Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015"— Transcript presentasi:

1 MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015
DJOKO SANTOSO DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2 SELAMAT ! ABP PTSI yang telah peduli pada komunitas ASEAN The spirit of to be the best of ONE ASEAN community Komitmen untuk berjejaring dengan Penyelenggara PTS se Indonesia

3 ONE VISION ONE IDENTITY ONE COMMUNITY
Roadmap for ASEAN Community Dampaknya: Saling pengakuan kompetensi dan kualifikasi SDM Mobilitas orang Mobilitas jasa (termasuk pendidikan) Mobilitas barang

4 APA YANG TELAH KITA LAKUKAN?

5 1. MODAL UTAMA untuk saling pengakuan kompetensi dan kualifikasi
Perpres No 8 tahun 2012 tentang KKNI UU No 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka penjenjangan kualifikasi sumberdaya manusia Indonesia yang menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan sector pendidikan dengan sector pelatihan dan pengalaman kerja dalam suatu skema pengakuan kemampuan kerja yang disesuaikan dengan struktur di berbagai sector pekerjaan KKNI menjadi perwujudan mutu dan jati diri bangsa Indonesia terkait system pendidikan nasional, sistem pelatihan kerja nasional, dan system penilaian kesetaraan capaian pembelajaran (Learning Outcomes).

6 PENDIDIKAN TINGGI dijalankan dalam SATU KESATUAN PROGRAM
9 8 7 6 5 4 3 Sarjana (S1) Magister (S2) Doktor (S3) Magister (S2) Terapan Doktor (S3) Terapan Profesi Spesialis Sub spesialis Fokus pada pengembangan dan peningkatan keahlian kerja yang spesifik Diploma 4 (D4) Diploma 1 (D1) Diploma 3 (D3) Diploma 2 (D2) Fokus pada pengembangan filosofis –keilmuan , SDM yang mampu mengisi area of occupancies Sekolah Menegah Atas/ Kejuruan/ Madrasah Alyah LEVEL KKNI

7 2. Indonesia menjadi inisiator program AIMS (ASEAN International Mobility for Students)
Pada awalnya, tahun 2010 hanya tiga Negara melakukan pertukaran mahasiswa secara reciprocal pada program MIT (Malaysia-Indonesia-Thailand) Student Mobility. Tahun 2012 diubah menjadi AIMS dengan masuknya Vietnam, Tahun 2014 akan bergabung Filipina, Brunei, dan Jepang Sejak 2010 mengirimkan 70 sd 80 mahasiswa dan juga menerima sekitar 50 sd 75 mahasiswa dari Negara ASEAN yang mengikuti program Student Mobility Program studi: pertanian, teknologi pangan, bisnis internasional, Bahasa dan budaya, pariwisata, ekonomi, dan teknik

8 3. Menjadi bagian dari Diskusi Isu ASEAN dalam organisasi SEAMEO RIHED
Empowering higher education institutions Study Visits, workshops, trainings I. Developing harmonization mechanisms Regional QA Regional CTS II. Cultivating globalised human resources Student exchange- MIT/ AIMS programme Regional Internship ASEAN Future Leaders Camp III. Advancing knowledge frontiers: collaborative research on regional issues IV. Promoting university social responsibility and sustainable development V. 2011 SEAMEO RIHED works with all to push forward the development of these instruments through five programme areas.

9 Example: ASEAN Research Cluster Agriculture and Food
Indonesia Vietnam Philippines Brunei Cambodia Singapore Laos Thailand Malaysia Myanmar

10 Example: ASEAN Research Cluster Environment and Biodiversity
Indonesia Vietnam Philippines Brunei Cambodia Thailand Laos Singapore Malaysia Myanmar

11 4. ASEAN QUALIFICATIONS REFERENCE FRAMEWORK
Mega 4. ASEAN QUALIFICATIONS REFERENCE FRAMEWORK Indonesia Vice Chair of Task Force of the ASEAN Qualifications Reference Framework

12 INTERNATIONAL FRAMEWORK
UNESCO convention on degree recognition National Qualification Framework  we are preparing on Regional Qualification Framework Mutual recognition agreements National higher education database and information system/ Data warehouse Quality assurance system Accreditation Diploma Supplement

13 Common Harmonization Mechanisms
ASEAN CITATION INDEX Student, faculty, and staff mobility Degree recognition Regional quality assurance Readable and comparable degree HIGHER EDUCATION Regional credit transfer Regional research collaboration E-learning & mobile learning University governance Leadership development

