Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERAN PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERAN PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI"— Transcript presentasi:

1 PERAN PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI
DJOKO SANTOSO DIRJEN PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

2 TOPIK BAHASAN TANTANGAN BAGI PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENYONGSONG ASEAN ONE COMMUNITY 2015 PERAN PENDIDIKAN TINGGI

3 Potensi Pertumbuhan Ekonomi
.....Indonesia menjadi negara maju ....melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan 2010 PDB: $ 700 M Pendapatan/kapita $ 3.000 PDB: $ 4~4,5 T Pendapatan/kapita $ 2025 2045 PDB: $ 15~17,5 T Pendapatan/kapita $ Tahun 2009 Tahun 2025 (BPS) (Harapan) 2% 0,17% >20 dolar 0,96% 10-20 dolar 13% 9,7 4-10 dolar 45% 21,22% 2-4 dolar 30% 59,23% 10% < 2 dolar Pengeluaran/hari

4 3 Main Resources for Economic Growth
Natural Resources Geothermal (largest reserve) Coal (no.2 in the world) Tin, Nickel (no. 2 and 4 in the world) Palm oil, Rubber, Cacao (no.1, 2, 2 in the world) Marine resources (largest teritory, mega biodiversity) Others Experiences Per capita income USD 3. Human Resource...

5 (Source: Menko Perekonomian)
Human Resource (Source: Menko Perekonomian) Demographic Bonus 100 Year of Independence Decreasing Dependency Ratio from : can become demographic deviden for economic development, provided that good human resource development is in place. 5

6 6 Koridor Pengembangan

7 Human Resource Situation: Level of Education (Source: BPS)
University Vocational HS High School SMA/MA Junior Secondary SMP/MTs Primary Education Improving access to higher education!

8 TKI dengan kualitas rendah
Tahun TKI Formal % TKI Informal Total 2006 26 74 2007 28 72 2008 34 64 Sumer: Kemenakertrans (2010)

9 TKA membanjiri Indonesia
Sumber: Kemenakertrans (2010)

10 TANTANGAN BAGI PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENYONGSONG ONE COMMUNITY 2015
Jakarta sebagai ‘entry point’ masuknya orang, barang, budaya, pengaruh, ke Indonesia sangat dominan Menyiapkan sumberdaya yang berkualitas untuk memberikan sinyal kolaborasi, dan hal ini tidak mungkin jika tidak melalui PENDIDIKAN Sebanyak mungkin sumberdaya manusia Indonesia lulusan perguruan tinggi (akademik/vokasi/profesi) ada hubungan antara lulusan PT dengan GDP

11 Apa yang dibutuhkan? Perguruan tinggi BERKUALITAS yang mampu:
Mengembangkan potensi mahasiswa agar bisa menjadi sarjana yang bertaqwa, cakap, bermartabat, bermanfaat bagi pembangunan dan masyarakat, dan bisa berkompetisi dalam pasar global (kompetitif) Memberi solusi bagi pembangunan sosial, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat, mengembangkan dan menciptakan pengetahuan dan teknologi yang meningkatkan daya saing (lulusan, perguruan tinggi, daerah, bangsa) membangun knowledge capital melalui riset dan pemberdayaan masyarakat

12 APA KESIAPAN KITA? Memberikan pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan, Perguruan Tinggi harus berijin dari Kemdiknas, Perguruan Tinggi harus konsisten menyelenggarakan pendidikannya sebagaimana saat mengajukan usulannya, Perguruan Tinggi harus memiliki fokus pada peningkatan KOMPETENSI MAHASISWA.

