Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MEMBACA CEPAT BERBAGAI TEKS NONSASTRA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MEMBACA CEPAT BERBAGAI TEKS NONSASTRA"— Transcript presentasi:

1 MEMBACA CEPAT BERBAGAI TEKS NONSASTRA
TIM EDUKATIF PENERBIT ERLANGGA

2 Membaca Cepat, Mengapa Tidak?
Kita hidup di tengah abad gelombang informasi. Menjadi dasar pemahaman Iptek. Tokoh dunia mampu membuat sejarah karena hobi membaca.

3 CARA MENGENALI KEMAMPUAN MEMBACA KITA
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut! F Apakah kamu membaca dengan menggerakkan bibir? F Apakah kamu membaca dengan bersuara? F Apakah kamu membaca dengan berbisik? F Apakah kamu membaca dengan kepala bergerak mengikuti barisbacaan? F Apakah kamu membaca dengan jari, pensil atau alat bantu lain untuk menunjuk baris bacaan? F Apakah kamu membaca dengan mengulang beberapa kata ke belakang? F Apakah kamu membaca kata demi kata? F Sulitkah kamu berkonsentrai sewaktumembaca? F Apakah kamu cepat lupa bagia bacaan yang dibaca? F Sulitkah kamu menemukan ide pokok? F Sulitkah kamu memahami isi bacaan? Cara mengatasi hambatan dalam membaca cepat

4 APAKAH KAMU BANYAK MENJAWAB YA”
F Berarti kamu belum mampu membaca dengan baik.

5 HITUNG KECEPATAN MEMBACAMU
KM = Wb K  : jumlah kata yang dibaca Wb : waktu baca (dalam satuan menit) p r KEM = X X 60 q SI = kpm KEM : Kecepatan Efektif Membaca p : Jumlah kata dalam bacaan q : Jumlah waktu (dalam satuan detik) r : Skor yang diperoleh SI : Skor ideal (skor maksimal) Kpm : Kata per menit Menghitung Kecepatan Membaca TIM EDUKATIF ERLANGGA

6 HITUNG KECEPATAN MEMBACAMU (KECEPATAN MEMBACA SISWA SMA MIN 250 KPM)
Jumlah kata yang akan kamu baca dalam teks berikut adalah 437 kata Hutung kecepan membacamu dalam satuan menit) Siap-siap ! (AMATI JAM KETIKA MULAI BACA) MULAI (selanjutnya agar teks dapat berjalan jangan lupa diklik) Menghitung Kecepatan Membaca

7 Burung, Sebuah Anugerah atau Pembawa Bencana
Membandingkan sebab-musabab kehadiran pekerjaan mudah. Apalagi jika kita membandingkannya dengan Singapura atau Melbourne. Kondisi lingkungan alamnya saja sudah sangat berbeda, belum lagi faktor manusianya.Singapura adalah sebuah lingkungan kota dengan proporsi kawasan hijau yang ideal, meskipun tidak sepenuhnya alami. Hijaunya juga tidak sekadar hijau royo-royo, tetapi hijau berkicau. Hal ini terwujud karena daerah kawasan hijau di Singapura sengaja dikembangkan. Di kawasan ini, pemerintah tidak hanya menyediakan pakan bagi satwa liar (seperti burung dan tupai), tetapi juga menyediakan air untuk menunjang kehidupan liar (wildlife). Model seperti ini disebut pembangunan berwawasan biologi, menurut mantan Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Emil Salim. Selain itu, masih ada kawasan hutan/hijau Semenanjung Malaka (Malaysia Barat) yang ikut menunjang kelestarian kehidupan liar di Singapura. Burung jalak pun merasa aman berkeliaran, bahkan di kawasan ramai seperti Orchard Road yang terkenal itu. Melbourne lebih hebat daripada di Singapura. Selain lingkungan kota mendukung, masyarakatnya juga pro burung dan satwa liar lainnya. Burung rossella masuk ruang kerja atau rumah, itu hal biasa. Masyarakat pun rajin menyediakan pakan dan minuman untuk burung di halaman belakang rumah mereka. Mereka melakukan hal ini agar burung-burung itu betah berkunjung atau tinggal di sana. Bagaimana dengan Jakarta? Di Jakarta, kawasan hijau terus terkikis dari waktu ke waktu. Setelah Kemayoran, kini giiiran Muara Angke yang menjadi korban penggusuran. Kawasan hijau yang kini tersisa merupakan kantong-kantong yang relatif sempit dan tidak saling berhubungan. Dengan demikian, luasnya terkesan menjadi semakin sempit lagi. Program penghijauan di Jakarta umumnya baru sebatas menciptakan hijau royo-royo. Baru sebatas memenuhi kebutuhan manusia, belum banyak menyentuh kehidupan satwa liar. Jujur saja, masyarakat Jakarta tampaknya kurang ramah terhadap satwa liar. Mereka yang berbaik hati menyediakan pakan, biasanya punya maksud, yaitu menangkap burung liar. Anak kecil berkeliaran membawa katapel, sementara yang dewasa memanggul senapan angin di sekitar taman. Itu pemandangan yang biasa di Jakarta. Ketika ada seekor burung agak bagus muncul di permukiman, seluruh RT gempar mau menangkap. Bagi mereka yang berpikiran positif, itu adalah tantangan. Tantangan bagi arsitek pertamanan dan tata kota, serta pengambil keputusan, tentunya. Sebuah tantangan bagi makhluk ciptaan Tuhan, yang konon paling sempurna, untuk tidak bersikap anarkis terhadap lingkungan dan semua ciptaan Tuhan. Di tangan manusia, Tuhan menaruh ke-percayaan untuk mengelola lingkungan hidup beserta seluruh isinya dengan arif dan bijaksana. Tuhan juga menganugerahkan akal kepada kita agar jangan cepat panik dan putus asa. Gunakan akal itu dalam mengarungi kehidupan yang penuh tantangan ini. Seperti pesan para leluhur di tanah Sunda, "Burung hiber ku jangjangna, urang hirup ku akalna" (Burung terbang dengan sayapnya, manusia hidup dengan akalnya). Percayalah bahwa burung adalah sebuah anugerah Tuhan Yang Mahakuasa. Jika sampai terkesan sebagai bencana atau malapetaka, kita pasti telah salah melihatnya. kota mendukung, masyarakatnya juga pro burung dan satwa liar lainnya. Burung rossella masuk ruang kerja atau rumah, itu hal biasa. Masyarakat pun rajin menyediakan pakan dan minuman untuk burung di halaman belakang rumah mereka. Mereka melakukan hal ini agar burung-burung itu betah berkunjung atau tinggal di sana. Bagaimana dengan Jakarta? Di Jakarta, kawasan hijau terus terkikis dari waktu ke waktu. Setelah Kemayoran, kini giliran Muara Angke yang menjadi korban penggusuran. Kawasan hijau yang kini tersisa merupakan kantong-kantong yang relatif sempit dan tidak saling berhubungan. Dengan demikian, luasnya terkesan menjadi semakin sempit lagi. klik

