Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MEETING 3 MEMBACA CEPAT DAN KRITIS

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MEETING 3 MEMBACA CEPAT DAN KRITIS"— Transcript presentasi:

1 MEETING 3 MEMBACA CEPAT DAN KRITIS
LOGIKA Herman J. Suhendra Produced by Herman J. Suhendra A.B. Gadjah Mada University & M.A. University of Santo Tomas, Manila MEETING 3 MEMBACA CEPAT DAN KRITIS

2 Berapa banyak buku yang Anda baca dalam 1 tahun terakhir?

3 1 dari 4 orang dewasa tidak membaca satu buku pun dalam setahun terakhir
Penelitian di AS menunjukkan 1 dari 4 orang dewasa tidak pernah membaca satu buku pun dalam setahun terakhir. Saya ulangi: tidak membaca satu buku pun dalam setahun terakhir. Lantas bagaimana dengan Indonesia? Anda bisa tebak sendiri. Polling oleh Associated Press tahun 2007 di Amerika Serikat

4 Mayoritas orang membaca lambat
Muncul sebuah pertanyaan, mengapa orang malas membaca? Apa yang membuat kita menjadi mengantuk setelah membaca beberapa halaman? Apakah karena tidak termotivasi? Tidak punya waktu? Atau ada alasan lainnya? Salah satu alasan utama yang sering tidak disadari adalah karena kita membaca lambat. Ya membaca lambat membuat kita sulit menyelesaikan sebuah buku. Coba periksa buku yang pernah Anda beli, berapa banyak buku yang Anda selesaikan dan berapa banyak yang hanya dibaca beberapa halaman saja. Mayoritas orang membaca lambat Foto: Flickr.com - wouterverhelst

5 Berapa kecepatan baca rata-rata?
= 200 kata per menit Tahukah Anda berapa kecepatan baca rata-rata orang? Pernahkah Anda menghitung seberapa cepat Anda membaca? Mayoritas orang dewasa membaca dengan kecepatan 200 kata per menit. Ini berarti Anda membaca 1 halaman dalam 2 menit. Dan jika Anda membaca buku 100 halaman Anda butuh waktu sekitar 3,5 jam. Dengan catatan Anda membaca terus menerus tanpa jeda. Angka ini tidak berbeda dengan kecepatan baca anak Sekolah Dasar. Bayangkan, Anda menghadapi abad informasi dan menggunakan kecepatan baca anak SD. Apakah hal ini wajar? Sebenarnya wajar karena kita tidak pernah belajar membaca lagi setelah lulus SD. Kita menggunakan cara membaca yang sama sejak SD dulu sampai sekarang. Itulah satu-satunya cara membaca yang kita ketahui. Siswa SD

6 STANDARDISASI KECEPATAN MEMBACA
SD/SMP 200 KPM SMA 250 KPM MAHASISWA 325 KPM MHSW PASCASARJANA 400 KPM ORANG DEWASA TIDAK SEKOLAH 200 KPM

7 Untuk jenjang SD (Christine Nuttal, 1989)
KELAS KECEPATAN MEMBACA I 60 – 80 KPM II 90 – 110 KPM III 120 – 140 KPM IV 150 – 160 KPM V 170 – 180 KPM VI 190 – 250 KPM

8 Untuk mahasiswa KECEPATAN MEMBACA KUALIFIKASI 175 – 250 KPM
Rendah/kurang memadai 250 – 350 KPM Sedang/memadai 400 – 500 KPM Tinggi/efektif

9 Berapa Kecepatan Membaca Anda?
Apa hambatan dalam membaca (cepat)? Apa kebiasaan buruk saat membaca (cepat) Apa ada solusi?

10 Tujuan MEMBACA CEPAT Mengenalkan dan meningkatkan kemampuan membaca cepat Menguasai buku dan bahan bacaan apapun dengan tingkat pemahaman yang lebih baik Menumbuhkan semangat dan budaya membaca

11 Budaya Membaca Dalam hal membaca sebagai awal kemajuan bangsa, mahasiswa di negara industri maju ternyata memiliki rata-rata membaca selama delapan jam per hari, sedangkan di negara berkembang, termasuk Indonesia, hanya dua jam setiap hari (UNESCO, 2005) Indonesia dengan 230 juta jiwa mampu menerbitkan judul buku setiap tahunnya. Vietnam yang notabene penduduknya jauh lebih sedikit mampu menerbitkan 50% lebih banyak. Negara ini mampu menerbitkan judul buku setiap tahunnya. Jepang sudah mampu menembus judul buku dan China mampu menerbitkan judul buku setiap tahunnya. Yang lebih menarik, buku-buku di China yang judul itu laris manis dibeli oleh penduduknya sendiri

12 Di Jepang, membaca adalah suatu budaya positif yang dimulai sejak Restorasi Meiji seabad lalu. Dengan tekad kuat, mereka mulai menerjemahkan buku-buku asing dari Amerika dan Eropa. Budaya membaca dilakukan dimana saja mulai di sekolah, densha (kereta listrik),perpustakaan, toko buku, dll. Beberapa anak muda Jepang seringkali melakukan “tachiyomi”. Tachiyomi adalah kegiatan membaca sambil berdiri walaupun tidak membeli). Selain Jepang, ada pula negara Rusia yang juga sama-sama penggila buku. Orang-orang Rusia paling suka membaca buku. Buku yang dijual di Rusia sangat murah. Orang yang paling miskin di Rusia dapat membeli 10 buku setiap bulan. Bahan pembicaraan mereka tidak pernah lepas dari buku bacaan. Karena itulah banyak sekali ilmuwan pintar lahir disana salah satunya Yuri Gagarin. Ia adalah orang Rusia pertama yang terbang ke luar angkasa.

