Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PRESENTED BY : UMI CHOTIMAH

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PRESENTED BY : UMI CHOTIMAH"— Transcript presentasi:

1 PRESENTED BY : UMI CHOTIMAH

2 KOMPETENSI : INDIKATOR : Mendeskripsikan konsep kurikulum
Memahami konsep pengembangan kurikulum dan INDIKATOR : Mendeskripsikan konsep kurikulum Menjelaskan konsep anatomi kurikulum Menjelaskan rasional pengembangan kurikulum Meguraikan landasan dan prinsip pengembangan kurikulum Mengembangkan kurikulum program studi masing-masing

3

4 KONSEP KURIKULUM DALAM ARTI SEMPIT SEBAGAI MATA PELAJARAN
CURRICULUM IS A RACECOURCE OF SUBJECT MATTERS TO BE MASTERED” (ZAIS, 1976:7). SEBAGAI SUATU PENGALAMAN DALAM ARTI LUAS the curriculum has changed from content of courses study and list of subject and courses to all experiences which are offered to learners under the auspices or direction of school (RONALD C DOLL, 1974) Curriculum is to be composed of all the experiences children have under the guidance of teachers. (Casswell and Campbell, 1935)

5 Mac Donald (1963:3) Mauritz Johnson (1967:130) Lanjutan :
memandang kurikulum sebagai tujuan, yaitu “curriculum as a structured series of intended learning outcomes”. Kurikulum menggambarkan/paling tidak mengantisipasi hasil dari pengajaran bukan atau cara (aktivitas, bahan atau peristiwa pengajaran); Mauritz Johnson (1967:130) a curriculum as a plan for action, i.e., a plan which guide instruction)”. Ia memandang kurikulum sebagai rancangan/rencana dari sistem persekolahan, dimana sistem tersebut terbentuk atas empat subsistem, yaitu : Mac Donald (1963:3)

6 KONSEP KURIKULUM PROGRAM OF STUDIES COURSE OF CONTENT
PLANNED LEARNING EXPERIENCE EXPERIENCES HAD UNDER THE AUSPICES OF THE SCHOOL AS A WRITTEN PLAN FOR ACTION A STRUCTURED SERIES OF INTENDED LEARNING OUTCOMES WILLIAM SCHUBERT, 1985

7 Menurut OLIVA (1992) CURRICULUM IS A PRODUCT OF ITS TIME curriculum responds to and is changed by social forces, philosophical positions, psychological principles, accumulating knowledge, and educational leadership at its moment in history

8 menurut SK Mendiknas No, 232/U/2000
PENGERTIAN KURIKULUM menurut SK Mendiknas No, 232/U/2000 KURIKULUM adalah : seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai pendidikan tertentu

9 KURIKULUM SEBAGAI RENCANA KURIKULUM SEBAGAI SUATU KEGIATAN
HAKEKAT KURIKULUM KURIKULUM SEBAGAI IDE yang dihasilkan melalui teori-teori dan pendidikan. KURIKULUM SEBAGAI RENCANA sebagai penelitian, khususnya dalam bidang kurikulum dan perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide; yang didalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu KURIKULUM SEBAGAI SUATU KEGIATAN yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis; dalam bentuk praktek pembelajaran. KURIKULUM SEBAGAI SUATU HASIL merupakan konsekwensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta didik.

10 HAKEKAT KURIKULUM KURIKULUM SEBAGAI IDE KURIKULUM SEBAGAI RENCANA
SEBAGAI KEGIATAN KURIKULUM SEBAGAI HASIL HAMID HASAN 1992

11 ANATOMI KURIKULUM

12 What educational purposes should the school seek to attain?
Tyler (1940:1) bahwa “ada empat pertanyaan pokok yang harus dijawab dalam mengembangkan suatu kurikulum dan merencanakan pengajaran”, yaitu : What educational purposes should the school seek to attain? What educational experiences can be provided that are likely to attain these purposes? How can these educational experiences be effectively organized? How can we determine whether these purposes are being attained?