8 Bagaimana meningkatkan kecepatan membaca?
Subvokalisasi Kebiasaan ini bisa dihilangkan dengan cara melebarkan jangkauan mata sehingga satu fiksasi (pandangan mata) dapat menangkap beberapa kata sekaligus dan langsung menyerap idenya daripada melafalkannya. Kita harus sadar bahwa yang penting dalam membaca adalam memahami ide, bukan mengingat-ingat atau menekuni simbol-simbol yang tercetak. TIM EDUKATIF ERLANGGA

9 Regresi F Tanamkan kepercayaan diri. Jangan berusaha mengerti setiap kata atau kalimat di dalam paragraf. Jangan terpaku pada detail. Terus saja membaca, jangan ikuti godaan untuk kembali ke belakang. FHadapi bacaan. Jika kita membaca, baca saja! Apa yang sudah ketinggalan, tinggalkan! Terus. Terus saja. Perhatikan ke bahan yang dibaca, dan baca! F Terus saja membaca sampai kalimat selesai. Apa yang kita kira tertinggal, nanti akan kita temukan lagi. Apa yang kita anggap tertinggal akan muncul lagi. Ingat bahwa kemampuan mata dan otak kita jauh melebihi perkiraan kita. TIM EDUKATIF ERLANGGA

10 HITUNG KECEPATAN EFEKTIF MEMBACAMU
KEM : Kecepatan Efektif Membaca p : Jumlah kata dalam bacaan q : Jumlah waktu (dalam satuan detik) r : Skor yang diperoleh SI : Skor ideal (skor maksimal) Kpm : Kata per menit p r KEM = X X 60 q SI = kpm Menghitung Kecepatan Membaca Bukalah buku Kompeten Berbahasa Indonesia hlm. 3! Kemudian, bacalah secara cepat dan jawablah pertanyaan berikut ini!

11 SKOR : BETUL X 2 SKOR IDEAL : 10 Pelatihan
1. Bagaimana kondisi kehidupan burung-burung dan satwa liar di Jakarta? 2. Bandingkan kondisi lingkungan alami burung dan satwa liar di Indonesia dengan negara lain? 3. Mengapa lingkungan kota di Singapuran memimiliki proporsi kawasan hijau yang ideal? 4. Apa yang dilakukan pemerintah Singapura dalam mengembangkan kawasan hijau? 5. Bagaimana program penghikauan di Kota jakarta, sudahkah mendekati kondisi idela seperti Singapura dan Melbourne? SKOR : BETUL X 2 SKOR IDEAL : 10

12 NILAI STANDAR Kecepatan : 325 s.d. 400 kpm K E M : 245 s.d. 280 kpm
Nama : ….. Mulai : Selesai : Jumlah : 437 kata Waktu : mnt. NILAI STANDAR Kecepatan : 325 s.d. 400 kpm K E M : 245 s.d. 280 kpm JAWABAN Benar : ………………… Salah : ………………… K E M : ………………… kpm. Keterangan : ………………… HASIL TES ANDA Kecepatan : ……….. kpm. K E M : ……….. kpm. TIM EDUKATIF ERLANGGA

13 PELATIHAN KECEPATAN MEMBACA

14 Tahap-tahap Latihan Membaca Cepat
Latihan Persepsi Kata (I) Lakukan secepat-cepatnya. Pandanglah kata kunci di belakang nomor dalam sekejap, dan segera meluncur ke kanan, temukan kata yang sama. Jangan berlama-lama. Setelah ditemukan langsung coret. Jika sudah tiba pada kata paling kanan dan ternyata tidak ditemukan kata yang sama, jangan regresi, langsung saja pindah ke baris berikutnya. Gerakkan mata secepat-cepatnya. Jika keliru mencoret, jangan mencoba memperbaiki, terus saja pindah ke baris berikutnya. Target : dari 25 nomor harus betul 20 dalam tempo 30 detik.