14 APA YANG HARUS KITA LAKUKAN?
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) M MUTU Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT) STANDAR PENDIDIKAN TINGGI Don’t Reinvent the Wheel

15 REKOMENDASI UNTUK ABP PTSI
HARMONIS DENGAN PENGELOLA Fokus pada MUTU Kuatkan Jejaring

16 Penjaminan Mutu Internal Eksternal Bisa Catatan:
PT BAN LAM PRO LAM WIL INST PRODI Internal Eksternal Bisa Catatan: + Semua standar mengacu pada SNP dari BSNP yang ditetapkan Menteri + Semua didasarkan pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi yang dikelola Menteri + LAM PRO: Lembaga Akreditasi Mandiri + LAM WIL: Lembaga Akkreditasi Wilayah (BAN) + Bisa: Pengaturan baru

17 Standar Nasional PT Delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP)
Jenjang Isi Proses Lulusan PTK Sarpras Kelola Biaya Penilaian Lingkup Pendidikan Dasar Delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) Pendidikan Pendidikan Menengah Pendidikan Tinggi Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Kpd Masy. Baru

18 Sistem Penjaminan Mutu
Pemerintah BSNP Masyarakat (Wilayah) Lembaga Penjamin Mutu Lembaga Layanan Pend. Tinggi Pangkalan Data Pendidikan Tinggi BAN-PT Perguruan Tinggi Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Lembaga Akreditasi Mandiri Ketentuan Baru Ketentuan Saat Ini

19 Otonomi Perguruan Tinggi & Kelembagaannya
Perguruan Tinggi Swasta Otonomi Bidang Akademik Otonomi Bidang Non-Akademik Otonomi (sesuai perundangan) Ditentukan oleh Badan Penyelenggara PTS a.l. yayasan Bentuk tatakelola ditentukan oleh Badan Penyelenggara PTS (a.l. Yayasan) masing-masing, berarti tidak ada penyeragaman (sesuai amar putusan MK)

20 Pendanaan dan Pembiayaan Pendidikan Tinggi
Pemerintah memberikan insentif kepada dunia usaha/ industri atau masyarakat yang memberikan bantuan pada PT. Pemerintah menetapkan standar satuan biaya operasional pendidikan tinggi dan dipergunakan PTN untuk menetapkan biaya yang ditanggung oleh mahasiswa. Dana Pendidikan berasal dari APBN diberikan kepada: PTN untuk investasi, operasi, dosen dan tenaga kependidikan, dan pengembangan PTS untuk tunjangan profesi dosen, tunjangan kehormatan profesor, investasi dan pengembangan Mahasiswa sebagai dukungan biaya mengikuti pendidikanikan tinggi Diringkas

21 Perkembangan APK Pendidikan Tinggi (2005-2013)
Deskripsi Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Populasi (Usia 19-23) Jumlah Mahasiswa PTN PTS PTN-PT Kedinasan 48.493 51.318 47.253 66.535 92.971 PTN-Kemenag PTN-Universitas Terbuka (UT) APK (%) 18,26% 20,23% 20,66% 21,26% 22,00% 26,34% 27,10% 28,57% 29,87%

22 Data Dosen tetap Berdasar Jenis Kelamin (2013)

23 Data Dosen Tetap Berdasar Jabatan Akademik (2013)

24 Data Dosen Tetap Berdasar Tingkat Pendidikan Terakhir (2013)

25 DATA DOSEN BERDASARKAN PENDIDIKAN (2013)

26 DATA DOSEN TETAP (2013)

27 PENERIMA BPPs DALAM NEGERI JENJANG MAGISTER (S2) (2013)

28 PENERIMA BPPs DALAM NEGERI JENJANG DOKTOR (S3) (2013)

29 PENERIMA BEASISWA LUAR NEGERI JENJANG MAGISTER (S2) (2013)

30 PENERIMA BEASISWA LUAR NEGERI JENJANG DOKTOR (S3) (2013)

31 PROGRAM MAGANG (2013) Jumlah Peserta

32 PROGRAM DETASERING (Perguruan Tinggi Sasaran) (2013)
Jumlah Pertisas

33 SERTIFIKASI DOSEN (2013) Jumlah peserta

34 KASUS COPY PASTE SERTIFIKASI DOSEN (2013)

35 ASESOR SERDOS TAK BERTANGGUNG JAWAB*
JUMLAH KASUS JUMLAH ASESOR PTN 215 200 PTS 16 14 231 214 * KASUS : Menilai DD tanpa melihat DD