13 SUBJECT MATTERS OR CONTENTS
ANATOMI KURIKULUM AIMS, GOAL, OBJECTIVES SUBJECT MATTERS OR CONTENTS LEARNING ACTIVITIES EVALUATION ZAIS (1976:16)

14 ANATOMI KURIKULUM TUJUAN MATERI PROSES EVALUASI

15 LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

16 LANDASAN SOSIAL BUDAYA
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM LANDASAN FILOSOFIS LANDASAN PSIKOLOGIS LANDASAN SOSIAL BUDAYA LANDASAN PERKEMBANGAN IPTEK

17 KUALITAS YANG PERLU DIMILIKI GENERASI MUDA
APLIKASI FILOSOFI DALAM KURIKULUM KUALITAS YANG PERLU DIMILIKI GENERASI MUDA DOK IDE KURIKULUM FILO-SOFI ISI KURIULUM PEMBELAJARAN PENILAIAN HASIL BELAJAR

18 PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
LANDASAN PSIKOLOGIS ANAK / PESERTA DIDIK PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Karakteristik perilaku / pola2 perkembangan untuk menyesuaikan apa yang dididik dan bagaimana cara mendidik PENDIDIKAN PSIKOLOGI BELAJAR BERKEMBANG OPTIMAL Perkembangan belajar melalui proses peniruan, pengingatan, latihan, pembiasaan, pemahaman, penerapan, pemecahan masalah

19 Merupakan bagian dari kebudayaan / proses pembudayaan
LANDASAN SOSIOLOGIS Masyarakat membentuk kelompok melahirkan Tatanan nilai sistem sosial dan budaya masing2 daerah berbeda mengatur pola kehidupan dan pola hubungan Berbeda antar periode waktu karena masyarakat berkembang Seperangkat ketentuan, peraturan, hukum, moral, yang mengatur cara berkehidupan dan berperilaku warga masyarakat P E N D I D I K A N Merupakan bagian dari kebudayaan / proses pembudayaan

20 PERKEMBANGAN IPTEK SIFAT PENDIDIKAN Berlangsung dalam :
PENDIDIKAN BERSIFAT PRIBADI Diarahkan pada pengembangan pribadi sesuai dengan nilai yang diharapkan PENDIDIKAN BERSIFAT SOSIAL Berlangsung dalam siatuasi sosial / dipengaruhi keadaan lingkungan masyarakat di mana proses pendidikan berlangsung Berlangsung dalam : interaksi dengan orang lain interaksi dengan lingkungan PERKEMBANGAN TEKNOLOGI Komunikasi Transportasi Industri Pertanian Dll PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

21 PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
UMUM Prinsip relevansi Prinsip fleksibilitas Prinsip kontinuitas Prinsip efisiensi Prinsip efektivitas

22 KHUSUS Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan : Ketentuan/kebijakan pemerintah , survey persepsi OT, Survey pandangan para ahli, Pengalaman negara lain, Penelitian Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan : penjabaran tujuan ke dalam bentuk pengalaman belajar yang diharapkan ,isi meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan, Disusun berdasarkan urutan logis dan sistematis Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar : keselarasan pemilihan metode, Memperhatikan perbedaan individual, pencapaian aspek kognitif, afektif, skills Prinsip berkenaan dengan pemilihan media : ketersediaan alat yang sesuai dengan situasi, pengorganisasian alat dan bahan, pengintegrasian ke dalam proses Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian : Kesesuaian dengan isi dan tingkat perkembangan siswa Waktu , Administrasi penilaian

23 ARAH PENGEMBANGAN KURIKULUM
DI PENDIDIKAN TINGGI

24 PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
TOP DOWN (SISTEM KOMANDO) BOTTOM UP (GRASS ROOT)

25 Efisiensi &Efektivitas
PENDIDIKAN TINGGI “meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan misi 5K KEPEMIMPINAN YANG KOKOH (Berbagi) Sumberdaya (Sentuhan) TIK (Integrasi) Proses (Meningkatkan Hasil) Efektivitas Efisiensi &Efektivitas (Mengurangi Input, Meningkatkan Hasil) (Menurunkan Input) Efisiensi

26 Dasar Hukum Penyusunan Kurikulum
UU Sisdiknas Bab III Pasal 4 ayat 3 : Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran

