Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

METODOLOGI RISET AGRIBISNIS

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "METODOLOGI RISET AGRIBISNIS"— Transcript presentasi:

1 METODOLOGI RISET AGRIBISNIS
Oleh : Ir. EFFI DAMAIJATI, MS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR 2012

2 2. Diskripsi Perkuliahan
Kontrak Perkuliahan Nama Mata Kuliah : Metodologi Riset Agribisnis Pengajar : 1. Dr.Ir. Eko Nurhadi MS. 2. Ir.Effi Damaijati, MS Semester / SKS : II / 3 SKS 1. Manfaat Mata Kuliah Mata kuliah ini perlu diberikan kepada mahasiswa MMA guna memberikan pemahaman dan ketrampilan yang memadai terhadap penyelenggaraan riset ilmiah dibidang agribisnis dan khususnya memberikan arah dan pedoman bagi mahasiswa MMA dalam menyelesaikan karya akhir berupa TESIS yang sesuai dengan standar akademik yang disyaratkan oleh Program MMA UPN “Veteran” Jawa Timur. 2. Diskripsi Perkuliahan Metodologi Riset Agribisnis merupakan ilmu yang mempelajari metode penelitian ilmiah dengan melakukan kegiatan eksperimentasi maupun observasi dibidang agribisnis. Materi yang diberikan dalam Mata Kuliah ini diawali dengan pengetahuan tentang definisi dan falsafah penelitian, berfikir ilmiah dan metode ilmiah, proses penelitian agribisnis, permasalahan, hipotesis, teknik sampling, data collection, analisis, penulisan proposal dan menyusun Tesis sebagai laporan hasil penelitian. Pada akhir kuliah diharapkan mahasiswa Program MMA telah siap dengan rancangan penelitiannya berupa proposal Tesis.

3 3. Tujuan Instruksional Mahasiswa Program MMA pada akhir perkuliahan Metodologi Riset Agribisnis diharapkan mampu menyusun Proposal Tesis. Selanjutnya,dengan berpedoman pada Proposal tersebut,mahasiswa dapat : Melaksanakan penelitian dilapang Mampu mengelola dan menganalisis data Mampu menyusun Karya Ilmiah akhir dalam bentuk Tesis yang representatif. 4. Strategi Perkuliahan Metode perkuliahan yang digunakan meliputi tatap muka, diskusi kelas dan tugas-tugas terstruktur dengan proporsi yang lebih besar pada diskusi kelas, mengingat para peserta MMA sudah pernah melaksanakan penelitian dan menyusun Skripsi S1. Sampai dengan UTS diharapkan mahasiswa sudah siap menyusun Proposal Tesis dan pada akhir semester, proposal tesisnya sudah siap untuk dibawa kelapang .

4 5. Materi / Bacaan Perkuliahan
1. Bambang Tri Cahyono, Metode Riset Bisnis. IPWI. Jakarta 2. C. William Emory and Donald R. Cooper, Bussines Research Methods. Richard D. Lowin Inc. USA. 3. Earl R. Babbie, Survey Research Methods. Wadsworth Publishing Company, Inc. Belmont, California. 4. Soeratno dan Lincolin Arsyad, Metodologi Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis. UUP AMP. YKPN. Yogyakarta. 5. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis. CV. Alfabeta. Bandung. 6. Uma Sekaran, Research Methods For Bussines, A Skill Building Approach, Second Edition. John Wiley & Sons, Inc. Singapore.

5 GARIS-GARIS BESAR PEDOMAN PERKULIHAN ( GBPP )
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS (MMA) UPN “ VETERAN “ JAWA TIMUR MATA : METODOLOGI RISET AGRIBISNIS BEBAN STUDI : 3 SKS KODE MATA KULIAH : MMA 7261 SEMESTER : II PRASYARAT : - DESKRIPSI SINGKAT : Merupakan Ilmu yang mempelajari tata cara dalam melaksanakan suatu penelitian ilmiah melalui kegiatan eksperimentasi maupun observasi dibidang Agribisnis, dan khususnya memberi Arah dan Pedoman untuk Tugas Akhir (Tesis) sesuai Standard Akademik yang disyaratkan oleh Program MMA. TUJUAN MATA KULIAH : Mahasiswa mampu menyusun Proposal Tesis, melaksanakan Penelitian lapang, mengolah dan menganalisa data serta menyusun Tesis yang Representatif.

6 Tujuan Instruksional Khusus
No Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu Bacaan 1 2 3 4 5 6 7 8 1).Mengenal Spesifikasi asal Mhs agar Dosen dapat memehami secara utuh terhadap Mahasiswanya. 2).Mahasiswa dapat me-mahami sejak awal tentang Materi Kuliah dan tujuannya. 3).Mahasiswa mengetahui buku-buku acuan yang diperlukan dan memfoto-kopi Modul Kuliah serta Handouts. Pendahuluan Perkenalan Mhs dan Spesialisa-sinya Kontrak Kuliah dan GBPP Modul Kuliah dan Buku-buku Acuan Komunikasi tatap muka Diskusi LCD White Board. Form GBPP & Kontrak kuliah Laptop 50’ Buku Ajar Semua Buku acuan yang digunakan 1). Mahasiswa mengenal filsafat Ilmu dan memahami Etika yang lazim berlaku dalam Riset Bisnis. 2). Mahasiswa memahami Riset Bisnis dan lingkupnya. Pengantar Filsafat Ilmu dan Etika dalam Riset Bisnis Filsafat Riset Etika Riset Riset Ilmiah Riset Bisnis Ceramah Tanya jawab - Diskusi - 50’ Uma Sekaran Babbie 1). Mahasiswa dapat memahami Proses Riset dan langkah-langkah sistematisnya 2). Mahasiswa dapat merancang judul dan membuat kalimat judul yang efektif dan mengekspresikan isi Riset yang dilakukan. 3). Mahasiswa dapat menemukan,mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan 4). Mhs dapat merumuskan tujuan riset dengan kalimat yang lugas dan efektif. Proses Riset dan Tahapannya Proses Riset Merancang Judul Riset Permasalahan Tujuan Riset Tanya Jawab Penugasan (Take Home) tersetrik-tur -LCD -50’

7 1 2 3 4 5 6 7 8 1). Mhs dapat memehami posisi Risetnya diantara Riset-riset terdahulu. 2). Mahasiswa dapat menyu-sun Teori-teori dari Acuan Pustaka pada jurnal. 3). Mahasiswa dapat menyu-sun Alur Kerangka Pemikiran. Tinjauan Pustaka Hasil Penelitian Terdahulu Landasan Teori Kerangka Pemikiran Ceramah Diskusi Tugas Ringka-san Riset terdahulu LCD White Board. Form GBPP & Kontrak kuliah Laptop -50’ Buku Ajar Uma Sekaran 1). Mahasiswa dapat mema-hami berbagai hal mengenai hipotesis. 2). Mahasiswa dapat meru-muskan kalimat hipotesis. 3) Mahasiswa dapat memaha-mi perlu tidaknya hipotesis dalam Riset. Teori dan Hipotesis Pengertian Hipotesis Hipotesis dan Teori Macam Hipotesis Menguji Hipotesis Tanya jawab Latihan membuat Hipotesis - 50’ 1). Mahasiswa dapat memecahkan berbagai macam rancangan Riset berdasarkan permasalahan-nya, sifat datanya, serta analisis datanya. Design Riset Berbagai Design Riset Penelitian Historis, observational dan eksperimental Penelitian Diskriptip dan Analitik Riset Historis, Deskripsi, Perkembangan, kasus,Korelasional,Kausal,Komparative tindakan Tanya Jawab Penugasan (Take Home) tersetrik-tur -LCD

8 3). Mahasiswa dapat mengam-bil sempel secara random.
1 2 3 4 5 6 7 8 1).Mhs dapat memehami segala seluk beluk terkait dengan pengambilan sampel dalam riset.. 2).Mahasiswa dapat menentu-kan metode sampling yg sesuai dg tujuan Risetnya. 3). Mahasiswa dapat mengam-bil sempel secara random. Metode Pengambi-lan contoh Random Sampling Pengertian Populasi dan Sampel Alasan-2 Relevansi Sampling. Berbagai Metode Pengambilan contoh Random sampling Ceramah Diskusi Latihan LCD White Board. Form GBPP & Kontrak kuliah Laptop -50’ Buku Ajar Uma Sekaran 1). Mahasiswa dapat mema-hami dan mengambil sampel secara non Random dlm bisnis yang akan dilakukan. 2).Mahasiswa dapat menentu-kan jumlah sampel yang akan diambil. Non Random Sampling Sample Size Convenience Sampling Judgement Sampling Quota Sampling Snowball Sampling Sample Size - 50’ 9 1). Mahasiswa dapat menge-nal berbagai macam data yang diperlukan dalam suatu riset. 2). Mahasiswa dapat mema-hami Problematik sekitar data sekunder. DATA : Macam-2 Problematik Data Primer Data Sekunder dan Problema-tiknya Tanya Jawab -LCD Bambang Tri Tjahyono Suratno & Arsyad

