Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Aspek sinergi kolaboratif dalam pengelolaan sampah 2013

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Aspek sinergi kolaboratif dalam pengelolaan sampah 2013"— Transcript presentasi:

1 Aspek sinergi kolaboratif dalam pengelolaan sampah 2013
MIXRAJUL MAHFUDZI, ST STAF KANTOR KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KAB. SUMENEP

2 PENDAHULUAH REPLACE REDUCE REUSE RECYCLE
KATA KUNCI: Manajemen pengelolaan sampah merupakan tanggung jawab bersama: masyarakat, instansi pemerintah dan swasta. Tiga pemangku kepentingan ini merupakan tritunggal dalam menyelesaikan semua permasalahan perkotaan REPLACE REDUCE REUSE RECYCLE

3 Operasional pemb. sampah
Timbulan sampah Pewadahan Pengumpulan Pengolahan Fisis kimia biologis Pemindahan & pengangkutan TPA Tidak langsung dibuang Langsung dibuang

4 Komponen sumber sampah Volume (ltr/org/hari)
Vol. Timbunan sampah Komponen sumber sampah Satuan Volume (ltr) Berat (Kg) 1. Rumah permanen Per org/hr 2,25-2,50 0,350-0,400 2. Rmh semipermanen 2,00-2,25 0,300-0,350 3. Rmh non permanen 1,75-2,00 0,250-0,300 4. Kantor Per pegawai/hr 0,50-0,75 0,025-0,100 5. Toko/ruko Per petugas/hr 2,50-3,00 0,150-0,350 6. Sekolah Per murid/hr 0,10-0,15 0,010-0,020 7. Jl Arteri Sekunder Per m/hr 0,020-0,100 8. Jl Kolektor Sekunder 0,010-0,050 9. Jl Lokal 0,05-0,10 0,050-0,025 10. Pasar Per m2/hr 0,20-0,60 0,100-0,300 Berdasarkan Klasifikasi Kota Klasifikasi Kota Volume (ltr/org/hari) Berat (Kg/org/hari) 1. Kota Sedang 2,75-3,25 0,70-0,80 2. Kota Kecil 2,50-2,75 0,625-0,70 Sumber: SK SNI T F:2

5 Untuk kota besar diharuskan mengadakan pengambilan & pengukuran
timbunan sampah. Contoh………….. 1 Sumber sampah Sampah rumah tangga Sampah pertokoan, industri non proses Jalan-jalan, taman dll 80 % 11 % 9 % 2 Komposisi sampah Sampah organik Kertas Kayu Plastik Logam Kaca Karet dll 79,5 % 8 % 3,65 % 3,67 % 1,37 % 0,50 % 3 Jumlah sampah Produksi sampah 0,8 kg/org/hr - 2,5 kg/org/hr

6

7 Vol . Sampah perkotaan

8 Perbandingan di beberapa negara % berat basah
Lokasi Mudah terurai Kertas Logam Gelas Plastik karet, kulit Tekstil Keramik batu Berat (g)/org /hari Manila 45,5 14,5 4,9 2,7 8,6 1,3 27,5 400 Seoul 22,3 16,2 4,1 10,6 9,6 3,8 33,4 2000 Paris 16,3 40,9 3,2 9,4 8,4 4,4 17,4 1430 Australia 23,6 39,1 6,6 10,2 9,9 9,0 1870

9 3. Tdk dapat terfermentasi
Sampah organik Sampah yang mudah terurai akan cepat mengalami dekomposisi dan mengeluarkan bau yang tidak sedap, misalnya sampah dari persiapan atau konsumsi makanan. Sampah yang dapat terfermentasi cenderung terurai dengan cepat namun tidak menghasilkan bau yang tidak sedap, misalnya kertas, textile dan biji- bijian. Sampah tak terfermentasi mengalami proses penguraian yang amat lambat seperti plastik organik, kertas karton, rambut dsb (Diaz,et.al, 2003). 1. mudah terurai 2. Dapat terfermentasi 3. Tdk dapat terfermentasi

10 Sinergi kolaboratif manajemen persampahan
Menggabungkan alternatif manajemen komplementer yang meliputi: mengurangi / waste prevention RECYCLING COMPOSTING DISPOSAL

11 MENGAPA MANAJEMEN YANG SINERGIS DIPERLUKAN?
Manajemen yang tidak tepat bisa menimbulkan permasalahan lingkungan, Penerimaan dari retribusi sampah kemungkinan besar tidak bisa menutup biaya pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan, Sampah sering kali bukan merupakan prioritas para decision-makers. MENGAPA MANAJEMEN YANG SINERGIS DIPERLUKAN?

