Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Seni Tari Kelas XII IPS/Bhs

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Seni Tari Kelas XII IPS/Bhs"— Transcript presentasi:

1 Seni Tari Kelas XII IPS/Bhs
SENI BUDAYA Seni Tari Kelas XII IPS/Bhs

2 5. Mengapresiasi karya seni tari

3 5.2. Mendiskripsikan unsur estetis
tari tunggal Nusantara dari hasil pengamatan pertunjukan

4 Mendeskripsikan pengertian tari secara umum dan tari tunggal secara khusus
Mengidetifikasi bentuk dan komposisi karya seni tari kreasi Menjelaskan unsur-unsur disain atas pada tari tunggal kreasi Menjelaskan gerak dasar tari Menjelaskan teknik tari kreasi Mendeskripsikan unsur estetis pada pertunjukan tari kreasi - tunggal

5 Iringan musik secara auditif mendukung kesan visual yang ada.
DEFINISI SENI TARI Seni tari adalah seni mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang indah dari tubuh/fisik dan mimik. Iringan musik secara auditif mendukung kesan visual yang ada.

6 BENTUK TARI 1 2 3 4 5 Tari Tradisional Merupakan bentuk tarian yang sudah lama ada, diwariskan secara turun temurun, serta biasanya mengandung nilai filosofi, simbolis dan religius. Semua aturan ragam gerak, formasi, busana, dan riasnya hingga kini tidak banyak bedrubah.

7 1 2 3 4 5 BENTUK TARI Tari Tradisional Kerakyatan
Tarian jenis ini berkembang di kalangan rakyat biasa. Oleh karena itu, gerakan cenderung mudah ditarikan bersama juga iringan musik dan busananya relatif sederhana. Tari tradisi kerakyatan sering ditarikan pada saat perayaan sebagai tari pergaulan. Contoh: Jaipongan (Jawa barat), Payung (Melayu), Lilin (Sumatra Barat).

8 BENTUK TARI 1 2 3 4 5 Tari Nusantara Jenis tari ini merupakan tarian tradisi daerah yang sudah dikreasikan kembali. Kreasi ini bisa merupakan kreasi bebas maupun hasil perpaduan gerak dan gaya tari antaretnik sehingga muncul jenis tari baru.

9 1 2 3 4 5 BENTUK TARI Tari Kreasi
Tari kreasi merupakan tarian yang lepas dari standar tari yang baku. Jenis tari ini dirancang menurut kreasi penata tari sesuai dengan situasi dan kondisi dengan tetap memlihara nilai artistiknya. Tari kreasi baik sebagai pemanpilan utama maupun sebagai tarian latar hingga kini terus berkembang dengan iringan musik yang bervariasi, sehingga muncul istilah tari modrn.

10 BENTUK TARI 1 2 3 4 5 Tari Kontemporer Gherakan tari kontemporer silabus terikat dengan kreografi, bercerita dengan gaya unik, dan penuh penafsiran. Seringkali diperlukan wawasan khusus untuk menikmatinya. Iringan yang dipakai juga banyak yangtidak lazim sebagai lagu, dari yang sederhana hingga menggunakan program komputer seperti Frutyloops.

11 KOMPOSISI TARI Desain lantai adalah pola yang dilintasi oleh gerakan-gerakan dari komposisi tari di atas lantai dari suatu ruang. Variasi pada pola lantai tergantung pada motivasi dari komposisi tari. Garis lurus misalnya mempunyai kekuatan yang mengandung kesederhanaan. Bergerak down-stage memiliki kesan lebih kuat dari pada bergerak up-stage atau serong.

12 DESAIN ATAS Desain atas adalah desain yang membentuk pola di atas lantai ( biasanya terbentuk oleh penari itu sendiri ) dan terlihat oleh penonton. Ada 16 unsur dasar yang masing-masing dapat digabungkan/dimodifikasi.

13 DEFINISI DESAIN ATAS 1. Datar DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG
Postur tubuh penari yang dilihat oleh penonton (bukan yang dirasakan penari) hampir tanpa perspektif. Desain ini dapat berbentuk vertikal, horizontal, kontras (berlawanan), murni, statis, lengkung, tinggi, medium, rendah, lukisan, garis lanjutan, dan garis tertunda. Jika diberi putaran seperempat saja, akan menjadi ‘desain dalam’.Desain yang secara konstruktif dangkal ini justru memberikan kesan keterbukaan, kejujuran dan ketenangan. DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

14 DEFINISI DESAIN ATAS 2. Dalam DATAR
Penonton melihat penari perspektif yang dalam. Hampir semua unsur desain di bawah ini (dari vertikal sampai garis tertunda) lebih mudah digarap dengan desain dalam. Terutama untuk desain lengkung, lukisan, dan tertunda. Desain ini lebih memberikan kedalaman emosi/perasaan daripada desain datar. DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