13 Malaysia dan Singapura juga sedang menggalakkan budaya membaca
Malaysia dan Singapura juga sedang menggalakkan budaya membaca. Filipina rasio jumlah penduduk dengan surat kabar adalah 1:30; Malaysia 1:8,1. Indonesia sendiri masih 1:43 yang artinya satu surat kabar untuk 43 orang, padahal rasio yang ideal adalah 1:10. Sumber: budaya-membaca-tergerus-oleh-budaya-menonton/ indonesia.html

14 Apa itu Membaca Cepat ? Baca menurut KBBI: Membaca Cepat?
[v] , mem.ba.ca v (1) melihat serta memahami isi dr apa yg tertulis (dng melisankan atau hanya dl hati): dia jangan diganggu, krn sedang -- buku; (2) mengeja atau melafalkan apa yg tertulis; (3) mengucapkan: -- doa, -- mantra; (4) mengetahui; meramalkan: ia dapat -- suratan tangan (garis-garis pd telapak tangan); (5) memperhitungkan; memahami: seorang pemain yg baik harus pandai -- permainan lawan Membaca Cepat? Membaca dengan kecepatan yang tinggi namun tetap mendapatkan pemahaman terhadap bahan yang dibaca

15 Sejarah Membaca Cepat Berawal ketika ahli pendidikan dan psikolog membuat alat bantu untuk menampilkan gambar secara cepat pada layar. Kesimpulannya adalah bahwa seseorang bisa mengidentifikasi sebuah gambar yang ditampilkan meski hanya muncul 1/500 detik. Evelyn Wood menemukan “Metode Wood” yang kemudian dikenal dengan Reading Dynamics pada tahun 1958 dan selanjutnya metode pengembangannya dikenal dengan nama “Speed Rading” Jimmy Carter dan John F. Kennedy dikenal memiliki kemampuan membaca cepat yang tinggi

16 Dunia hari ini penuh dengan ledakan informasi
Dunia hari ini penuh dengan ledakan informasi

17 MATERI BACAAN FOR PLEASURE
NOVEL, CERPEN, BUKU POPULER, SURAT SAHABAT, BIOGRAFI. FOR RESEARCH BUKU, ENSIKLOPEDI, ARTIKEL JURNAL, PROCEEDING, TESIS, DISERTASI. FOR KNOWLEDGE MAJALAH, SURAT KABAR, BUKU. FOR INFORMATION PETA, RESEP, KAMUS, BULETIN, IKLAN, DIREKTORI TELEPON, DAFTAR MENU, ACARA TV-RADIO, TES TOEFL.

18 Mengapa Membaca Cepat itu Penting?
a. Apakah anda sering membeli buku namun tidak tuntas membacanya? b. Apakah anda sering mengumpulkan e-book namun tidak tuntas pula membacanya? c. Apakah anda sering kehabisan waktu untuk membaca bahan dari internet baik artikel maupun ? d. Apakah anda dapat menentukan dengan cepat apakah sebuah buku layak untuk anda baca/miliki? Bertambahnya usia pendidikan kita Arus deras informasi

19 HANCURKAN MITOS MEMBACA !
Membaca harus dengan mengeja kata per kata Anda harus membaca perlahan supaya dapat memahami isinya Anda tidak boleh gunakan jari ketika membaca Anda harus membaca keseluruhan kata

20 Mitos yang Salah Tentang Membaca Cepat
1. Tidak mungkin membaca cepat 2. Membaca cepat adalah sebuah kebohongan 3. Membaca cepat tidak mendapatkan pemahaman terhadap bacaan 4. Membaca cepat mengurangi kenikmatan dalam membaca 5. Membaca cepat hanya untuk orang pintar

21 Manfaat Memiliki Ketrampilan Membaca Cepat
Mampu memilah informasi yang penting dan tidak penting dalam waktu cepat Mengefisienkan waktu, memungkinkan untuk mendapatkan informasi yang jauh lebih banyak Meningkatkan pemahaman Menghemat pengeluaran

22

23 Membaca Cepat & Membaca Cermat
Mendapatkan materi teks secara umum Memisahkan materi relevan dengan yang tidak relevan Mengetahui ide atau tema bacaan Keuntungan:dapat melahap banyak teks, buku, dsb. Kerugian: informasi tidak optimal Membaca Cermat Mendapatkan pemahaman materi teks secara detil Mempertahankan konsentrasi Mengingat dengan jelas apa yang dibaca Mengikuti langkah-langkah atau arahan secara cermat Memahami ide atau istilah sulit Kerugian: menyita banyak waktu untuk 1 bacaan!

24 Tingkatan Membaca Dasar : mengenal huruf dan kata
Inspeksi : mengenal sebuah buku secara singkat Analisa : mendalami isi sebuah buku Perbandingan : membandingkan beberapa buku yang sudah dibaca

25 Tingkatan Membaca Perbandingan Analisis Inspeksi Dasar Membaca cepat

26 Berapa Kecepatan Membaca Anda?
Satuan umum: Kata per Menit (KPM) atau Word per Minute (WPM) Rumus: = Jumlah kata dibaca Waktu baca (menit) Aplikasi pada buku: Hitung jumlah kata dalam 4 baris pertama lalu dibagi 4 (A) Hitung jumlah baris dalam 1 halaman (B) Jumlah kata dalam 1 halaman = jumlah kata per baris (A) x jumlah baris dalam 1 halaman (B)

27 Test membaca dengan kecepatan normal
READING PRE-TEST Test membaca dengan kecepatan normal ERR = Kecepatan membaca (KPM) x % skor pertanyaan Contoh: 250 x 70% = 175 = Kecepatan membaca yang efektif Kecepatan saya = _________________

28 4 KECEPATAN MEMBACA Membaca analitis (50-300 KPM)
Membaca Cepat ( KPM) Membaca Skimming (600 – 1500 KPM) Membaca Scanning ( KPM)

29 1100 0.01% Top Populasi READING SPEED 1000 900 0.1% Top Populasi 800 700 600 500 400 KPM Kecepatan menurut PBB 400 300 240 KPM Rata-rata Membaca seseorang 200 100

30 Pengukuran Kecepatan Membaca
Ambil sebuah buku Hitung jumlah kata dalam 1 halaman Bacalah dalam waktu 2 menit (ikuti instruktur) Hitung kecepatan baca anda Rumus: = Jumlah kata dibaca Waktu baca (menit)

31 Tabel Kecepatan Membaca
Theodore Rosevelt : 1000 kpm Speed (wpm) Category 0 – 150 Poor 150 – 300 Average 300 – 500 Good 500 – 750 Excellent 750 – 1000 Unbelieveble

