Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Content PROBLEM BASED LEARNING PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Content PROBLEM BASED LEARNING PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH"— Transcript presentasi:

1 Content PROBLEM BASED LEARNING PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
Latar belakang Landasan teoritik dan empiris Pembelajaran Berbasis Masalah Kesimpulan Tampilan silabus & RPP Content

2 PENDAHULUAN Pembelajaran harus menekankan pada keterkaitan antara materi yang dipelajari dan masalah-masalah yang ada dalam kehidupan dunia nyata siswa. Pengalaman pembelajaran menampilkan masalah-----berpikir kritis Siswa menggunakan keterampilan berpikir kritis dan pendekatan sistematis untuk menemukan dan mengungkapkan masalah atau isu-isu dan mungkin juga menggunakan berbagai isi materi pembelajaran untuk menyelesaikan masalah. Perlu ada paradigma baru pembelajaran variabel metoda pembelajaran (Reigelut, 1983) Problem Based Learning

3 LANDASAN TEORITIK DAN EMPIRIK
John Dewey (1916) --- Kelas demokratis Sekolah seharusnya mencerminkan masyarakat yang lebih besar dan kelas merupakan laboratorium untuk memecahkan kehidupan yang nyata. Guru mendorong siswa--- berorientasi masalah intelektual & sosial.

4 LANDASAN TEORITIK DAN EMPIRIK
(2) Piaget, Vygotsky dan Konstruktivisme Siswa dalam segala usia secara aktif terlibat dalam proses perolehan informasi dan membangun pengetahuan mereka sendiri. Perkembangan intelektual terjadi pada saat individu berhadapan dengan pengalaman baru dan menantang. Vygotsky percaya bahwa interaksi sosial dengan teman lain memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual siswa---- konsep ZPD

5 LANDASAN TEORITIK DAN EMPIRIK
(3) Bruner teori penemuan Tujuan pendidikan tidak hanya meningkatkan banyaknya pengetahuan siswa tetapi juga menciptakan kemungkinan-kemungkinan untuk penemuan siswa. Pembelajaran ini menekankan penalaran induktif dan proses-proses inkuiri--- scaffolding Scaffolding sebagai suatu proses dimana seorang siswa dibantu menuntaskan masalah tertentu yang melampaui kapasitas pekembangannya melalui bantuan dari seorang guru atau orang lain yang memiliki kemampuan lebih.

6 Problem Based Learning ?
“ A learning method based on the principle of using problems as a starting point for the acquisition and integration of new knowledge.” H.S. Barrows 1982

7 Mengapa harus PBL ? TUJUAN PBL : SKILL ATTITUDE MENGEMBANGKAN
Membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa Membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir , memecahkan masalah dan keterampilan intelektual, Belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata MENGEMBANGKAN KOKKNOWLEDGE SKILL ATTITUDE

8 To develop: Knowledge - basic and clinical content in context
Skills - scientific reasoning, critical appraisal, information literacy, the skills of self-directed, life-long learning Attitudes - value of teamwork, interpersonal skills, the importance of psychosocial issues

9 RELEVANSI PBL DENGAN 4 PILAR PENDIDIKAN UNESCO
Learning to know : memahami konsep, hukum,prinsip,teori Learning to do : melakukan eksperimen , hands on, minds on Learning to be : diberdayakan ,self directed learning Learning to live together : bekerjasama dalam tim RELEVANSI PBL DENGAN 4 PILAR PENDIDIKAN UNESCO

10 SEJARAH PROBLEM BASED LEARNING
1916 John Dewey melakukan gerakan progresif mendorong guru untuk percaya akan ketertarikan siswa yang secara alamiah melakukan penyelidikan dan penemuan. 1980 Howard Burrows, dokter dan pendidik menggunakan pendekatan untuk membantu mahasiswa melakukan diagnosa penyakit. 1985 Sekolah tinggi dan perguruan tinggi mulai menggunakan pendekatan ini. 1990 Sekolah mulai menggerakan mengembangkan PBL untuk meningkatkan kinerja siswa dalam ilmu pengetahuan dan berbagai disiplin lainnya.