15 Temukan Satu Kata Kembarnya
1.       gerhana  geraham berhala sahaja gerhana gerakan 2.       lingkungan  tikungan lengkungan cekungan lingkungan 3.       publikasi  purifikasi publikasi aplikasi sublimasi 4.       nawala  lawalata nawala nawakarsa wanara nabatah 5.       perpustakaan  pustakawan berbusana perpustakaan pustaka 6.       strategi  alergi strategik strategi stratosfir 7.       menimbang  melimbang menimbang merambang merimbang 8.       layangan  bayangan kayangan rangsangan langganan layangan 9.       ikatan   pikatan sikatan rakitan ikatan kaitan 10.    suzuki sukuri susuku suzuki isuzu sasaki

16 Latihan Persepsi (II) · Bidik kata kuncinya dengan cepat dan segera temukan (scan) dua kata kembarnya di kanan. Langsung coret. ·  Sebelum menyelesaikan 25 nomor jangan berhenti untuk mencocokkan. Teruskan sampai selesai dulu. ·   Setelah selesai hitung nilaimu. Target: 20 nomor benar dalam waktu 20 detik.  Temukan 2 (dua) Kata Kembarnya 1.     mawar mapan memar mawar nawar mawar rawan 2.     bunga bumi bunga bangga bunyi bunga bunda 3.     jiwa jiwa jika jiji jawi jua jiwa 4.     cantik canting cantik canang antik cantik 5.     nomor nomer nomor nomor norma norak 6.     benar benar tenar senar besar benar benur 7.     kurang kurang kujang kunang kupang kurang kubang 8.     kijang kilang kujang kacung kijang kijang kurang 9.     jamak jamak jarak tamak jatah samak jamak 10. juri juri ruji jika keju juri juni

17 Latihan Persepsi Frasa (I)
Latihan berikutnya mengenali frasa dengan cepat. Bacalah ke bawah. Setiap kali menemukan frasa ki sanak ki coret dengan pensil. Lakukan secepat-cepatnya, usahakan dalam tempi kurang dari 30 detik. Ingat: lakukan dengan cepat sekali. Gerakkan mata ke bawah.  Frasa kunci: ki sanak ki mau ke mana katakan saja dua dan tiga ki sanak ki mari ke mari tiga dan lima Latihan Persepsi Frasa (II) Lakukan dengan cara yang sama, jangan berusaha kembali ke atas. Lakukan kurang dari 20 detik.  Frasa kunci: mana di mana apa yang jadi lampunya ada dua murah tapi kuat merah dan kelam apa pun jadinya mana di mana cara yang sama kurang dari dua yang betul ini ini karena saya mana ada dia

18 Gerakan Mata dalam Membaca
Mata bergerak dari satu titik fiksasi melompat ke titik fiksasi yang lain, berhenti sejenak, lalu melompat ke titik fiksasi berikutnya. Semakin singkat waktu untuk berhenti semakin baik.. SALAH Mata bergerak dari satu titik fiksasi melompat ke titik fiksasi yang lain, berhenti sejenak, lalu melompat ke titik fiksasi berikutnya. Semakin singkat waktu untuk berhenti semakin baik.. Agar dapat membaca cepat dan efisien, perhatikan hal-hal berikut ini! Melebarkan jangkauan dan lompatan mata, yaitu satu fiksasi meliputi 2 atau 3 kata. Membaca satu fiksasi untuk suatu unit pengertian. Cara ini lebih mudah diserap oleh otak. BENAR Mata bergerak dari satu titik fiksasi melompat ke titik fiksasi yang lain, berhenti sejenak, lalu melompat ke titik fiksasi berikutnya. Semakin singkat waktu untuk berhenti semakin baik..

19 Melebarkan Jangkauan Mata (I)
Fokuskan pandangan ke angka di barisan tengah dan cobalah membaca tiga angka sekaligus (termasuk di kiri dan kanannya)! Misalnya, untuk barisan pertama, baca dalam batin, “seratus lima”, jangan “satu nol lima”.