32 Para Juara Speed Reading
Sean Adam (USA) 3,850 Kjetill Gunnarson (Norway) 3,050 Vanda North (UK) 3,000 Cris van Aken (UK) 2,520 Mithymna Corke (Belgium) 2,100 Luc van Hof (Belgium) 1,906 Michael J. Gelb (USA) 1,805 Cinnamon Adam (USA) 1,782 James Longworth (UK) 1,750 Frank van der Poll (Netherlands) 1,560

33 Posisi Duduk dalam membaca
Paha paralel dengan lantai Kaki harus pas dengan lantai Duduk tanpa angkat kaki Duduk ditopang tulang bagian belakang Bahu jangan dinaikkan, santai, relax, no stress Kepala tegak lurus Buku bacaan tegak lurus Kalau Postur Tubuh semua sudah tepat, Pikiran kita tidak stress dan mudah konsentrasi

34 Hambatan dalam Membaca Cepat
Sulit konsentrasi Rendahnya motivasi Khawatir tidak memahami materi yang dibaca Memiliki kebiasaan buruk dalam membaca

35 Lima Kebiasaan Yang Buruk Saat Membaca dan Solusinya
Vokalisasi Membaca sambil bersuara jelas atau seperti bergumam Solusi: “menggigit” pensil atau bulpen

36 Kebiasaan Yang Buruk Saat Membaca dan Solusinya
2. Gerakan Bibir Membaca sambil mengucapkan tanpa suara Solusi: “menggigit” pensil atau bulpen

37 Kebiasaan Yang Buruk Saat Membaca dan Solusinya
3. Gerakan Kepala Membaca sambil menggerakkan kepala sesuai arah bacaan Solusi: menempatkan jari telunjuk di pipi

38 Kebiasaan Yang Buruk Saat Membaca dan Solusinya
4. Regresi Membaca dengan sesekali atau bahkan sering berbalik beberapa kata atau kalimat ke belakang. Solusi: Melajulah terus seperti anda sedang naik sepeda di jalan yang menanjak Selesaikan saja keseluruhan artikel atau bab yang anda baca karena biasanya apa yang sebelumnya tidak tahu atau tidak mengerti akan ada lagi penjelasannya di bagian selanjutnya. Jika tidak ada, barulah anda memeriksanya lagi

39 Kebiasaan Yang Buruk Saat Membaca dan Solusinya
5. Sub Vokalisasi Membaca tanpa suara tapi dengan pengucapan di dalam hati. Ketahuilah, membaca cepat bukan lagi membaca kata per kata melainkan makna yang “didiktekan ulang” oleh hati atau pikiran anda. Solusi: Bacalah secepatnya anda bisa dan hindari membaca kata per kata Tangkaplah maksud gabungan beberapa kata sekaligus. Sesekali melompat beberapa kata ke depan juga tidak masalah

40 Kebiasaan Yang Buruk Saat Membaca dan Solusinya
No Kebiasaan buruk Solusi 1. Vokalisasi “menggigit” pensil/bulpen 2. Gerakan bibir 3. Gerakan kepala telunjuk di pipi 4. Regresi maju terus sampai selesai 5. Sub vokalisasi pahami makna dan konteks gabungan beberapa kata

41 Teknik Dasar Membaca Cepat
Mengenali kata dengan cepat Meluaskan jangkauan mata Mempercepat gerakan mata

42 Pasport (Rhenald Kasali)
Steiap saat muali perkuilahan, saay sellau rebtanya kedapa mahasiwsa beraap oragn ynag suadh memiilki paspotr. Tiadk menhgerankan, ternayta hnaya sektiar 5% ynag menagngkat tnagan. Keitka dtianya breapa ynga sduah penrah niak pesawta, jwaabannya mleonjak taajm. Hapmir 90% mahassiwa saay sudha prenah meliaht awna dria atsa. Iin beratir mayroitas anka- aank kiat hanaylah pelnacong loakl. 100%

43 Pasport (Rhenald Kasali)
Setiapsaat mulaiperkuliahan, sayaselalu bertanyakepada mahasiswaberapa orangyang sudahmemiliki pasport.Tidak mengherankan, ternyatahanya sekitar 5% yangmengangkat tangan.Ketika ditanyaberapa yangsudah pernah naikpesawat, jawabannyamelonjak tajam. Hampir 90% mahasiswasaya sudahpernah melihatawan dariatas. Iniberarti mayoritasanak-anakkita hanyalahpelancong lokal. 100%

44 Pasport (Rhenald Kasali)
Setiap saat mulai perkuliahan, saya selalu bertanya kepada mahasiswa berapa orang yang sudah memiliki pasport. Tidak mengherankan, ternyata hanya sekitar 5% yang mengangkat tangan. Ketika ditanya berapa yang sudah pernah naik pesawat, jawabannya melonjak tajam. Hampir 90% mahasiswa saya sudah pernah melihat awan dari atas. Ini berarti mayoritas anak- anak kita hanyalah pelancong lokal. 100%

45

46 Kemampuan membaca cepat terkait erat dengan kemampuan mengenali kata
Kemampuan membaca cepat terkait erat dengan kemampuan mengenali kata. Manusia mengenali berbagai kata lewat buku dan tulisan yang dibacanya. Kata-kata tersebut disimpan dalam memori otak dan akan dikenali lebih cepat ketika ditemukan kembali pada bahan bacaan yang baru. Lebih hebat lagi ternyata urutan huruf tidak terlalu penting asalkan posisi huruf pertama dan terakhir tidak berubah. Anda hanya cukup mengenali huruf pertama dan terakhir tadi kemudian dengan kemampuan luar biasa akan mengenalinya sebagai sebuah kata seperti yang Anda baca sekarang. Ini menurut riset yang pernah dilakukan Universitas Cambridge, Inggris.