13 Kompetensi berhubungan dengan Budaya Akademik: KARAKTER MAHASISWA
JUJUR JAWAB TANGGUNG PEDULI SALING MENGHARGAI TANGGUH

14 KOMPETENSI MAHASISWA dicapai melalui:
Budaya Akademik Di Kampus Pendidikan karakter Mengedepankan MUTU dalam pelayanan akademik Reduksi konflik Penyelenggaraan PT yang akuntabel, menjunjung integritas yang tinggi

15 Kondisi Perguruan Tinggi di Indonesia
Status akreditasi (masih banyak yang belum mengajukan akreditasi) Pembelajaran masih lebih banyak bobotnya pada peningkatan Hardskills Kualifikasi dosen masih banyak yang S1 Sarana dan prasarana masih belum menyesuaikan dengan kemajuan teknologi saat ini

16 STATUS AKREDITASI PRODI DI INDONESIA*
No. Status Akreditasi PTN KOP 1 KOP 2 KOP 3 KOP 4 KOP 5 KOP 6 KOP 7 KOP 8 KOP 9 KOP 10 KOP 11 KOP 12 Total Persentase 1 A** 734 3 9 53 137 103 6 15 10 1176 6.67 2 B 1609 131 144 232 371 222 363 101 194 163 70 40 3862 21.91 C 564 374 188 152 451 236 358 141 411 267 147 79 3604 20.45 4 K 928 128 91 238 298 87 271 57 96 73 19 2413 13.69 5 T 1549 598 407 866 714 36 435 541 241 401 340 203 6569 37.27 Jumlah 5384 1234 839 1541 1971 634 1033 1636 546 1117 853 460 376 Grant Total 17624 100 * SUMBER DATA DI DOWLOAD DARI WEB PDPT DAN BAN-PT TAHUN September 2011 **A = Akreditasi A B = Akreditasi B C = Akreditasi C K = Kadaluarsa T = Belum Akreditasi

17 PERSENTASE AKREDITASI PRODI DI INDONESIA
*A = Akreditasi A B = Akreditasi B C = Akreditasi C K = Kadaluarsa T = Belum Akreditasi

18 KOPERTIS 3 Bagaimana strategi mengubah PT menjadi berkualitas?

19 peRAN pendidikan tinggi

20 Peran Pendidikan Tinggi
Pembangunan Basis Pengetahuan & Kebudayaan Pembentukan Modal Manusia Pemeliharaan dan Penyebaran Pengetahuan dan Budaya Pemanfaatan Pengetahuan Penelitian & Pengembangan Interaksi dengan Industri dan Masy. Pembelajaran Publikasi

21 (Sumber: OECD, Highlight of Education At Glance, 2010)
Manfaat Sosial dan Ekonomi dari Pendidikan (Sumber: OECD, Highlight of Education At Glance, 2010) Kriteria Tidak Lulus SMA Lulusan SMA Lulusan Diploma-2 Lulusan Universitas Perbandingan Gaji 80 100 125 170 Perbandingan Pengembalian Bersih /Lulusan (Net Return) - 68 145 Tambahan manfaat publik lulusan Universi-tas terhadap SMA +$50,000 Manfaat Publik/Biaya (Public Benefit Cost Ratio) 3 Tingkat Kesehatan (%) 60 75 82 Minat Berpolitik (%) 33 48 63 Rasa saling Percaya (%) 41 52

22 (Sumber: Depnakertrans, 2011)
Gaji Rata-rata per Bulan untuk Tiap Jenjang (Sumber: Depnakertrans, 2011) Pendidikan Gaji rata-rata / bulan Perbandingan Rata-rata 87 ≤ SD/MI/Paket A 50 SMP/MTs/Paket B 75 SMA/MA/Paket C 98 SMK 100 Diploma I/II/III/Akademi 140 Universitas 185 Premium untuk lulusan universitas dan diploma Indonesia lebih tinggi dari rata-rata negara OECD. Data Gaji adalah untuk 2010 dari:

23 Jumlah Pekerja Berpendidikan Tinggi (D2 Keatas) (Sumber: NSF, Asia’s Rising Scince&Engineering Strength, 2007) Walaupun peningkatannya paling tinggi, namun dalam jumlah, apalagi proporsi terhadap populasi, Indonesia memiliki jumlah pekerja berpendidikan tinggi yang sangat rendah.