20 Melebarkan Jangkauan Mata (II)
Perhatikan kata di tengah dan sekaligus usahakan menjangkau kata di kiri dan kanannya! Bacalah sekaligus sebagai satu frasa (kelompok kata), jangan secara terpisah-pisah. Misalnya, baris pertama harus kita baca: rumah sakit mata. Lanjutkan ke baris berikutnya! Usahakan kepala tidak ikut bergerak. RUMAH SAKIT MATA IBU KITA KARTINI RUMAH SAKIT CIPTOMANGUNKUSUMO MERAH PUTIH BIRU ANAK ANAK KITA ROKOK CAP BENTUL KACA MATA HITAM ORANG ORANG GILA TIDAK NAKAL LAGI RUMAH MAKAN PADANG BANK BUMI DAYA

21 Melebarkan Jangkauan Mata (III)
Lakukanlah latihan III ini dengan membaca bilangan yang ada dari 1 sampai dengan yang terakhir. Letakkan buku di hadapanmu, usahakan hanya biji mata saja yang bergerak. Bacalah dengan menggerakkan mata secara cepat. Lakukanlah setiap hari beberapa kali selama dua minggu. 2 3 4 5 8 11 14 15 18 19 21 24 25 28 29 30 1 6 7 9 10 12 13 16 17 20 22 23 26 27

22 Latihan Fiksasi Latihan ini berguna untuk membiasakan mata bergerak (melompat) dari satu fiksasi ke fiksasi berikutnya secara berirama dan dengan jangkauan mata yang melebar. Usahakan mata bergerak berirama tetap, tiga fiksasi ber baris. Perhatikan, tanda x dan o jangan dilewati. Kamu tetap bergerak dari yang paling kiri, lalu bergerak menuju yang kedua, dan ketiga. Contoh: o dua puluh lima o Mata bergerak dari o ke tulisan dan akhirnya ke o berikutnya. Pada saat mata bergerak ke baris berikutnya, kamu menulis 25 di kertas. A x satu dua-puluh lima x tiga dua-puluh o o x x empat sembilan-belas o lima tiga-puluh o x sembilan dua-puluh x o o dua empat-puluh tiga satu-sembilan-belas o o x delapan enam-puluh-tujuh x satu sembilan belas o o tujuh lima-puluh x x o dua tiga-puluh tujuh o

23 · Usahakan kamu tidak melakukan regresi ketika melakukan latihan ini.
Latihan tetap terdiri atas tiga fiksasi. Satu di antaranya merupakan suatu frasa. Frasa tersebut berkaitan dengan kata (1) atau kata (2). Caranya sebagai berikut: ·  Gerakkan mata dalam tiga fiksasi itu. Pada sat beralih ke baris berikutnya, tulislah angka 1 atau 2 yang berkaitan dengan frasa yang ada. Berdasarkan contoh di atas, kamu menulis angka 1. ·  Usahakan kamu tidak melakukan regresi ketika melakukan latihan ini. A di sana (1) berada jauh sekali di sini (2) abad pertengahan dulu (1) sekarang (2) di atas (1) di bawah (2) mendaki bukit-bukit dilarang (1) dengan izin Anda meluluskan (2) lima puluh meter tinggi (1) kecil (2) bohong (1) keduanya berkelahi seru jujur (2) rusak (1) kaki kirinya patah baik (2) sebagai anggota DPR pemilih (1) calon (2) mahal (1) gratis (2) tidak membayar sepeser pun teriak-teriak keras bodoh (1) sopan (2)

24 Latihan Gerakan Otot Mata
· Gerakan ke bawah · Gerakan menyamping · Pengurangan bidang baca · Membaca kolom · Membaca pola S Latihan Gerakan Otot Mata (Buku saku untuk latihan: halaman kiri dulu lalu halaman kanan). · Konsentrasi, tidak melamun ·  Tidak berlambat- lambat ·  Mendesak untuk mengerti · Mendesak untuk tanggap secara cerdas dan akurat · Mendesak untuk terlibat penuh. Penduduk makin resah. Suasana kampung bagaikan diselubungi jubah Malaikat Maut. Hawa kematian tercium di mana-mana. Marto Klawung dan kebringasannya seolah-olah hadir di setiap pintu rumah penduduk secara tak terduga, menaburkan dendam dan naluri kebiadaban. "Tolong Kang Klawung, Mas!" pinta Yu Kentring, isteri Marto Klawung, tergagap dengan wajah memucat, selepas Maghrib di rumahku. Sekilas, berkelebat bayangan Marto Klawung dengan menenteng parang terhunus. Aku tidak tahu, bagaimana cara menjinakkan lelaki sinthing itu. Secara fisik, aku tak memiliki kesanggupan untuk menghadapinya. Tapi permintaan Yu Kentring jelas mustahil kutolak. Perempuan ini sudah lama menderita. Selain harus terus menghadapi kekejaman suaminya, dia juga harus menghadapi "kebiadaban" para tetangga yang tak henti-hentinya mencemooh dan mengejeknya sebagai isteri lelaki sinthing. "Em, begini, Yu, Sampeyan tunggu di sini dulu, jangan ke mana-mana sebelum aku pulang!" sahutku sekenanya sambil bergegas menerobos pintu. Aku belum tahu, apa yang mesti kulakukan untuk menjinakkan keganasan Marto Klawung. 54 Di luar, para penduduk bergerombol dengan ketakutan yang sama. Di sudut-sudut kampung yang gelap, seolah-olah muncul bayangan Marto Klawung dengan kekejaman tak terduga. Namun, mereka cukup lega ketika bunyi jedar-jedor masih terus terdengar dari rumah Yu Kentring . Itu artinya, Marto Klawung belum keluar dari sarangnya. "Kita harus berbuat sesuatu sebelum Marto Klawung sinthing itu mengamuk! Kalau sampai keluar rumah bisa berbahaya!" teriak Kang Trajang dengan wajah cemas. "Betuuul! Kita tidak mungkin bisa hidup tenteram sebelum Marto Klawung dijinakkan!" sahut penduduk yang lain serempak. "Kalau saja Kyai Sodikin masih sugeng, tidak bakalan Marto Klawung ugal-ugalan!" celetuk seorang perempuan. "Hus! Tidak baik ngrasani orang yang sudah meninggal! Tak ada gunanya!" sergah Mbah Kromo Dongso agak sewot. "Yang perlu kita pikirkan sekarang adalah bagaimana cara menjinakkan Marto Klawung sinthing itu!" sambungnya sambil membetulkan letak ikat kepala hitamnya. Para penduduk saling berpandangan dengan dada diserbu setumpuk pertanyaan. Mereka makin panik ketika dari arah rumah Yu Kentring terdengar bunyi jedar-jedor secara beruntun, lantas diikuti suara gemeretak seperti pintu roboh. "Kita harus segera mengambil sikap!" teriak Kang Trajang cemas. Para penduduk saling bertatapan. 55 ANGKAT POJOK INI