47 2. Meluaskan jangkauan mata

48 Mengukur Jangkauan Mata (1)
Melihat ke mata pasangan Yang Diuji Penguji Penguji berdiri lurus di depan yang diuji sambil mengangkat kedua telunjuknya rapat-rapat sejajar dengan wajah penguji. Jarak jari penguji adalah jarak baca yang yang diuji. Penguji menggerakkan kedua telunjuknya dari jarak yang rapat lalu merenggang perlahan-lahan Yang diuji melihat ke wajah penguji (bukan telunjuk) sepanjang pengujian berlangsung. Pada saat yang sama yang diuji berusaha melihat kedua telunjuk penguji Jika pada saat penguji menggerakkan jari melebar dan yang diuji tidak lagi dapat melihat kedua telunjuk tersebut, katakan: stop!. Jaraka kedua telunjuk itulah jangkauan mata yang diuji

49 Mengukur Jangkauan Mata
Angkat kedua jari telunjuk anda seperti membentuk angka 11 rapat. Tempatkan jari anda tersebut sejajar dengan mata, tepat di tengah kedua mata, dengan jarak sesuai dengan jarak normal baca anda. Lihat baik baik kedua jari anda pada saat masih dalam keadaan rapat. Gerakkan menjauh secara bersamaan kedua jari anda dan berusahalah untuk dapat melihat kedau jari secara bersamaan tanpa melirik. Pastikan anda masih bisa melihat kedua jari saat digerakkan melebar. Jika pada satu titik anda kehilangan pandangan kedua jari secara bersamaan, berhentilah melebarkan jari. Jarak antar 2 jari tersebut itulah jangkauan mata anda.

50 Trik Meluaskan Jangkauan Mata
Sebuah riset selama puluhan tahun yang dilakuan terhadap para pembaca cepat dan juga bagi orang yang mengalami disleksia mengungkapkan adanya satu titik perhatian yang dapat membantu setiap orang untuk mengarahkan energi dengan mudah untuk membaca dan membaca lebih cepat Titik perhatian itu terletak di bagian belakang atas kepala anda. Tepatnya di unyeng-unyeng anda. Bawa perhatian anda ke sana dan sedikit menarik mata anda ke bagian itu, seolah-olah anda melirik ke unyeng-unyeng anda.

51

52

53

54 3. Mempercepat Pergerakan Mata
Ambil sebuah materi bacaan dalam sebuah buku Buat garis 4 vertikal menggunakan pensil yang membagi halaman menjadi 5 bagian yang sama Bacalah per kolom per kelompok bagian yang sudah dibuat Jika sudah terbiasa, kurangi perlahan-lahan jumlah garis dalam satu halaman menjadi 3, 2 bahkan 1 garis saja Untuk seterusnya garis ini hanya berupa garis imajiner

55

56

57

58

59

60 Teknik Menengah Membaca Cepat
Membaca secara vertikal Penyesuaian kecepatan membaca Membaca Secara Terstruktur dan Cerdas

61 1. Membaca Secara Vertikal
1. Teknik ini biasanya digunakan untuk membaca koran atau majalah ataupun jurnal ilmiah yang disajikan dalam bentuk kolom 2. Gerakan membaca bukan lagi ke dari kiri ke kanan melainkan dari atas ke bawah 3. Penyajian dalam bentuk kolom justru memudahkan kita menyapu kata-kata dalam bacaan secara vertikal sekali lihat dalam satu baris

62

63 2. Penyesuaian Kecepatan Membaca
1. Pembaca cepat yang baik tidak akan membaca seluruh teks dalam bahan bacaan dengan kecepatan yang sama. 2. Pada setiap bahan bacaan, selalu ada hal-hal yang menjadi poin penting dan sisanya poin yang kurang penting. 3. Pada saat Anda membaca paragraf yang berisi pemikiran utama penulis, adanya terminologi baru yang diperkenalkan, argumentasi tentang suatu hal dan lainnya maka kecepatan baca bisa sedikit dikurangi. 4. Sementara ketika bahan bacaan berisi tulisan yang lebih ringan kecepatan ditingkatkan kembali. 5. Ini mirip dengan seorang pembalap yang mengurangi kecepatan karena harus menikung dan memacu kecepatan setinggi-tingginya pada jalur lurus

64

65

66

67

68 Tentang Data Detail dan Spesifik
1. Pada bacaan tertentu, jika tidak diperlukan, data detail dan spesifik dibawah ini dapat diabaikan sementara. a. angka-angka b. nama orang yang baru dikenal c. istilah yang merujuk pada disiplin ilmu khusus d. nama tempat yang baru didengar 2. Jika memang penting, data-data di atas biasanya akan diulang atau dijelaskan pada bagian berikutnya 3. Anda bisa membuat perkiraan sendiri maksud dari detail tersebut dan tetap melanjutkan membaca 4. Jika selesai membaca anda kurang memahami bacaan tersebut, barulah anda kembali memeriksa ke belakang pada bagian detail yang sebelumnya terlewatkan

69 Influenza Influenza, yang lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus influenza), yang menyerang unggas dan mamalia. Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah menggigil, demam, nyeri tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, kelemahan, dan rasa tidak nyaman secara umum.[1] Walaupun sering tertukar dengan penyakit mirip influenza lainnya, terutama selesma, influenza merupakan penyakit yang lebih berat dibandingkan dengan selesma dan disebabkan oleh jenis virus yang berbeda[2] Influenza dapat menimbulkan mual, dan muntah, terutama pada anak-anak,[1]namun gejala tersebut lebih sering terdapat pada penyakit gastroenteritis, yang sama sekali tidak berhubungan, yang juga kadangkala secara tidak tepat disebut sebagai "flu perut."[3] Flu kadangkala dapat menimbulkan pneumonia viral secara langsung maupun menimbulkan pneumonia bakterial sekunder.[4] Biasanya, influenza ditularkan melalui udara lewat batuk atau bersin, yang akan menimbulkan aerosol yang mengandung virus. Influenza juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan tinja burung atau ingus, atau melalui kontak dengan permukaan yang telah terkontaminasi. Aerosol yang terbawa oleh udara (airborne aerosols) diduga menimbulkan sebagian besar infeksi, walaupun jalur penularan mana yang paling berperan dalam penyakin ini belum jelas betul. [5]Virus influenza dapat diinaktivasi oleh sinar matahari, disinfektan, dan deterjen. [6][7] Sering mencuci tangan akan mengurangi risiko infeksi karena virus dapat diinaktivasi dengan sabun.[8]