36 FAKTA PEMALSUAN DOKUMEN KARYA ILMIAH
Jurnal rakitan Jurnal “BODONG” Artikel sisipan Label akreditasi palsu Nama pengarang sisipan Buku lama sampul baru, nama pengarang berbeda

37 FAKTA PENILAIAN OLEH TIM
NILAI SEMENTARA 77 BENAR LOLOS = N _______ 115 LOLOS DARI TIM

38

39

40 Akademisi Leluhur Kerajaan Tahun Akademisi Publikasi Kadiri
Sedah Panuluh (1157 M) Kakawin Bharatayuddha Majapahit M Prapanca (1365 M) Nagarakretagama (Desawarnana) Brandes (1894)

41

42 Peringkat publikasi terindek Scopus institusi di Indonesia
No Institusi Jumlah Publikasi 1 Institut Teknologi Bandung 3321 2 Universitas Indonesia 2917 3 Universitas Gadjahmada 1679 4 Institut Pertanian Bogor 1237 5 LIPI 1031 6 Institut Teknologi Sepuluh Nopember 847 7 CIFoR, Jawa Barat 743 8 Universitas Dipoengoro 588 9 Universitas Padjadjaran 555 10 Universitas Airlangga 534

43 Peringkat publikasi terindek Scopus institusi di Indonesia
No Institusi Jumlah Publikasi 11 Universitas Hasanudin 504 12 Brawijaya University 473 13 U.S. Naval Medical Research 443 14 Universitas Udayana 372 15 Universitas Syiah Kuala 368 16 Universitas Andalas 367 17 RS Cipto Mangunkusumo 365 18 Ministry of Health 340 19 BPPT 313 20 BATAN 254

44 Peringkat publikasi terindek Scopus institusi di Indonesia
No Institusi Jumlah Publikasi 21 Universitas Lampung 199 22 Sam Ratulangi University 176 23 Bina Nusantara University 173 24 Universitas Sebelas Maret 172 25 Universitas Sumatra Utara 171 26 Universitas Sriwijaya 162 27 Universitas Riau 160 28 Perpustakaan Universitas Petra 153 29 Eijkman Institute for Molecular Biology 149 30 ICRAF, Bogor 148

45 Peringkat publikasi terindek Scopus institusi di Indonesia
No Institusi Jumlah Publikasi 31 National Institute of Health and Development 127 32 Trisakti University 120 33 Universitas Jenderal Soedirman 119 34 Herbarium Bogoriense 35 Universitas Islam Indonesia 109 36 University of Jember 106 37 Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya 104 38 Widya Mandala Surabaya Catholic University 99 39 Museum Zologicum Bogoriense 92 40 Universitas Pendidikan Indonesia 89

46 RASIO DOSEN: MAHASISWA PT BAIK
 1 Universitas Indonesia 1 : 17  2 Intitut Teknologi Bandung 1 : 20  3 Universitas Gadjah Mada 1 : 27  4 Universitas Bina Nusantara 1 : 30  5 Universitas Trisakti 1 : 14  6 Universitas Islam Indonesia 1 : 36  7 Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya 1 : 24  8 Universitas Katolik Widya Mandala Sby 1 : 25

47 RASIO DOSEN 1. IKIP XXX (Rasio 1: 309) 1 Bimbingan Dan Konseling S-1
 1 Bimbingan Dan Konseling S-1 1 : 711  2 Pendidikan Guru PAUD 1 : 427  3 Pendidikan Luar Biasa 1 : 396  4 Pendidikan Matematika 1 : 339  5 PPKN 1 : 254  6 Pendidikan Biologi 1 : 239  7 Pendidikan Sejarah 1 : 114  8 Pendidikan Ekonomi 1 : 68

48 1. STKIP YYY (Rasio 1: 158) 1 Pendidikan Guru PAUD S-1 1 : 173 2
 1 Pendidikan Guru PAUD S-1 1 : 173  2 Pend. Bahasa Dan Sastra Indonesia 1 : 122

49 3. Universitas ZZZ (Rasio 1:148)
 1 Pendidikan Guru PAUD S-1 1 : 361  2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar 1 : 355  3 Pendidikan Bahasa Inggris 1 : 227  4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia 1 : 160  5 Pendidikan Ekonomi 1 : 119  6 Ilmu Komunikasi 1 : 111  7 Ilmu Politik 1 : 101  8 Pendidikan Matematika 1 : 100  9 Teknik Industri 1 : 95  10 Perikanan 1 : 92  11 Matematika 1 : 85  12 PPKN 1 : 78  13 Pendidikan Biologi 1 : 67

50 Terima kasih


Download ppt "MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google