Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Prinsip-prinsip switching pada jaringan telekomunikasi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Prinsip-prinsip switching pada jaringan telekomunikasi"— Transcript presentasi:

1 Prinsip-prinsip switching pada jaringan telekomunikasi
Muhammad Nasar

2 Agenda Klasifikasi jaringan komunikasi
Switching dalam jaringan komunikasi Circuit Switching Packet Switching Quis (tugas kelas)

3 Klasifikasi Jaringan Komunikasi
Jaringan komunikasi dapat diklasifikasikan berdasarkan cara node mempertukarkan informasi Communication Network Switched Communication Network Broadcast Communication Network Topik Pembahasan Circuit-Switched Communication Network Packet-Switched Communication Network Datagram Network Virtual Circuit Network

4 Nodes dan Links Jaringan komunikasi biasa digambarkan dalam node dan link Node: merepresentasikan end-terminal, perangkat jaringan; digambarkan dengan bentuk lingkaran, kotak Link: merepresentasikan hubungan/koneksi antar nodes; digambarkan dengan garis Sebagai perangkat jaringan, node dapat memiliki fungsi: Router Switcher Multiplexer

5 Kategori link / jaringan
Berdasarkan jagkauan dibedakan menjadi 3 LAN (Local Area Network), yaitu sebuah jaringan yang dibatasi oleh suatu area seperti sebuah lab, perkantoran disebuah gedung atau sebuah sekolah dan jangkauan biasanya hingga 1 km. MAN (Metropolitan Area Network), yaitu sebuah jaringan yang lebih besar dari pada sebuah LAN. Jangkauan meliputi sebuah kota / wilayah tertentu. WAN (Wide Area Network), yaitu suatu jaringan yang memiliki lingkup sangat luas biasanya sudah menggunakan satelit ataupun kabel bawah laut, menghubungkan antar negara. Sebagai contoh keseluruhan jaringan BANK BNI ada yg di Indonesia ataupun yg ada di negaranegara lain. Jaringan inipun dapat dikatakan sebagai internet.

6 Apa itu switching? Apa yang disaklar? SWITCH = SAKLAR ?
SWITCHING = PENSAKLARAN Sistem kontrol penggantian/pengalihan/pengubahan/pemindahan secara elektronik Apa yang disaklar?

7 Mengapa perlu switching?
Bandwidth suatu saluran komunikasi, baik voice maupun data, tidak akan termanfaatkan maksimal jika tidak disiasati dengan teknik switching ! Tanpa switching, saluran akan terus terhubung meski sudah tidak terpakai. Tanpa switching, biaya komunikasi jadi sangat mahal akibat monopoli pemakaian saluran !

8 Beberapa prinsip switching
Transmisi data/ informasi jarak jauh biasanya dilakukan melalui beberapa switching node yang saling terhubung sehingga membentuk suatu jaringan switching, atau dapat juga disebut jaringan komunikasi switched. Setiap node yang terdapat dalam jaringan switching bekerja tanpa memperhatikan isi data/ informasi yang ditransmisikannya Transmisi data dimulai dan diakhiri di perangkat yang dinamakan station. Station dapat berupa komputer, terminal, telepon, dsb. Data ditransmisikan melalui suatu rute yang ditentukan oleh proses switching di setiap node yang dilalui. Koneksi node ke node lainnya biasanya dilakukan secara multiplex Jaringan komunikasi biasanya dibuat terhubung sebagian. Sebagian lainnya digunakan sebagai koneksi redundant/back-up untuk meningkatkan reliabilitas jaringan. Teknologi switching dibagi ke dalam dua jenis : Circuit switching Packet switching Akan dibahas

9 Contoh Switching Network Sederhana

10 Prinsip Circuit Switched
Karakteristik circuit switched: Menerapkan sebuah path komunikasi yang dedicated (permanen) antara 2 buah node. Istilah yang sering digunakan untuk kondisi ini disebut Connection Oriented Prosesnya melibatkan 3 tahap: Circuit Establishment Point to Point dari terminal ke terminal melalui switching nodes Internal Switching dan multiplexing antar switching nodes Signal Transfer (mungkin analog voice, digitized voice, binary data) Circuit Disconnect Jika sirkit tidak tersedia maka akan terjadi blocked (nada/tanda sibuk) Ada garansi quality of service (bandwidth, latency, jitter) Tidak akan ada informasi yg hilang sepanjang sirkit tersambung terus menerus Contoh konkret : public telephone network, PBX (Public Branches eXchange utk gedung)