25 Latihan I: Gerakan ke Bawah
· Ambillah buku novel ukuran saku dan letakkan di meja. Duduklah dengan enak dalam posisi hendak membaca. · Buka buku dan letakkan tangan kanan di halaman buku. Tangan menempel ringan pada buku, ujung jari rengah dua cm di bawah baris pertama. Tangan kanan berfungsi memandu gerakan mata. ·  Gerakkan tangan kanan perlahan ke bawah. Perhatikan telapak tangan tetap menempel ringan di buku. Sambil menggerakkan tangan ke bawah, ucapkan aba- aba dengan hitungan “ ” dalam kecepatan yang sama · Ulangi latihan ini hingga lancar. Ingat: mata mengikuti ujung jari secara lancar dan berirama. · Pakailah buku yang cocok (ukuran saku) yang mudah dibuka. Latihlah sampai 50 halaman terus-menerus, kemudian sampai habis buku tersebut. Jika perlu, ulangi lagi dari depan. Ucapkan aba-aba “ ” dan konsentrasi: mata ditarik ke bawah seirama gerakan tangan.

26 · Ulangi latihan dengan kecepatan yang berbeda sebagai berikut:
50 halaman dengan 6 hitungan : “ ” 50 halaman dengan 3 hitungan : “1-2-3” 50 halaman dengan 2 hitungan : “1-2” 50 halaman dengan 4 hitungan : “ ” · Latihan dilakukan, baik halaman kiri maupun halaman kanan. Seluruh mata seperti tak berkedip memandang layar komputer masing-masing. Begitu juga dengan Herdis. Meski butiran keringat dingin membasahi wajahnya, namun sejak empat puluh menit lalu tak sekalipun ia beranjak dari tempat duduk. Konsentrasinya penuh ke arah monitor. “Laporkan status!” suaranya parau ke arah microphone yang terpasang di kepala. “Kontaminasi dapat dikendalikan.” “Suplai listrik masih cukup.” “Tiga pendingin masih bekerja.” Mendengar jawaban tadi hati Herdis sedikit lega. Ia mulai bisa menyandarkan punggungnya ke arah kursi. Tapi, belum sempat ia menarik nafas sebuah suara dari earphone membuyarkan ketenangan itu. “Lapor, Pak. Mesin pendingin satu jebol.” Untuk yang kesekian kalinya Herdis mengamati monitor di depan. “Coba dibantu dengan mesin pendingin keempat,” katanya memberi solusi. “Suplai tenaga tidak cukup.” Herdis kontan berdiri, “Operator tenaga lapor status !” serunya. “Tenaga sudah melebihi batas, Pak.” “Tidak bisa ditambah?” 1 2 3 4

27 Latihan II: Gerakan Menyamping
Dalam latihan ini, yang ditekakan adalah kecepatan. Dengan bantuan tangan, mata dipaksa bergerak cepat menyapu halaman untuk menambah kecepatan membaca. Jangan gusar kalau pemahaman terhadap isi bacaan berkurang. Itu sifatnya sementara. Latihan ini untuk kemajuan gerakan mata, yaitu otomatis, berlanjut, dan cepat. Seluruh mata seperti tak berkedip memandang layarkomputer masing-masing. Begitu juga dengan Herdis. Meski butiran keringat dingin membasahi wajahnya, namun sejak empat puluh menit lalu tak sekalipun ia beranjak dari tempat duduk. “Laporkan status!” suaranya parau ke arah microphone yang terpasang di kepala. “Kontaminasi dapat dikendalikan.” “Suplai listrik masih cukup.” “Tiga pendingin masih bekerja.” Mendengar jawaban tadi hati Herdis sedikit lega. Ia mulai bisa menyandarkan punggungnya ke arah kursi. Tapi, belum sempat ia menarik nafas sebuah suara dari earphone membuyarkan ketenangan itu. “Lapor, Pak. Mesin pendingin satu jebol.” Untuk yang kesekian kalinya Herdis mengamati monitor di depan. “Coba dibantu dengan mesin pendingin keempat,” katanya memberi solusi. “Suplai tenaga tidak cukup.” Herdis kontan berdiri, “Operator tenaga lapor status !” serunya. “Tenaga sudah melebihi batas, Pak.” “Tidak bisa ditambah?”

