Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Ekonomi dan Lingkungan Hidup"— Transcript presentasi:

1 Ekonomi dan Lingkungan Hidup
MK Geografi Ekonomi Dept. Geografi FMIPA UI

2 Selayang Pandang Pemahaman Pembangunan
Apa itu PEMBANGUNAN ? Ukuran PEMBANGUNAN Ekonomi GDP, GNP, dll Teknologi Input Sumberdaya utk produksi Distribusi sektoral Non-ekonomi Sistem politik/ gejolak politik Edukasi Infrastruktur Kesehatan dan gizi Penyediaan materi kesejahteraan Kualitas Hidup Terminologi Penjelasan dan elemen Spatial Model-Model Pembangunan Core-periphery Growth poles spread and backwash effects circular and cumulative causation Stages of Growth (Rostow) preconditions for growth takeoff drive to maturity age of mass consumption post-industrial Enterpreneur dan Schumpeter Teori Pembangunan Baru Policy Issues Domestic versus international development trade-offs Growth versus equity Growth versus equity versus environment

3 MODEL INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN HIDUP
environment Impact on people Human Activity ECONOMY resources PEOPLE Waste, pollution, and dissipative use Ecosystem Encroachment Ecosystem services Encroachment: to take more than is right, usual, or acceptable

4 Tekanan terhadap Ekosistem
Human subsystem Environmental subsystem Environmental compartment Economic subsystem Pollution Goods & services labor PRESSURE impacts STATE impacts Resource Depletion Population subsystem Ecosystem Natural Feedbacks RESPONSE Societal Response Human System Feedback

5 What is Economic Development?
Economic Development: Improving the economic productivity (as measured in money) of a nation. Questions: (absolute or per capita?) (How is wealth distributed?)

6 An Oil Spill in Mexico Good for the Economy? You betcha.
Where best: U.S., Mexico, or Ecuador?

7 A wildfire in Laguna Beach
Do you think these people are hoping their homes will burn down To help boost the local economy?

8 "Sustainable Development Problems" (Unsustainability)
Environmental degradation and resource depletion Critical trend Increasing Income disparity Poverty and Marginalization Population size and growth Economic volume and pattern Technological choice Proximate trend Governance Environmental quality Values, desires and aspirations Structure of Power Knowledge and Understanding Ultimate trend Long Term Ecological Processes Human Needs A New Dichotomy: Economic vs Ecological Sustainable Where are we? Is growth sustainable? Where to? Paranoia to Partnership

9

10 Sistem Ekonomi

11 Sistem Perkotaan

12 Sistem Dalam Pembangunan Spasial
This area is devoted to the study of whole systems. Nature is a whole system. But also an economy, a family, a company, a community, or many other things, can be looked at as whole systems. A whole system view would include all the factors involved and examine how they relate to each other and how they work as a whole. To deal with a whole system we can't leave anything out as irrelevant. Intuition is as important as rationality, we must address both scientific and artistic approaches, both material and spiritual needs, the small as well as the big, what we feel as well as what we think, what we perceive as well as what we imagine. Whole systems are dynamic, they change they move, they develop. Frozen pictures of how things are supposed to be might do us no good, we need to deal with the live systems, whichever surprising directions that might take us in. There is no one authority in the field of whole systems. Luckily nobody has monopolized it by putting it into a standard curriculum defining what it IS. So, we all have the opportunity to discover together what whole systems are about.

13

14 Kondisi Krisis Ekologi dan Pembangunan
Berbasis Regional Aktifitas Pembangunan Kondisi Pembangunan sudah kritis  Kegiatan Pembangu Utama perlu dibekukan/ dihentikan Tidak Layak untuk melanjutkan kegiatan pembangunan Tingkat Pembangunan Jabodetabekjur Aktifitas Masyarakat Kondisi Pembangunan mengarah kritis  perlu perlakuan khusus Tingkat Pembangunan Jabodetabekjur Krisis Ekologi Ambang batas Ambang batas Layak untuk melanjutkan kegiatan pembangunan Kondisi pembangunan yg aman  perlu/ dapat dipertahankan kelangusngannya Tingkat Pembangunan Jabodetabekjur Waktu

