Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MENJADIKAN PENDIDIKAN VOKASIONAL SEBAGAI INVESTASI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MENJADIKAN PENDIDIKAN VOKASIONAL SEBAGAI INVESTASI"— Transcript presentasi:

1 MENJADIKAN PENDIDIKAN VOKASIONAL SEBAGAI INVESTASI
Oleh : Kokom Komariah

2 Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal. INVESTASI

3 Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan berarti juga produksi) dari kapital/modal barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik, mesin, dll) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya PENGERTIAN INVESTASI

4 APA SAJA BENTUK INVESTASI ITU ?
Barang Uang/modal Surat berharga jasa APA SAJA BENTUK INVESTASI ITU ?

5 KEUNTUNGAN APA YANG DIPEROLEH DARI INVESTASI
Finansial Resiko Bunga Keuntungan sosial Peningkatan penghasilan seseorang KEUNTUNGAN APA YANG DIPEROLEH DARI INVESTASI

6 Amanat Konstitusi Anggaran pendidikan minimal 20% dari APBN dan APBD
Bagaimanakah mendayagunakan anggaran pendidikan tersebut, apakah untuk konsumsi belaka ataukah untuk investasi. Pendidikan diposisikan sebagai sumber daya manusia, jadi sebagai investasi. Bagaimanakah menjadikan pendidikan sebagai investasi, buka sekedar konsumsi ? Pendidikan yang bagaimanakah yang menjadi investasi. Amanat Konstitusi

7 Pendidikan Sebagai Komoditas Jasa
Pendidikan sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia. Untuk memenuhinya diperlukan lembaga pendidikan yang memberikan (menjual) barang yang berupa jasa layanan (service) , tak ubahnya seperti layanan jasa transportasi. Sebagai barang jasa layanan, dari tinjauan ekonomi pendidikan, pendidikan juga dapat dianalisis dengan menggunakan teori barang. Pendidikan Sebagai Komoditas Jasa

8 Teori barang Barang konsumsi vs barang investasi
Barang public vs barang privat Barang pasokan (input) vs barang luaran (out put) Barang suplemen vs barang substitusi (pengganti) Barang regular, barang inferior, dan barang superior. Teori barang

9 Pendidikan sebagai barang dan jasa dapat bersifat sebagai barang konsumsi atau barang investasi
Menjadi barang konsumsi apabila memberikan kenikmatan manfaat dalam jangka pendek. Menjadi barang investasi apabila memberikan kenikmatan dalam jangka panjang sehingga manfaat (return/nilai balik) yang diperoleh melebihi dari biaya yang dikeluarkan. Konsep dasar

10 KONSEP DASAR INVESTASI
KONSUMSI CAMPURAN INVESTASI KONSEP DASAR INVESTASI

11 Bank Pendidikan, U$ Emas, Saham, Property PILIHAN INVESTASI

12 RATE OF RETURNS INVESTASI SDM VS FISIK
Pendapatan Per Capita FISIK SDM < $ 1,000 15,1 < 19,9 > $ 1,000 10,5 > 8,3 RATE OF RETURNS INVESTASI SDM VS FISIK

13 RATE OF RETURN INVESTASI PENDIDIKAN DI INDONESIA
studi SLTA SM S1 1981 PAYAMAN 14 18 21 1977 PSACHAROPOULUS 16/16 1978 CLARK 32 1986 IEEP 49 6 1987 NURHADI 33/35 13/12 10/13 RATE OF RETURN INVESTASI PENDIDIKAN DI INDONESIA

14 Laborers has became capital not from a diffusion of the ownership of corporation stocks, as folkhave economiore would have it, but from the acquisition of knowledge and skill that have economic value. (Schhulttz, Theodore W. Invesment in Human Capital”In karabel J. and halsey.AH (Editor). Power and Ideology in Education. New York.Oxford Universiity press, 1977.pp )  Teori Human Capital

15 Pertama : Mempunyai nilai ekonomis
Penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang mempunyai nilai ekonomi (tidak semua pengetahuan dan keterampilan mempunyai nilai ekonomis) Berarti ada demand (kebutuhan pasar) Kebutuhan pasar ada dua macam yang education-labour coefficient tinggi dan ada yang rendah. Sasaran pendidiakn vokasional adalah yang pertama Didukung oleh mobilitas, kesehatan dan sinkronisasi dengan potensi yang lain. Mobilitas akses, sarana, dan kemampuan komunikasi. Pertama : Mempunyai nilai ekonomis

16 Keterampilan seperti apa?
A man educated at the expense of much labour and time to any of those employments which require extraordinary dexterity and skills, may be compare to one of those expensive machines (Smith, Adam. The Wealth of Nation, 1776, bk 1,ch, 10,pt 1) Keterampilan seperti ini untuk jenis pekerjaan yang dilakukan dengan keetrampilan anggota badan. Peranan pengetahuan relatif kecil, tetapi peran pelatihan dengan langsung berlatih dengan mengerjakan lebih besar. Keterampilan seperti apa?