9 Metoda Pengumpu-lan Data
1 2 3 4 5 6 7 8 10 1). Mahasiswa dapat menen tukan metode dalam pengumpulan Data Riset Metoda Pengumpu-lan Data Metode Survey : wawancara dan kuesioner Metoda observasi : Partisipan dan Non Partisipan Ceramah Tanya Jawab Diskusi -LCD White Board. Form GBPP & Kontrak kuliah Laptop -50’ buku Ajar Bambang Tri Tjahyono Suratno & Arsyad 11 1).Mhs dapat menyusun Kuesioner (Panduan Dalam pengumpulan data) Kuesioner Menyusun Kuesioner Data Kuantitatif Menyusun Kuesioner Data Kualitatif Latihan LCD Emory Sekaran 12 1). Mahasiswa dpt memahami dan menentukan variabel-2 yg digunakan dlm penelitian dan cara mengukurnya. Variabel Dan Skala Pengukur-nya Skala Nominal Skala Ordinal Skala Internal Skala Ratio - 50’ Babbie 13 1). Mahasiswa dapat menguji akurasi data yang telah dikumpulkan agar dapat dilanjutkan proses analisis-nya. Akurasi data Uji Validitas Uji Reliabilitas

10 2). Mahasiswa dpt membahas dan menyimpulkan hasil penelitian
1 2 3 4 5 6 7 8 14 1). Mahasiswa dapat memaha-mi informasi yang terkan-dung dalam gagasan data.. 2). Mahasiswa dapat menyajikan data secara menarik dan inofatif. Analisis Diskriptif Penataan Data Tabel Histogram Diagram Pastel Kurva/Grafik Ceramah Tanya Jawab Latihan LCD White Board. Form GBPP & Kontrak kuliah Laptop -50’ Sutrisno Hadi Babbie 15 1). Mahasiswa dapat mengo-lah dan menganalisis data yg telah dikumpulkan dalam Riset. 2). Mahasiswa dpt membahas dan menyimpulkan hasil penelitian Analisis Kuantitatif Regresi Dan Korelasi Uji Simultan/ uji F Uji Parsial / uji t Menentukan faktor dominan Ceramah Tanya Jawab Latihan -LCD White Board. Form GBPP & Kontrak kuliah Laptop -50’ Sutrisno Hadi -Emory 16 1). Mhs dapat mengalihkan dan menganalisis data kuantitatif dengan Chi Square dan Analisis Faktor. Analisis Kualitatif : Chi Square Analisis Faktor Pengujian Penafsiran Kesimpulan Diskusi LCD Babbie

11 METODOLOGI RISET AGRIBISNIS
Methodos Metoda = cara / jalan Cara kerja untuk memahami sesuatu (obyek yang menjadi sasaran) Tata cara dalam kegiatan berpikir Metodologi Ilmu yang mempelajari tentang tata cara ( ilmiah ) dalam melaksanakan sesuatu. Research ‘re’ dan ‘to search’ Mencari kembali atau mempertanyakan Apa yang masih rahasia atau masih tanda tanya bisa terpecahkan atau ditemukan jawabannya Merupakan suatu aktivitas dan metode berpikir yang dilaksanakan secara terancang dan sistematis untuk menemukan jawaban atas suatu masalah.

12 * RESEARCH = RISET = PENELITIAN  Cooper and Emory, 1995 Riset merupakan suatu penelitian sistematik yang bertujuan untuk menjadikan informasi guna memecahkan permasalahan  Sekaran,1992 Riset adalah suatu usaha yang sistematik dan terorganisir untuk meneliti suatu masalah spesifik yang memerlukan jawaban  Zickmund, 1994 Riset merupakan proses pengumpulan, pencatatan dan analisis data yang sistematik dan obyektif untuk membantu pembuatan keputusan  Kerlinger, 1986 Riset adalah investigasi terhadap fenomena empirik secara sistematik terkendali dan kritis berdasarkan teori dan hipotesis yang menyatakan dugaan mengenai hubungan antar fenomena

13 Metodologi Penelitian :
Pengetahuan tentang berbagai metode yang digunakan dalam penelitian ilmiah Metodologi Riset Agribisnis : Ilmu yang mempelajari tatacara/tatakerja ilmiah dalam melaksanakan riset/penelitian dengan obyek kajian bidang agribisnis

14 Ada 3 Hal Penting Dalam Pengertian Riset
Riset merupakan proses yang berbasis masalah dengan obyek suatu fenomena empiris. Proses riset dilakukan secara sistematik, terorganisasi, terkendali dan kritis. Tujuan riset adalah menyajikan informasi untuk menjawab suatu masalah yang spesifik.

15 RISET / PENELITIAN Serangkaian kegiatan yang bersistem dengan tujuan untuk memperoleh jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan (yang diajukan sebelum penelitian)  Mendapatkan Kebenaran Ilmiah : •) Tujuan Ilmiah •) Tujuan Praktikal CARA KERJA ILMIAH : teratur, terencana, teliti, kritis, sistematis. dengan menggunakan kemampuan berfikir secara teoritis, mendalam, meluas. SIKAP ILMIAH : Skeptik : selalu menanyakan bukti / fakta yang mendukung kenyataan Analitik : menganalisis setiap persoalan / pertanyaan  mana yang relevan / tidak  mana yang utama / tidak Kritik : selalu mendasarkan fikiran, pendapat pada logika, menimbang secara obyektif berdasar data dan analisis akal sehat.

16 RISET BISNIS adalah suatu proses investigasi ilmiah yang dilakukan secara sistematik, terorganisir, terkendali dan kritis, dengan tujuan menyediakan informasi untuk menjawab masalah dan mengarahkan keputusan bisnis. Beberapa contoh masalah dalam bisnis antara lain : - Bidang Akuntansi : sistem anggaran, metode penentuan cost, metode depresi, penentuan harga transfer, perpajakan. - Bidang Keuangan : pembiayaan perusahaan, operasio nalisasi lembaga keuangan, rasio keuangan, merger dan akuisisi, perilaku bursa efek. - Bidang Manajemen : sikap dan perilaku karyawan, manajemen sumberdaya manusia, manajemen operasi, penyusunan strategi, sistem informasi. - Bidang Pemasaran : pengembangan produk baru, periklanan, promosi penjualan, distribusi, pengepakan, penentuan harga jual, pelayanan purna jual.

17  Usaha Mengungkapkan Pengetahuan
Sifat ingin Tahu Manusia - dg. Panca indera - kemampuan berpikir Segala Sesuatu Yang Ada Segala Sesuatu Yang Mungkin Ada Dilingkungan Sekitarnya - persentuhan indera+alam Pengetahuan Pengalaman Khusus Pengakuan Ttg. Hubungan Sesuatu Dengan Sesuatu yang lain PENGETAHUAN YANG BENAR KEBENARAN Pengetahuan Yang Obyektif Tanda bukti kebenaran Dapat dibuktikan KESIMPULAN PENGETAHUAN

18 1. Secara kebetulan. PERKEMBANGAN PENEMUAN KEBENARAN :
- Tidak disengaja ditemukan kebenaran - Bersifat pasif, menunggu, tidak pasti - Bukan cara ilmiah misal: diketemukannya kina sebagai obat malaria 2. Dengan trial dan error. - Mencoba secara berulang-ulang meskipun selalu gagal - Ada aktifitas manusia, lama, untung-untungan misal : diketemukannya bola lampu oleh T.A. Edison 3. Melalui otoritas. - Merupakan pendapat dari orang-orang yang karena kedudukan, pengetahuan keahlian dibidangnya, kewibawaannya, sangat dihormati dan dipercaya banyak orang. misal : Darwin, Hitler, Sukarno - Subyektivitas tinggi - Bukan cara ilmiah

19 4. Melalui cara berfikir Kritis & Rasional.
Dimulai dengan adanya masalah, dianalisis dengan pengalaman & pengetahuan yang dimiliki untuk sampai pada pemecahan yang tepat. Proses Berfikir Ilmiah : Analitik = Deduktif Sintetik = Induktif Cara Berfikir KEBENARAN Rasional, kritis, logis

20 KEBENARAN BERDASAR BUKTI KEBENARAN :
1. KEBENARAN AGAMA 2. KEBENARAN FILSAFAT 3. KEBENARAN ILMU  KEBENARAN AGAMA - Kebenaran yang menjadi pengetahuan berada diluar pengalaman manusia. SIFAT : ADI KODRATI - Dapat diterima karena : • Diberitahukan kepada manusia Melalui cara istimewa : melalui Malaikat Kepada orang yang istimewa : Nabi / Rasul • Sumber Kebenaran : Tuhan Y.M.E • Bukti Kebenaran : Tuhan Y.M.E Ciri Orang Beragama : 1) Pengakuan terhadap Kekuasaan Tuhan 2) Pengabdian / ikhlas 3) Ritus pengabdian

21  KEBENARAN FILSAFAT  . KEBENARAN ILMU
- Merupakan hasil pemikiran yang sedalam-dalamnya mencakup seluruh aspek obyeknya. - Kebenaran dapat bertolak dari pengalaman tapi selalu melampaui pengalaman, bukti tidak memerlukan sesuatu yang kongkrit. - Bukti kebenaran adalah hasil pemahaman manusia yang diperoleh melalui perenungan dengan kemampuan akalnya. = Kebenaran INSANI / KODRATI  . KEBENARAN ILMU - Ilmu Pengetahuan = Kumpulan dari pengalaman-2 & pengetahuan dari sejumlah orang yang dipadukan secara harmonik dalam suatu bangunan yang teratur. - Ilmu selalu mulai dari sesuatu yang kongkrit yang dapat diamati dan bersifat individual dengan kemampuan berfikir manusia ilmu daoat sampai pada sesuatu yang abstrak dan bersifat umum. - Pembuktiannya dengan cara-cara ilmiah

22 KEBENARAN ILMIAH 3 KRITERIA : KOHEREN KORESPONDEN PRAGMATIS

23 KEBENARAN ILMIAH KOHEREN
 Konsisten Dengan Pernyataan Sebelumnya yang dianggap benar  = 4  Dalil Matematika  Premis Mayor : Semua makhluk Bermata Dua Premis Minor : Si Fulan Adalah makhluk Kesimpulan : Jadi Si Fulan Bermata Dua

24 KORESPONDEN  Materi Pengetahuan Yang Terkandung Berhubungan Dengan Obyek Yang di tuju  “ Ibukota Jawa Timur Adalah Surabaya “ Benar Karena Korespondensi Dengan Faktanya PRAGMATIS  Mempunyai Sifat Fungsional Dalam Kehidupan Praktis  Perhitungan Harga Pokok Produk Berguna Untuk Memaksimalkan Keuntungan, Menghadapi Pesaing dan sebagainya.