15 Kondisi Krisis Ekologi dan Pembangunan
Hutan gudang Sawah/ tegalan Perumahan T0 Commercial Area Pelabuhan tn Hutan gudang gudang t0 Perumahan Sawah/ tegalan Housing allocation Tn gudang Commercial Area Pelabuhan

16 Rice field (extension)
CEPP Model Exercise Sum of CA Index CA Dev 2 Index CA Dev 1 Index End users / consumers Dev. Aspect Infrastructure Main Dev. Aspect Dev. Aspect Livelihood Class. 1 Water Supply Road Housing forestry fishery agriculture cement seed Water installation storage Class. 2 Houses wood fertilizer Rice field (extension) Street iron irrigation store sand Sand mining Hutan gudang Rice field Housing allocation Commercial Area Pelabuhan CA/SEA Jalan lingkungan sungai Jalan kabupaten irigasi Jalan propinsi

17 Mental Model (generic) Pembangunan dan Lingkungan Hidup
Pembangunan rumah Pembangunan jalan Tn Logical Framework ASPEK PEMBANGUNAN ASPEK LINGKUNGAN EKOLOGI NON EKOLOGI Tanah/Lahan Udara Air Ekonomi Sosial Politik INFRASTRUKTUR SARANA Perumahan Jalan/ transportasi Fasilitas Umum a. Pembuangan Limbah b. Konstruksi pertahanan pantai PRASARANA Air Bersih Energi (Listrik) Telekomunikasi MATA PENCAHARIAN PRIMER Pertanian Kehutanan Perikanan Pertambangan SEKUNDER Manufaktur TERSIER Perdagangan Jasa Penduduk Lahan Ekonomi

18 Atribut AMDAL KLHS Posisi Akhir siklus pengambilan keputusan Hulu siklus pengambilan keputusan Pendekatan Cenderung bersifat reaktif Cencerung pro-aktif Fokus analisis Identifikasi, prakiraan & evaluasi dampak lingkungan Evaluasi implikasi lingkungan dan pembangunan berkelanjutan Dampak kumulatif Amat terbatas Peringatan dini atas adanya dampak kumulatif Titik berat telaahan Mengendalikan dan meminimumkan dampak negatif Memelihara keseimbangan alam, pembangunan berkelanjutan Alternatif Alternatif terbatas jumlahnya Banyak alternatif Kedalaman Sempit, dalam dan rinci Luas dan tidak rinci sebagai landasan untuk mengarahkan visi & kerangka umum Deskripsi proses Proses dideskripsikan dgn jelas, mempunyai awal dan akhir Proses multi-pihak, tumpang tindih komponen, KRP merupakan proses iteratif & kontinyu Fokus pengendalian dampak Menangani simptom kerusakan lingkungan Fokus pada agenda pembangunan berkelanjutan, terutama ditujukan utk menelaah agenda keberlanjutan,

19 Tujuan Generik (Generic Objectives)
3.3. Tujuan KLHS Maksud (Aim) Tujuan Generik (Generic Objectives) Instrumental Mengidentifikasi dampak penting lingkungan dari kebijakan, rencana, program untuk proses pengambilan keputusan Mengintegrasikan pertimbangan lingkungan ke dalam kebijakan, rencana, atau program. Transformatif Memperbaiki mutu dan proses formulasi kebijakan, rencana, dan program Memfasilitasi proses pengambilan keputusan agar dapat menyeimbangkan tujuan lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi Substantif Meminimumkan potensi dampak penting negatif yang akan timbul sebagai akibat dari kebijakan, rencana, atau program (tingkat keberlanjutan lemah) Melakukan langkah-langkah perlindungan lingkungan yang tangguh (tingkat keberlanjutan moderat) Memelihara potensi sumberdaya alam dan daya dukung air, udara, tanah dan ekosistem (tingkat keberlanjutan moderat sampai tinggi)