12 problem Masih banyaknya praktik open dumping, pembakaran, tidak mengolah gas metan ≠ ratifikasi Kyoto Protokol kesadaran kebersihan sudah lebih baik namun masih dalam taraf NIMBY Perusahaan belum mampu mengolah sampahnya hingga selesai daurnya Regulasi yang kuat belum diimplementasikan manajemen Pemerintah PEMDA MASYARAKAT SWASTA

13 Peluang ke depan KESADARAN MASYARAKAT KONTRIBUSI MASYARAKAT
KEBERLANJUTAN ADALAH KATA KUNCI DAN HARGA MATI UNTUK SETIAP PROGRAM DALAM SEMUA SEKTOR PEMBANGUNAN KEBERLANJUTAN TIDAK AKAN BERHASIL TANPA SINERGI SEMUA AKTOR (PEMANGKU KEPENTINGAN) SALAH SATUNYA ADALAH DENGAN BERPARTISIPASINYA MASYARAKAT KESADARAN MASYARAKAT KONTRIBUSI MASYARAKAT KETERPADUAN

14 Pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat (PSTBM)
Kebutuhan dan permintaan Dalam pengertian ini pemeran (penguasa, kekuatan) utama dalam pengelolaan sampah adalah masyarakat, bukan pemerintah atau lembaga lainnya seperti LSM dan lain – lain. Pemerintah dan lembaga lainnya hanyalah sebagai motivator dan fasilitator. Oleh masyarakat direncanakan Dikontrol dan dievaluasi

15 Bagaimana konsep yang DIPERLUKAN?
Polluters Must Pay (PMP), meningkatkan willing to pay dari masyarakat, Penanganan sampah yang dimulai dari sumbernya, meningkatkan sense of belonging, Mengerahkan sosial capital (modal kekuatan masyarakat), Berbasis masyarakat tidak selalu berarti dilakukan oleh masyarakat, bisa dilakukan oleh lembaga profesional lain yang diberi mandat oleh masyarakat

16 Pelatihan dan perencanaan
Pelaksanaan PSTBM Seleksi calon lokasi sosialisasi Inisiatif swasta; Seleksi masyarakat Pembentukan kelompok Pelatihan dan perencanaan implementasi

17 Pelaksanaan PSTBM Inisiatif Pemerintah; Penentuan calon Pemda
Sosialisasi dan promosi ke Pemda Inisiatif Pemerintah; Seleksi Pemda Penentuan Calon lokasi masyarakat Seleksi masyarakat Dst s/d implementasi

18 pelaksanaan SELEKSI PEMDA: disusun suatu kriteria untuk menetapkan pemda yang berhak ikut dalam program tersebut; SELEKSI CALON MASYARAKAT: ditentukan oleh pemda berdasarkan pada kepadatan penduduk dan permasalahan sampah yang dihadapi dan kesediaan SOSIALISASI: Kepada para pemimpin formal dan informal dari calon lokasi SELEKSI MASYARKAT: disusun suatu kriteria terkait ketersediaan lahan dan kesiapan masyarakat berkontribusi PEMBENTUKAN KELOMPOK: Organisasi, tugas dan anggaran dasar serta berbagai alternatif sumber dan pengelolaan keuangan, alternatif penyebaran informasi program dll. RENCANA KERJA MASYARAKAT: DED, RAB, skedul SURVEY KEPUASAN PENGGUNA

19 PERLUNYA LEADING SECTOR
Di Pemda perlu ada leading sector yang bisa mengkoordinasikan dan memimpin program. Karena programnya berbasis masyarakat maka perlu ada fasilitator handal yang mampu memfasilitasi baik secara teknik maupun sosial KOLABORASI DENGAN LSM HANDAL

20 Apa hambatannya? Apa peluangnya?
Keppres no 80 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (untuk proyek berbasis masyarakat yang nilainya lebih dari Rp 50 juta), regulasi belum dirancang, Apa peluangnya? Manfaatkan keterlibatan swasta dan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat (kolaborasi antara swasta dan masyarakat), Pemerintah sebagai motivator dan fasilitator.

21 Contoh dalam aplikasi PEMBIAYAAN
Peran swasta dan Corporate Social Responsibility (CSR) PEMBIAYAAN Share antara masyarakat, pemerintah, swasta, donor dsb. Masyarakat biasanya hanya mampu 2-4 % untuk investasi, dan 100% untuk O&M. Selebihnya dana Pemerintah, Pemda, Swasta dan Donor (bila ada)

22 Peluang CSR DI NEGARA MAJU PELUANG INI JUSTRU BISA MENGHASILKAN INCOME (INCOME GENERATING SECTOR) CONTOH: NIKE DENGAN ZERO WASTE NYA PATAGONIA DENGAN GREEN PREMIUMNYA LAYANAN JASA CSR: TERPADU KOMPREHENSIF SINERGIS RANAH JASA: ASSESSMENT ASSISTANT ASSURANCE ADVOCACY


Download ppt "Aspek sinergi kolaboratif dalam pengelolaan sampah 2013"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google