25 KARAKTERISTIK RISET ILMIAH
- Purposiveness. Rigerous. - Testability. Replicability. Precision and Confidence. Obyectivity. Generalizability. - Parsimony.

26 Gambar 1. The Research Process For Basic And Applied Research
OBSERVATION Broad Area of research Interest identified 6. SCIENTIFIC RESEARCH DESIGN 3. PROBLEM DEFINITION Research problem delienated 4. THEORITICAL FRAMEWORK Variaabes clearly Indentified and labeled 5. GENERATION OF HYPOTHESES 7. DATA COLLECTION, ANALYSIS, AND INTERPETATION 8. DEDUCTION Hypotheses substantied Research question answered ? 2. PRELIMINARY DATA GATHERING Interviewing Literatur Survey

27 BAGIAN TEKS I. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
PERMASALAHAN/PERUMUSAN MASALAH • IDENTIFIKASI MASALAH • RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN II. TINJAUAN PUSTAKA HASIL-HASIL PENELITIAN TERDAHULU LANDASAN TEORI 3. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS III. METODE PENELITIAN PENENTUAN LOKASI/OBYEK PENENTUAN SAMPEL PENGUMPULAN DATA ANALISIS DATA DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN DESKRIPSI DAERAH/TEMPAT / OBYEK PENELITIAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

28 II. TINJAUAN PUSTAKA KERANGKA PEMIKIRAN
HASIL-HASIL PENELITIAN TERDAHULU Merupakan fakta empiris HIPOTESIS Merupakan Kesimpulan dari fakta dan teori LANDASAN TEORI MerupakanBahasan secara teoritis tentang Perilaku variabel- variabel KERANGKA PEMIKIRAN Merupakan Uraian dan Gambar Alur Pengaruh atau Hubungan antar variabel

29 III. METODA PENELITIAN TEKNIK PENENTUAN SAMPEL (Pilih salah satu yang digunakan dalam penelitian) • PROBABILITY SAMPLING 1. Simple Random Sampling 2. Systematic Random Sampling 3. Stratified Random Sampling 4. Cluster Random Sampling 5. Multistage Random Sampling • NON- PROBABILITY SAMPLING 1. Quota Sampling 2. Purposive Sampling 3. Judgement Sampling 4. Snow Ball Sampling

30 TEKNIK PENGUMPULAN DATA (Pilih yang digunakan) :
• Kuesioner • Interview • Observasi TEKNIK ANALISIS DATA • Teknik analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan dan menguji hipotesis : Deskriptif, Statistik . • Untuk analisis Deskriptif : Tabelaris, grafis, gambar. • Untuk analisis statistik : - Rumuskan hipotesis statistik (Ho vs Ha) - Rumus uji, taraf  - Kriteria penarikan kesimpulan  DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL • Definisi Variabel / Istilah • Cara Mengukur Variabel • Skala Pengukuran Data

31 TOPIK •) SUMBER : - Dari Mahasiswa Sendiri - Dari orang/Pihak Lain
Dosen, Konsultan, Sponsor, Proyek Univ. •) SYARAT : 1. MANAGEBLE TOPIC 2. OBTAINABLE DATA 3. SIGNIFICANCE OF TOPIC 4. INTERESTED TOPIC Manageble Topic - Sesuai dengan kemampuan : Pengetahuan dan Kecakapan Peneliti - Biaya tersedia/cukup - Waktu tersedia/cukup Kendala Praktikal - Tenaga tersedia/cukup - Tidak menimbulkan kesulitan :Sponsor/Pihak-2 lain

32 Obtainable Data - Data Tersedia - Sumber Kepustakaan Cukup - Tidak ada faktor pribadi & faktor luar yang merintangi - Penting untuk diteliti :  Ilmu & Aplikasi - Bukan Duplikasi - Academic Interest cukup besar, kegunaan praktis mendesak - Membangkitkan Minat / Mengaktifkan Minat yang pasif - Bukan untuk pendapat pribadi Significance Topic Interested Topic

33 JUDUL Cocok dengan isi Bahasa Indonesia yang baik dan benar, singkat, jelas (tidak ada penafsiran yang beragam). Satu kalimat, yang terdiri dari : Subjek, Predikat , Obyek, Keterangan tempat/waktu. Mengekspresikan isi : Menyiratkan variabel- variabel yang dikaji / obyek yang dikaji, design, dst  kata kunci yang ekspresif. Tidak bombastis (melampaui batas / berlebihan) Tentatif dulu untuk disempurnakan kemudian. ( Topik  Judul )

34 I. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
Harus bisa menarik perhatian pembaca untuk meneruskan membaca laporan / tesis. Memuat alasan mengapa topik dipilih. Mengemukakan urgensi penelitian : penting bagi diri sendiri, masyarakat / pengguna, ilmu. Kontribusi positif dari hasil terhadap pemecahan masalah praktis. Dampak negatif bila tidak terpecahkan / tidak diteliti.

35 NILAI INFORMASI DARI SUATU PENELITIAN
MOTIVASI MANAJER MELAKUKAN RISET 1. Mereka butuh informasi khusus untuk mendukung pengambilan keputusan. 2. Riset di sahkan sebagai proteksi dalam pengambilan keputusan. 3. Riset yang baik dapat membantu manajer menghindar dari kehilangan profit dan meningkatkan profit.

36 MASALAH PENELITIAN Pengertian : Pada dasarnya MASALAH merupakan :
1. Suatu keadaan yang memerlukan solusi. 2. Adanya penyimpangan dari standar. 3. Kesenjangan antara : - apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang ada dalam kenyataan/yang sebenarnya terjadi. - apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia. - harapan dengan kenyataan/fakta dengan capaian. - das Sollen dan das Sein

37 Langkah-langkah kunci untuk mendapatkan masalah
1. Mengidentifikasi dan menganalisis semua hal yang telah diketahui atau yang telah diteliti sebelumnya. 2. Mencari kesenjangan dalam penjelasannya, atau kesimpulannya yang belum diuji, juga pada saran kongkrit yang harus diteliti lebih lanjut. 3. Adakah konflik pendapat tentang sesuatu hal ? 4. Selalu mempertanyakan kebenaran dari suatu prosedur rutin yang selalu dipakai setiap hari. 5. Membaca dan merefleksikan dalam pertanyaan : apa, mengapa, bagaimana, jika, dst. M = f (das Sollen, das Sein) v diidentifikasi dari pustaka, fakta/pengalaman pribadi

38 IDENTIFIKASI BIDANG PERMASALAHAN RISET
Permasalahan riset menunjukkan suatu keadaan yang dinilai memerlukan riset dan pemecahan masalah. Bidang permasalahan riset dapat berupa : • Masalah yang saat ini muncul di suatu perusahaan yang memerlukan jawaban. • Bidang dalam suatu organisasi yang memerlukan pembenahan atau perbaikan. • Masalah yang berkaitan dengan suatu konsep atau teori yang memerlukan konfirmasi melalui riset dasar. • Sejumlah pertanyaan riset yang memerlukan jawaban secara empiris.  Permasalahan riset dapat berasal dari masalah baru atau masalah lama, yang dapat bersumber antara lain dari : adanya perubahan lingkungan, dimensi baru, perspektif baru atau perbedaan metodologi riset yang digunakan.