24 Hubungan Nilai PDB/Kapita dengan Jumlah Peneliti (2007) Sumber : World Bank 2011
Jumlah Peneliti per 1 juta penduduk memiliki korelasi positif yang tinggi dengan nilai PDB per Kapita (koefisien korelasi r = 0,92) Denmark Y = -1085,96 + 6,82 X Islandia R² = 0,85 Indonesia Peneliti adalah ilmuwan dan tenaga teknis berpendidikan minimal S1/D4 yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan. Jumlah Peneliti dan PDB/Kapita adalah data tahun 2007 yang diambil dari data statistik world bank 2011

25 Tabel 1. Lima besar penghasil makalah (dokumen) ilmiah dari berbagai jurnal yang tercatat di Scopus (Mei 2011) dari berbagai institusi riset di Indonesia

26 KARYA ILMIAH INSTITUSI RISET INDONESIA MENURUT SCOPUS (MEI 2011)
DATA JUMLAH DOKUMEN DAN SITASI INSTITUSI DI INDONESIA PER 18 MEI 2011 NO INSTITUSI DOKUMEN Total Sitasi 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Total per 18 Mei 2011 <2009 1 ITB 92 101 123 165 255 267 51 1702 4472 952 1243 348 7015 2 UI 77 102 89 111 132 124 37 1413 5769 1279 1381 449 8878 3 UGM 60 97 122 152 50 1038 3951 890 1071 352 6264 4 IPB 57 41 49 59 34 700 3159 612 763 277 4811 5 LIPI 43 56 44 84 70 25 673 3449 768 876 379 5472 6 Center, For International Forestry Research, West Java 36 38 39 19 498 4024 973 1195 6641 7 US. Naval Medical Research Unit No.2, Jakarta 26 11 18 9 13 415 3773 798 274 5545 8 ITS 12 33 107 61 14 397 533 172 219 99 1023 FKUI 16 28 32 362 1663 239 280 108 2290 10 UNAIR 15 29 333 1385 385 138 2241 UNDIP 22 320 1412 250 298 114 2074 KEMENKES 31 293 2253 641 754 3922 UNPAD 20 287 1251 371 459 190 2271 UNHAS 21 24 27 283 1469 261 337 117 2184 UDAYANA 17 214 579 110 878 BPPT 202 1141 236 260 1734 UNIBRAW 192 645 225 247 1231 BATAN 189 611 116 857 UNAND 42 179 465 79 46 679 UNSYIAH 146 323 581 ICRAF World Agroforestry Center, Bogor 120 1268 191 82 1777 RS CIPTO UI 23 40 207 UNILA 434 105 127 UNSRAT 322 524 LITBANGKES 109 775 231 276 94 1376

27 PERBANDINGAN DENGAN BEBERAPA NEGARA LAIN
Publikasi Ilmiah di Jurnal Internasional 2011* Indonesia Institut Teknologi Bandung Universitas Indonesia Universitas Gadjah Mada Institut Pertanian Bogor 683 Malaysia University of Malaya Universiti Sains Malaysia Universiti Putra Malaysia Universiti Kebangsaan Malaysia 7.194 Universiti Teknologi Malaysia Peringkat KEI Indonesia dan Negara Tetangga** Peringkat Negara 19 Singapura 48 Malaysia 63 Thailand 103 Indonesia Keterangan: *Jumlah publikasi yang tercatat di pangkalan data Scimago yang data berasal dari Scopus **KEI (Knowledge Economy Index) menunjukkan banyaknya penelitian yang dipublikasikan secara internasional. Singapura National Universiy of Singapore Nayang Technological University Institute for Infocomm Research 4.629 Thailand Mahidol University Chulalongkorn University Chiang Mai University Prince of Songkia University 4.163 Kesetsart University

28 Hubungan Dana Penelitian dan PDB (Sumber : Worldbank, 2011)
Norway Y = 4260, ,78 X R² = 0,29 Israel Indonesia Persentase dana penelitian terhadap PDB memiliki korelasi positif yang cukup kuat terhadap nilai PDB per kapita (koefisien korelasi r = 0,54) 1. Anggaran penelitian tahun 2007 : 2. PDB / Kapita tahun 2007 :

29 Hubungan Kenaikan Produktivitas dengan Kenaikan Jumlah Peneliti (Sumber : Worldbank dan OECD) Kenaikan jumlah peneliti per 1 juta penduduk memiliki korelasi positif yang tinggi terhadap kenaikan nilai produktivitas (koef. Korelasi = 0.81) Y = 11,33 + 0,37 X R² = 0,65 Jumlah Peneliti : dan Produktivitas dihitung dari data PDB dan Jam kerja tahun data PDB : data jam kerja :