11 Perkembangan teknologi circuit switched
X Voice only network Point-to-point  switched Tanpa MUX  dengan MUX Analog  Digital (Sentral & Transmisi Digital, Akses Lokal Analog) Multimedia Network (Voice, data, video) ISDN (Sentral, Transmisi, & Akses Lokal Digital) PC ISDN X FAX G4 Videoconference

12 Contoh Circuit Switching (1/2)
Physical copper connection set up when call is made Switching offices

13 Contoh Circuit Switching (2/2)
Ada proses pembangunan hubungan dan hubungan tetap terjaga selama percakapan berlangsung Sumber daya jaringan dialokasikan (reserved) dan diduduki secara tetap (dedicated) dari pengirim sampai penerima selama pembicaraan berlangsung Bukan strategi yang efisien Selama terjadi hubungan, saluran fisik akan digenggam bahkan selama periode “silence” (saat di mana tidak ada informasi yang dikirimkan)

14 Routing dalam Circuit Switched
a dan b terkoneksi dalam satu buah end office, sedangkan c dan d koneksi yang lebih kompleks Efisiensi jaringan diperoleh dengan cara meminimisasi switching dan kapasitas transmisi Pelanggan : a, b, c, d local loop : link antara pelanggan dan jaringan. Hampir semuanya menggunakan twisted pair. Panjangnya antara beberapa kilometer dan beberapa puluh kilometer. exchanges : switching lokal dalam sebuah jaringan. Switching Lokal mendukung pelanggan-pelanggan yang dikenal dengan nama end office yang biasanya dapat mendukung beribu-ribu pelanggan dalam local area. trunks : cabang-cabang antara exchanges. Trunks membawa multiple voice-frequency dengan menggunakan FDM (Frequency Division Multiplex) atau synchronous TDM (Time Division Multiplex).

15 Routing pada Circuit Switched
B A C D E F 1 4 2 3 5 7 6 Jalur komunikasi A – D terbentuk melalui routing yang terbaik dan akan tetap selama komunikasi berlangsung/belum diputus oleh salah satu pihak.

16 Circuit Switched : Generic Switching Process
incoming links Switch outgoing links How to Multiplex? How to Demultiplex? How to Switch?

17 Multiplexing/Demultiplexing (TDM)
Circuit Switched: Multiplexing/Demultiplexing (TDM) Frames Slots = 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Time dibagi dalam frames dan frames dibagi dalam slot Posisi slot dalam frame menunjukkan kepemilikan data dari suatu percakapan Sebagai contoh, slot 0 milik percakapan berwarna merah Membutuhkan sinkronisasi antara pengirim dan penerima Dalam suatu percakapan, time slot tertentu digunakan sebagai identitas data baik bagi pengirim maupun penerima. Time slot yang sudah diduduki tidak akan bisa digunakan oleh yang lainnya kecuali bila percakapan sudah selesai. Di sepanjang percakapan, jika ada waktu jeda yang tidak berisi informasi maka kapasitas time slot yang tersedia tidak akan termanfaatkan  tidak efisien

18 Circuit Switched : Timing
Host 1 Host 2 Switch 1 Switch 2 Information processing delay at Swich 1 propagation delay between Host 1 and Switch1 Circuit Establishment Transmission Circuit Termination propagation delay between Host 2 and Switch2 time

19 Circuit Switched : Keuntungan dan Kelemahan
Sekali koneksi terjadi: Jaringan transparan (seolah hanya koneksi langsung antar stations) Fixed data rate tanpa adanya delay Sangat baik untuk komunikasi real time KELEMAHAN Tidak efisien Selama koneksi berlangsung, time slot akan selalu diduduki walaupun tidak ada data yang dikirim Delay sebelum terbentuknya hubungan (call set up delay)

