Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pembelajaran Kontekstual (CTL)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pembelajaran Kontekstual (CTL)"— Transcript presentasi:

1 Pembelajaran Kontekstual (CTL)

2 Latar Belakang 1.Kecenderungan global
Terlalu banyak informasi Terlalu sedikit waktu Penyajian “informasi jadi” tidak bermakna Peserta didik tidak mampu menerapkan apa yang telah dipelajarinya di dalam memecahkan masalah sehari-hari Ada kesenjangan antara apa yang dipelajari di dalam kelas dengan apa yang sedang terjadi di masyarakat

3 Kecenderungan global (Lanjutan)
Perlu keterampilan untuk mengatur diri belajar secara mandiri dan memecahkan masalah sendiri Hasil belajar yang paling tinggi adalah pemecahan masalah Hasil belajar yang harus dicapai beragam, sehingga tidak mungkin menggunakan satu cara/strategi

4 2. Hybrid Curricula The SPICES model
Student-centered ……………...……. Teacher-centered Problem-based ……………...………..Subject based Integrated ………...…………...…… Discipline-based Community-oriented…………...…….. Hospital-based Electives ……………...………...…….Standardized Systematic...……………….....……….Opportunistic Continuing...……………….....……….Pre-graduate = current situation

5 3. Prinsip Belajar dalam KBK
Berpusat pada mahasiswa Belajar dengan melakukan Mengembangkan kemampuan sosial Mengembangkan keingintahuan, imajinasi, dan fitrah bertuhan Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah

6 Prinsip Belajar dalam KBK (Lanjutan)
Mengembangkan kreativitas Mengembangkan kemampuan menerapkan IPTEKS Menumbuhkan kesadaran sebagai warganegara yang baik Belajar sepanjang hayat Perpaduan kompetensi, kerjasama, solidaritas

7 4.Prinsip motivasi dalam KBK
Kebermaknaan Pemberdayaan pengetahuan prasyarat Menggunakan model/contoh Komunikasi terbuka Tugas autentik dan menantang Penilaian tugas Kondisi & konsekwensi menyenangkan

8 Prinsip motivasi dalam KBK (Lanjutan)
Keragaman pendekatan Mengembangkan keberagaman kemampuan (intelegensi ganda) Melibatkan sebanyak mungkin indera Jaringan pengetahuan

9 8 5. Eight ways to knowing Scientific thingking/ Logical mathematics
Verbal/ Linguistics intelligence Visual/spatial intelligence Intrapersonal Intelligence 8 Interpersoanal Intelligence Naturalist Intelligence Bodily/kinesthetics intelligence Musical/Rhytmic intelligence

10 Pembelajaran Kontekstual
Berdasar uraian di atas Pendekatan pembelajaran yang disarankan KBK dan kecenderungan global adalah … Pembelajaran Kontekstual

11 Pembelajaran Kontekstual
Bukanlah sesuatu yang baru, tapi pembelajaran yang menggabungkan semua praktek-praktek pembelajaran yang unggul di masa lampau, misalnya CBSA/SAL (Student Active Learning), PAKEM Pembelajaran penemuan (Discovery learning), Learning by doing

12 Pengertian CTL 1 Merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/ keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan /konteks ke permasalahan/ konteks lainnya.

13 Pengertian CTL 2 Merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong pebelajar membuat hubungan antara materi yang diajarkannya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat

14 Jadi … Konsep CTL Membantu guru mengaitkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata; Memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

15 Pembelajaran dikatakan telah ber-CTL?
Kapan Pembelajaran dikatakan telah ber-CTL?

16 Delapan Komponen CTL (Johnson, 2002)
Membuat hubungan bermakna antara sekolah dengan kehidupan nyata. Melakukan kerja bermakna, yaitu kerja yang memiliki tujuan , berarti bagi orang lain dan peserta didik sendiri, serta menghasilkan karya yang berwujud nyata maupun tidak nyata, misalnya gagasan atau ide.

17 Delapan Komponen CTL (Lanjutan)
Pembelajaran secara mandiri (self regulated learning). Seorang yang mandiri dalam belajar memiliki ciri mampu mendiagnosis kondisi belajar dapat memilih strategi yang tepat sesuai kondisi hasil analisisnya, serta selalu memonitor dirinya di dalam menerapkan strategi yang dipilihnya sampai proses belajarnya selesai.