27 ISI PERATURAN DAN KETENTUAN TENTANG KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI
Pergeseran paradigma ke konsep KBK (Kepmendiknas no 232/U/2000, dan perubahannya Kepmendiknas no 045/U/2002) Kurikulum dikembangkan oleh PT sendiri. (PP 19 th 2005 Pasal17 ayat4, PP 17 th2010) Dikembangkan berbasis kompetensi (PP 17 th2010,ps 97, ayat1) Minimum mengandung elemen kompetensi.(PP 17 th2010, ps97, ayat3) Capaian Pembelajaran Sesuai dengan Level KKNI (PeraturanPresiden No.8/2012) Kompetensi lulusan ditetapkan dengan mengacu pada KKNI

28 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Permendiknas RI Nomor 8 Tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru bagi Guru Pra Jabatan. Permendiknas RI Nomor 9 Tahun 2010 tentang Program Pendidikan PPG bagi Guru dalam Jabatan. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Profesional. Permendiknas Nomor 323/U/2000 tentang Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Permendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor. Nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Keputusan Dirjen Dikti Nomor 167/DIKTI tentang Penataan Kodifikasi Program Studi Pada Perguruan Tinggi

29 PENDIDIKAN TINGGI BERTUJUAN UNTUK
berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa; dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa; dihasilkannya IPTEK melalui Penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia; dan terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

30

31 DESKRIPSI UMUM Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka implementasi sistem pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesia pada setiap level kualifikasi mencakup proses yang menumbuhkembangkan afeksi sebagai berikut : Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan orisinal orang lain Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.

32 Unsur Deskripsi KKNI Sikap dan tata nilai Kemampuan kerja
(deskripsi umum) (alinea 1 disetiap level) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kemampuan manajerial Penguasaan pengetahuan (alinea 3 disetiap level) (alinea 2 disetiap level)

33 FLEXIBLE PROCESSES STANDARDIZED
KKNI 1 2 3 4 5 7 8 9 6 FLEXIBLE PROCESSES STANDARDIZED OUTPUT / OUTCOMES

34 KKNI 1 2 3 4 5 7 8 9 6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri Bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan dan pelatihan nasional yang dimiliki Indonesia Tim Dikti 2013

35 KKNI 1 2 3 4 5 7 8 9 6 KKNI terdiri dari 9 (sembilan) jenjang kualifikasi, dimulai dari Kualifikasi 1 sebagai kualifikasi terendah dan Kualifikasi – 9 sebagai kualifikasi tertinggi Jenjang kualifikasi adalah tingkat capaian pembelajaran yang disepakati secara nasional, disusun berdasarkan ukuran hasil pendidikan dan/atau pelatihan yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja

36 Pencapaian Level pada KKNI Melalui Berbagai Jalur
PENDIDIKAN : GELAR AKADEMIS SMP SMA D1 D2 D3 S1 PRO S2 S3 9 U 8 M D 7 M 6 5 4 3 2 1 OPERATOR ANALIS AHLI PROFESI : SERTIFIKAT PROFESI (PII) OTODIDAK : PENGALAMAN KEAHLIAN KHUSUS INDUSTRI : FUNGSI JABATAN KERJA Tim Dikti 2013

37 DESKRIPSI KUALIFIKASI PADA KKNI
Deskripsi Kualifikasi pada KKNI merefleksikan capaian pembelajaran (learning outcomes) yang peroleh seseorang melalui jalur pendidikan pelatihan pengalaman kerja pembelajaran mandiri KNOWLEDGE SCIENCE AFFECTIVE DOMAIN IQF KNOW HOW SKILLS Capaian Pembelajaran (learning outcomes): internasilisasi dan akumulasi ilmu pengetahuan, pengetahuan, pengetahuan praktis,ketrampilan, afeksi, dan kompetensi yang dicapai melalui proses pendidikan yang terstruktur dan mencakup suatu bidang ilmu/keahlian tertentu atau melalui pengalaman kerja. The share of Science, Knowledge, Knowhow and Skills in each IQF level may vary according to the national qualification assessment established by all concerned parties. Tim Dikti 2013

38 KESETARAAN JENJANG KUALIFIKASI PADA KKNI DENGAN JENJANG PENDIDIKAN FORMAL, NONFORMAL, INFORMAL, PELATIHAN, PENGALAMAN

39 LEVEL 6 Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok; Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi. Tim Dikti 2013