30 Kapasitas Inovasi Indonesia (Sumber: Innovation Capacity Index, 2010-2011)
Indikator Rangking Overal Innovation Capacity Index 77 1 Good Governance 92 2 Country Policy Assessment 27 3 Social Inclusion & Equity Policies 96 4 Education (Secondary and Tertiery Education) 85 5 Doing Business 82 6 R & D Infrastructure 89 7 Patent & Trademark 73 8 Telephone Communication 79 9 Mobile Celluler 10 Internet, Computer & TV 97 11 Government ICT Usage 84 12 Quality of the Infrastructure 75 Catatan: - Indikator dengan huruf hijau memiliki keterkaitan erat dengan pendidikan - Kebijakan sudah dianggap bagus (rangking 27), tetapi realisasinya masih rendah

31 Fungsi Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi adalah sumber penting penelitian&pengembangan Lebih dari 50% penelitian dasar yang menghasilkan terobosan-terobosan pemikiran yang memungkinkan munculnya industri-industri baru dilaksanakan di perguruan tinggi. Perguruan tinggi memiliki misi yang lebih luas dalam menerjemahkan hasil litbang menjadi produk dan perusahaan baru 15 % penelitian terapan dilaksanakan melalui inovasi yang dimulai di kampus yang kemudian diserap menjadi bisnis melalui paten, start-up, dan pengaturan konsultansi antara dosen dan industri. (National Science Foundation (2007), NSF Report ; Litan, R.E. et al (2007). “Commercializing University Innovations: A Better Way,” in Innovation Policy and the Economy, vol. 8. MIT Press.) Pembelajaran setingkat sarjana adalah kegiatan utama perguruan tinggi yang memungkinkan perguruan tinggi berhasil melaksanakan penelitian maju (advanced research) dan pendidikan pasca sarjana. (Bernanke, B “Speech At the U.S. Chamber Education and Workforce Summit”, Washington, D.C.)

32 Peran Community College di AS
Community College memberikan kontribusi nyata terhadap perluasan kesempatan memperoleh pendidikan tinggi, karena biayanya murah,jadwal yang lentur, lokasi yang dekat karena tersebar merata di seluruh negara. Hampir 50% mahasiswa AS mengikuti pendidikan tinggi melalui Community College Community College sangat membantu pemenuhan kebutuhan pelatihan khusus, pendidikan perbaikan (remedial), dan pendidikan orang dewasa (Bernanke, B. (2007). “Speech At the U.S. Chamber Education and Workforce Summit”, Washington, D.C., September 24, 2007) Pendidikan di community college meningkatkan penghasilan: D1 sebesar 9-13 % dari lulusan SMA, D2 sebesar % dari lulusan SMA.    (Sesuai dengan Mincerian Return sebesar dalam kisaran10 %/tahun) (Kane, T. and Rouse, C. (1999). “ The Community College: Educating Students at The Margin Between College and Work,” J. Economic Perspectives, vol. 13.) Tidak ada perbedaan yang nyata (signifikan) antara sarjana melalui pendidikan sepenuhnya (4 tahun) di universitas atau yang melalui community college (2 tahun) dan dilanjutkan dengan di universitas (2 tahun) (Gill, A. and Leigh, D. (2003). “Do the Returns to Community Colleges Differ Between Academic and Vocational Programs?” J. Human Resources, vol. 38.)

33 Model Pendidikan Tinggi Mendatang
Bekerja/Berwirausaha PT Riset PT Pengajaran Community Colleges/ PT Komunitas SMA/SMK Siswa berprestasi Kebutuhan peningkatan APK dalam jumlah besar dalam waktu cepat, membutuhkan model-model baru pengelolaan pendidikan tinggi dan menengah, yang antara lain dengan mambangun Community College di tiap kota/ibukota kabupaten dengan cara memperluas sekolah yang sudah ada. Melalui Community College, biaya pendidikan tinggi akan dapat ditekan karena peserta didik tidak harus pergi terlalu jauh untuk bisa kuliah.