39 BIDANG MASALAH TOPIK Promosi Penjualan Distribusi Konsep Produk Baru
Pemasaran Perilaku Konsumen Promosi Penjualan Distribusi Konsep Produk Baru Manajemen Motivasi Kerja (Perilaku Organisasional) Gaya Kepemimpinan Budaya Organisasional Akuntansi Keuangan Kebijakan & Metoda Standar Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen Pengukuran Prestasi Manajer Analisis Biaya-Vol.-Laba Keputusan Investasi

40 MASALAH & PERUMUSANNYA
GAP Halangan/Rintangan Tantangan Kemenduaan Arti Kesangsian Kebingungan Ciri masalah yang baik : 1. Mempunyai nilai penelitian 2. Mempunyai Fisibilitas 3. Sesuai dengan kualifikasi si peneliti

41 Ad.1) - Asli, up to date - Menyatakan suatu hubungan - Penting - Dapat diuji - Dinyatakan dalam bentuk pertanyaan Ad.2) - Dapat dipecahkan - Data dan metode tersedia - Beaya sebatas sebatas kemampuan - Waktu : wajar - Tidak bertentangan dengan hukum dan adat Ad.3) - Menarik - Cocok Terhadap kualifikasi ilmiah si peneliti

42 - Pengamatan Terhadap Kegiatan Manusia - Bacaan
 SUMBER PERMASALAHAN : - Pengamatan Terhadap Kegiatan Manusia - Bacaan - Analisis bidang pengetahuan - Ulangan dan perluasan penelitian - Cabang studi yang sedang dikerjakan - Pengalaman Pribadi - Praktek dan keinginan masyarakat - Bidang spesialisasi - Pengamatan terhadap alam sekitar - Diskusi - diskusi ilmiah

43  Rumusan Masalah Dalam bentuk kalimat interogatif = kalimat pertanyaan. Jelas, terarah. Menyiratkan apa yang akan dipecahkan dan dituju dalam penelitian. Implikasi terhadap hipotesis, design, judul

44  Contoh Rumusan Masalah
Permasalahan Deskriptif • Seberapa tinggi produktivitas kerja karyawan di perusahaan “X” ? • Bagaimana sikap masyarakat terhadap adanya impor gula tanpa bea masuk ? • Seberapa besar produk yang terjual dan layakkah keuntungannya ? Permasalahan Komparatif • Adakah perbedaan produktivitas kerja antara Pegawai Negeri, Pegawai BUMN, dan Pegawai Swasta ? • Adakah persamaan cara promosi antara Perusahaan A dan B ? • Adakah perbedaan kemampuan dan disiplin kerja antara Pegawai Swasta Nasional dan Perusahaan Asing ?

45 Permasalahan Asosiatif
• Hubungan Simetris :  kebetulan munculnya bersama  Adakah hubungan antara banyaknya semut dengan banyaknya buah ?  Adakah hubungan antara tinggi badan dengan prestasi kerja di bidang pemasaran ? • Hubungan Kausal :  sebab akibat mempengaruhi-dipengaruhi  Adakah pengaruh sistem penggajian terhadap prestasi kerja ?  Seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap iklim kerja perusahaan ? • Hubungan Interaktif/timbal balik :  saling mempengaruhi, tidak diketahui independent/dependent  Adakah hubungan antara motivasi dan prestasi ?  Adakah hubungan antara kecerdasan dan kekayaan ?

46  Tujuan Penelitian Merupakan pernyataan yang spesifik tentang informasi apa yang ingin diperoleh. Merupakan pedoman yang memberi arah tentang informasi atau output apa yang akan dihasilkan oleh peneliti (pada laporan akhir penelitian, tujuan-tujuan yang dijanjikan tadi harus diperoleh jawabannya). Merupakan konsep kongkrit  Kalimat deklaratif (pernyataan), lugas, jelas, padat. Contoh : Untuk mengetahui hubungan antara Untuk menjelaskan Untuk menganalisis

47 II. TINJAUAN PUSTAKA  Kerangka Teoritikal : - Hasil penelitian terdahulu. - Landasan-landasan teori  Kerangka Konseptual : Model kongkrit & terukur.  Hipotesis. Tugas : Buat Ringkasan : Judul, variabel, Hasil Penelitian tentang (Topik) dari 15 literatur.

48 KERANGKA PEMIKIRAN  Model Konseptual yang menghubungkan Teori dengan Variabel-variabel yang akan diteliti. (Uma Sekaran , 1992). Misalnya : Menjelaskan hubungan antar variabel independen dengan dependen.  Merupakan Kerangka Berpikir Baru yang didapat dari Kajian Pustaka, sebagai landasan untuk pemecahan masalah dalam penyusunan hipotesis, serta menentukan cara dan kegiatan penelitian selanjutnya.

49 Kerangka Alur Pemikiran

50  HIPOTESIS Jawaban Sementara Atas Pertanyaan yang dikemukakan Dalam Rumusan Masalah. Statemen Keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasar data yang akan diperoleh dari sampel penelitian. Hipotesisi Statistik : Keadaan Parameter yang akan diuji dari keadaan statistik sampel. Kegunaan : • Memberi batasan/jangkauan kerja peneliti. • Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta. • Alat Koordinasi. • Panduan Pengujian.

51 CIRI HIPOTESIS : Sesuai dengan fakta Dikembangkan dari teori yang kuat
Menyatakan hubungan variabel :  2 Sesuai dengan fakta Dikembangkan dari teori yang kuat Dapat diuji Sederhana, dalam bentuk kalimat pernyataan Dasar untuk membuat kesimpulan

52 FORMAT KALIMAT HIPOTESIS :
Proposisi yang dapat diuji Pernyataan “ Jika-Maka “ Hipotesis Statistik : - Hipotesis Nol versus Hipotesis Alternatif - Rumus : Ho : µ1 = µ2 Ha : µ1  µ2 µ1  µ2 µ1  µ2

53 PERNYATAAN “ JIKA-MAKA “ (IF – THEN STATEMENT)
Contoh Kalimat Hipotesis : • Jika karyawan mengalami tekanan dalam bekerja yang lebih rendah, maka mereka akan memperoleh kepuasan kerja yang lebih tinggi. • Jika karyawan mengalami tekanan dalam bekerja besar, maka prestasi kerjanya akan meningkat. • Jika biaya promosi diperbesar, maka nilai penjualan akan meningkat.

54 PROPOSISI YANG DAPAT DIUJI
Contoh Kalimat Hipotesis : • Karyawan yang mengalami tekanan dalam bekerja lebih rendah akan memperoleh kepuasan kerja lebih tinggi. • Pemberian imbalan yang besar kepada karyawan akan meningkatkan prestasi kerjanya. • Peningkatan biaya promosi akan meningkatkan nilai penjualan.

55 HIPOTESIS STATISTIK Tidak ada perbedaan signifikan antara pendapatan (Take Home Pay = THP) karyawan perusahaan swasta Nasional dengan swasta Asing. Ho : N = A atau N - A = 0 THP – N = THP – A atau THP – N - THP – A = 0 Rata-2 THPN sama dengan rata-2 THPA Ha : THP – N  THP – A atau THPN - THPA = 0 Tidak ada perbedaan signifikan antara THPN dengan THPA Ha : THPN > THPA  THPN lebih besar THPA Ha : THPN < THPA  THPN lebih kecil THPA Buat contoh lain, misalnya tentang membandingkan motivasi

56 Menyatakan hubungan antar variabel, perbedaan pengaruh
 Hipotesis Directional : Menyatakan hubungan antar variabel, perbedaan pengaruh dengan istilah : •) lebih dari / kurang dari •) positif / negatif  Hipotesis Non Directional : Tidak menyatakan arah hubungan antar variabel. Karena : dalam Kerangka Pemikiran/Konseptual : • belum ditemukan teori landasannya. • ada konflik/ketidak jelasan hubungan antar variabel. • menurut penelitian sebelumnya.

57 I. Berdasar sifat obyek / tempat data :
Design Penelitian I. Berdasar sifat obyek / tempat data : - Penelitian Historis : Datanya telah terjadi dan telah ada di alam atau tersimpan sejak lama / dialam dalam bentuk prasasti, patung, arca, ingatan-ingatan orang-orang tertentu dan lain sebagainya. - Penelitian Observasional : Fenomena / kejadiannya muncul pada satu waktu tertentu. Obyek tidak dapat dikontrol / dikendalikan oleh sipeneliti (tidak dimanipulasi). - Penelitian Eksperimental : Field, Laboratory Obyek / fenomena ditampilkan melalui manipulasi atau perlakuan yang dengan sengaja dilakukan oleh si peneliti atau ada intervensi dari sipeneliti.

58 II. Berdasarkan Analisis Data & Tujuan Studi
A. Penelitian Eksplorasi : - Studi penjajakan - Guna memahami suatu fenomena yang belum banyak diketahui / ditulis. - Tujuan :- Diagnosa terhadap fenomena tertentu - Menjaring alternatif-alternatif - Menemukan ide-ide baru - Untuk mengklarifikasi masalah - masalah bisnis yang kurang jelas atau ambigu. B. Penelitian Deskriptif : Menguraikan/menjelaskan fenomena yg diamati. C. Penelitian Hipotesis (Penelitian Explanasi) : Menguji keterkaitan suatu fenomena satu dengan yang lain.

59 III. Berdasarkan Design Sampling
Sensus : pencacahan lengkap Survey : obyektif Studi Kasus : subyektif IV. Berdasarkan Periode Waktu Cross Sectional : satu tahap pada jangka waktu tertentu Longitudinal : jangka waktu lama, beberapa tahap Time Series : dalam rentetan waktu V. Berdasar Asal Data : - Penelitian Primer : Data asli, tidak melaluinya perantara, dikumpulkan diolah dan digunakan sendiri oleh sipeneliti. - Penelitian Sekunder : Data dikumpulkan melalui perantara/orang lain.