28 Latihan III: Pengurangan Bidang Baca
Gerakan mata yang baik ketika membaca teks dimulai agak ke tengah dari pinggir kiri dan berakhir sebelum pinggir kanan sehingga mengurangi limpatan (fiksasi). Jadi tidak dibaca mulai dari kata awal baris hingga kata akhir baris. Bohlam menyala. Pijarannya semakin terasa Buatlah garis tegak lurus di buku novel saku di pinggir kiri dan kanan agak ke tengah, lebih kurang 11/2 cm dari pinggir. Buatlah untuk beberapa halaman. Baca mulai dari garis itu dan pindah ke baris berikutnya sebelum sampai di garis kanan. Latihan ini perlu terus-menerus, dengan membayangkan garis (tidak selalu dibuat garis sesungguhnya). Secara otomatis jika membaca teks apa saja selalu dimulai dan berakhir agak ke dalam. Membaca semacam ini bermanfaat untuk: · Mengurangi gerakan mata dari kri ke kanan. · Meningkatkan daya tangkap mata dan mengurangi perhatian yang terlalu memfokus pada kata demi kata.

29 SEBUAH KAMAR DI MANA WAKTU TAK BERPUTAR
SEBUAH KAMAR DI MANA WAKTU TAK BERPUTAR Bohlam menyala. Pijarannya semakin terasa bercerlang perlahan-lahan, terus-menerus. Lilitan kawat logam di dalamnya, yang dijalari proton-elektron membentuk konfigurasi suatu benda. Benda yang asing. Astaga! Konfigurasi benda itu adalah sebuah kereta pacu ditarik oleh enambelas ekor kuda sebagai penariknya. Aku tidak paham bagaimana tiba-tiba kereta muncul di hadapanku dengan tergesa. Anehnya, lewat cahaya bohlam yang mulai merembes ke setiap pojok kamar seperti siraman kabut yang tiba-tiba membikin pengap ruangan yang dingin dan pengap. Ruangan yang pintunya terkunci dan jendelanya berteralis besi. Ah, tanganku terikat. Aku tak bisa bergerak. Setiap gerakan adalah luka bagi sekujur pergelangan tanganku. Setiap ikatan tali menyatu dengan batang besi pinggiran ranjang. Aku terikat dan tak berdaya. Aku dianiaya. Binatang apa yang telah menyekapku di ruangan ini. Ruang yang asing dan dingin. Tak ada kehidupan disitu. Cuma kehidupanku sendiri ditandai oleh detak jantung dan tarikan nafas, juga pikiran. Pikiranku masih waras. Aku masih bisa menghitung. Aku masih bisa mengenali pintu, selimut, ranjang, sandal jepit, baju, udara dingin, tembok kamar, sajadah, atap, jendela besi, kepala manusia, lusinan bayonet. Masih juga kurasakan pahitnya obat dan aku masih bisa membencimu. 68

30 Latihan IV: Membaca Kolom
Latihan IV: Membaca Kolom Latihan ini berguna untuk mengurangi kebiasaan mata membaca dari kiri ke kanan, sekaligus mengubah dengan kebiasaan baru: mata bergerak ke bawah dan cepat menyelesaikan bacaan dengan mengerti isinya. Bacalah kolom yang hanya teridi atas satu kata di bawah ini. Pencarian jati diri remaja ini sudah tentu berkonsekuensi pada perilaku dan tindakan untuk mencoba-coba sesuatu. Dari mulai sekedar merokok, senang kepada lawan jenis, berantem, hingga mencoba narkoba hidup seks bebas. Hal inilah yang mau diungkapkan oleh Seno Gumira Ajidarma dalam kumpulan cerpennya Kematian Donny Osmond berisi 14 cerpen ditulis antara rentang waktu tahun 1981 hingga 1999. Kumpulan juga melibatkan kartunis Asnar Zacky, bekerja sama dengan komik Sukab Intel Melayu. Cerpen Kematian Donny dijadikan judul kumpulan bercerita tentang seorang pelajar SMU 70 Jakarta bernama Donny terbilang "baik-baik". Ia tidak terlibat tawuran pelajar.