18 Delapan Komponen CTL (Lanjutan)
Berkolaborasi, bekerjasama, berkomunikasi, Berpikir kritis dan kreatif Mencapai standar tinggi Menggunakan asesmen autentik Mengasuh individu (scaffolding)

19 Enam komponen CTL (Owen & Smith, 2000)
pembelajaran bermakna, melibatkan aplikasi pengetahuan, menggunakan berpikir tingkat tinggi, mengacu kepada kurikulum berdasarkan standar, responsif terhadap budaya, dan menggunakan asesmen autentik.

20 BERTANYA AUTHENTIC ASSESSMENT kONSTRUKTIVISME INKUIRI REFLEKSI
MASYARAKAT BELAJAR 1 BERTANYA 2 AUTHENTIC ASSESSMENT 6 PILAR-PILAR CTL kONSTRUKTIVISME INKUIRI 3 REFLEKSI 5 Modeling 4 C-Stars (2002)

21 Pembelajaran Berasosiasi CTL
Pembelajaran autentik (Authentics learning) Pembelajaran Inkuiri (Inquiry learning) Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based learning) Pembelajaran Berbasis Kerja Work-based learning)

22 Pembelajaran Berasosiasi CTL
Pembelajaran Jasa Layanan (Service Learning) Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning) Pembelajaran Kooperatif (Cooperative learning) Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

23 A.Pembelajaran Autentik
Menggunakan strategi pemecahan masalah dan keterampilan berpikir, sehingga pebelajar betul-betul belajar secara nyata dan bermakna dalam berbagai konteks kehidupannya Memberdayakan pengetahuan prasyarat Konsep baru + konsep lama --- akomodasi, simulasi --- pemahaman baru

24 kucing belang beranak belang
Contoh kucing belang beranak belang

25 B.Pembelajaran Inkuiri
Adalah pembelajaran yang menggunakan langkah-langkah metode ilmiah (Washington University, 2000) Siklus inkuiri Diawali dengan kegiatan pengamatan eksploratif untuk memahami suatu konsep, bertanya, menyelidiki, menganalisis, dan merumuskan penjelasan (teori)

26 LANGKAH INKUIRI (METODE ILMIAH)
Pengamatan Eksploratif Informasi/Data/Fakta Pertanyaan Penelitian Rumusan Masalah Pengamatan Lebih lanjut Eksperimen Menguji jawaban sementara Menguji Hipotesis Dihasilkan melakukan Untuk Deskripsi tentang obyek yang ditanyakan Penjelasan tentang masalah (TEORI SAINS) Memunculkan TUBUH ILMU TUBUH ILMU SAINS

27 C. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Tidak dirancang untuk membantu dosen/guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada mahasiswa. Membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, keterampilan intelektual, dan belajar berbagai peran orang dewasa dengan terlibat dalam pengalaman nyata/simulasi

28 Apa itu Pembelajaran Berdasarkan Masalah atau PBL?
“ Suatu model pembelajaran yang didasarkan pada prinsip menggunakan masalah sebagai titik awal akuisisi dan integrasi pengetahuan baru.” H.S. Barrows 1982

29 PBL (Problem Based Learning) Ciri:
Mengorientasikan siswa kepada masalah autentik Berfokus pada keterkaitan antar disiplin Penyelidikan autentik Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya

30 Karakteristik PBL Menghindari pembelajaran terisolasi dan berpusat pada guru Menciptakan pembelajaran interdisiplin, berpusat pada siswa dalam jangka waktu lama Terintegrasi dengan dunia nyata dan pengalaman praktis Mengajarkan kepada siswa untuk mampu menerapkan apa yang mereka pelajari di sekolah dalam kehidupannya yang panjang

31 Karakteristik PBL Pembelajaran berpusat pada siswa.
Pembelajaran terjadi pada kelompok kecil. Guru berperan sebagai tutor dan pembimbing. Masalah diformulasikan untuk memfokuskan dan merangsang pembelajaran Masalah adalah kenderaan untuk pengembangan keterampilan pemecahan masalah. Informasi baru diperoleh lewat belajar mandiri.