60 Design Penelitian Berdasarkan Sifat Obyek/Tempat Data
Historis Observasional Eksperimental

61 Bentuk Observasional Perubahan Waktu
Cross-Sectional Logitudinal Time Series

62 Klasifikasi Penelitian Kuantitatif
Induktif Penelitian Dasar Tujuan Penelitian Penelitian Deduktif Penelitian Terapan Penelitian Evaluasi Penelitian Historis Penelitian dan Pengembangan Penelitian Deskriptif Penelitian Tindakan Studi Kasus dan Lapangan Penelitian Korelasional Klasifikasi Penelitian Karateristik Masalah Penelitian Kausal Komparatif Penelitian Eksperimen Penelitian Opini Sifat dan Jenis Data Penelitian Empiris Penelitian Arsip

63 Hubungan Sebab Akibat ? Variabel Independen Dimanipulasi ? Hubungan
Ya Tidak Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Hubungan Sebab Akibat ? Variabel Independen Dimanipulasi ? Hubungan Korelasional ? Penelitian Kausal Komparatif Penelitian Eksperimen Kondisi Sekarang ? Penelitian Korelasional Penelitian Historis Penelitian Deskriptif

64 Gambar . Tujuan Studi dan Metode Statistik
Eksplorasi Statistik Deskriptif Tujuan Deskriptif Studi Uji perbedaan Eksplanasi Uji Hipotesis Koreasional Uji Hubungan Sebab-akibat STATISTIK INFERENSIAL (Parametrik/Non-Parametrik)

65 PEDOMAN PEMAKAIAN UJI STATISTIKA BERDASARKAN SKALA PENGUKURAN DATA
Persyaratan : Persyaratan : 1. Sekurang-kurangnya 1. Dapat skala nominal skala interval atau ordinal 2. Mengikuti distribusi 2. Tidak harus mengikuti normal distribusi normal STATISTIK STATISTIK PARAMETRIK STATISTIK NON-PARAMETRIK

66 MENTERJEMAHKAN HIPOTESIS PENELITIAN KE DALAM HIPOTESIS STATISTIK
Contoh 1 : Hipotesis Penelitian : Ada perbedaan antara kualitas informasi akuntansi sebelum dan setelah penerapan sistem EDP. Hipotesis Statistik : H0 : P1 = P2 Gambar kurvanya dua arah H1 : P1  P2 Contoh 2 : Hipotesis Penelitian : Kinerja perusahaan setelah penerapan sistem EDP lebih besar dari pada sebelum penerapan. H0 : P2 < P1 Gambar kurvanya satu arah H1 : P2 > P1

67 SAMPLING METHODS (METODA PENGAMBILAN CONTOH)

68 POPULASI Keseluruhan Obyek Penelitian, baik terdiri dari Barang Yang Nyata, Abstrak, Peristiwa, Ataupun Gejala Yang Merupakan Sumber Data Yang Memiliki Karakteristik Tertentu Dan Sama. SAMPEL Bagian Dari Populasi ( Yang Mempunyai Sifat Sama Dengan Populasi ). Ciri-ciri Yang Harus Dimiliki Oleh Sampel : 1. Mempunyai Ciri Yang Dimiliki Oleh Populasi 2. Mewakili Populasi 3. Dapat Digeneralisasikan UNIT SAMPEL = UNIT POPULASI SAMPEL  RESPONDEN

69 Tipe-tipe Kesalahan Statistik
Kerangka Sample Kesalahan Pemilihan Sampel Kesalahan Unit Sample Kesalahan Pemilihan Sample Secara Acak Nonresponden Bias Kesalahan Statistik Kesalahan Responden Responden Bias Kesalahan Sistematis Kesalahan Pemrosesan Data Kesalahan Administrasi Kesalahan Pewawancara Kecurangan Pewawancara

70 ALASAN PENGGUNAAN SAMPEL
1. Menghemat Biaya, waktu dan tenaga 2. Menghindari Test yang Bersifat Destruktif 3. * Populasi Tak Terbatas * Untuk Mereduksi Jumlah Obyek Penelitian Sebagai Akibat Besarnya Populasi 4. * Mempermudah Penelitian * Menjaga Ketelitian * Mengontrol Non Sampling Error 5. Pengamatan pada hal-hal khusus.

71 KELEMAHAN SAMPLING 1. Jika data diperlukan dari wilayah - wilayah yang amat kecil, sehingga diperlukan sample yang proporsinya relatif besar. 2. Jika diperlukan data untuk beberapa periode waktu yang tertentu, dan untuk mengukur perubahan yang sangat kecil dari periode ke periode berikutnya, maka diperlukan sample yang besar. 3. Kadang – kadang biaya administrasi yang besar diperlukan untuk kegiatan pemilihan sample, pengawasan dan sebagainya.

72 SAMPLING DESIGN RANDOM SAMPLING NON RANDOM SAMPLING (Probability Sampling) (Non Probability Sampling) Simple Random Sampling Purposive Sampling Systematic Random Sampling Accidental Sampling Stratified Random Sampling Quota Sampling Cluster Random Sampling Snowball Sampling Multistage Random Sampling

73 SAMPLING RANDOM SAMPLING NON RANDOM
Obyektif, tidak dipengaruhi oleh - Subyektif, dipengaruhi oleh keinginan peneliti. Peneliti. Semua individu dalam populasi - Tidak semua individu dalam mempunyai kesempatan sama populasi mempunyai kesempatan untuk dipilih sebagai contoh. sama untuk dipilih sebagai contoh. Dimungkinkan memperoleh - Ada kecenderungan sampel sampel yang representif. diambil yang mudah / dekat - Representativitas sulit dijamin.

74 I. SIMPLE RANDOM SAMPLING PENGAMBILAN CONTOH ACAK SEDERHANA
Deskripsi : Contoh dipilih langsung dari suatu populasi dengan cara acak sehingga setiap anggota populasi mempunyai kesmpatan sama untuk dipilih sebagai contoh. Syarat : - Populasi Homogen Jumlahnya Terbatas - Acak Dilakukan Secara Individual Terhadap Anggota Populasi - Nama / Identifikasi Dari Seluruh Anggota Populasi Diketahui Dahulu Prosedur : - Anggota Populasi Diberi Nomor Urut - Melakukan Acak/Random . Tabel Bilangan Random . Undian - Menentukan Sample

75 (Lotre atau Bil Random)
Keuntungan & Kerugian Keuntungan : • Teori Yang Dipakai sangat Sederhana. • Lebih Mudah Dipahami Daripada Teori Lain/Tehknik Sampling Lain. Kerugian : • Tidak dapat diterapkan pada populasi yang sangat sporadis dan tidak teratur : Mengurangi Ketepatan Hasil. • Pendaftaran Unit Sample Sangatlah Tidak Praktis. Gambar Kerangka Sampling : Populasi * * * * * * * * * * * Randomisasi (Lotre atau Bil Random) * * * * Sampel

76 II. STRATIFIED RANDOM SAMPLING
Deskripsi : Bilamana keadaan populasi heterogen (mempunyai sifat beragam), dan atau dibagi menjadi anak / sub populasi yang homogen atau dalam beberapa lapisan / strata, selanjutnya sampling diambil dari masing-masing sub populasi / strata dengan cara acak Sederhana. Syarat - Harus ada Kriteria Yang Akan Digunakan Sebagai Dasar Stratifikasi Populasi. - Harus Ada Data Pendahuluan Dari Populasi Mengenai Gambaran Kriteria Stratifikasi. - Harus Diketahui Dengan Jelas Jumlah Satuan - satuan Elementer Dalam Setiap Stratum (Agar Tidak Over Lapping).

77 II. STRATIFIED RANDOM SAMPLING
Deskripsi : Bilamana Keadaan Populasi Heterogen (Mempunyai Sifat Beragam), Dan / Atau Dibagi Menjadi Anak / Sub Populasi Yang Homogen Atau Dalam Beberapa Lapisan / Strata, Selanjutnya Sampling Diambil dari Masing-masing Sub Populasi / Strata Dengan Cara Acak Sederhana. Syarat - Harus ada Kriteria Yang Akan Digunakan Sebagai Dasar Stratifikasi Populasi. - Harus Ada Data Pendahuluan Dari Populasi Mengenai Gambaran Kriteria Stratifikasi. - Harus Diketahui Dengan Jelas Jumlah Satuan - satuan Elementer Dalam Setiap Stratum (Agar Tidak Over Lapping).

78 Gambar Kerangka Sampling
Populasi Stratifikasi Strata Strata Strata 3 Randomisasi Sampel *# * * # * # # # + + + + + + * # + * * * # # * # # * * * # # # * * * * # # # # * * + + # #

79 Prosedur - Membagi populasi menjadi sub-sub populasi / stratum yang homogen. - Membuat daftar & nomor urut dari satuan - satuan Elementer dalam setiap stratum. - Mengadakan Random untuk memilih contoh dari setiap Stratum : a. Secara Berimbang / Sebanding (Proportionate Stratified Random Sampling) b. Secara Tidak Berimbang / Tidak Seimbang. (Disproportionate Stratified Random Sampling) c. Secara Sama a. Berimbang : Banyaknya contoh tiap stratum berbanding lurus dengan banyaknya populasi tiap stratum. Populasi = N  Dibagi Menjadi N1 + N2 + N NL N = N1 + N2 + N NL h = 1, 2, 3, L h = Index Stratum L = Jumlah Stratum

80 • Lebih efisien dari pada Simple Random Sampling
Keuntungan & Kerugian Keuntungan : • Lebih efisien dari pada Simple Random Sampling • Pengolahan data dapat mudah dimengerti karena informasi tiap stratum tersedia. • Secara administratif mudah. Kerugian : • Pembagian stratum memerlukan informasi sebelumnya • Diperlukan kerangka / daftar penarikan contoh tiap stratum.

