Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BIOLOGI MOLUSKA Fredinan Yulianda 2005.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BIOLOGI MOLUSKA Fredinan Yulianda 2005."— Transcript presentasi:

1 BIOLOGI MOLUSKA Fredinan Yulianda 2005

2 Anatomi dan Morfologi

3 Anatomi dan Morfologi Pada dasarnya tubuh pelecypoda pipih secara lateral dan seluruh tubuh tertutup dua keping cangkang yang berhubungan dibagian dorsal dengan adanya “hinge ligament”, yaitu semacam pita elastik yang terdiri dari bahan organik seperti zat tanduk (conchiolin) sama dengan periostrakum, dan bersambungan dengan periostrakum cangkang. Kedua keping cangkang pada bagian dalamnya juga ditautkan oleh sebuah otot adduktor anterior dan sebuah otot aduktor posterior, yang bekerja secara antagonis dengan hinge ligamen. Bila otot adduktor rileks, ligamen berkerut, maka kedua keping cangkang akan terbuka, demikian pula sebaliknya. Pada kebanyakan pelecypoda, untuk mempererat sambungan kedua keping cangkang, dibawah hinge ligamen terdapat gigi atau tonjolan pada keping yang satu dan lekukan atau alur pada keping yang lain.

4 ANATOMI CUMI-CUMI cangkang gonad hati mulut Kantong tinta insang

5 Cangkang cephalopoda umumnya mengecil dan terletak didalam atau lenyap, kecuali pada Nautilus. Cangkang Nautilus melingkar pada satu bidang datar (planospiral) simetri bilateral, dan menutup seluruh tubuh beserta kepalanya. Hanya dua gelung terakhir yang tampak dari luar, karena kedua gelung (whorl) tersebut menutupi gelung-gelung yang lain yang lebih kecil dan lebih tua. Bagian dalam cangkang Nautilus bersekat-sekat oleh septa menadi kamar-kamar, dan hanya kamar terakhir yang ditempati hewan tersebut.

6 Sejalan dengan pertumbuhannya, secara periodik hewan tersebut bergeser kedepan, dan mantel dibagian posterior membentuk sekatan baru. Dari ujung posterior massa visceral terdapat siphuncle yang memanjang hingga ke ujung kamar terkecil dengan melalui lubang yang terdapat pada tiap septa. Siphuncle adalah jaringan tubuh berbentuk tali yang panjang, yang fungsinya menghasilkan gas ke kamar-kamar yang kosong, akibatnya cangkang menjadi ringan dan memudahkan Nautilus untuk berenang. Cangkang Nautilus terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar terdiri dari prisma kalsium karbonat dalam organik matrik , dan lapisan mutiara di bagian dalam. Pada lapisan luar acapkali terdapat garis-garis berwarna jingga (oranye) dan putih atau putih mutiara.

7 Siapa bilang kerang tidak bisa berenang ?

8 Kelompok Gastropoda berdasarkan kebiasaan makan
Grazer (micro herbivore)…..radula bergigi parut (kel Archaegastropoda) Deposit feeder….radula halus (Hydrobia dan Aporrhais) Suspension feeder…menyaring (Turitella, Crepidula, Olivella, Umbonium) Carnivore/predator…..radula besar dan runcing (Neogastropoda) Parasit ….umumnya kecil (Ectoparasit dan Endoparasit)

9 1 2 3 4

10

11 HABITAT KERANG Habitat Cara makan Jenis Badan air Filter feeder
Kerang mutiara, tiram daging, kerang hijau Permukaan/Dalam substrat Detritus feeder, filter feeder Kerang darah, kerang bulu, kima, simping

12 Reproduksi Bivalvia umumnya dioecious, mempunyai sepasang gonad yang terletak berdampingan dengan usus, kopulasi tidak ada. Pada protobranchia, gonoduct bermuara dalam ginjal, dan telur serta sperma dikeluarkan melalui nephridiopore. Pada lamellibranchia, gonoduct bermuara dalam rongga suprabranchia. Beberapa Bivalvia bersifat hermaprodit, menghasilkan telur dan sperma pada bagian yang berbeda dalam gonad yang sama dan mempunyai gonoduct yang sama. Keadaan ini terdapat pada Tridacnidae, Pectinidae, Teredinidae. Gonad pada pecten terbagi dua, dibagian ventral terdapat ovari dan dibagian dorsal terdapat testes. Ostrea edulis dan Crassostrea virginica bersifat hermaprodit protandri, bahkan O. edulis dapat berubah kembali dari betina menadi jantan.

13 betina jantan

14 jantan Female opening betina

15 Ts=testis, sd=saluran sperma, pn=penis, ft=kaki,
Ov = ovarium, dg= kelenjar pencernaan, od=saluran telur, cg=kelenjar kapsul, gp=lubang genital, sp=sifon, tn=tentakel, jantan betina Ts=testis, sd=saluran sperma, pn=penis, ft=kaki, op=operkulum, mt =mantel

16 GONAD Digestive gland ovarium testis betina jantan

17 TINGKAT KEMATANGAN GONAD
TKG BETINA JANTAN I. Keong muda ovarium blm jelas, dido- minasi dg, coklat md Testis blm terlihat, dido-minasi dg, coklat md II.Masa perkembangan dg coklat muda, ovari terlihat spt benang coklat tua -hitam Testis mulai terlihat kuning muda pd pinggir gonad III.Dewasa dg makin pudar, ov makin besar , coklat tua, butiran telur terlihat jelas dg makin pudar, testis oranye, volume dan butiran testis makin jelas IV.Matang ov semakin coklat, vol 1/3-1/2 bgn, butiran tlr makin jelas Testis makin jelas dan oranye, vol 1/3-1/2 bgn, dg krem V.Pasca pemijahan Ov mengecil-kosong Ts mengecil dan tipis

18 MORFOFOLOGI GONAD BERBAGAI TINGKAT KEMATANGAN
V B B III B IV B J MORFOFOLOGI GONAD BERBAGAI TINGKAT KEMATANGAN II I III J V J IV J

19 I II IV III HISTOLOGIS GONAD JANTAN V

20 I II III IV HISTOLOGIS GONAD BETINA V

21

22 SPAWNING

23 KAPSUL TELUR 45 kapsul per induk Panjang 25,18-27,65 mm
Lebar 11,76-13,18 mm Panjang tangkai 15,04-16,66 mm Berisi telur Perkembangan telur/larva dalam kapsul terjadi selama 5 hari Perkembangan di luar kapsul 21 hari juvenil

24 DALAM KAPSUL 6 jam 7 jam 9 jam 30 jam 12 jam 28 jam 37 jam 3 hari 5 hari

25 Celah pikal kapsul telur

26 DI LUAR KAPSUL 1 hari 3 hari 5 hari 15 hari 7 hari 13 hari 17 hari

27 Torsi pada keong

28 SEKIAN


Download ppt "BIOLOGI MOLUSKA Fredinan Yulianda 2005."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google