34 Kerangka Pikir Perkiraan Rinci Kebutuhan SDM (Demand Side)
Pertumbuhan PDB Nasional Pertumbuhan PDB Koridor Peningkatan Output Koridor Penambahan Input Koridor Potensi Koridor Penambahan Input SD Alam Penambahan Input Investasi Peluang Usaha Penambahan Input SDM Koridor Peluang Kerja

35 Kerangka Pikir Perkiraan Rinci Pemenuhan SDM (Supply Side)
Sikap Wira-usaha Penambahan Input SDM Koridor Tenaga Kerja Untuk Tiap Jenis keahlian Kebutuhan SDM Nasional Ketrampilan Pengetahuan Penambahan Output Pendidikan: Wirausahawan, Naker, Inovasi, ... Penentuan Jenis & Tingkat Keahlian yang Harus Disiapkan KKNI/IQF Penambahan Kapasitas dan Kualitas Pendidikan yang Dibutuhkan KKNI: Kerangka Kompetensi Nasional Indonesia, IQF: Indonesia Qualification Framework

36 Prioritas Pembangunan Nasional
Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas , relevan dan efesien menuju terangkatnya kesejahteraan hidup rakyat, kemandirian, keluhuran budi pekerti, dan karakter bangsa yang kuat. Ketidak sesuaian antara keluaran pendidikan dan kebutuhan dunia kerja akan menyebabkan pengangguran: Pengangguran terstruktur karena pasokan tenaga kerja melebihi kebutuhan (structural unemployement) Pengangguran friksional karena pasokan tenaga kerja tidak sesuai dengan kebutuhannya (frictional unemployment) Pembangunan pendidikan diarahkan demi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang didukung keselarasan antara ketersediaan tenaga pendidik dengan kemampuan: menciptakan lapangan kerja melalui kewirausahaan untuk mengatasi pengangguran terstruktur menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja melalui kesesuaian kompetensi, jumlah, dan lokasi lulusan pendidikan untuk mengatasi pengangguran friksional

37 Framework of Supply-Demand Harmonization
(Supply Side) (Demand Side) MoNE/MoRA, other Ministries Industry & Business Sectors as Users Dimension of Harmonization: Quantity, Quality/Competence, Location, Time

38 Vocational High School (3)
Benchmarking: KKNI IQF 1 2 3 4 5 7 8 9 6 Specialist Expert Technician/Analyst Operator S2 S1 S3 General High School (3) S2(Applied) D I D IV/ S1(Applied) D III D II Vocational High School (3) S3(Applied) Profesional 9 Year Basic Education (6+3) Early Childhood Education (1-2) Carrer Development

39 Profil relatif PDRB per Koridor

40 Komposisi Persentase Lulusan Rerata dan Serapan Tenaga Kerja di Sektor yang Relevan
*Kependidikan, Kesehatan, Komputer dan Sains pendukung semua sektor Sumber: diolah dari PDPT, 2010; BPS, 2010

41 Ekstrapolasi Naker Per Sektor 2025
Kontribusi Sektor Nasional 2025 Proyeksi Naker Per Sektor 2025 Estimasi Porsi lulusan PT/sektor Estimasi Porsi Lulusan PT scr nasional 1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 14% 36% 5% 1.70% 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 10% 1% 28% 0.28% 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 27% 12% 26% 3.15% 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 0% 0.00% 5. KONSTRUKSI 6% 3% 13% 0.30% 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 16% 3.50% 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 7% 1.13% 8. KEUANGAN, REAL ESTATE & JASA PERUSAHAAN 9% 0.38% 9. JASA-JASA 23% 6.35% TOTAL 100% 16.75% *Porsi lulusan PT pada sektor yang telah memiliki SDM berpendiikan tinggi lebih banyak diestimasikan peningkatannya lebih sedikit.

