dalam rangka kemelekan informasi mahasiswa. Ada kerangka kerja yang mendukung penerapannya termasuk literasi teknologi, literasi perpustakaan, literasi komputer Aplikasi KI di sekolah membutuhkan kolaborasi dan kerjasama antara pustakawan, guru dan managemen sekolah. APISI Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia

23 Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia
Bibliografi Blance Wools, International Workshop on information Literacy, Kuala Lumpur,June 12-17, 2007 Information literacy: definition (diakses: 2 Februari 2007) Information literacy competency standards for higher education. In ACRL Standards and Guidelines. (diakses 5 Juni 2007) APISI Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia

24 Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia
Profil penulis Hanna Latuputty lahir pada tanggal 2 Juli 1970 di Jakarta. Setamat SMA, ia melanjutkan ke Strata 1 Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia. Hanna mulai bekerja sebagai pustakawan sekolah sejak tahun 1994 di The British International School, Jakarta hingga kini. Hanna telah menulis beberapa karya tulis tentang kepustakawanan sekolah dan mempresentasikannya di pertemuan-pertemuan tingkat nasional maupun international, seperti International Association of School Librarianship (IASL) di Dublin (Irlandia) tahun 2004 dan Hongkong tahun 2005 serta International Workshop in Information Literacy Malaysia tahun Hanna menggagas Pertemuan Informal Pustakawan Sekolah (PIPS) 1 (2005) , 2 (2006) dan 3 (2006). Pada pertemuan PIPS 3 di Bogor tanggal 26 Agustus 2006, bertepatan dengan deklarasi Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia (APISI) Hanna terpilih sebagai Ketua Umum periode Saat ini APISI sedang mempersiapkan sebuah konferensi internasional tentang literasi informasi tahun 2008 yang disponsori oleh International Federation of Library Associations and Institutions (IFLA) dalam proyek ALP. APISI Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia


Download ppt "Penerapan Kemelekan Informasi di British International School, Jakarta"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google