17 Implikasi bagi pendidikan vocasional
Pendidikan vocasional harus jelas jenis spesifikasi keterampilannya. Jenis keterampilan yang dipunyai sesuai dengan kebutuhan pasar. Nilai ekonomisnya dibanding dengan mesin. Pendidikan saja tidak cukup, harus didukung kemauan dan kemampuan mobilitas, dan kesehatan. Implikasi bagi pendidikan vocasional

18 Investasi SDM tidak hanya sekolah formal, tetapi juga on the job training (Gary S. Becker, 1964).
Many employees increase their productivity by earning new skills and perfecting old ones while on the job 9p.17) Kedua: On Job Training

19 Ketiga: genaral and specific training
On Job Training: General training (mis dasar pengelasan) Spesific training (mis pengelasan untuk kapal) Dampak produktivitas training lebih besar bagi pekerja muda dari pada pekerja tua. Didukung pengetahuan lain:akses informasi (Becker, 1964). Ketiga: genaral and specific training

20 Implikasi bagi pendidikan vokasional
Magang atau internship yang terprogram harus menjadi bagian dari sistem pendidikan vokasional, karena banyak keterampilan dengan teknis, sikap, kebiasaan, dan emosional hanya dapat diperoleh melalui on job training. Dalam on job training keterampilan yang dipelajari termasuk yang bersifat general maupun spesiific. Karena general training mempunyai nilai ekonomis yang lebih lama dan menjadi fondasi, maka perlu kuat. Spesific training harus selalu di up to date sesuai dengan kebutuhan pasar. Training untuk memiliki keterampilan cara memperoleh dan menggali informasi menjadi penting untuk up dating. Implikasi bagi pendidikan vokasional

21 Keempat: Kombinasi pengetahuan yang mapan dan pengalaman
Sekolah < pendidikan (Mincer, 19740 Pengaruh sekolah langsung dan tak langsung. Pengaruh sekolah tak langsung: On Job training On the Job experience Konsep periode overtaking SMA vs SMK Keempat: Kombinasi pengetahuan yang mapan dan pengalaman

22 Keelima: Life Long Employability
Pekerjaan selalu berubah, penelitian tahun menyebutkan bahwa setiap tahun ada 55 jenis pekerjaan baru muncul, tetapi juga ada 5% jenis pekerjaan lama tidak diperlukan lagi. Perlu keterampilan adaptif agar dapat menyesuaikan dengan pekerjaan baru. Ini sangat diperlukan pada pekerjaan tingkat menengah dan atas, yang mobilitasnya tinggi. Life long employability (as opposed to lifelong employment through lifelong learning) Keelima: Life Long Employability

23 Kemampuan adaptif dan pengembangan
Penguasaan keterampilan generik Keterampilan pengembangan diri Keterampilan komunikasi Keterampilan mengelola orang dan pekerjaan Keetrampilan memobilisasi pembaharuan dan perubahan Didukung oleh Bahasa dan ICT Kemampuan adaptif dan pengembangan

24 Keterampilan Pengelolaan Diri
Keterampilan untuk belajar Mengelola waktu untuk mengorganisasi diri Mengembangkan kekuatan kepribadian Kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah Keterampilan Pengelolaan Diri

25 Keterampilan Berkomunikasi
Keterampilan komunikasi interpersonal Kemampuan mendengarkan dengan baik Berkomunikasi dengan lisan dan tertulis Keterampilan Berkomunikasi

26 Ketrampilan untuk Mengelola Orang dan Pekerjaan
Ketrampilan untuk mengkoordinasikan Keterampilan mengambil keputusan Keterampilan untuk memimpin Keetrampilan merencanakan dan berorganisasi Ketrampilan untuk Mengelola Orang dan Pekerjaan

27 Ketrampilan untuk memobilisasi Inovasi dan Perubahan
Kemampuan untuk mengkonsepkan ide Kemampuan berkreasi Kemampuan melakukan perubahan Kemampuan mengambil resiko Kemampuan mengembangkan visi ke depan Ketrampilan untuk memobilisasi Inovasi dan Perubahan

28 Implikasi bagi pendidikan Vokasional?
Pendidikan vokasional doperlukan dukungan keterampilan adaptif Perlu diidentifikasi jenis keterampilan adaptif yang lebih dekat melekat pada keterampilan vokasional yang diperlukan. Penyiapan keterampilan adaptif yang mendorong life long learning perlu diberikan. Pemberian keterampilan aadaptif tidak selalu dalam bentuk mata pelajaran. Implikasi bagi pendidikan Vokasional?