81 nh 1 : nh 2 : nh 3 – Nh 1 : Nh 2 : Nh 3 Nh1 nh1 = x n N Nh2 nh2 = x n Nh3 nh3 = x n b. Tidak Berimbang : Nh . sh nh = x n  Nh . sh c. Sama : n nh = L Menentukan Stratum •) 2 Stratum : S I =  x atau S II = < x •) 3 Stratum : I. xR  (x – 1SD) II. > (x – 1SD)  (x + 1 SD) III. > (x + 1 SD)  xT •) 4 Stratum •) 5 Stratum •) 6 Stratum

82 III. SYSTEMATIC RANDOM SAMPLING PENGAMBILAN CONTOH ACAK SISTEMATIS
Deskripsi : Apabila didalam pengambilan contoh hanya unsur pertama saja dari contoh yang dipilih secara acak selanjutnya secara sistematis menurut suatu pola tertentu. Syarat : - Populasi Homogen. - Populasi tersusun/merupakan pola beraturan, seperti blok-blok dalam kota, rumah-rumah dalam suatu jalan tertentu. - Nama & Identifikasi dari satuan-satuan. - Elementer dalam populasi terdapat dalam satu daftar, sehingga dapat diberi nomor urut. Prosedur : - Satuan-satuan elementer dalam daftar populasi diberi nomor urut. - Menarik sample secara sistematis dengan interval tertentu. Misal :  Populasi = 24 ( N )  Sample = 6 ( n ) Interval ( k ) = N = 24 = 4 n

83 Rumus nomor sample yang terpilih :
2. = S + k 3. = S + 2k Nomor Urut Populasi : Nomor Urut Sample : 1 2 SECARA = S RANDOM 4 5 6 = S + k 8 9 10 11 = S + 2k 12 13 14 = S + 3k 16 17 18 = S + 4k 20 21 22 = S + 5k  = 6  = 24 3 7

84 • Dalam memilih contoh secara administrasi lebih cepat & lebih mudah
Keuntungan & Kerugian Keuntungan : • Dalam memilih contoh secara administrasi lebih cepat & lebih mudah • Memungkinkan untuk memilih contoh dilapang tanpa harus membuat kerangka sampling dahulu, karena individu sudah tersusun secara kronologis. Kerugian : • Apabila daftar populasi tidak tersusun secara random  sukar menaksir varians. • Apabila daftar populasi tersusun sedemikian rupa sehingga menunjukkan ulangan-ulangan yang teratur dari satuan - satuan yang sifatnya sejenis dan apabila interval contoh sama besarnya dengan periode ulangan tadi maka metode ini tidak dapat menggambarkan keaadaan yang sebenarnya.

85 - Masing-masing kluster diberi nomor urut
IV. CLUSTER RANDOM SAMPLING PENGAMBILAN CONTOH ACAK KELOMPOK Deskripsi : - Dalam cluster sampling unit samplenya adalah kelompok / kluster / grup (kumpulan individu terdiri dari lebih dari satu elemen populasi). Syarat : - Berbeda dengan strata, tiap kluster terdiri dari elemen yang heterogen. Prosedur : - Masing-masing kluster diberi nomor urut - Merandom kluster untuk memilih contoh kluster - Seluruh elemen dari cluster yang terpilih sebagai contoh diamati.

86 7 $ 0#+ 10 +#0 14 $+0 # $$0#0# 1 $+# 2 #+$ 3 4 $+ 5 +$# 6 $ #0+ 7 0#+
2 #+$ 3 4 $+ 5 +$# 6 $ #0+ 7 0#+ 8 +#0 9 10 11 0$+ # 12 +$0 13 14 15 0+$ Randomisasi Cluster 7 $ 0#+ 10 +#0 14 $+0 # Randomisasi Sample $$0#0#

87 • Relatif lebih mudah & murah. Kerugian :
Keuntungan & Kerugian Keuntungan : • Tidak perlu membuat daftar semua anggota populasi tetapi cukup daftar klastor. • Relatif lebih mudah & murah. Kerugian : • Tidak efesien bilamana perbedaannya antar anggota tidak ada. Jadi : Lebih banyak untuk pemecahan keterbatasan biaya dan data.

88 - Daerah populasi dibagi kedalam sub daerah.
V. MULTISTAGE RANDOM SAMPLING PENGAMBILAN CONTOH ACAK BERTAHAP Deskripsi : - Suatu metode sampling yang dilaksanakan (>2 tahap) secara bertahap, pada daerah populasi yang sangat luas dan heterogen. Syarat : - Berbeda dengan strata, tiap kluster terdiri dari elemen yang heterogen. Prosedur : - Daerah populasi dibagi kedalam sub daerah. - Dari sub daerah dibagi lagi menjadi daerah yang lebih kecil. - Demikian seterusnya bila mana diinginkan untuk dibagi lagi menjadi daerah yang lebih kecil.

89 2. Dapat menentukan presisi ) dari hasil penelitian.
METODE PENGAMBILAN SAMPLE YANG IDEAL 1. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi. 2. Dapat menentukan presisi ) dari hasil penelitian. 3. Sederhana, mudah dilaksanakan. 4. Dapat mamberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendah-rendahnya. ) Presisi  Tingkat ketepatan, yang ditentukan oleh perbedaan hasil hasil yang di peroleh dari sample dibandingkan dengan hasil hasil yang diperoleh dari pencacahan lengkap.

90 2. Tentukan Sampling Design
PROSEDUR PENGAMBILAN CONTOH 1. Diketahui Populasi.  Cirinya  Identifikasi  Homogen /Heterogen  Jumlahnya  Unit - Individu - Kelompok 2. Tentukan Sampling Design  Sesuaikan dengan populasi & tujuan penelitian  Laksanakan sesuai dengan tehniknya. 3. Pengumpulan data.

91 n = Jumlah sample minimal yang diambil N = Jumlah populasi
SAMPLE SIZE N Infinitive (Tidak diketahui) n = Z2 . S2 d2 N Finitive n = N Z2 . S2 d2 (N-1)+Z2  . S2 n = Jumlah sample minimal yang diambil N = Jumlah populasi s2 = Varians populasi d = Penyimpangan yang dapat ditolerir Z  = Nilai standar normal (tergantung harga )  Z 0, ,579 0,05 1,976 0,10 1,645

92 tidak boleh melebihi dari simpangan baku (SD)
d = Penyimpangan yang dapat ditolerir adalah : tidak boleh melebihi dari simpangan baku (SD) Misalnya : X  SD  100  10 bila digambarkan : d  10 Xr X Xt Untuk memperoleh nilai SD : - Dari penelitian / informasi terdahulu - Ambil sample kecil - SD dari variabel lain yang terkolerasi dengan variabel yang diamati.

93 - Buat daftar semua anggota populasi - Beri kode / nomor urut
CARA DAN PROSEDUR RANDOM 1. Cara Undian (Lotre) 2. Cara Ordinal 3. Tabel Bilangan Random 1. CARA UNDIAN - Buat daftar semua anggota populasi - Beri kode / nomor urut - Buat kertas kecil sebanyak jumlah anggota - Tuliskan kode / nomor angka pada kertas kecil tsb. - Gulung kertas kecil baik-baik dan rapi, sama : ukuran cara menggulung. - Masukkan gulungan dalam kaleng - Kocok baik-baik - Keluarkan / ambil sebanyak yang dibutuhkan

94 - Jika jumlah populasi tidak diketahui dengan pasti.
Kesulitan : - Jika populasi sangat besar - Jika jumlah populasi tidak diketahui dengan pasti. 2. CARA ORDINAL - Buat daftar semua anggota populasi, disusun menurut Alfabet dari atas kebawah atau dengan sistematika tertentu atas dasar blok-blok tempat tinggal, dsb. - Ambil dari daftar tersebut dengan cara tertentu yang sudah ditetapkan. Misal : - Yang bernomor ganjil - Yang bernomor genap - Kelipatan – Kelipatan tertentu : 3, 6, 12, 24. - Dengan interval tertentu : 5, 10, 15, 20, dst. - Dst sampai sejumlah yang dibutuhkan.

95 - Cara ini paling banyak digunakan dalam penelitian
3. TABEL BILANGAN RANDOM - Cara ini paling banyak digunakan dalam penelitian - Prosedurnya mudah,sederhana - Menghindarkan kesalahan PROSEDUR Buat daftar anggota populasi Beri nomor urut Siapkan tabel bilangan random (dari teksbook statistik) Pertama,kita akan tentukan 1 angka untuk petunjuk awal-caranya : *) Jatuhkan pensil pada TBR untuk penentu baris yang terpilih,mis pd angka 3 *) Jatuhkan lagi pensil pd TBR untuk penentu lajur,mis pd angka 50 *) Kita lihat pd TBR,baris 3 dan lajur 50 adalah angka 4 *) Tandailah bilangan 2

96 N = 20  2 digit N = 310  3 digit N = 100  3 digit
*) Selanjutnya perhatikan  popuasi  ada berapa digit N =  2 digit N =  3 digit N =  3 digit N = 1000  4 digit *) Misalkan populasi N = 75 (2 digit) maka ambillah 1 digit / angka di dekat angka 4 yang ditandai  mis. Angka 6  maka nomor sample pertama adalah 46. *) Untuk sample kedua, terserah saja bisa diambil bilangan-2 diatas atau dibawah atau disamping angka 46 tadi. *) Dst. Konsisten ( bila bergerak kebawah, kebawah terus) sampai  sampel terpenuhi.