15 DEFINISI DESAIN ATAS 3. Vertikal DATAR
Penari membentuk garis ke atas dan kebawah. Desain ini dapat diterapkan pada semua unsur ( kecuali horisontal ). Ia memberi rasa menjangkau ke atas dan/atau ke bawah ( lihat desain tinggi dan desain rendah ), egosentris, dan cocok untuk suasana menarik atau pasrah. DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

16 4. Murni DEFINISI DESAIN ATAS Murni dan Lengkung
Postur tanpa garis-garis yang kontras. Garis-garis murni dapat mengubah setiap unsur yang ada (kecuali garis berlawanan). Garis yang paling sederhana ini dapat memberikan sentuhan ketenangan. DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

17 5. Lengkung DEFINISI DESAIN ATAS DATAR DALAM
Postur dengan badan atau anggota badan yang dilengkungan. Garis lengkung (dalam semua unsur kecuali bersudut) dapat memberi kesan penonton dekat dengan penari atau perubahan dinamis dapat memberikan rasa egosentris. DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

18 DEFINISI DESAIN ATAS 6. Kontras DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG
Kontras dan Bersudut Postur yang mengarap garis-garis bersilang pada lekukan-lekukan yang berlawanan dan mengandung suatu kontinuitas garis dalam oposisi. Merupakan garis-garis kontras yang bisa berupa berbagai unsur (kecuali murni) dan dapat memberi sugesti kekuatan atau kebingungan. Jika digarap sebagai pengembangan desain murni yang mendahului, akan tercapai sugesti pengembangan intelektual dan emosional. DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

19 DEFINISI DESAIN ATAS 7. Bersudut DATAR DALAM VERTIKAL
Postur dengan badan atau anggota badan di tekuk membentuk sudut.Garis bersudut dapat digunakan dengan setiap unsur kecuali lengkung, spiral, garis lanjutan, dan tertunda. Garis ini dapat memberi sugesti penggunaan kekuatan secara sadar. VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

20 DEFINISI DESAIN ATAS 8. Spiral
DATAR 8. Spiral Postur dengan badan dan anggota badan berputar. Spiral merupakan seri lingkaran naik-turun yang tak dapat digunakan pada garis datar, kontras, atau bersudut. Penari yang berputar mengikuti alunan naik-turun dapat merasa dekat dengan penonton. DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

21 DEFINISI DESAIN ATAS 9. Tinggi DATAR
Menekankan ruang tari dibagian dada ke atas. Sesuai dengan sifatnya, aksen gerak yang dibuat pada bagian ini dapat menghasilkan sentuhan intelektual dan spiritual. Tarian pemujaan sedikit menggunakan anggota badan bagian bawah, tapi efek dapat diatur atau dimanusiakan dengan memberikan tekanan gerak pada tubuh bagian atas ini DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

22 DEFINISI DESAIN ATAS 10. Medium
DATAR DALAM VERTIKAL 10. Medium Medium Menekankan ruang tari antara bagian dada hingga pinggang. Aksen gerak pada bagian tubuh ini dapat menimbulkan sentuhan emosi dan motivasi. MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

23 11. Rendah DEFINISI DESAIN ATAS
DATAR DALAM VERTIKAL MURNI 11. Rendah Menekankan ruang tari di bagian pinggang ke bawah. Aksen gerak pada tubuh bagian bawah ini dapat memberikan gairah. LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

24 DEFINISI DESAIN ATAS 12. Horisontal DATAR DALAM VERTIKAL MURNI
Postur dengan anggota badan membentuk garis melintang. Desain ini dapat diterapkan pada semua unsur ( kecuali vertikal ). Ia memberi rasa menjengkau ke luar dan kesadaran terhadap lingkungan. Cocok untuk suasana ekspresif/mencurahkan. LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

25 DEFINISI DESAIN ATAS 13. Garis Lanjutan
DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI 13. Garis Lanjutan Kesan garis yang terlukis diudara di luar jangkauan tubuh penari. MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

26 DEFINISI DESAIN ATAS 14. Statis DATAR DALAM
Pose statis tapi bergerak. Garis statis dapat digunakan dalam semua desain, kecuali desain lukisan, garis lanjutan, dan tertunda. Garis ini memberi rasa teratur dan berisi. Kebanyakan tarian daerah timur digarap atas garis statis berupa seri dari pose-pose yang mengalir disisipi garis lukisan dan kualitas dinamis. Tekanan dinamika tersebut dapat mengimbaskan kesan ambisi atau nafsu. DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