11 TERJADI DALAM KELOMPOK KECIL PENGAJAR SEBAGAI FASILITATOR/TUTOR
KARAKTERISTIK PBL STUDENT CENTERED TERJADI DALAM KELOMPOK KECIL PENGAJAR SEBAGAI FASILITATOR/TUTOR MASALAH MERUPAKAN FOKUS DAN STIMULUS PEMBELAJARAN MASALAH MERUPAKAN ALAT UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH INFORMASI BARU DIPEROLEH MELALUI BELAJAR MENGARAHKAN SENDIRI

12 MASALAH Masalah harus otentik yang berhubungan dengan konteks sosial siswa. Masalah harus berakar pada materi subjek dari kurikulum. Masalah tidak terstruktur (ill-structure), terbuka (open-ended) atau ambigu (ambiguous). (1)Tidak menyediakan infomasi yang diperlukan untuk mengembangkan solusi (2) Informasi tambahan sangat diperlukan untuk mendefinisikan masalah (3) terdapat beberapa solusi alternatif. Melibatkan disiplin ilmu

13 SISWA Siswa dibimbing tutor bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri. Mengidentifikasi apa yang mereka perlukan untuk memahami masalah. Mencari informasi baik di dalam maupun di luar sekolah untuk membangun pengetahuan yang akan dijadikan solusi .

14 FASILITATOR/ TUTOR Pengajar berperan sebagai fasilitator/tutor. Fasilitator bersama siswa mengidentifikasi masalah Tutor tidak membenarkan maupun menyalahkan dalam diskusi Tutor tidak memberi berbagai informasi faktual Mengajukan berbagai pertanyaan kepada siswa Mengevaluasi

15 Sintaks problem Based Learning
Orientasi siswa pada masalah Menjelaskan dan memotivasi Menjelaskan tujuan dan perlengkapan Mengorganisasi siswa Mendefinisikan masalah Mengorganisasi tugas belajar Membimbing penyelidikan Mendorong mengumpulkan informasi, eksperimen, untuk menjelaskan masalah Mengembangkan , menyajikan hasil Membimbing siswa mengembangkan, membuat laporan hasil karya Menganalisis dan evaluasi masalah Evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan

16 A Typical Day in an Undergraduate PBL Course
Use this to point out that this is not the environment for which PBL was originally designed – one instructor, many student groups, and less mature learners.

17 Define the problem carefully Explore possible solutions
Narrow choice Test solution SISWA MELAKUKAN (DENT)

18 “Tutor ” Traditional “Students”

19 “Tutor ” “Students” PBL

20 KESIMPULAN Pembelajaran berbasis masalah, guru mempresentasikan situasi masalah kepada siswa dan membuat siswa melakukan penyelidikan dan menemukan penyelesaian masalah oleh mereka sendiri. Pembelajaran berbasis masalah memiliki akar intelektual dari toeri belajar konstruktivisme, demokrasi kelas Dewey, dan penemuan Bruner Sintaks pembelajaran berbasis masalah terdiri dari : penentuan masalah, organisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan, mengembangkan penyajian, menganalisis dan evaluasi proses. Lingkungan belajar berbasis masalah ditandai dengan keterbukaan, siswa terlibat secara aktif dan atmosfir kebebasan intelektual. Bentuk asesmen alternative mengukur kinerja siswa

21 TERIMAKASIH Selamat belajar

22 Problem Solving vs Problem Based Learning
Problem Solving: Arriving at decisions based on prior knowledge and reasoning Problem Based Learning: The process of acquiring new knowledge based on recognition of a need to learn.

23 Keunggulan PBL Menantang siswa untuk menemukan pengetahuan
Memahami masalah dalam kehidupan nyata Mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki Meningkatkan aktifitas belajar (berargumentasi, berkomunikasi), menumbuhkan rasa tanggung jawab, kebersamaan, Memberi bekal untuk mencari solusi berdasarkan fakta Mendorong siswa untuk mandiri Kelemahansiapan Bagi siswa yang tidak memiliki minat enggan untuk mencoba, mencari. Membutuhkan waktu untuk persiapan

24 PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
Berpusat pada kinerja siswa secara individual. Berpusat pada proses berfikir tanpa bantuan. Mengembangkan berfikir simbolik berkaitan dengan situasi hipotesis. Memusatkan pada keterampilan umum (membaca, menulis, berhitung) DI LUAR SEKOLAH Kerja mental melibatkan kerjasama dengan yang lain. Aktifitas mental selalu melibatkan alat-alat kognitif seperti komputer, kalkulator Aktifitas mental menghadapkan individu secara langsung dengan benda dan situasi kongkrit dan nyata. Berpikir pada situasi khusus seperti membeli atau menyewa mobil.


Download ppt "Content PROBLEM BASED LEARNING PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google