70 Influenza menyebar ke seluruh dunia dalam epidemi musiman, yang menimbulkan kematian dan orang setiap tahunnya,[9] bahkan sampai jutaan orang pada beberapa tahun pandemik. Rata-rata orang meninggal tiap tahunnya di Amerika Serikat dalam kurun waktu antara tahun 1979 sampai 2001 karena influenza. [10] Pada tahun 2010 Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat mengubah cara mereka melaporkan perkiraan kematian karena influenza dalam 30 tahun. Saat ini mereka melaporkan bahwa terdapat kisaran angka kematian mulai dari sampai kematian per tahunnya.[11]

71 Membaca Secara Terstruktur dan Cerdas
Metode SQ3R Survey Question Read Recite Review Nama lain : PQRST (Preview-Question- Read-Summarize-Test)

72 1. Survey Yakni proses persiapan membaca dengan cara melihat secara sekilas isi buku mulai dari judul utama, sub judul, penulis, cover buku bagian belakang yang menjelaskan secara ringkas topik yang dibahas, kata pengantar dari penulis, maupun daftar isi. Proses selanjutnya dari tahapan Survey adalah dengan membuka secara cepat halaman demi halaman dan memperhatikan bagian judul bab, sub judul bab, kata-kata khusus yang bercetak tebal atau miring, tabel, gambar sambil mencoba mendapatkan ide besar dari buku tersebut. Cara ini dikenal pula dengan nama Skimming. Survey yang sukses akan menghasilkan gambaran umum tentang isi buku sekaligus menciptakan minat yang kuat untuk memahaminya. Ini merupakan modal penting untuk membantu proses membaca cepat isi buku secara keseluruhan disamping memastikan tingkat pemahaman yang tinggi akan isi buku.

73 Skimming Skimming adalah teknik baca cepat untuk mengidentifikasi ide pokok sebuah teks. Anda tidak perlu membaca kata per kata seperti baca normal. Kecepatan baca anda 3 sampai 4 kali lebih cepat dari biasa. Orang akan menggunakan teknik ini jika begitu banyaknya bacaan yang harus dibaca dengan waktu yang terbatas. Gunakan skimming untuk melihat apakah teks tersebut sebidang dengan penelitian anda Langkah-langkah skimming, awalnya sama dengan previewing yaitu baca cepat judul, subjudul, lalu baca kalimat pertama atau terakhir setiap paragraf karena biasanya ide pokok ada pada posisi itu. Ingat bahwa anda menggunakan skimming untuk mencari informasi khusus bukan pemahaman secara menyeluruh. Ide pokok juga akan tergambar pada fakta yang diberikan pada tabel, grafik atau bagan.

74 Contoh Skimming Di Amerika serikat, penelitian komparatif secara lintas budaya pertama kali dilakukan oleh L.T Hobhouse, G.C. Wheeler dan M. Ginsberg pada 1930, dengan mengambil sampel 600 masyarakat berburu tingkat rendah dan tingkat tinggi. Mereka mencoba mengorelasikan sistem mata pencaharian hidup dengan organisasi sosial, seperti kekerabatan, pemerintahan, hukum, keadilan, hak milik, pelapisan sosial, kanibalisme, adat membunuh anak manusia sebagai korban, dan sebagainya. (Hari Purwanto, 2002:43)

75 Scanning 1. Scanning adalah teknik baca cepat untuk mencari informasi yang Anda diinginkan. Anda mencari ide atau kata kunci saja. 2. Seringkali anda sudah tahu apa yang anda kehendaki sehingga pikiran Anda terfokus pada penemuan jawaban. 3. Scanning menggerakkan mata dengan cepat di setiap lembar halaman. Scanning akan menjawab apakah sumber bacaan ini relevan dengan kepentingan anda 4. Ketika menyecan, lihatlah tata tulis yang digunakan seperti, penomoran, abjad, langkah-langkah seperti satu, dua, dst, kata-kata yang tercetak tebal, miring, atau ukuran huruf yang berbeda, gaya cetak atau warna. Seringkali Penulis akan menempatkan ide pokoknya dengan cara ini. 5. Jika Anda membaca buku standar, gunakan indeks untuk menemukan ide atau kata kunci.

76 2. Question 1. Tahap ini dilakukan bersamaan dengan proses survey terutama ketika Anda mempelajari daftar isi serta mulai membaca sekilas halaman demi halaman secara cepat. 2. Sambil Anda membaca judul bab, sub judul bab, kata-kata khusus bercetak tebal atau miring, tabel dan gambar maka pada saat yang sama Anda melakukan proses bertanya kepada diri sendiri. Di sini Anda melakukan proses aktif dengan melakukan analisa, sintesa maupun argumentasi terhadap pokok pikiran yang disampaikan penulis buku.

77 1. Anda bisa menciptakan berbagai pertanyaan seperti: a
1. Anda bisa menciptakan berbagai pertanyaan seperti: a. Menurut saya bab ini harusnya menjelaskan terlebih dahulu tentang b. Menurut saya pengembangan pribadi tidak hanya bersifat skill semata, melainkan pula pengembangan spiritual. Akan tetapi penulis buku ini sepertinya lebih fokus pada pengembangan pribadi yang bersifat skill. 2. Saya percaya bahwa pengembangan pribadi akan membantu orang untuk sukses. Namun saya juga meyakini ada faktor-faktor lain yang menyertainya, termasuk Tangan Tuhan di dalamnya. 3. Dan seterusnya

78 3. Read 1. Setelah dua tahap di atas dilakukan, maka mulailah proses membaca secara keseluruhan dilakukan. Dengan adanya persiapan sebelum membaca, maka proses baca keseluruhan isi dapat dilakukan dengan kecepatan tinggi. Hal ini dibantu karena pembaca tersebut telah mengenali ide pokok yang disampaikan penulis, memahami strukturnya, maupun terminologi yang banyak dipakai. 2. Proses pembacaan keseluruhan ini dapat dilakukan dengan break di tiap akhir bab untuk kemudian melakukan review atau dengan cara menyelesaikan dulu secara total.