27 DEFINISI DESAIN ATAS 15. Garis tertunda
DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT 15. Garis tertunda Garis yang terlukis di udara oleh busana, rambut, atau properti, karena imbas gerak diluar motorik tapi terkontrol oleh kesadaran penari. SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

28 16. Terlukis DEFINISI DESAIN ATAS
DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM 16. Terlukis Garis atau bentuk di udara yang terlukis lebih berkesan dari pada anggota badan atau properti yang melukisnya. RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

29 ILLUSTRASI DESAIN ATAS
DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

30 ILLUSTRASI DESAIN ATAS
DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

31 ILLUSTRASI DESAIN ATAS
DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

32 ILLUSTRASI DESAIN ATAS
DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

33 ILLUSTRASI DESAIN ATAS
DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

34 ILLUSTRASI DESAIN ATAS
DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

35 ILLUSTRASI DESAIN ATAS
DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

36 ILLUSTRASI DESAIN ATAS
DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

37 ILLUSTRASI DESAIN ATAS
DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

38 ILLUSTRASI DESAIN ATAS
DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

39 ILLUSTRASI DESAIN ATAS
DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

40 ILLUSTRASI DESAIN ATAS
DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

41 ILLUSTRASI DESAIN ATAS
DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

42 ILLUSTRASI DESAIN ATAS
DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

43 ILLUSTRASI DESAIN ATAS
DATAR DALAM VERTIKAL MURNI LENGKUNG KONTRAS BERSUDUT SPIRAL TINGGI MEDIUM RENDAH HORISONTAL GARIS LANJUT STATIS GARIS TERTUNDA TERLUKIS

44 GERAK DASAR Gerak dasar adalah gerak murni yang berkembang sesuai kebutuhan. Gerak ini dipengaruhi oleh materi, energi, ruang, dan waktu. Dalam tari tradisi, pegertian gerak memiliki pemahaman bentuk statis dan dinamis. Keduanya dibedakan oleh pendekatan waktu dalam bentuknya.

45 GERAK DASAR Kelima gambat tersebut adalah gerak statis yang jika dirangkaikan menjadi gerak dinamis.

46 TEKNIK TARI Gerak Kaki Fungsi Penahan gerakan tubuh.
Alat berpindah tempat (bergeser, melangkah, meloncat ). POSISI DIMENSI GERAK EKSPLORASI ARAH GERAK TANGAN

47 TEKNIK TARI Posisi Rapat-renggang Diangkat salah satu
GERAK KAKI Posisi Rapat-renggang Diangkat salah satu Menapak, tincak, engke, jinjit. Bergerak/bergeser salah satu, (depan, belakang, samping, serong). POSISI DIMENSI GERAK EKSPLORASI ARAH GERAK TANGAN

48 TEKNIK TARI Dimensi gerak memanjang (lurus/jinjit)
GERAK KAKI POSISI Dimensi gerak memanjang (lurus/jinjit) Melebar (terbuka ke samping atau ke depan-belakang). Meninggi ( diangkat ). DIMENSI GERAK EKSPLORASI ARAH GERAK TANGAN

49 TEKNIK TARI Eksplorasi arah Melangkah maju-mundur
GERAK KAKI POSISI Eksplorasi arah Melangkah maju-mundur Bergerak ke samping kiri-kanan. Melangkah/bergerak serong. DIMENSI GERAK EKSPLORASI ARAH GERAK TANGAN

50 TEKNIK TARI Gerak Tangan /Lengan GERAK KAKI POSISI Fungsi
Membentuk gerakan indah tari. Melakukan gerak isyarat/makna. Posisi Kedua Tangan Terbuka ke samping Searah Berbeda arah. POSISI DIMENSI GERAK EKSPLORASI ARAH GERAK TANGAN

51 APRESIASI SENI TARI 1

52 APRESIASI SENI TARI 2

53 REFERENSI Nursantara, Yayat. Seni Budaya untuk KMA Kelas X. Penerbit Erlangga. Jakarta: 2007 Nursantara, Yayat. Seni Budaya untuk KMA Kelas XI. Penerbit Erlangga. Jakarta: 2007 Nursantara, Yayat. Seni Budaya untuk KMA Kelas XII. Penerbit Erlangga. Jakarta: 2007 Kusuma Recording, Lomba Tari Kreasi Baru Kembang Sore. Kusuma Record 2004 Harry D Fauzi, Seni Budaya untuk SMK Kelas X. Penerbit Armico, Bandung 2007 Situs Internet

54 PENYUSUN Nama : MIFTAKODIN Instansi : SMA Negeri 11 Yogyakarta

55 Anda yakin akan keluar ? YA TIDAK


Download ppt "Seni Tari Kelas XII IPS/Bhs"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google