31 Bacalah kolom-kolom berikut berdasarkan pedoman berikut ini.
· Usahakan membaca per baris hanya dengan satu fiksasi. Pusatkan mata di tengah. · Untuk pertama kalinya, lakukanlah secara lambat. Perhatikan bahwa gerakan mata harus ke bawah. Jangan lakukan regresi. · Baca beberapa kolom yang sama hingga kamu benar-benar akrab dengan bahan itu sehingga dapat menggerakkan mata ke bawah dengan mudah. Setelah merasa puas, tanpa berusaha melihat kiri atau kanan, percepatlah membacanya. Ulangi beberapa kali lagi membaca kolom tersebut dengan lancar ke bawah. · Untuk kolom yang lebih lebar, tetap usahakan untuk mengurangi gerakan mata secara horisontal. Usahakan sekali pandang mengerti artinya dan jangan berusaha melafalkan (subvokalisasi). · Berkonsentrasilah pada tiga hal: (1) bergerak cepat dan tidak regresi; (2) mata tetap di tengah kolom; (3) usahakan mengerti idenya saja, tidak usah berusaha melafalkan dalam batin (subvokalisasi). Lakukan latihan ini setiap hari selama dua minggu hingga menjadi terbiasa dengan gerakan mata ke bawah.

32 rasanya, selain orang buta, tidak ada lagi yang belum pernah melihat pelangi. Seperti sering kamu saksikan, pelangi bagaikan untaian pita warna- warni setengah lingkaran membelah langit. Di beberapa buku digambarkan sebagai barisan warna lingkaran. Namun, benarkah berbentuk lingkaran? Selama manusia mengenal terdiri atas tujuh warna: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu (me ji ku hi bi ni u). Sebenarnya hanya dari saja, namun ribuan atau bahkan jutaan merupakan rangkaian (spektrum) merah hingga ungu. Sayangnya, kemampuan mata terbatas sehingga tampak warna. Pelangi dapat kita saksikan jika hujan telah reda, matahari kembali bersinar. Tinggal tengadahkan kepala ke langit dalam posisi membelakangi matahari, maka "lukisan" Tuhan itu biasanya akan

33 penuh. Mengapa demikian? Saat kita berada di posisi yang tinggi,
biasanya terlihat sepanjang waktu saat cuaca cerah. Bukan Titik pusar busur pelangi segaris lurus dengan matahari. Itulah mengapa jika disaksikan dari bumi, pelangi berbentuk busur setengah lingkaran.Lain lagi jika pelangi dilihat dari ketinggian atau pesawat terbang. Saat dilihat dari pesawat terbang pelangi ternyata terlihat dalam bentuk lingkaran penuh. Mengapa demikian? Saat kita berada di posisi yang tinggi, mata kita hanya saat hujan saja. Kita juga bisa membuat pelangi lho. Caranya? Gampang sekali saat matahari terik ambil posisi membelakangi matahari kemudian semprotkan air ke atas menggunakan semprotan kecil. Maka akan terlihat pelangi dalam yang datar. Di tempat datar, kita hanya bisa memandang ke atas, tidak bisa ke bawah. Sebab pandangan ke bawah terhalang oleh horison (kaki

34 Latihan IV: Gerakan Pola S
Latihan IV: Gerakan Pola S Latihan ini dimaksudkan untuk membiasakan mata bergerak ke bawah, tidak terpaku menyusuri baris demi baris, kata demi kata, tetapi cepat ke penampang halaman menurut kebutuhan. Hal ini juga untuk mencegah regresi, melawan godaan untuk menengok kembali kata atau frasa yang baru saja dibaca. Dalam latihan ini, gerakan harus dilakukan secara berangsur-angsur, tangan bergerak seolah mengikuti huruf S. · Letakkan buku novel saku di meja depanmu. · Letakkan tangan kanan di halaman buku. Tangan kiri dengan menggunakan jari telunjuk dan jempol siap membuka ujung halaman kanan. Perhatikan, telapak tangan kanan ringan menempel di halaman buku. · Mulailah dari kiri atas dan menggeser ke kanan bawah melompat 3-4 baris, lalu bergeser ke kiri bawah, dan seterusnya. · Gerakan mata horisontal dan vertikal sekaligus dipakai. · Berusahalah menangkap beberapa kata (seperti nama tempat, nama orang, sifat, dan warna), tetapi jangan terlalu dipentingkan. Kecepatan gerakan mata menurut gerakan ujung tangan tersebut yang harus lebih diperhatikan, membentuk pola S. · Hindari berhenti sejenak pada suatu kata atau frasa. Paksakan mata bergerak dengan cepat. Hal ini harus benar-benar diperhatikan.

