Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Metode Penelitian Kualitatif

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Metode Penelitian Kualitatif"— Transcript presentasi:

1 Metode Penelitian Kualitatif
Paradigma penelitian kualitatif Strategi penelitian kualitatif Teknik pengumpulan data Analisis data dan penulisan

2 BAGIAN I DASAR DAN PARADIGMA PENELITIAN
Mengapa kualitatif ? Perbedaan kualitatif dengan survai Ciri-ciri kualitatif (mikro, holistik, komparatif) Rumusan masalah Skema usulan penelitian

3 Mengapa Kualitatif? “… to grasp the natives’ point of view.”
Ethic vs emic views Struktur data: surface and deep/underlying structure Representasi: wacana native Analisis interpretif Inductive analysis: indigenous typology

4 Orientasi metode qualitative
Concerned with Process Interested in Meaning Researcher Primary Instrument Fieldwork Descriptive (words, pictures) Inductive (build concepts, hypotheses, theories from details)

5 Desain Kualitatif Holistik Hubungan dalam suatu sistem
Hubungan interaksi face to face Pemahaman setting sosial, bukan prediksi dan kontrol Bertumpu pada peneliti (sebagai individu) Memiliki komitmen pada nilai-nilai etis

6 Perbedaan Ciri Kualitatif dengan Survai
Ketajaman persepsi Intuitif (originative power) Ideografis (kekhususan) Diagnosis (ditentukan) Generalisasi di dalam kasus

7 Perbandingan Kualitatif dan Kuantitatif
Perbedaan kuantitatif dengan kualitatif Persamaan kuantitatif dengan kualitatif Kemungkinan penggunaan dua metode secara bersama-sama

8 Persamaan Dasar Data kualitatif dapat diukur dan dikode dengan menggunakan metode kuantitatif Penelitian kuantitatif dapat dirumuskan dari penelitian kualitatif Contoh: peneliti dapat mengkode data wawancara dengan angka yang menunjuk referensi khusus dari data, tapi referensi itu dapat menjadi dasar dari suatu pengalaman bersifat random

9 Perbedan Dasar Perbedaan terletak pada strategi dasar penelitian
Penelitian kuantitatif dipandang sebagai suatu yang bersifat konfirmasi dan deduktif Penelitian kualitatif dianggap bersifat eksploratoris dan induktif

10 BAGIAN II Strategi Penelitian Kualitatif
Grounded theory Ethnografi Fenomenologi Penelitian lapangan Studi kasus Focus Group Discussion (FGD) Life-history

11 Grounded Theory (1) GT= Proses induktif untuk menghasilkan teori dari dara GT= Proses ground-up atau bottom-up Ahli grounded mengatakan: teori yang dihasilkan dari observasi dunia empiris akan lebih valid dan berguna daripada teori yang dihasilkan dari proses deduktif

12 Grounded Theory (2) Ahli grounded mengkritik penelitian deduktif karena tergantung pada asumsi yang bersifat apriori tentang dunia GT juga menggunakan pemahaman deduktif ketika menggunakan perbandingan secara konstan Cara: dengan mendeteksi pola dalam observasi dan kemudian menyusun hipotesis kerja yang mempengaruhi perkembangan penelitian

13 Ethnografi Etnografi menekankan observasi tentang rincian kehidupan sehari-hari sebagai suatu kejadian alami Etnografi sebagai suatu metode penggambaran suatu kebudayaan atau masyarakat.

14 Fenomenologi (1) Fenomenologi merupakan aliran yang menekankan fukus pada pengalaman subjektif aktor dan pada interpretasi aktor tentang dunia Ahli fenomenologi beranggapan: objektivitas tidaklah mungkin diperoleh sehingga harus bersandar pada perspektif pelaku

15 Fenomenology (2) Phenomenologi berusaha untuk memahami yang diobservasi dari “perspektif subjek” Sikap empati peneliti dan perspektif menjadi kunci keberhasilan penelitian

16 Penelitian Lapangan (1)
PL= istilah umum untuk menunjuk pada kumpulan metodologi yang digunakan dalam melakukan penelitian kualitatif PL dilakukan dg langsung meneliti gejala sosial selengkap mungkin

17 Penelitian Lapangan (2)
Lingkungan alami merupakan prioritas PL. Di sini tidak ada kondisi/kelompok kontrol atu eksperimen yang digunakan Metode ini berguna untuk mengamati fenomena sosial dalam waktu yg panjang

18 Teknik Pengumpulan Data
Participant observation Observasi langsung Unstructured atau intensive interview Case studies

19 BAGIAN III TEKNIK PENGUMPULAN DATA

20 Data Collection Approaches
Observational Notes as Participant Observational Notes as Observer Unstructured Open Ended Interview Notes Unstructured Open Ended Interview Recording Journal Informant Journal Personal Letters from Informant Analyze Public Documents Examine Autobiographies or Biographies Examine Physical Trace Evidence Videotape Individual or Group Photograph Individual or Group Collect Sounds