20 Packet Switching…

21 Prinsip Packet Switching
Dalam Packet Switching, data yang ditransmisikan dibagi-bagi ke dalam paket-paket kecil (<1500byte). Jika source mempunyai message yang lebih panjang untuk dikirim, message itu akan dipecah ke dalam barisan-barisan paket. Tiap paket berisi data dari user (data informasi yang akan dikirimkan) dan header. Header berisi minimal adalah info agar bagaimana paket bisa melalui jaringan dan mencapai alamat tujuan. Umumnya header berisi : Source (sender’s) address Destination (recipient’s) address Packet size Sequence number Error checking information

22 Mengapa perlu paketisasi? (1/2)
Untuk komunikasi end-to-end yang terdiri atas banyak link, transmisi paket memungkinkan suatu paket yang menjadi bagian dari suatu pesan diterima, diproses, dan diteruskan oleh suatu node ketika paket lainnya masih dipersiapkan  adanya efisiensi waktu pemrosesan. Jumlah data yang harus di re-transmisi karena adanya error menjadi berkurang (tidak seluruh pesan perlu di re-transmisi). Kapasitas memori internal network node dapat dikurangi. Waktu transmisi dapat dikurangi

23 Mengapa perlu paketisasi? (2/2)
Masing-masing paket akan dikirimkan ke jaringan secara independen (tidak tergantung pada rute paket sebelum atau sesudahnya). Paket yang berbeda dari pesan yang sama dapat melalui rute yang berbeda. Istilah untuk karakteristik ini disebut Connectionless Pada sisi penerima, header setiap paket akan dibuang kemudian paket diurutkan kembali menjadi sebuah informasi/pesan sesuai dengan yang dikirimkan Paket dikirimkan hanya pada saat data siap untuk dikirim. Pada saat kondisi “silence”/idle maka link dapat digunakan oleh yang lainnya (jaringan digunakan bersama/shared bandwidth). Tidak ada garansi Quality of service, ada kemungkinan paket hilang Contoh Teknologi Layanan Packet Switched: Public data network Frame relay Internet (connectionless) LAN (connectionless)

24 Contoh Paketisasi

25 Contoh Paketisasi Hello Bob He ll o Bo b H He H ll H o H Bo H b
Message He ll o Bo b Segmented Message Packetized Message H He H ll H o H Bo H b Paket 1 Paket 2 Paket 3 Paket 4 Paket 5 H=Header

26 Contoh Paketisasi

27 Keuntungan Packet Switched
Efisiensi line sangat tinggi; hubungan single node-to-node dapat dishare secara dinamis oleh banyak paket. Paket-paket diqueue dan ditransmisikan secepat mungkin. Secara kontras, dalam circuit switching, waktu pada link node-to-node adalah dialokasikan terlebih dahulu menggunakan time-division multiplexing. Jaringan packet-switched dapat membuat konversi data-rate. Dua buah station yang berbeda data-ratenya dapat saling menukar paket. Ketika traffic mulai padat, beberapa call diblok, yang menunjukkan jaringan menolak permintaan koneksi tambahan sampai beban di jaringan menurun. Dalam packet switchied network, paket masih dapat diterima akan tetapi delay delivery bertambah. Prioritas dapat digunakan. Jadi kalau sebuah node mempuyai sejumlah queued packet untuk ditransmisikan, paket dapat ditransmisikan pertama kali berdasarkan prioritas yang lebih tinggi. Paket-paket ini mempunyai delay yang lebih kecil daripada lower-priority packets.

28 Kelemahan Packet Switched
Tidak memberikan garansi Quality of service: delay antrian, jitter, loss packet

29 Ada dua pendekatan yang berhubungan dengan jaringan Packet Switching, yaitu
Datagram, dan Virtual circuit

30 Virtual Circuit vs Datagram
Datagram: Connectionless Tiap paket memiliki alamat tujuan yang lengkap Penentuan routing dilakukan terhadap setiap paket di setiap node Paket-paket yang berbeda namun berasal dari pesan yang sama dapat menggunakan rute yang berbeda, tergantung kepadatan jalur. Paket-paket akan mencari alternatif routing dimana akan mengabaikan node yang gagal Virtual Circuit: Connection Oriented Sebuah route antara station dikonfigurasi sebelum terjadi transfer data Setiap paket memiliki VC identifier. Penetapan routing dilakukan sekali untuk semua paket. Semua paket akan melalui rute yang sama Apabila ada node yang gagal, semua virtual circuit yang mendefinisikan lewat node tersebut akan lenyap