20 3.4. Manfaat KLHS Merupakan instrumen proaktif dan sarana pendukung pengambilan keputusan, Mengidentifikasi dan mempertimbangkan peluang-peluang baru melalui pengkajian sistematis dan cermat atas opsi pembangunan yang tersedia, Mempertimbangkan aspek lingkungan hidup secara lebih sistematis pada jenjang pengambilan keputusan yang lebih tinggi, Mencegah kesalahan investasi dengan berkat teridentifikasinya peluang pembangunan yang tidak berkelanjutan sejak dini Tata pengaturan (governance) yang lebih baik berkat keterlibatan para pihak (stakeholders) dalam proses pengambilan keputusan melalui proses konsultasi dan partisipasi Melindungi asset-asset sumberdaya alam dan lingkungan hidup guna menjamin berlangsungnya pembangunan berkelanjutan, Memfasilitasi kerjasama lintas batas untuk mencegah konflik, berbagi pemanfaatan sumberdaya alam, dan menangani masalah kumulatif dampak lingkungan.

21 KLHS sebagai pendekatan strategis
Ada 3 tujuan obyektif yang biasanya dihasilkan dari pendekatan strategis: 1. Memastikan adanya integrasi aspek LH, sosial, dan ekonomi dalam proses penyusunan KRP; 2. Menemukan segala peluang dan resiko, dikaji dan dibandingkan untuk membangun opsi-opsi alternatif pembangunan yang masih terbuka untuk didiskusikan; 3. Memberikan kontribusi bagi pemantapan konteks kepentingan pembangunan yang lebih tepat untuk merumuskan sejumlah proposal pembangunan masa depan The SEA methodology described in this Guide adopts a strategic approach based on a long-term, holistic and cross-sectoral perspective that is highly focused on few, though significant, factors of analysis that are strategic for decision-making The scope of SEA includes physical, ecological, social, cultural and economic aspects, to the extent that they are relevant in determining the quality of the context in which we live and the risks and opportunities for sustainable development.

22 3.5. Prinsip, Nilai Dasar & Mutu KLHS
Prinsip-prinsip KLHS (Sadler and Verheem 1996; Sadler and Brook 1998) Sesuai kebutuhan (fit-for-the purpose) Berorientasi pada tujuan (objectives-led) Didorong motif keberlanjutan (sustainability-driven) Lingkup yang komprehensif (comprehensive scope) Relevan dengan kebijakan (decision-relevant) Terpadu (integrated) Transparan (transparent) Partisipatif (participative) Akuntabel (accountable) Efektif-biaya (cost-effective)

23 3.6. Pendekatan KLHS Ada 4 macam pendekatan KLHS
KLHS dengan pendekatan menyerupai AMDAL (EIA mainframe) KLHS sebagai instrumen penilaian lingkungan (appraisal style) KLHS sebagai kajian terpadu (sustainability appraisal) KLHS sebagai pendekatan untuk pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan

24 3.7. Macam Aplikasi KLHS Ruang Waktu Nasional Provinsi Kabupaten Kota
SEA Natural Resource (SENRA) Nasional KLHS Rencana Pembangunan Provinsi Kabupaten SEA Urban Dev (NUES) KLHS Tata Ruang Kota AMDAL Proyek Waktu Proyek Program Rencana Kebijakan

25 KLHS adalah generasi ke dua; generasi terakhir adalah SA (Sustainability Appraisal)

26 Perkembangan kota

27 Perkembangan kota

28 3 Main area of SD (Sustainable Development) perspectives
Human Rights Peace and human security Gender equality Cultural diversity & intercultural understanding Health HIV/AIDS Governance Economic: the production of goods and services Social : the maintenance and enhancement of the quality of life Environmental: the conservation and prudent management of natural resources SOCIAL Perspectives Natural resources (water, energy, agriculture, biodiversity) Climate Change Rural Development Sustainable urbanization Disaster prevention and mitigation Poverty reduction Corporate responsibility and accountability Market economy Sustainable Development ECONOMIC Perspectives ENVIRONMENTAL Perspectives Sustainable Development: Development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs (“Our Common Future”, the World Commission on Environment and Development, 1997)