32 PBL berbeda dengan Diskoveri dalam hal:
PBI memusatkan diri pada masalah kehidupan nyata yang bermakna bagi siswa, sedangkan belajar penemuan (diskoveri) menekankan pada masalah akademik

33 Kapan PBL digunakan? Bila mengajarkan keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah Bila melatih pemodelan Peranan Orang Dewasa Bila melatih siswa menjadi pebelajar yang otonom (mandiri)

34 PBL bertujuan mengembangkan
Pengetahuan - dasar-dasar materi sesuai konteks Keterampilan – penalaran ilmiah, berpikir kritis, berpikir tingkat tinggi melek informasi, keterampilan pengaturan diri, belajar sepanjang hayat Sikap - kerjasama, keterampilan interpersonal, meniru peran orang dewasa

35 Di samping itu PBL (Problem Based Learning)
Bertujuan: Melatih peran orang dewasa, Melatih mahasiswa berpikir tingkat tinggi dan pemecahan masalah, Melatih mahasiswa menjadi pebelajar yang mandiri (self regulated learning)

36 Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Orientasi siswa kepada masalah otentik Mengorganisasi siswa untuk belajar Membimbing penyelidikan individual/kelompok Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

37 Penyelidikan kelompok/Individu
Melakukan pengamatan: untuk menjawab pertanyaan—hasilnya deskripsi tentang sesuatu Melakukan eksperimen: untuk memecahkan masalah--- hasilnya penjelasan tentang sesuatu (teori)

38 Peran guru/dosen dalam PBL
Mengajukan masalah otentik/mengorientasikan siswa/mahasiswa kepada masalah Memfasilitasi/membimbing penyelidikan (Scaffolding) pada saat Pengamatan/eksperimen Memfasilitasi dialog antara siswa Mendukung belajar siswa

39 Strategi –strategi Problem-Based Learning
Berdasarkan Masalah Terintegrasi Sinambung Berpusat pada Siswa Strategi –strategi Problem-Based Learning

40 Mengapa menggunakan PBL
Meningkat pendidikan untuk semua siswa Mengubah pola mengajar dari memberitahu ke melakukan Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan minat dan membuat keputusan sendiri Memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi tentang bagaimana mereka akan menemukan jawaban pertanyaan atau memecahkan masalah

41 Memungkinkan siswa melek teknologi
Melengkapi siswa dengan keterampilan dan rasa percaya diri untuk sukses pada kompetisi global Mengajarkan inti kurikulum dengan cara interdisiplin

42 Proporsi relatif Waktu dalam kurikulum Problem solving Problem-based learning

43 D.Pembelajaran Jasa-layanan
siswa belajar dengan memadukan aspek akademik dengan berbagai jenis bidang jasa pelayanan.

44 E.Pembelajaran berbasis Projek
merupakan bentuk pembelajaran open-ended contextual activity-based learning menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks melibatkan pembelajaran di dalam investigasi pemecahan masalah dilakukan di dalam periode tertentu

45 Pembelajaran berbasis projek (PBP)
memberikan penekanan kuat pada pemecahan masalah sebagai usaha kolaboratif memberi kesempatan peserta didik belajar secara otonom untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka, selanjutnya diwujudkan dalam produk nyata

46 Ciri PBP (1) Pada pembelajaran berbasis projek, projek adalah pusat atau inti kurikulum, bukan sebagai pelengkap. Jadi peserta didik menggunakan projek untuk mempelajari materi pelajaran. Kegiatan projek yang merupakan tugas pengayaan, bukan termasuk pembelajaran projek.

47 Ciri PBP (lanjutan) Pembelajaran berbasis projek terfokus pada pertanyaan dan masalah yang mendorong pebelajar bekerja keras untuk mempelajari konsep-konsep dan prinsip Projek melibatkan pebelajar dan kegiatan investigasi konstruktif

48 F.Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran yang menekankan pada saling ketergantungan positif antara mahasiswa Keberhasilan SAYA karena keberhasilan ANDA Berbeda dengan pembelajaran yang kompetitif yang memiliki salingketergantungan negatif Keberhasilan SAYA karena kegagalan ANDA

49 Model Pembelajaran Kooperatif
Model ini dapat digunakan untuk mengajar materi yang agak kompleks (Dimensi akademik). Membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berdimensi sosial dan hubungan antar manusia. Pembelajaran Kooperatif dikembangkan berdasarkan teori belajar kognitif konstruktivis dan teori belajar sosial Vygotsky.

50 Jenis Pembelajaran Kooperatif a.l.:
Student Team Achievement Division (STAD) Jigsaw Kelompok Investigasi Pendekatan struktural (Think-pair-share, Numbered head Together, dsb.)

