Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Periklanan dan Etika Pertemuan ke 9.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Periklanan dan Etika Pertemuan ke 9."— Transcript presentasi:

1 Periklanan dan Etika Pertemuan ke 9

2 Permasalah Periklanan
Iklan-iklan yang setiap hari secara massal dan intensif disajikan kepada masyarakat pada umumnya tidak mendidik, tapi justru menyebarluaskan selera rendah. Periklanan memamerkan suatu suasana hedonistis dan materialistis Periklanan mendorong masyarakat menjadi konsumerisme

3 Masalah etis Periklanan
Kebenaran akan isi iklan Mengatakan yang benar merupakan salah satu kewajiban etis yang penting. Rupanya dalam iklan kewajiban ini kerap kali tidak digubris Memanipulasi publik Memanipulasi orang lain, entah dengan periklana atau dengan cara apapun, jelas merupakan pelanggaran terhadap prinsi etika

4 FUNGSI PERIKLANAN Fungsi Informatif Fungsi persuasif

5 Periklanan dan Kebenaran
Pada umumnya periklanan tidak mempunyai reputasi baik sebagai pelindung, atau pejuang kebenaran. Iklan kerap kali terkesan suka membohongi, dan bahkan menipu publik. Periklan hampir apriori disamakan dengan tidak bisa dipercaya.

6 Apakah itu bohong? Belum ada definisi lengkap
Bisa juga dikatakan berbohong adalah mengatakan sesuatu yang tidak benar Unsur kesengajaan Ada maksud agar orang lain percaya Secara lengkap, berbohong adalah dengan sengaja mengakatakan tidak benar, agar orang lain percaya.

7 Apakah iklan itu berbohong?
Jika ingin mengevaluasi moralitas periklanan, perlu kita perhatikan secara khusus unsur “maksud” dalam perbuatan berbohong, maksud dalam arti kesengajaan. Bisa saja iklan sesuatu yang tidak benar, tapi dalam hal ini tidak ada kesengajaan misalnya, tentang obat baru, dikatakan di iklan, bahwa produk ini aman, padahal di kemudian hari tampak adanya efek samping yang tidak terduga sebelumnya. Iklan itu tidak berbohong, karena tidak sengaja mengatakan sesuatu yang tidak benar, hal ini jarang sekali akan terjadi.

8 Dalam periklanan yang lebih penting adalah maksud dalam arti kedua, yaitu maksud agar orang lain percaya. Unsur informasi harus selalu benar, karena informasi selalu diberikan agar orang percaya. Misalnya Bahwa madu adalah madu asli (tidak dicampur gula) Bahwa rumah itu terletak di daerah bebas banjir Bahwa cuci cetak foto selesai dalam satu jam Unsur promosi, iklan merayu konsumen, mengiming-iming calon pembeli Bintang segala bir Komputer kami tidak ada duanya Makin pede aja

9 Selain berbohong, iklan bisa bersifat tidak etis karena menipu
Berbohong dan menipu tidak selamanya sama Berbohong selalu berlangsung dalam rangka bahasa, bisa lisan maupun tertulis. Penipuan, cakupannya lebih luas, bisa dalam rangka bahasa tapi bisa juga dengan cara lain, dengan perbuatan tanpa mengatakan sepatah katapun. Jika suatu perbuatan berhasil sebagai penipuan, jika orang itu percaya, kalau tidak percaya tidak terjadi penipuan. Pembohongan tetap merupakan pembohongan, walau orang lain tidak percaya.

10 Iklan yang Tidak Etis Minyak Goreng Filma,
“bila ibu ingin minyak goreng yang murni, jernih, lezat, sehat, “gunakan akan sehat” pilihlah Filma.

11 Iklan yang Tidak Etis Iklan belum modern,
didukung oleh pembawa pesan iklan kompor gas dengan mencibir “gak janji deh” pada pemakai kompor gas.

12 Iklan yang Tidak Etis Iklan mobil kijang yang konsumtif,
Diperankan anak2 akan liburan ke Bali, Walaupun kijang hasil beli cicilan;

13 Iklan yang Tidak Etis Kasus iklan-iklan norak, Rano Karno.
Suatu saat yang bersamaan, ia mengiklankan TV SHARP, Honda Bebek, Pada saat saat lain mengiklankan TV DIGITEC dan Motor Jialing (bangau). Etiskah Rano Karno?

14 Bagaimana Menumbuhkan Etika Promosi
Tidak membungkus produk dengan hal-hal yang bersifat sensualitas (walaupun dengan sensualitas mendatangkan banyak konsumen) contoh Viagra, Macho Man;

15 Bagaimana Menumbuhkan Etika Promosi
Tidak menyerang saraf motorik anak-anak. Anak-anak sasaran empuk produk, Karena anak-anak menggunakan naluri bukan rasio.

16 Bagaimana Menumbuhkan Etika Promosi
Tidak menyerang produk pesaing, Misalnya: * menjelekkan pesaing, * membajak tokoh yg berpromosi, * menawarkan harga yang irasional, * menukar produk dengan produknya, * menyebutkan produknya serba unggul.

17 Bagaimana Menumbuhkan Etika Promosi
Anak-anak menjadi objek penderita dari produsen. Menggunakan tokoh anak, tokoh fiktif tapi produk direkayasa, memanipulasi produk.

18 Bagaimana iklan bisa menipu tanpa berbohong
Hal ini bisa dimungkinan karena media film dan televisi. Iklan susu, seorang anak bisa gelantungan di ring basket Iklan obat sakit kepala Iklan es krim yang dijejalkan kentang

19 MANIPULASI DENGAN PERIKLANAN
Manipulasi adalah mempengaruhi kemauan orang lain sedemian rupa, sehingga ia menghendaki atau menginginkan sesuatu yang sebenarnya tidak dipilih oleh orang itu sendiri.

20 Iklan mobil mewah yang mengikut sertakan wanita cantik dalam gambarnya, iklan ini dimaksudkan memunculkan sugesti dalam pikiran calon pembeli bahwa mobil itu berperan sama penting delam hidupnya seperti istrinya. Bintang film tampil dalam iklan susu ber kalsium tinggi, sampai tua bintang film itu tulangnya tidak keropos, karena setiap hari minum susu merek ini. Iklan yang memasang harga dengan angka-angka yang eksklusif, misalnya Rp , produknya akan laris, ketimbang dipasang harga Rp , di sini ada faktor psikologis yang berperanan.

21 Cara-cara untuk memanipulasi orang dengan periklanan
Subliminal advertising Menyisipkan iklan di tengah acara, tapi waktunya hanya sejenak Lapar! Makan popcorn Aku orang jujur, aku tidak mencuri Iklan terselubung Dalam film si bintang film jelas-jelas minum cocacola

22 PENGONTROLAN TERHADAP IKLAN
Pemerintah Para pengiklan Masyarakat

23 PENILAIAN ETIS TERHADAP IKLAN
Maksud si Pengiklan Isi iklan Keadaan publik yang tertuju Kebiasaan di bidang periklanan


Download ppt "Periklanan dan Etika Pertemuan ke 9."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google