97 NON RANDOM SAMPLING ACCIDENTAL SAMPLING (CONVENIENCE SAMPLING)
Metode ini memilih sampel dari elemen populasi (orang atau kejadian) secara sengaja yang datanya mudah diperoleh peneliti. Elemen populasi tidak terbatas atau tidak mungkin diketahui jumlahnya. Misalnya : Penelitian tentang perilaku konsumen terhadap suatu produk Agribisnis di Supermarket “X”, maka samplenya adalah setiap pengunjung yang berbelanja di supermarket “X”. Kebaikan : Peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan murah. Kelemahannya : Hasil analisis data mempunyai tingkat generalisasi yang rendah.

98 II. PURPOSIVE SAMPLING (JUDGEMENT SAMPLING) Pemilihan sampel secara sengaja dengan pertimbangan tertentu, sesuai dengan tujuan penelitian. Sampel dibatasi kepada yang dapat memberikan informasi yang diharapkan peneliti. Misalnya : Penelitian manajemen, maka samplenya para manajer pada berbagai level organisasi. Kebaikan : Praktis, Biaya, waktu dan Tenaga Hemat. Kelemahannya : Kemampuan generalisasi rendah.

99 III QUOTA SAMPLING (Pemilihan Sample Berdasarkan Kuota) Pemilihan sampel secara sengaja berdasarkan kuota (jumlah) tertentu. Untuk setiap kategori dalam populasi. Misalnya : Sejumlah tertentu sampel untuk jenis industri, skala usaha, gender pekerja, dan seterusnya. Kebaikan : Dapat menaikkan tingkat resprentatif sampel. Kelemahannya : Kemampuan generalisasi masih dipertanyakan.

100 IV SNOWBALL SAMPLING Sampling yang diawali dengan mengambil sampel sekelompok kecil (kelompok sampel I) yang diminta untuk menunjukkan kawan masing-masing (kelompok sampel II). Dari kawan-kawan kelompok sampel II diminta pula menunjukkan kawan masing-masing sebagai kelompok sampel III. Demikian seterusnya sehingga kelompok sampling itu makin bertambah besar bagaikan Bola Salju yang kian bertambah besar bila meluncur dari puncak bukit salju dibawah. Misalnya : Banyak dilaksanakan pada Riset Pemasaran dan Penyebaran Informasi.

101 METODE PEMILIHAN SAMPEL : Deskripsi, Kelebihan dan Kelemahan
METODE SAMPLING DESKRIPSI KELEBIHAN (KELEMAHAN) PROBABILITY SAMPLING Simple Random Sampling Seluruh elemen populasi dipertimbangkan dan setiap elemen mempunyai peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel Temuan riset mempunyai kemampuan digeneralisir yang tinggi (secara teknis kurang efisien dibandingkan stratified sampling). Systematic Sampling Setiap elemen populasi dipilih secara random sebagai rerangka populasi selanjutnya berdasarkan rerangka populasi dipilih sampel. Mudah digunakan jika rerangka populasi tersedia (Memungkinkan timbulnya bias sistematik) Stratified Random Sampling Populasi dikelompokkan berdasarkan stratifikasi tertentu, yang selanjutnya dari setiap strata dipilih sampel. Paling efisien diantara alternatif metode sampling probabilitas (Rerangka populasi untuk setiap strata merupakan hal yang esensial) Cluster Sampling Populasi dikelompokkan berdasarkan heterogenitas anggota populasi. Selanjutnya sejumlah kelompok dipilih secara acak. Berdasarkan kelompok yang terpilih tersebut ditentukan sampel secara acak Biaya pengumpulan data setiap geografis rendaha (Mempunyai reliabilitas yang paling rendah diantara metode sampling probabilitas). Area sampling Merupakan metode Cluster sampling dalam suatu area atau lokasi tertentu Bermanfaat untuk pembuatan keputusan yang mempertimbangkan faktor lokasi. Double Sampling Sampel atau bagian dari sampel diuji dua kali Memberikan informasi yang lebih detil (Jika ada bias pada penguji yang pertama akan terbawa pada pengujian yang kedua). Non-probability Sampling Convenience Sampling Accidental Setiap anggota populasi yang ada dapat dipilih sebagai sampel At, mudah, dan murah akan dapat digeneralisir) Judgument Sampling = Purposive Subyek dipilih berdasarkan pertimbangan al peneliti. Kadang-kadang merupakan metode yang berarti. (Tingkat generalisasinya dipertanyakan). Quota Sampling Ssubyek dipilih dari kelompok yang ditargetkan sesuai dengan jumlah kuota yang ditetapkan sebelumnya. Sangat bermanfaat jika kelompok partisipan minoritas mempunyai peran penting ( Tidak mudah untuk digeneralisasikan).

102 Gambar : Skema Pedoman Penentuan Metode Pemilihan Sampel

103 DATA COLLECTING METHODS (METODA PENGUMPULAN DATA)
I. METODA SURVEI * METODA ANGKET (KUISIONER) * METODA WAWANCARA (INTERVIEW) II. METODA OBSERVASI * OBSERVASI PARTISIPAN * OBSERVASI NON PARTISIPAN

104 1) OBSERVASI PARTISIPASI
METODA OBSERVASI Disebut juga Metode Pengamatan yaitu cara pengambilan data dengan pencatatan secara cermat dan sistematik terhadap fenomena yang diselidiki, melalui pengamatan langsung (partisipasi) maupun tak langsung (tanpa partisipasi) 1) OBSERVASI PARTISIPASI - Pengamat merupakan bagian dari kelompok yang diteliti. - Keuntungan : *) Memungkinkan untuk mencatat hal-hal, perilaku dan seterusnya sewaktu kejadian berlangsung. *) Data lengsung dicatat tanpa tergantung seseorang *) Dapat menggunakan data dari subyek yang tidak dapat berkomunikasi secara verbal. *) Proses dapat berjalan wajar. - Kelemahannya : *) Memerlukan waktu relatif lama untuk satu kejadian. *) Untuk kejadian lama tidak dapat langsung, kecuali obyek mempunyai durasi kehidupan yang pendek.

105 2) OBSERVASI NON PARTISIPASI
- Pengamat berada “Diluar”. - Sebagai “ penilai seringkali obyek berlaku tidak wajar, kecuali bilamana obyek sudah terbiasa ( Untuk itu biasanya peneliti tidak memberitahuan kehadirannya ). II. ANGKET ( KUISIONER ) Merupakan pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah yang diteliti dan tiap pertanaan merupakan jawaban yang mempunyai makna menguji hipotesis. - Keuntungan : *) Dapat menjangkau responden yang tersebar di daerah yang cukup luas, dimana peneliti sulit untuk bertatap muka.

106 - Kelemahan : *) Sering kali responden yang dituju kurang memper- hatikan angket yang dikirimkan kepadanya, Angket sering tidak dikirim kembali pada Si peneliti, karena biasanya responden merasa tidak berkepentingan, terutama bila dikirim via pos. *) Jika pertanyaan kurang jelas bagi responden, maka ia akan menjawab seenaknya saja atau sekedar mengisi saja. Jenis pertanyaan dalam kuisioner : 1. Pertanyaan tertutup (Berstruktur) 2. Pertanyaan terbuka (tidak berstruktur) 3. Pertanyaan semi terbuka 4. Pertanyaan kombinasi tertutup dan terbuka.

107 III. METODE WAWANCARA (INTERVIEW)
Merupakan proses interaksi dan komunikasi untuk memperoleh keterangan / Data sesuai dengan tujuan penelitian dengan cara tanya jawab melalui tatap muka dengan menggunakan interview guide (panduan wawancara)= kuisioner. - Kelebihan: *) Informasi yang diperoleh dalam,cepat dan langsung dari responden (=orang yang diwawancarai) *) Pewawancara dapat “Menilai” jawaban dari reaksi, gerak-gerik dan raut muka responden *) Bisa mengungkapkan hal-hal yang tersembunyi - Kelemahan : *) Kesahihan data seringkali tergantung keadaan pewawancara *) Kesulitan dalam mengatur waktu perjumpaan antara pewawancara dengan responden *) Memerlukan biaya tenaga,waktu yang relatif besar

108 Data Penelitian Data adalah bentuk jamak dari kata datum (bahasa latin) yang artinya adalah kurnia atau pemberian atau penyajian. Dalam konteks statistika data diartikan sbb: Data adalah kumpulan angka,fakta,fenomena atau keadaan atau lainnya yg merupakan pengamatan,pemgukuran, atau pencocokan dsbnya thd variabel dari suatu objek kajian,yg berfungsi dpt digunakan untuk membedakan objek yg satu dengan yg lainnya pd variabel yg sama. Berdasarkan sifat kekontinyuannya, data hasil pengamatan dpt dibedakan menjadi data diskrit dan kontinyu. 1. Data Diskrit adalah data yg hanya dpt menempati titik-titik tertentu pada sebuah garis Misal : Jumlah anak =

109 2. Data kontinyu, adalah data yang dapat menempati seluru titik pada sebuah garis.
misal : Data pendapatan per kapita per bulan = 150 ribu rp sampai dgn 2 juta rp 150 ribu rupiah juta rupiah (seluruh titik dapat ditempati data pendapatan)

110 New york-Bangkok Contoh :
Tipe mobil yang dimiliki Banyaknya anak Bobot pengapalan Warna pupen Banyaknya pegawai Jarak tempuh antara Jenis kelamin Banyaknya unit TV penggantian oli yang terjual th lalu jarak antara New york-Bangkok Data Kuantitatif Atau numerik (bilangan/angka) Kualitatif Atau atribut ( Klasifikasi ) Diskrit ( perhitungan ) Kontinu ( pengukuran )

111 DATA PRIMER - Berasal dari Sumber Asli tidak melalui perantara ). - Dikumpulkan secara khusus oleh peneliti, sesuai keperluan riset yang sedang dilakukan. Kelebihan : sesuai keinginan peneliti, data yang tidak relevan dapat dielemir atau dikurangi. Kelemahan : memerlukan biaya, waktu, tenaga >>> DATA SEKUNDER - Dikumpulkan oleh pihak lain atau tersusun dalam arsip (Data Dokumenter) yang dipublikasikan ataupun yang tidak dipublikasikan. Kelebihan : biaya, waktu, tenaga <<< Kelemahan : - Tidak selalu dapat memenuhi kebutuhan riset. - Kemungkinan tidak lagi relevan dengan masa sekarang.