79 4. Recite 1. Proses resitasi atau melakukan refleksi atas bahan bacaan dapat Anda lakukan segera setelah mengakhiri satu bab. Langkah ini dilakukan untuk menguji pemahaman atas apa yang telah dibaca. Proses ini dilakukan dengan menceritakan ulang pokok pikiran yang dibahas dalam buku tersebut dengan gaya bahasa Anda sendiri. 2. Jika hal tersebut dapat dilakukan menunjukkan bahwa Anda memahami isi buku tersebut. Namun jika hal tersebut tidak dapat dilakukan, maka pemahaman Anda sebenarnya masih diragukan. 3. Proses resitasi ini sangat bermanfaat terutama ketika membaca buku-buku teks perkuliahan yang wajib dikuasasi. Proses ini tidak berusaha menghafal apa-apa yang Anda baca melainkan berusaha memahami dengan bahasa sendiri apa-apa yang telah dibaca.

80 5. Review 1. Ketika kita menyerap informasi, maka apa- apa yang dibaca akan masuk ke dalam memori jangka pendek. Proses review dilakukan setelah proses membaca selesai agar apa-apa yang dibaca tidak hanya masuk dalam memori jangka pendek melainkan masuk ke memori jangka panjang. 2. Proses review awal dilakukan segera setelah mengakhiri bahan bacaan. Hal –balik halaman secara cepat sambil melakukan review singkat untuk memastikan apa-apa yang dibaca telah terpahami.

81 1. Proses review ini cukup menghabiskan waktu 5 menit saja dan akan bermanfaat sekali dalam jangka panjang terutama terkait pemahaman dan ingatan akan bahan bacaan. 2. Jika Anda mengabaikan proses review ini, mungkin Anda masih dapat mengingat dengan baik isi bahan bacaan. Akan tetapi, dalam 24 jam pemahaman tersebut akan turun cukup banyak dan terjadi penururan drastis setelah seminggu. 3. membaca kembali setelah 1 bulan atau menjelang ujian.

82 1. Buat Anda yang berkuliah atau menjalani pendidikan, proses review yang sama perlu dilakukan segera setelah Anda menjalani proses perkuliahan untuk satu topik. Dengan demikian Anda akan menghemat waktu dalam menguasainya dibandingkan dengan berusaha 2. Setelah proses review pertama dilakukan, proses review berikutnya dapat dilakukan setelah seminggu dan sebulan. Dengan cara ini, apa-apa yang Anda baca akan masuk ke memori jangka panjang dan akan terus diingat dan dipahami bertahun-tahun.

83 Membaca bacaan khusus Buku atau bacaan Umum Koran Majalah Novel

84 1. Buku atau bacaan Umum Teknik Menangkap Ide Utama
Teknik Menyapu Bahan Bacaan

85 1. Teknik Menangkap Ide Utama
1. Inti dari kegiatan membaca adalah memahami, bukan menghafal. Jika Anda mengingat kembali proses membaca kata yang dibolak balik pada bab xx, kita dapat melihat bahwa otak bisa memproses bahkan kata-kata yang urutannya dibolak-balik. 2. Dengan demikian, pada sisi yang lebih ekstrim, dalam proses membaca bahkan tidak diperlukan urutan kata-kata dalam sebuah kalimat. 3. Yang paling penting adalah masukkan kata- kata tersebut ke dalam otak Anda dan biarkan proses pemahaman terjadi.

86 JERUK VS J-E-R-U-K a. Karena itu, proses membaca yang baik dimulai dari mengenali ide utama. Jika Anda bisa membayangkan ide utama itu dengan melakukan asosiasi terhadap sesuatu yang Anda kenal sebelumnya, maka prosesnya akan jauh lebih mudah. b. Ketika Anda membaca paragraf demi paragraf, kuasai dan pahamilah ide utama yang disampaikan penulis. Jangan terjebak ke detail yang bisa membingungkan Anda. Nantinya jika ide utama sudah tertangkap maka hal-hal yang detail bisa lebih mudah dikuasai.

87 a. Teknik yang dapat Anda pakai dalam menguasai ide pokok adalah dengan menangkap kata-kata penting dalam sebuah kalimat dan meninggalkan kata-kata lain yang tidak terlalu penting. Apakah nanti akan ada pengertian yang hilang? Jangan khawatir, Anda tidak akan kehilangan pengertian sedikitpun. b. Dari sekian banyak kata dalam sebuah kalimat, sebuah paragraf, atau sebuah buku, maka akan selalu ada kata-kata penting dan utama yang menjadi pokok pikiran serta kata-kata lain yang merupakan kata bantu yang jika dihilangkan tidak akan menghilangkan maknanya.

88 Pasport (Rhenald Kasali)
Setiap saat mulai perkuliahan, saya selalu bertanya kepada mahasiswa berapa orang yang sudah memiliki pasport. Tidak mengherankan, ternyata hanya sekitar 5% yang mengangkat tangan. Ketika ditanya berapa yang sudah pernah naik pesawat, jawabannya melonjak tajam. Hampir 90% mahasiswa saya sudah pernah melihat awan dari atas. Ini berarti mayoritas anak- anak kita hanyalah pelancong lokal. 100%

89 Pasport (Rhenald Kasali)
Setiap saat mulai perkuliahan, saya selalu bertanya kepada mahasiswa berapa orang yang sudah memiliki pasport. Tidak mengherankan, ternyata hanya sekitar 5% yang mengangkat tangan. Ketika ditanya berapa yang sudah pernah naik pesawat, jawabannya melonjak tajam. Hampir 90% mahasiswa saya sudah pernah melihat awan dari atas. Ini berarti mayoritas anak- anak kita hanyalah pelancong lokal. 67%

90 Pasport (Rhenald Kasali)
Setiap saat mulai perkuliahan, saya selalu bertanya kepada mahasiswa berapa orang yang sudah memiliki pasport. Tidak mengherankan, ternyata hanya sekitar 5% yang mengangkat tangan. Ketika ditanya berapa yang sudah pernah naik pesawat, jawabannya melonjak tajam. Hampir 90% mahasiswa saya sudah pernah melihat awan dari atas. Ini berarti mayoritas anak- anak kita hanyalah pelancong lokal. 50%

91 Cara ini dikenal dengan istilah telegraphic reading atau membaca telegram. Ingat masa-masa ketika kita dulu mengirim pesan lewat telegram? Kata-kata dihemat sedemikian rupa tapi tetap tidak mengurangi artinya. Hal yang sama terjadi di dunia modern lewat sms. Kita menyingkat banyak kata sehingga pesan menjadi singkat, padat, namun tetap bisa dimengerti oleh pihak yang menerima.