51 Sintaks Umum Model Pembelajaran Kooperatif
Menyampaikan tujuan dan memotivasi pebelajar Menyajikan informasi Mengorganisasi siswa dalam kelompok belajar Membimbing kelompok belajar untuk bekerja dan belajar Evaluasi Memberikan penghargaan

52 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Pembentukan kelompok asal dan pemberian tugas kepada setiap anggota kelompok. Jumlah anggota kelompok sesuai banyaknya tugas Pembentukan kelompok ahli sesuai tugas yang telah diberikan dan belajar menuntaskan tugasnya. Semua peserta yang bertugas sama membentuk kelompok yang sama.

53 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw (lanjutan)
Pakar diundang ke kelompok ahli untuk berbagi kepakarannya dengan peserta Para peserta ahli kembali ke kelompok asal dan saling berbagi pengalaman dengan sejawatnya Evaluasi lewat tournament/cara lain Penghargaan

54 G.Pembelajaran Langsung
Dirancang untuk mengajarkan pengetahuan prosedural dan atau pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari setahap demi setahap Contoh keterampilan motorik, metode ilmiah, keterampilan penelitian, cara belajar, dll

55 Macam Pengetahuan PENGETAHUAN DEKLARATIF PROSEDURAL KONDISIONAL
PENGETAHUAN TENTANG SESUATU TENTANG CARA MELAKUKAN SESUATU TENTANG KAPAN MENG-GUNAKAN PENGETAHUAN TERTENTU

56 Pengetahuan prosedural
Didefinisikan sebagai pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu. Contoh: pengetahuan tentang bagaimana menggunakan tensimeter, bagaimana mengukur suhu tubuh menggunakan termometer (umumnya psikomotorik)

57 Pengetahuan deklaratif
Didefinisikan sebagai pengetahuan tentang sesuatu. Contoh: tensimeter adalah alat ukur untuk mengukur tekanan darah; termometer adalah alat untuk mengukur suhu; Konsep, prinsip, informasi adalah juga contoh pengetahuan deklaratif

58 Pengetahuan kondisional
Adalah pengetahuan tentang kapan mengunakan pengetahuan deklaratif atau kondisional Contoh: Untuk mengukur suhu apakah seseorang harus menggunakan termometer batang?; Teori adalah contoh lain pengetahuan kondisional

59 Sintaks Model Pembelajaran Langsung
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan mahasiswa/siswa Mendemonstrasikan pengetahuan/keterampilan Membimbing pelatihan Mengecek pemahaman dan memberi balikan Memberi kesempatan untuk latihan lanjutan dan penerapan

60 Modeling dilakukan Dilakukan pada tempat yang mudah dilihat oleh seluruh peserta Tahap demi tahap Dilakukan dengan BENAR dan JELAS

61 Balikan (Umpan balik) Diberikan secara spesifik Diberikan segera

62 H. Pembelajaran Berbasis Kerja (Work-based learning)
Adalah pembelajaran yang memungkinkan peserta didik menggunakan tempat kerja sebagai konteks untuk mempelajari konten mata pelajaran. Contoh: Program magang, PPL, Mahasiswa diangkat sebagai part timer menangani tugas tertentu di kampusnya

63 Apa peran guru/dosen pada CTL?
Sebagai model Menciptakan kondisi yang kondusif untuk belajar (PAKEM) Melakukan scaffolding Memberikan balikan Memotivasi Menerapkan asesmen autentik

64 Konsep Scaffolding Proses di mana orang yang lebih tahu memberikan bimbingan kepada seseorang yang lebih sedikit pengetahuannya untuk menuntaskan suatu masalah melampaui tingkat pengetahuannya saat ini

65 MANFAAT SCAFFOLDING Kemampuan Potensial Zona perkembangan terdekat
Kemampuan aktual

66 Strategi Motivasi Jika anda ingin membuat kapal laut, janganlah mengumpulkan orang-orang untuk mencari kayu dan membagi pekerjaan, melainkan ajarkanlah orang-orang itu kerinduan akan luasnya samudera yang tiada batas (Antoine de Saint-Exupery)

67 Strategi motivasi ARCS
RELEVANSI Rasa percaya diri Fisika? Untuk apa saya belajar Menarik Minat Kepuasan

68 PERBEDAAN CTLTRADISIONAL
NO. CTL TRADISONAL 1. menyandarkan pada memori spasial (pemahaman makna) menyandarkan pada hafalan 2. pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa pemilihan informasi ditentukan oleh guru 3. siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran siswa secara pasif menerima informasi

69 NO. CTL TRADISONAL 4. pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata/-masalah yang disi-mulasikan pembelajaran sangat abstrak dan teoretis 5. selalu mengkaitkan informasi dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa memberikan tumpukan informasi kepada siswa sampai saatnya diperlukan 6. cenderung mengintegrasikan beberapa bidang cenderung terfokus pada satu bidang (disiplin) tertentu