112 Yang harus diperhatukan :
1. Kesesuaian dengan tujuan riset 2. Kesesuaian dengan periode waktu 3. Kesesuaian dengan populasi 4. Relevansi dan konsistensi unit pengukur 5. Kemungkinan bias 6. Biaya pengumpulannya 7. Akurasi pengumpulan data

113 Hubungan Sumber Dan Jenis Data Penelitian
Data Subyek Data Primer Data Fisik Sumber Data Data Dokumenter Data Sekunder

114 Tipe Data Sekunder Misal,faktur penjualan, Jurnal penjualan,
Laporan penjualan Periodik,surat-surat, Notulen hasil rapat dan Memo manajemen Data Internal Tipe Data Sekunder Buku,Jurnal,Majalah atau Buletin antara lain Yang memuat data Indeks atau referensi, Hasil sensus,statistik, Pasar,industri,direktori Perusahaan dan investasi Data Sekunder

115 Jenis Data Penelitian Lisan (Verbal) Tertulis Data Subyek Ekspresi
Data Fisik Data Dokumenter

116 SKALA PENGUKURAN DATA :
1. SKALA NOMINAL 2. SKALA ORDINAL 3. SKALA INTERVAL 4. SKALA RASIO

117 SKALA NOMINAL : . Hanya merupakan lambang untuk membedakan./ unsur penamaan. . Tidak berlaku hukum numerik ( tidak bisa di + ; di - ; di x ; di : ) Contoh : ABRI (1) atau 3 atau 2 PNS (2) atau 2 atau 1 Swasta (3) atau 1 atau 3 SKALA ORDINAL : . Merupakan lambang untuk membedakan dan / unsur penamaan. . Mengurut peringkat berdasarkan kualitas yang / unsur urutan. ditentukan. Sangat cantik (5) atau 1 cantik (4) atau 2 Cukup cantik (3) atau 3 Tidak cantik (2) atau 4 Sangat tidak cantik (1) atau 5

118 SKALA INTERVAL : . Merupakan lambang untuk membedakan.
. Mengurut peringkat berdasarkan kualitas yang ditentukan. . Bilangan bisa memperlihatkan jarak/interval, tetapi titik nol bukan merupakan titik mutlak, tetapi ditentukan berdasarkan perjanjian. Contoh : Skala pada termometer (misal Celsius dan Fahrenheit). SKALA RASIO : . Bilangan Bisa memperlihatkan jarak/interval, dan titik nol merupakan titik mutlak. Nilai nol artinya kosong. Contoh : Berat (kg) Pendapatan ($) Pajang Jalan (km) Rupiah Kilogram Liter

119 Gambar Skala pengukuran
Tipe Pengukuran Kategori Peringkat Jarak Perbandingan Nominal Ya Tidak Ordinal Interval Rasio

120 Gambar Tipe SkalaPengukuran dan Metode Statistik
Deskripsi Skala Interval Dan Rasio Uji Hipotesis Statistik Deskriptif Statistik Inferensial Non-Parametrik Skala Interval Dan Rasio Deskripsi Uji Hipotesis Distribusi Data Normal Distribusi Data Tidak Normal Data Dokumenter

121 Pertanyaan Penelitian
Gambar Contoh Metode Statistik Berdasarkan Tujuan Studi dan Skala Pengukuran Tujuan Studi Pertanyaan Penelitian Skala Pengukuran Metode Statistik Identifikasi jumlah kategori * Perbedaan proporsi kategori Perbedaan urutan kategori Penentuan urutan kategori Perbedaan nilai sampel dengan nilai populasi Apakah jumlah manajer wanita sama dengan jumlah yang diekspektasi. Apakah proporsi akuntan wanita sama dengan jumlah akuntan pria. Apakah distribusi nilai ujian untuk kategori A,B,C,D berbeda dengan distribusi nilai yang diperkirakan. Apakah urutan merk produk yang disukai konsumen sesuai dengan merk yang dihipotesiskan. apakah rata-rata gaji karyawan yang diteliti mempunyai perbedaan yang signifikan dengan rata-rata gaji seluruh karyawan perusahaan. Nominal Ordinal Interval atau Rasio Chi-square test T-test proporsi Kolmogorov -smirnov test Z-test (sampel besar) atau t-test (sampel kecil)

122 Kelebihan dan Kelemahan Teknik Wawancara dan Teknik Kusioner
Teknik Survei Kelebihan Kelemahan Wawancara Tatap Muka Menghasilkan lebih banyak data Kontak langsung dengan responden, sehingga peneliti dapat menanyakan masalah yang lebih kompleks, sensitif atau kontroversial. Tingkat partisipasi responden relatif tinggi Memungkinkan terjadinya bias pewancara. Memerlukan biaya dan waktu yang relatif banyak, jika jumlah responden (sampel) relatif besar dan secara geografis letaknya terpencar. Wawancara Via Telepon Waktu pengumpulan data responden relatif lebih sedikit. Memperoleh tanggapan segera dari responden setelah pewawancara dapat menghubunginya lewat telepon Pewancara tidak dapat mengamati ekspresi responden saat memberikan tanggapan. Responden setiap saat dapat menolak untuk menaggapi pertanyaan dengan memutus hubungan telepon. Durasi wawancara relatif terbatas. Responden bukan merupakan sampel yang bresprentatif mewakili semua lapisan masyarakat. Kuesioner Secara Personal Peneliti dapat memberi penjelasan mengenai tujuan survei dan pertanyaan yang kurang dipahami oleh responden. Tanggapan atas kuesioner dapat langsung dikumpulkan oleh peneliti setelah selesai diisi oleh responden. Waktu dan biaya pengumpulan data relatif banyak jika responden yang harus dihubungi secara geografis terpencar. Memungkinkan terjadinya bias oleh surveyor. Kuesioner Melalui Pos Pengumpulan data responden yang secara geografis terpencar memerlukan waktu dan biaya relatif sedikit dibandingkan dengan teknik wawancara. Jumlah pertanyaan yang diajukan relatif lebih banyak. Meminimalisasikan kemungkinan terjadinya bias oleh peneliti. Tingkat tenggapan (response rate) responden umumnya lebih rendah dibandingkan dengan teknik wawancara dan kuesioner yang dikumpulkan secara personal. Tanggapan responden kemungkinan tidak sesuai dengan konteks/maksud pertanyaan dalam kusioner. Responden kemungkinan mengisi kuisioner secara tidak lengkap.

123 METODE PENGUMPULAN DATA: KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
Data Collection Method Advantage Disadvantage Face to face interviews Provide rich data, offers the opportunity to establish rapport with intrviewees Heip to explore and understand complex issues Have potential for introducing interviewer bias Can be exexpensive if a big sample of subyek is to be personally interviewed. Telephone interviews Help to contact subyect dispersed over geographic region Obtain responses immediately on contact The interviewerr cannot observe the nonverbal responses The interviewee can block a call Personally administering questionnaires Help to establish rapport with the respondents while introducing the survey. Provide clarifications sought by the respondents on the spot Collect questionnaires immediately after they are completed Administering questionnaires personally is expensive, especially if the sample is geographically dispersed Mailed questionnaires Obtain responses to many questions from a sample that is geographically dispersed, and when conducting telephone to obtain the same data is difficult, more expensive, or not feasible. Usually have a low response rate and one cannot be sure if data obtained are biased becouse non respondents may be different from those who did respond. Observational studies Help to comprehend complex issue through direct observation ( eitheras a participant- or a non participant observer) The data obtained are rich and uncontaminated by self-report biases. Expensive since long periods of observation are regured (usually encompassing several months) Observer bias may well be present in the data.

124 Pengertian dan kaitan antara Obyek, Sifat-sifat yang dimiliki dan Datanya
OBYEK MATERIAL < Apa / Sipa yang akan diteliti / diperiksa / diamati / diukur> CHARA CTERISTIC < Apa / Siapa yang akan diteliti / diperiksa / diamati / diukur> HASIL AMATAN Penduduk Pekerjaan Umur Pendidikan Petani 40 th SLTP Perusahaan “ X “ Modal Aset Bentuk Rp. 100 juta Rp. 200 juta Perorangan Sapi Jenis Kelamin Lingkaran Leher Bobot badan Jantan Coklat 4 kwintal Oyek / Kajian Variabel atau Perubah Data


Download ppt "METODOLOGI RISET AGRIBISNIS"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google