92 Teknik Menangkap Ide Utama
Kuasai Struktur Kalimat Perhatikan Kata-kata Negatif Perhatikan Kata Penghubung Kalimat Perhatikan kata-kata kunci (keyword) dan terminologi khusus Perhatikan kata-kata bercetak khusus

93 a. Kuasai Struktur Kalimat
a. Dalam bahasa Indonesia secara umum kalimat disusun dengan struktur Subjek Predikat Objek Keterangan (SPOK). b. Kuasai terutama kata benda yang biasanya merupakan Subjek atau Objek kalimat dan kuasai predikat yang menjelaskan apa yang sedang terjadi atau apa yang dilakukan. c. Mengenali Subjek dan Predikat secara cepat akan

94 b. Perhatikan Kata-kata Negatif
a. Seorang pembaca yang efektif tidak pernah membaca tanpa tujuan. Bacalah dengan menetapkan tujuan terlebih dahulu dan jangan membaca seluruh kata. b. Seorang pembaca yang efektif tidak pernah membaca tanpa tujuan. Bacalah dengan menetapkan tujuan terlebih dahulu dan membaca seluruh kata.

95 c. Perhatikan Kata Penghubung Kalimat
a. Ada kalanya penulis menyukai kalimat panjang sehingga tidak mudah dimengerti. Untuk itu perhatikanlah kata penghubung dalam kalimat yang menyambungkan antara induk kalimat dengan anak kalimat. b. Kata-kata tersebut diantaranya: “Oleh karena itu” “karena itu” “sebab itu” “karena” “kemudian” dan lain-lain.

96 Perhatikan kata-kata kunci (keyword) dan terminologi khusus
a. Setiap jenis bacaan memiliki kata kunci dan terminologi khusus dalam pembahasannya. b. Seperti yang dijelaskan dalam teknik persiapan membaca, Anda harus mengenali kata kunci ini karena merupakan inti dari pembahasan. c. Misalkan ketika membaca artikel tentang kesehatan, maka fokuskan perhatian pada kata-kata kunci istilah kedokteran dan kesehatan. d. Seringkali penulis membantu kita akan istilah kunci ini dengan memberi

97 Perhatikan kata-kata bercetak khusus
Setiap penulis tentu ingin agar pembaca mudah memahami tulisannya. Untuk itu mereka membuat penekanan tertentu untuk bagian-bagian yang memerlukan perhatian khusus -kata yang mendapat penekanan khusus tersebut karena penulis sedang membantu kita untuk menguasai pembahasan dengan lebih baik.

98 Teknik Menyapu Bahan Bacaan
Line by line Spiral Melingkar

99 a. Model Line by line Model line by line atau sering disebut model garis per garis. Membaca model ini kata- kalimat dalam bahan bacaan dibaca secara berurutan dari baris pertama hingga baris terakhir secara beurutan. Model ini biasanya digunakan untuk bacaan yang bersifat padat, materi bacaan yang relative baru (masih asing), atau banyak menggunakan kata-kata atau istilah asing.

100 b. Model Spiral Membaca cepat Model Spiral. Ketika membaca kita tidak membaca seluruh isi bacaan, tetapi dibaca secara gigzag seperti spiral. Penggabungan kata/kalimat dalam bacaan menggunakan rasio dan pemikiran kita, sehingga kita mengimpulkan sendiri dari kata-kata kunci yang dibaca.

101 c.  Model Melingkar Model melingkar atau mencari kata kunci. Di sini pembaca tidak membaca semua kata/kalimat dalam bacaan tetapi dicari kata kunci (key word). Kata-kata kunci ini menjadi acuan untuk memahami isi bacaan dan dihubungkan melalui logika dan pemikiran si pembaca. Model ini biasanya digunakan untuk membaca informasi yang sifatnya ringan. Milsanya membaca Koran, majalah, dll.

102 Pasport (Rhenald Kasali)
Setiap saat mulai perkuliahan, saya selalu bertanya kepada mahasiswa berapa orang yang sudah memiliki pasport. Tidak mengherankan, ternyata hanya sekitar 5% yang mengangkat tangan. Ketika ditanya berapa yang sudah pernah naik pesawat, jawabannya melonjak tajam. Hampir 90% mahasiswa saya sudah pernah melihat awan dari atas. Ini berarti mayoritas anak- anak kita hanyalah pelancong lokal. 100%

103 Berapa lama waktu yang anda habiskan
untuk membaca koran?

104 BerapaTotal Waktu yang Dihabiskan Untuk Membaca Koran?
30 menit-1 jam? Itupun jika kita tidak Memiliki kesibukan lain

105 Bagaimana berita di koran disusun?
5 w 1 H

106 Konsep 5W + 1H What - apa yang terjadi?
Who - siapa yang terlibat dalam kejadian tersebut? Where - di mana kejadian tersebut berlangsung? When - kapan kejadian tersebut berlangsung? Why - mengapa hal tersebut terjadi? How - bagaimana terjadinya?

107 Who What When KORAN How Where Why

108 Penerbit koran menyusun informasi tersebut pada paragraf pertama dan kedua. Pola ini dikenal pula dengan nama penyusunan piramida terbalik. Informasi penting diletakkan di awal sedangkan informasi pendukung diletakkan di tengah dan di belakang.

109

110

111

112 Jika kita perhatikan, informasi penting sudah terdapat pada dua paragraf pertama. Perhatikan: What – Pemrotes menerobos KTT Asia Who – Pemrotes anti pemerintah Thailand sbg pelaku Where – Pattaya, Thailand When – Sabtu, 11 April 2009 Why – Belum terjawab di dua paragraf pertama How – Menerobos masuk ke tempat penyelenggaraan KTT Asia

113 a. Dari keenam pertanyaan, hanya Why saja yang belum terjawab dan baru terjelaskan di paragraf keempat yakni karena pemrotes menuntut Perdana Menteri yang menjabat untuk mundur. b. Penyusunan informasi seperti ini sangat lazim dalam penulisan berita. Dengan cara ini informasi paling penting akan diletakkan di awal paragraf diikuti informasi dengan tingkat kepentingan yang lebih rendah. Dengan demikian, seorang editor koran akan dengan mudah memotong sebuah berita tanpa harus mengorbankan keseluruhan isi karena bagian berita yang dipotong tidak akan mengganggu isi berita keseluruhan.