21 Pengamatan Pengamatan sebagai sumber pengetahuan: catatan ttg apa yang dilihat Pengamatan terjadi secara alamiah: kegiatan sehari-hari Pengamatan sebagai dasar penentuan sikap, tindakan, dan reaksi thd orang lain Common sense/cultural knowledge

22 Apa yang dicari dalam pengamatan?
Hakekat tindakan manusia, interaksi, dan hakekat masyarakat pola-pola perilaku dan basis nilai/ideologi bentuk2 interaksi dan prinsip2 yang melatarbelakangi sistem nilai/normatif dan ideologi struktur sosial

23 Cara kerja pengamatan Observasi: “the act of noting a phenomenon, often with instruments, and recording it for scientific or other purposes” (Morris, cf. Denzin & Lincoln, 1994: 378). Menangkap kesan tentang dunia sekitar melalui semua aktivitas manusia yg relevan, dilakukan melalui: penciuman, pendengaran, sentuhan, dan rasa

24 Sifat natural dari observasi
Sesuatu berlangsung dalam konteks kejadian yang alamiah Peneliti secara alamiah terlibat dalam interaksi dan peristiwa Peneliti mengikuti gerak alami dari kehidupan sehari-hari

25 Memilih objek observasi
Individu Kelompok Ruang: pasar, jalan raya, tempat perayaan, upacara Institusi/organisasi Kejadian/peristiwa

26 Peran peneliti dalam observasi (dari total ke instrumental)
Partisipan total Partisipan-sebagai peneliti Peneliti-sebagai partisipan peneliti total

27 Tahapan observasi Memilih seting penelitia
Mencari jalan untuk masuk ke dalam seting: ijin dll Melakukan pengamatan: mengamati, membuat catatan Apa yang diamati? Denzin: identitas jelas partisipan, interaksi, rutinitas, unsur-unsur temporer, ritual, interpretasi dan organisasi sosial, dll.

28 Tipe informasi yang dapat digali
Seting: lingkungan fisik Lingkungan manusia dan sosial: cara interaksi antar manusia Tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungan eksternal Lembaga dan organisasi Fasilitas yang tersedia

29 Persoalan validitas dlm observasi
Multiple observers: kerja kelompok untuk cross-check data (usia, gender, class, status) Metode induktif-analitis dengan pengujian proposisi Presentasi data dg cara verisimilitude (membawa subjek sedekat mungkin dg objek studi): menjadi bagian dari pengalaman subjek?

30 Keuntungan observasi observasi akan memberikan informasi langsung tentang tingkah laku individu dan kelompok memungkinkan peneliti memasuki dan memahami suatu situasi dan konteks situasi secara lebih baik memberikan kemungkinan yang baik untuk mengidentifikasi hal-hal yang tidak diperhitungkan sebelumnya Dapat dilakukan secara alami/bebas, tidak terstruktur, dan fleksibel

31 Kelemahan observasi Mahal diongkos dan membutuhkan waktu
Membutuhkan peneliti yang ahli dan berpengalaman Dapat mempengaruhi tingkah laku orang/ kelompok yang diteliti Memiliki kemungkinan distorsi data akibat seleksi peneliti Tingkah laku yang diteliti bisa jadi tidak bersifat tipikal (kasus)

32 Wawancara & wawancara mendalam
Wawancara sebagai proses interaksi antar orang yang bertindak dalam status yang sama! Kemampuan mengungkapkan sisi-sisi yang dalam dan unik Mengendalikan suasana dalam wawancara Etika wawancara: adaptasi dg informan

33 Kisah sebuah keluarga miskin dari Tayu, Pati (Husken 1998: 198-199):
“…. Bagi Supardjo dan Sumi tidak ada jalan lain kecuali mengerjakan apa saja yang bisa memberikan makan keluarganya yang saat itu telah pula bertambah dengan seorang anak yang baru lahir. Keluarga ini melakukan segala macam pekerjaan, tergantung kesempatan. Di hutan jati mereka mengumpulkan kayu bakar, memetik daun jati untuk dijual ke pasar sebagai pembungkus, membantu panen di sawah atau di tegalan. Mereka kemudian membuat dan menjual getuk dari singkong yang akhirnya menjadi sumber penghasilan pokok. Semua anggota keluarga dilibatkan dalam proses pembuatan getuk itu. Reso, anak tertua (14 tahun), sejak pukul empat pagi sudah berangkat ke desa-desa sekitar untuk membeli singkong yang termurah sebanyak 25 kg. Menjelang jam 11 siang sampai di rumah dengan