40 LEVEL 7 (PROFESI GURU) Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah tanggung jawabnya, dan mengevaluasi secara komprehensif kerjanya dengan memanfaatkan IPTEKS untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi. Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan monodisipliner. Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang keahliannya. Tim Dikti 2013

41 LEVEL 8 (MAGISTER) Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji. Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner . Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional maupun internasional. Tim Dikti 2013

42 Bila setiap level kualifikasi dapat diraih melalui jalur lain di luar jalur pendidikan formal maka pendidikan formal harus lebih menunjukkan akuntabilitasnya dalam menghasilkan lulusan sesuai dengan strata yang diprogramkan Tim Dikti 2013

43 KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI
PERGESERAN PARADIGMA KBI KBK BEHAVIORISTIK KONSTRUKTIVISTIK TCL SCL OLD INDUSTRIAL EDUCATION INTERPRENUERIAL EDUCATION REDEFINISI KURIKULUM PENGEMBANGAN CARA PENYUSUNAN KOMPONEN KURIKULUM : Cara merumuskan kompetensi/learning outcomes Cara menyusun materi keilmuan dan strategi pembelajaran Cara merancang pembelajaran SCL Cara asessment pembelajaran Tim Dikti 2013

44 DESKRIPSI KUALIFIKASI KKNI DIRUMUSKAN DALAM CAPAIAN PEMBELAJARAN
SCIENCE KNOWLEDGE KNOW HOW SKILLS IQF AFFECTIVE DOMAIN Kompetensi CAPAIAN PEMBELAJARAN PARAMETER DESKRIPSI KEMAMPUAN DI BIDANG KERJA PENGETAHUAN YANG DIKUASAI KEMAMPUAN MANAJERIAL Tim Dikti 2013 Tim Dikti 2013

45 llmu pengetahuan (science): suatu sistem berbasis metodologi ilmiah untuk membangun pengetahuan (knowledge) melalui hasil-hasil penelitian di dalam suatu bidang pengetahuan (body of knowledge). Penelitian berkelanjutan yang digunakan untuk membangun suatu ilmu pengetahuan harus didukung oleh rekam data, observasi dan analisa yang terukur dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman manusia terhadap gejala-gejala alam dan sosial. Pengetahuan (knowledge): penguasaan teori dan keterampilan oleh seseorang pada suatu bidang keahlian tertentu atau pemahaman tentang fakta dan informasi yang diperoleh seseorang melalui pengalaman atau pendidikan untuk keperluan tertentu. Pengetahuan praktis (know-how): penguasaan teori dan keterampilan oleh seseorang pada suatu bidang keahlian tertentu atau pemahaman tentang metodologi dan keterampilan teknis yang diperoleh seseorang melalui pengalaman atau pendidikan untuk keperluan tertentu.

46 Keterampilan (skill): kemampuan psikomotorik (termasuk manual dexterity dan penggunaan metode, bahan, alat dan instrumen) yang dicapai melalui pelatihan yang terukur dilandasi oleh pengetahuan (knowledge) atau pemahaman (know-how) yang dimiliki seseorang mampu menghasilkan produk atau unjuk kerja yang dapat dinilai secara kualitatif maupun kuantitatif. Afeksi (affection): sikap (attitude) sensitif seseorang terhadap aspek-aspek di sekitar kehidupannya baik ditumbuhkan oleh karena proses pembelajarannya maupun lingkungan kehidupan keluarga atau mayarakat secara luas Kompetensi (competency): akumulasi kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu deskripsi kerja secara terukur melalui asesmen yang terstruktur, mencakup aspek kemandirian dan tanggung jawab individu pada bidang kerjanya. Tim Dikti 2013

47 Kompetensi kerja di institusi
PENDIDIKAN DI PERGURUAN TINGGI K S A Standar kompetensi training KURANG SELARAS K S A PROSES PEMBELAJARAN K S A Standar kompetensi Langsung kerja SELARAS CAPAIAN PEMBELAJARAN (hasil dan ikutannya) Kemampuan awal (syarat minimal masuk suatu program studi) training K S A Standar kompetensi kerja TIDAK SELARAS