114

115 Dalam berita di atas informasi 4W pertama bahkan sudah diketahui di paragraf pertama seluruhnya. Sedangkan How dijelaskan di paragraf kedua. What – Tembok atap Plaza ambrol dan meminta korban Who – Satu orang yang tertimpa meninggal (Febi), tiga lainnya luka parah Where – Plaza Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah When – Sabtu, 11 April 2009 pukul Why – belum terjawab di dua paragraf pertama How – Balok berangka besi sepanjang 9 meter ambrol dan menimpa orang di bawahnya

116 a. Hampir semua koran disusun dalam bentuk kolom yang sempit sekitar 4cm-5cm. Penyusunan ini dengan maksud khusus untuk memudahkan pembaca sehingga tidak terselip ke baris berikutnya. b. Dalam proses membaca koran secara cepat, keberadaan kolom ini juga sangat membantu di mana lebar kolom dapat dibaca dengan satu jangkauan mata saja (fikasi) c. Pembaca koran yang terlatih hanya menggerakkan matanya dari atas ke bawah dan tidak lagi dari kiri ke kanan. Kolom koran relatif tidak terlalu lebar dan sangat mungkin dijangkau dengan satu jangkauan mata dalam membaca.

117

118 Trik Membaca Koran Keseluruhan
Cara sekali jalan Baca berita utama dan hal-hal yang dianggap penting. Biasanya ada di 2 halaman pertama. Baca berita atau artikel yang sesuai dengan minat kita Kenali halaman-halaman tertentu dalam setiap koran agar mempercepat saat kita menghadapi koran tersebut

119 Trik Membaca Koran Keseluruhan
Cara dua kali jalan Lakukan tahap survey sebuah koran sampai habis Putuskan bagian mana yang akan dibaca lebih dalam dan buat prioritasnya Kembali lagi melihat bagian yang akan dibaca lebih dalam sesuai dengan prioritas yang sudah dibuat Jika sudah selesai semua prioritas tersebut baru baca bagian-bagian tambahan Usahakan paling lama “menikmati” koran tidak lebih dari 20 menit atau bahkan kurang

120 3. Majalah Gunakan metode Survey – Question – Read
Kenali Pola Penulisan Artikel Kenali kolom-kolom khusus dan penulis tetap Bisa digunakan metode satu kali jalan atau dua kali jalan seperti membaca koran Karena lebih tebal dan berbobot membaca majalah dapat dilakukan secara bertahap maksimum 3 hari

121 Gaya Penulisan Artikel
a. Karena kebanyakan isi majalah berbentuk artikel maka Anda perlu mengenali bagaimana artikel ditulis. Sebuah artikel biasanya memiliki satu pokok pikiran utama dan dibantu oleh beberapa pokok pikiran penjelas. b. Setiap penulis memiliki pendekatan tersendiri dalam penulisan artikel. Secara umum dua paragraf pertama artikel merupakan paragraf inti atau lead yang mengajak pembaca masuk ke pokok persoalan. Dua paragraf pertama ini sangat penting untuk Anda kuasai dan pahami agar memudahkan dalam membaca kelanjutan di paragraf selanjutnya. c. Adapun beberapa paragraf terakhir dalam sebuah artikel biasanya merupakan kesimpulan atas seluruh pembahasan. Karenanya sangat penting pula untuk menguasai bagian akhir ini karena jika tidak Anda bisa kehilangan rangkuman penting dari sebuah artikel.

122 Pola Artikel Majalah 1. Pokok pikiran Pertama 2. Pokok Pikiran Kedua
3. Pokok Pikiran Ketiga 4. Penjelasan Pokok Pikiran Pertama a. Penjelasan 1 b. Penjelasan 2 c. Penjelasan 3 5. Penjelasan Pokok Pikiran Kedua 6. Dan seterusnya

123 4. Novel atau Kisah Fiksi a. Membaca buku fiksi seperti novel, cerpen dan lain-lain relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan bacaan lainnya. Alasan utama adalah karena buku fiksi bersifat menghibur dan menggunakan gaya bertutur bercerita yang deskriptif. b. Jika Anda tipe orang visual, maka dengan mudah isi novel bisa dibayangkan dalam imajinasi Anda sehingga seolah-olah seperti film yang sedang diputar

124 PRAKTEK

125 Membaca cepat dan efektif
Dua hal penting Membaca cepat dan efektif PEMAHAMAN KECEPATAN Apakah kecepatan membaca berbanding lurus dengan pemahaman membaca?

126 Mahasiswa: 850.000 kata per minggu Kalau 250 kpm: 8 jam/hari
Agenda mendesak… Mahasiswa: kata per minggu Kalau 250 kpm: 8 jam/hari

127 KECEPATAN MEMBACA atau ISTILAH FORMULA/RUMUS
KPM/KM Kata Per Menit Kecepatan Membaca KPM = JUMLAH KATA WAKTU (MENIT) atau KPM = JUMLAH KATA X 60 WAKTU (DETIK)

128 PEMAHAMAN ISI ISTILAH RUMUS PI Pemahaman Isi
PI = SKOR BENAR X 100% SKOR IDEAL

129 KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA (KEM)
TAMPUBOLON AHMAD A. HARJASUJANA KM : kemampuan membaca KB : jumlah kosakata dalam bacaan SM : jumlah skor membaca KPM: jumlah kata per menit PI : presentase pemahaman isi p: jumlah kata dalam bacaan q: jumlah waktu dalam detik r: jumlah jawaban yang benar KM = KB X PI KPM SM: KM = p X r X 60 q

130 Bagaimana menghitung jumlah kata?
jumlah kata tiap baris X jumlah baris (PERKIRAAN)

131 SELESAI


Download ppt "MEETING 3 MEMBACA CEPAT DAN KRITIS"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google