29 Contoh Keterampilan Las kapal
Lulusan SMK (Pengetahuan teknik Mesin) Pengetahuan Teknik Mesin Keterampilan Teknik Mesin Dasar (Sertifikasi 1: 3 bulan) General Skills Ketrampilan Dasar pengelasan (Sertifikat2 : 3 bl) Spesific Skills Pengalaman Magang di Dok kapal (sertifikat 3:3 bl) Pengalaman Kursus Bahasa ( sertifikat 4 : 12 bl) Adaptif Skills Certificate of Welder IV Contoh Keterampilan Las kapal

30 Keseimbangan Iceberg Model
Skill Knowledge Self Concept, attitude, value Trait Motive Surface Most easity developed Visible Core personality : Most difficult to developed Hidden Keseimbangan Iceberg Model

31 Pandangan Umum Pendidikan --> Dunia Kerja
PT SM/SMK SD + SMP MGR Skilled Unskilled Pandangan Umum Pendidikan --> Dunia Kerja

32 Pallacy Pendidikan --> Dunia Kerja
PT SM/SMK SD + SMP MGR Skilled Unskilled Pallacy Pendidikan --> Dunia Kerja

33 PT SM/SMK SD + SMP MGR Skilled Unskilled Pasar Mengapa ???

34 Apa yang perlu diperhatikan
Pendidikan hanya salah satu dari sumberdaya manusia yang mempunyai nilai ekonomis. Ada faktor sumberdaya manusia lainnya yang juga penting yaitu faktor askriptif dan luck Faktor askriptif mencakup : LB SES keluarga, IQ, faktor fisik, psikologis lainnya. Faktor luck memberikan kontribusi cukup tinggi, yaitu 60% (Cristoper jenk), tetapi juga diartikan persistent, atau adanya peluang. Pendidikan menentukan keberhasilan pekerjaan pertama, tetapi faktor askriptif lebih menentukan mobilitas pekerjaan selanjutnya. SDM hanya salah satu input dari faktor produksi. Apa yang perlu diperhatikan

35 Teori Fungsi produksi X = f (L,K,A) X = Output L= labour inputs
K= capital inputs A= Land inputs Teori Fungsi produksi

36 Keseimbangan Iceberg Model
Skill Knowledge Self Concept, attitude, value Trait Motive Surface Most easity developed Visible Core personality : Most difficult to developed Hidden Keseimbangan Iceberg Model

37 Intent Action Outcome Job performance Personal Charateristik Behaviorr Trait Skills Motive Self Conept Values knowledge

38 Competency Causal Flow Model
Achievement Motivation Goal setting, Personal Responsibility, Use to feedback Continuous Improvement: Quality, Productivity Calculating Risk taking Inovation: new product Competency Causal Flow Model

39 Implikasi Bagi Pendidikan Vokasional
Setiap jenis pekerjaan memerlukan ciri personal charateristik tertentu yang belum tentu dapat dihasilkan dari pendidikan. Personal charateristik perlu diperhitungkan dalam rekruitmen calon peserta didik. Personal charateristik sering lebih berperan dalam mobilitas pekerjaan. Kalau ada personal charateristik yang dapat diubah dan dibiasakan dalam pendidikan, perlu diintegrasikan ke dalam sistem kurikulum pendidikan vokasional (contoh SCTC) Implikasi Bagi Pendidikan Vokasional

40 Implikasi bagi Pendidikan Vokasional ?
Pendidikan vokasional ada ma pekanya Pendidikan vokasional yang sukses memperhitungkan usia peserta didik, oleh karena itu dalam rekruitmen pegawai ada batas usianya. Pendidikan vokasional yang diberikan sekaj awal usia mempunyai probabilitas nilai ekonomis yang lebih tinggi karena tingkat kemanfaatannya lebih lama. Implikasi bagi Pendidikan Vokasional ?

41 Terima Kasih


Download ppt "MENJADIKAN PENDIDIKAN VOKASIONAL SEBAGAI INVESTASI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google