31 Virtual Circuit vs Datagram

32 Packet Swiched Datagram
Node-node jaringan memroses tiap paket secara independen Jika host A megirim dua paket berurutan ke host B pada sebuah jaringan paket datagram, jaringan tidak dapat menjamin bahwa kedua paket tersebut akan dikirim bersamaan, kenyataannya kedua paket tersebut dikirimkan dalam rute yang berbeda Paket-paket tersebut disebut datagram Implikasi dari switching paket datagram : Urutan paket dapat diterima dalam susunan yang berbeda dari ketika dikirimkan Tiap paket header harus berisi alamat tujuan yang lengkap

33 Packet Switched Virtual Circuit
Virtual-circuit packet switching adalah campuran dari circuit switching dan paket switching Seluruh data ditransmisikan sebagai paket-paket Seluruh paket dari satu deretan paket dikirim setelah jalur ditetapkan terlebih dahulu (virtual circuit) Urutan paket yang dikirimkan dijamin diterima di tujuan Bagaimanapun: Paket-paket dari virtual circuit yang berbeda masih dimungkinkan terjadi interleaving Pengirim data dengan virtual circuit melalui 3 fase : Penetapan VC Pentransferan data Pemutusan VC Alamat tujuan paket pada header tidak perlu lengkap

34 Routing pada Packet Switched
3 2 1 8 5 6 4 7 Connectionless: jalur/ routing dapat berbeda untuk setiap paket Connection-oriented: jalur/routing tetap untuk seluruh paket

35 (+) dan (–) pada virtual circuit vs datagram
Tidak ada waktu call setup Adaptasi yang cepat jika terjadi congestion/network overload. Adaptasi yang cepat jika terjadi node failure. Kedatangan paket bisa tidak sesuai dengan urutannya. Adanya beban pemrosesan karena setiap paket di proses di setiap node Receiver tidak memiliki persiapan terhadap paket yang datang Virtual Circuit : Kedatangan paket sesuai urutannya. Terdapat mekanisme error control. Penetapan satu rute untuk satu koneksi. Penerima telah bersiap untuk menerima paket yang datang Adanya delay saat connection setup. Adaptasi terhadap node failure kurang baik. Adaptasi terhadap network overload kurang baik

36 Beberapa Perbandingan Circuit Switched dan Packet Switched (1/2)
Packet Switched connectionless Packet Switched connection-oriented Dedicated transmission path No dedicated path Continuous transmission of data Transmission of packet Messages are not stored Packet may be stored until delivered Packet stored until delivered The path is established for entire conversation Route established for each packet Route established for entire packet Call setup delay Packet transmission delay Call setup delay; packet transmission delay Busy signal if called party busy Sender may be notified if packet not delivered Sender notified if connection denial Overload may block call setup Overload increases packet delay May block call setup; increases packet delay

37 Beberapa Perbandingan Circuit Switched dan Packet Switched (2/2)
Packet Switched connectionless Packet Switched connection-oriented User responsible for message loss protection Network may be responsible for individual packet Network may be responsible for packet sequences Fixed bandwidth transmission Dynamic use of bandwidth No overhead bits after call setup Overhead bits in each packet Electromechanical or computerized switching nodes Small switching nodes

38 Circuit Switching vs Packet Switching
Performansi Propagation delay Transmission time Node delay

39 Sessi diskusi…

40 Quis (tugas di kelas) Jawablah secara singkat dan jelas (3 menit/soal) : Pada pertemuan sebelumnya diperlihatkan evolusi komputer dari abad ke abad. Menurut anda, seperti apakah prediksi komputer masa depan (abad berikutnya)? Apa sesungguhnya peran TI dalam konteks sistem informasi manajemen? Apa yang dimaksud dengan konvergensi pada era teknologi informasi? Bedakan antara LAN, MAN, WAN ? Bedakan antara teknologi circuit switching dan teknologi packet switching, dan berikan contoh (diterapkan dimana)? Bedakan antara connection oriented dengan connectionless ?


Download ppt "Prinsip-prinsip switching pada jaringan telekomunikasi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google