70 NO. CTL TRADISONAL 7. siswa menggunakan waktu belajarnya untuk menemukan, menggali, berdiskusi, berpikir kritis, atau mengerjakan proyek dan pemecahan masalah (melalui kerja kelompok) waktu belajar siswa se-bagian besar dipergu-nakan untuk mengerja-kan buku tugas, men-dengarkan ceramah, dan mengisi latihan yang membosankan (melalui kerja individual) 8. perilaku dibangun atas kesadaran diri perilaku dibangun atas kebiasaan

71 NO. CTL TRADISONAL 9. keterampilan dikem-bangkan atas dasar pemahaman keterampilan dikem-bangkan atas dasar pelatihan 10. hadiah dari perilaku baik adalah kepuasan diri hadiah dari perilaku baik adalah pujian atau nilai (angka) rapor 11. siswa tidak melakukan hal yang buruk karena sadar hal itu keliru dan merugikan siswa tidak melakukan sesuatu yang buruk karena takut akan hukuman

72 NO. CTL TRADISONAL 12. perilaku baik berdasar-kan motivasi intrinsik perilaku baik berdasar-kan motivasi ekstrinsik 13. pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks, dan setting pembelajaran hanya terjadi dalam kelas 14. hasil belajar diukur melalui penerapan penilaian autentik. hasil belajar diukur melalui kegiatan akademik dalam bentuk tes/ujian/ulangan.

73 Stimulate learner to ask
Desscrepant events Produce Cognitive dissonance Stimulate learner to ask Yes or No Convergent Question for Verification Are develop into Theories and explanation Answer that explain the discrepancy and develop cognitive equilibrium Incorrect Answer

74 Langkah-langkah PBM Bagian awal: orientasikan siswa pada masalah (demo, cerita, penyajian fenomen) Bagian Inti: rumuskan masalah, rancang kegiatan untuk menjawab apakah lewat pengamatan atau eksperimen (dapat dilakukan oleh siswa sendiri) Bimbing siswa bekerja dan mengembangkan karya (produk) Bagian akhir: Lakukan pemantapan, penerapan, tugas-tugas dsb.

75 Strategi Pembelajaran mana yang dipilih ditentukan oleh ….
Kompetensi/tujuan yang mau dicapai dengan strategi itu (lihat Kurikulum) Cara siswa/mahasiswa belajar (lihat teori belajar) Tuntutan masa depan (lihat kecenderungan , perubahan lingkungan, dll) Karakteristik materi pelajaran

76 Bagaimana Cara siswa Belajar?
Siswa belajar lewat meniru perilaku orang lain yang menarik (Teori belajar sosial) Siswa belajar melalui aktivitas aktif merangkai pengalaman (Teori konstruktivis) Siswa cenderung mengulang perilaku yang menyenangkan (Teori perilaku)

77 People learn… . 10% of what they read 20% of what they hear
30% of what they see 50% of what they both see and hear 70% of what they say as they talk 90% of what they say as they do a thing And 95% of what the teach to someone else

78 Asesmen pada CTL CTL menggunakan berbagai strategi pembelajaran untuk mengembangkan seluruh potensi mahasiswa Asesmen dilakukan juga secara komprehensif untuk mengases seluruh potensi yang dimaksud Menggunakan asesmen autentik

79 Asesmen Autentik Berbagai strategi asesmen alternatif Contoh:
Asesmen kinerja Penilaian diri siswa Portofolio Penilaian sikap

80 Lembar Pengamatan Menjadi panduan guru saat demonstrasi
Menjadi panduan siswa saat latihan terbimbing Menjadi lembar pengamatan saat melakukan asesmen kinerja keterampilan menggunakan termometer untuk mengukur suhu air

81 Lembar Pengamatan No. Aspek yang diamati 3 2 1 1.
Termometer dipegang pada ujungnya, dimasukkan dalam cairan yang diukur tanpa menyentuh dasar bejana, skala menghadap pengamat 2. Menunggu beberapa saat sampai permukaan air raksa dalam termometer stabil 3. Skala dibaca, pandangan sejajar permukaan air raksa, termometer tetap tercelup dalam air 4. Hasil pengamatan dicatat dengan benar

82 TERIMA KASIH Terima kasih Atas semua perhatian


Download ppt "Pembelajaran Kontekstual (CTL)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google