29 Policy Planning Program

30 Pendekatan Pembangunan Berkelanjutan dan peran Kelembagaan sebagai “Driver”
Sustainable Development: Development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs (“Our Common Future”, the World Commission on Environment and Development, 1997)

31 Sistem Lingkungan Hidup Sistem Ekonomi
Contoh Simplifikasi Model Kajian Integrasi Pembangunan dan LH (KLHS – Kajian Lingkungan Hidup Strategis) Sistem Lingkungan Hidup Sistem Ekonomi Perubahan pada SD Air, Tanah, Permodalan, Ketenagkerjaan, dan produktifitas Tekanan LH Perubahan Iklim dan Variasinya Naiknya permukaan air laut Perubahan pada pola produksi dan konsumsi Kejadian ekstrim (bencana) Dampak pd LH Kerentanan Dampak pd Ekonomi Ketersediaan SD Air, udara dan tanah berkualitas Tekanan Ekonomi KEBIJAKAN Mitigasi Adaptasi Perubahan pada emisi dan tutupan lahan

32 Spatial arrangement / Tata Ruang
How to put / develop values into practice (Sense of Place membentuk Tata Ruang) SPACE VALUE ? Spatial Imagination Values Cognitive Space Affective Space Conative Cognitive Affective Conative Psychological transformation perencanaan wilayah Spatial Behavior Practices Spatial arrangement / Tata Ruang

33 Regional Planning Process
Sense of Place/ Mental Map dalam Proses Perencanaan Daerah Cognitive Space Sense of Place Affective Space Spatial Attributes Physical Landscape Cultural Landscape Spatial Behavior Relative Approach Positive Approach Spatial Arrangement Regional Planning Process

34 Advantages dan Disadvantages; Global Warming – Climate Change
Menguntungan jenis pertanian yang butuh hari hujan sedikit atau intensitas panas lebih tinggi (contoh anggur, jagung, garam alam) demikian pula dengan sektor industri dan jasa Peluang inovasi dan pengembangan bagi energi alternatif (contoh solar-energy, hidro-energy), sumberdaya air (melting iceberg) ataupun metode aplikasi jenis kegiatan produksi lainnya (rekayasa nanoteknologi, genom, ICT) Terbukanya peluang lahan kehidupan baru di daerah yang sebelumnya tertutup es Akan muncul varietas tumbuhan baru hasil adaptasi ekosistem baru Menimbulkan inspirasi kreasi produk konsumtif baru untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidup masyarakat yang baru hasil adaptasi dengan kondisi alam yang baru (sandang, pangan, papan dan penunjang lainnya) Kesepakatan baru diantara masyarakat global akan standard kehidupan (creates new economics and business, politics platform) Merugikan jenis pertanian yang butuh banyak hari hujan dan temperatur yang tidak panas Mematikan atau memperpendek siklus hidup (life cycle) sejumlah usaha konvensional yang bergantung terhadap pola cuaca (seperti hydro-energy di daratan seperti danau/air terjun, pertanian tadah hujan, dll) Menghilangnya/tenggelamnya sejumlah pulau-pulau kecil (dan gosongan) dan berkurangnya luas wilayah pesisir Format struktur ekosistem berubah terutama di bagian pesisir; sejumlah komponen Bio-diversitas punah atau semakin kerdil karena kandungan air dan unsur hara berkurang/berubah (lahan tandus meluas), temperatur meningkat sehingga kenyamanan hidup sehari-hari berkurang Beban kebutuhan domestik bertambah karena struktur konsumsi berubah; masyarakat marginal paling sensitif terhadap perubahan ini Timbul endemik/wabah penyakit baru Bagaimana dengan Indonesia?  perlu kajian yang komprehensif dan holistik  KLHS diperlukan


Download ppt "Ekonomi dan Lingkungan Hidup"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google