48 PENETAPAN CAPAIAN PEMBELAJARAN/KOMPETENSI LULUSAN
(KEBIJAKAN) Universitas & Program Studi (MASUKAN) Asosiasi & Stakeholders Analisis SWOT Tracer Study PROFIL LULUSAN DESKRIPSI KKNI & STANDAR BNSP (TUGAS) Tim Pengembang Kurikulum Prodi CAPAIAN PEMBELAJARAN (Learning Outcomes) Tim Dikti 2013

49 PROFIL LULUSAN Jawaban terhadap pertanyaan : PROGRAM STUDI AKAN MENGHASILKAN LULUSAN SEPERTI APA ? Peran apa YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH LULUSAN DI MASYAAKAT SAAT BARU LULUS Contoh : Kontraktor, asisten peneliti, dokter, manager Tim Dikti 2013

50 RAMBU-RAMBU YANG HARUS DIPENUHI
Di tiap jenjang perlu dapat membedakan: Learning Outcomes Jumlah sks Waktu studi minimum Mata Kuliah Wajib : untuk mencapai hasil pembelajaran dengan kompetensi umum Proses pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa Akuntabilitas asesmen Perlunya Diploma Supplement (surat keterangan pelengkap ijazah dan transkrip)

51 Tim Dikti 2013

52 LEARNING OUTCOMES Statements indicating the end result for a learner following a learning activity; usually stated in what a person can observe the learner do at the end of a learning activity. Learning outcomes are the statement of what a learner is expected to know, understand or able to do at the end of a module and how that learning will be demonstrated. Unlike aims, they are couched in terms of what the learner is expected to A set of level descriptors may act directly as a guide for the writing of learning outcomes, or the level descriptors may be translated into desciptors for the discipline or program. In either case, the level descriptors ensure that the outcome statement is clearly related to a particular level, and they provide an indication of agreed achievments. Learning outcomes are derived from consideration of level descriptors and aims. Learner must show that they can achieve the learning outcomes to gain credit for the module. Aims provide a ratipnale or a direction for module.

53 PENETAPAN CAPAIAN PEMBELAJARAN/ KOMPETENSI LULUSAN
SCIENTIFIC VISION UNIVERSITY VALUES MARKET SIGNAL PROFIL LULUSAN Tim Dikti 2013 Capaian pembelajaran diturunkan dari profil dengan meninjau 3 unsur Capaian pembelajaran (learning outcomes) Tim Dikti 2013

54 Tim Dikti 2013

55 Contoh CP/LO: EC 2000 General Criteria (ABET)
Criterion 3. Program Outcomes and Assessment an ability to apply knowledge of mathematics, science, and engineering an ability to design and conduct experiments, as well as to analyze and interpret data an ability to design a system, component, or process to meet desired needs an ability to function on multi-disciplinary teams an ability to identify, formulate, and solve engineering problems an understanding of professional and ethical responsibility an ability to communicate effectively the broad education necessary to understand the impact of engineering solutions in a global and societal context a recognition of the need for, and an ability to engage in life-long learning a knowledge of contemporary issues an ability to use the techniques, skills, and modern engineering tools necessary for engineering practice.

56 Contoh Capaian Pembelajaran
Menghasilkan lulusan ahli madya yang memiliki kemampuan di bidang pembangkit tenaga listrik dan kompetensi penunjang sebagai ahli teknik di bidang energi atau audit energi (contoh LO jurusan teknik konversi energi POLBAN teknik konversi energi (d3)... diadopsi dari situs Politeknik Negeri Bandung) Menguasai kemampuan merancang dan melaksanakan percobaan serta menganalisis dan menafsirkan data yang sesuai untuk penyelesaian masalah bidang teknik industri Mampu menguasi isu-isu kontemporer yang relevan dengan bidang keteknik-industrian (Contoh LO Teknik Industri)

57 TUGAS Rancanglah PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI SAUDARA
Kemudian BUATLAH LEARNING OUTCOMES Selamat Berkarya...!!!

58 TERIMA KASIH


Download ppt "PRESENTED BY : UMI CHOTIMAH"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google