42 Kebutuhan Naker Berpendidikan Tinggi 2025
SEKTOR Sains Pert Komp Kesh Tek Pddk Sos Ekon Total 1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 0.15% 0.77% 0.00% 0.31% 0.08% 1.77% 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 0.05% 0.03% 0.26% 0.44% 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 0.23% 0.47% 2.34% 3.98% 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 0.02% 5. KONSTRUKSI 0.66% 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 0.16% 1.25% 1.57% 3.76% 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 0.07% 0.24% 0.14% 8. KEUANGAN, REAL ESTATE & JASA PERUSAHAAN 0.27% 9. JASA-JASA 0.10% 1.91% 0.11% 4.42% TOTAL 0.87% 1.33% 1.05% 2.31% 4.21% 2.24% 2.48% 16.39% TOTAL RELATIF 5.28% 8.14% 6.39% 14.07% 25.68% 11.68% 13.66% 15.11% 100.00%

43 Proyeksi Jumlah Sarjana per Bidang Ilmu per Sektor Ekonomi th 2025
Sains Pert Komp Kesh Tek Pddk Sos Ekon Total 1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 171,682 858,409 - 343,363 85,841 1,974,340 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 87,103 58,069 29,034 290,344 493,585 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 261,310 522,619 2,613,097 4,442,264 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 2,468 24,679 4,936 37,019 5. KONSTRUKSI 52,884 528,841 740,377 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 174,811 349,623 1,398,491 1,748,113 4,195,472 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 79,326 264,420 158,652 8. KEUANGAN, REAL ESTATE & JASA PERUSAHAAN 29,615 177,691 296,151 9. JASA-JASA 106,837 2,136,731 128,204 4,935,849 TOTAL 966,036 1,489,050 1,169,277 2,575,320 4,698,895 2,499,227 2,765,125 18,299,660 Perhitungan kebutuhan SDM berbasis kepada kebutuhan masing-masing sektor terhadap Bidang ilmu

44 Estimasi Jumlah Lulusan PT 2025
Sektor Kontribusi Sektor Nasional 2025 Proyeksi Naker Per Sektor th 2025 Estimasi Porsi lulusan PT/sektor Est Porsi Lulusan PT scr nasional Estimasi jumlah lulusan PT 1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 15.0% 34.0% 5.0% 1.70% 1,853,000 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 10.0% 1.0% 28.0% 0.3% 305,200 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 26.8% 12.0% 3.4% 3,662,400 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 1.2% 0.025% 30.0% 0.0% 8,175 5. KONSTRUKSI 6.3% 2.5% 0.4% 408,750 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 16.0% 23.0% 3.5% 3,760,500 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 6.8% 6.5% 20.0% 1.3% 1,417,000 8. KEUANGAN, REAL ESTATE & JASA PERUSAHAAN 9.3% 38.0% 414,200 9. JASA-JASA 8.8% 6.0% 6,540,000 TOTAL 100.0% 16.9% 18,369,225

45 Proyeksi Jumlah Sarjana per Bidang Ilmu per Sektor Ekonomi th 2025
Sains Pert Komp Kesh Tek Pddk Sos Ekon Total 1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 161,130 805,652 - 322,261 80,565 1,853,000 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 53,859 35,906 17,953 179,529 305,200 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 215,435 430,871 2,154,353 3,662,400 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 545 5,450 1,090 8,175 5. KONSTRUKSI 29,196 291,964 408,750 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 156,688 313,375 1,253,500 1,566,875 3,760,500 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 151,821 506,071 303,643 1,417,000 8. KEUANGAN, REAL ESTATE & JASA PERUSAHAAN 16,568 99,408 165,680 414,200 9. JASA-JASA 141,558 2,831,169 169,870 6,540,000 TOTAL 926,801 1,371,807 1,106,331 3,203,837 4,013,970 2,365,002 2,550,308 18,369,225 TOTAL RELATIF 5.05% 7.47% 6.02% 17.44% 21.85% 15.41% 12.87% 13.88% 100.00%

46 PENUTUP MARI KITA PERBAIKI BERBAGAI KEKURANGAN DI KITA, MULAI DARI:
1. FOKUS PENGEMBANGAN 2. FOKUS KEUNGGULAN 3. PROSES PEMBELAJARAN 4. SISTEM PENJAMINAN MUTU 5. SELALU MEMPERHATIKAN KEBUTUHAN DUNIA KERJA, WIRAUSAHA, DAN DUNIA INDUSTRI

47 TERIMA KASIH


Download ppt "PERAN PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google