35 Sorot mata Nyonya Alvi menunjukkan ia perempuan cerdas. Dan, pastilah ia akan teliti sekali kalau sudah memperhatikan bunga, berbinar. Bukan hanya itu, ia sentuh bunga-bunga tidaklah dengan alakadarnya, melainkan juga melibatkan perasaannya. Begitulah, setiap Minggu pagi jam delapanan, aku musti mampir ke rumah Nyonya Alvi. Ia membeli bunga-bunga yang kubawa untuk dipeliharanya di pekarangan atau di belakang rumahnya yang karuan luas. Entah berapa banyak koleksi bunga hias yang dimiliki dengan beragam jenisnya. Sudah hampir tiga tahun setiap Minggu ia membeli bunga. Sepertinya membeli bunga merupakan suatu kemutlakan baginya. Itu yang Nyonya Alvi beli padaku. Sebelum aku, ia pernah punya penjual bunga, tapi penjual bunga itu telah pindah ke kota lain. Dicarilah penjual bunga baru. Dan akulah penjual bunga itu hingga kini. 75 Alih-alih soal Nyonya Alvi yang begitu sangat mencintai bunga: sekiranya kuranglah pas untuk seorang Nyonya Alvi jika harus selalu kelihatan sendiri dan hanya berkutat dengan bunga-bunga saja. Setiap aku mampir, jarang terlihat suaminya, padahal menurut Nyonya Alvi suaminya sedang ada di rumah. Tapi kenapa jarang kelihatan berdua-duaan layaknya suami-istri. Ya, duduk bersama sambil minum teh sekadar mengisi waktu senggang, misalnya. Atau jalan-jalan pagi menikmati Minggu yang cerah, seperti keluarga pada umumnya. Setidaknyalah rumah besar itu tak berkesan hanya dihuni oleh bunga, pembantu, dan nyonya saja. Beberapa kali saja kulihat, itupun dua tahun yang lalu. Dua kali tepatnya. Ya, aku ingat betul. Pertama, ketika lelaki itu menutup garasi setelah memasukkan mobil saat pembantunya lagi mudik. Kedua, waktu aku dan Nyonya Alvi asyik ngobrol di beranda seorang tamu menyatroni lalu menanyakan keberadaannya. 76 Alih-alih soal Nyonya Alvi yang begitu sangat mencintai bunga: sekiranya kuranglah pas untuk seorang Nyonya Alvi jika harus selalu kelihatan sendiri dan hanya berkutat dengan bunga-bunga saja. Setiap aku mampir, jarang terlihat suaminya, padahal menurut Nyonya Alvi suaminya sedang ada di rumah. Tapi kenapa jarang kelihatan berdua-duaan layaknya suami-istri. Ya, duduk bersama sambil minum teh sekadar mengisi waktu senggang, misalnya. Atau jalan-jalan pagi menikmati Minggu yang cerah, seperti keluarga pada umumnya. Setidaknyalah rumah besar itu tak berkesan hanya dihuni oleh bunga, pembantu, dan nyonya saja. Beberapa kali saja kulihat, itupun dua tahun yang lalu. Dua kali tepatnya. Ya, aku ingat betul. Pertama, ketika lelaki itu menutup garasi setelah memasukkan mobil saat pembantunya lagi   76 Begitulah, setiap Minggu pagi jam delapanan, aku musti mampir ke rumah Nyonya Alvi. Ia membeli bunga-bunga yang kubawa untuk dipeliharanya di pekarangan atau di belakang rumahnya yang karuan luas. Entah berapa banyak koleksi bunga hias yang dimiliki dengan beragam jenisnya. Sudah hampir tiga tahun setiap Minggu ia membeli bunga. Sepertinya membeli bunga merupakan suatu kemutlakan baginya. Itu yang Nyonya Alvi beli padaku. Sebelum aku, ia pernah punya penjual bunga, tapi penjual bunga itu telah pindah ke kota lain. Dicarilah penjual bunga baru. Dan akulah penjual bunga itu hingga kini. 75

36 Meningkatkan Konsentrasi
Meningkatkan Konsentrasi Menghitung titik-titik yang berderetan    Hitunglah titik yang berderetan vertikal satu demi satu dari atas sampai yang terbawah dalam waktu dua menit. Hitung juga titik yang berderetan horisontal satu demi satu dari kiri sampai ke titik paling kanan dalam waktu dua menit. Lakukan latihan ini sehari dua kali! Dalam sebulan, kamu akan berhasil menghitung dengan tepat, dan konsentrasimu akan meningkat. Caranya: Letakkan buku ini di atas meja! Kita harus duduk dengan tegak di kursi dan pusatkan perhatian ke buku. Usahakan kepala tidak bergerak, jadi hanya biji mata yang bergerak! Hitunglah titik-titik itu tanpa bantuan tangan! (Ingat, waktu yang disediakan untuk masing-masing deretan hanya dua menit!)

37 Bacalah teks dalam buku Kompeten Berbahasa Indonesia hlm. 5-6 yang berjudul “Wilayah yang Tak Pernah Luput dari Bencana”! Kemudian, hitunglah Kemampuan Efektif Membacamu/KEM setelah menjawab pertanyaan berikut! TIM EDUKATIF ERLANGGA

38 Pertanyaan Mengapa daerah tersebut longsor?
Pertanyaan Mengapa daerah tersebut longsor? Bagaimana pendapat pakar geologi terhadap daerah rawan bencana tersebut? Mengapa Subaidi dan Siti Fatimah berani tinggal di daerah bencana? Bandingkan perbedaan penyebab longsor didaerah tersebut dengan daerah lain? Berikanlah pendapatmu tentang cara mengatasi longsor! TIM EDUKATIF ERLANGGA

39 Terima Kasih


Download ppt "MEMBACA CEPAT BERBAGAI TEKS NONSASTRA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google