34 singkong yang diperolehnya, ia lalu sarapan, dan kemudian bersama ibunya ia mengipas dan membersihkan singkong, sebelum direbus. Proses perebusan singkong ini, bergantian dengan masakan lain, berlangsung sampai jauh malam. Supardjo yang sementara itu tidur sebentar, bangun untuk menumbuk singkong yang sudah direbus itu sampai lumat hingga menjelang pagi. Pukul empat subuh anak-anaknya ikut membantu, dengan membelah-belah singkong yang sudah menjadi getuk itu dalam potongan-potongan kecil, membungkus, dan kemudian menjualnya kepada penjaja keliling. Menjelang pukul 8 pagi biasanya persedian singkong itu sudah habis terjual, dan proses produksi getuk itu pun terus berjalan seperti hari kemarin. Reso pun sudah berangkat mencari singkong yang murah, dan Supardjo masuk ke hutan mengumpulkan kayu bakar sebagai persiapan untuk merebus singkongnya, sedangkan Sumi mengambil kesempatan untuk tidur atau pada hari-hari panen ikut bekerja di sawah sekadar untuk menambah beras di rumah….”

35 Elemen dasar wawancara
Mengakses Seting: dengan rokok, ikut terlibat, menyesuaikan diri dg lingkungan Memahami “bahasa” dan “budaya” orang atau kelompok yang diteliti Masalah bagaimana menjelaskan kehadiran peneliti: sebagai apa? Mendefinisikan dan menyeleksi informan

36 Mendapatkan kepercayaan responden/ informan: untuk mendapatkan informasi yang akurat dan mendalam
Mengembangkan rapport (pendalaman): dengan pertanyaan strategis (observasi) Mengumpulkan data empiris: mencatat, merekam, mengumpulkan bahan yang relevan

37 Kapan wawancara dilakukan?
Topik penelitian bersifat sensitif Topik yang kompleks dan membutuhkan pemahaman yang mendalam Menyangkut pengalaman individual, bukan kelompok Menggali pengetahuan yang luas dari informan

38 Keuntungan wawancara mendalam
Menghasilkan data yang kaya, rinci, penuh hal-hal baru Memungkinkan tatap muka langsung dengan informan Memungkinkan dilakukan eksplorasi topik secara mendalam Dapat mengalami langsung aspek afektif dan kognitif dari informan Memungkinkan klarifikasi atas jawaban yang kurang/tidak jelas

39 Kelemahan wawancara mendalam
Membutuhkan biaya besar dan waktu yang lama Membutuhkan peneliti yang lihai dan berpengalaman Data bisa bias karena mengalami seleksi yang dilakukan oleh informan Volume informasi terlalu banyak sehingga sulit untuk ditranskrip dan direduksi

40 Framing dan Interpretasi
Framing wawancara Interpretasi wawancara

41

42 ? 1 2 3 13 14 15 4 16 17 18 5 19 20 21 6 37 38 39 12 34 35 36 11 31 32 33 10 28 29 30 9 25 26 27 8 22 23 24 7

43 BAGIAN IV ANALISIS DATA KUALITATIF

44 Data Analysis Procedures
Simultaneous with Data Collection Reduction or Interpretation Displays Categories of Information Example Steps: Get a Sense of the Whole Pick One Document (One Interview) What is this about?, Don’t think about substance of document but underlying meaning Complete Task for Several – Make List of Topics Code Topics and Go Back to Data and Identify Reduce Your Topics – Most Descriptive Words for Each Topic Make Final Decision for Each Category Organize and Place Data Under Each Category Recode Existing Data if Needed

45 Analisis Kasus Analisis intrinsik Analisis instrumental
Analisis kolektif

46 Metode Analisis Kualitatif
Inductive Analysis Indigenous typology Constructed typology Category system

47 Logical Analysis Analisis metafor Analisis proses matrik
Analisis sebab akibat47

48 Analisis Grounded Pemetaan data Testing hipotesis Kategorisasi
Penyusunan teori

49 Analisis Etnografi Analisis domain Analisis taksonomi
Analisis komponensial Analisis tema

50 Tahap-tahap Analisis Data
Reduksi Data Display Data Verifikasi Data

51 Analisis Data dan Interpretasi
Organisasi Informasi Melihat kategori bermakna Data memperlihatkan kategorinya sendiri Cara-cara organisasi data Cari pola dalam data (kata, pendapat, kejadian)

52 Reduksi Data dan Koding
Menentukan kategori untuk mengorganisasi data Membuat kategori yang dapat ditandai dengan kode untuk analisis lanjutan Kode sebaiknya membantu pemahaman kategori Kode seting/konteks, tingkah laku, persepsi personal, proses suatu peristiwa, dll

53 Membandingkan Data dengan Teori Hipotesis Kerja
Membangun teori Didasarkan pada teori dan hipotesis Mengembangkan hipotesis tentang hubungan berbagai variabel Dukung hipotesis dengan data Kembangkan pertanyaan penelitian yang belum terjawab

54 Menolak Teori Penemuan dapat berbeda dengan pemahaman umum
Data harus dapat digunakan untuk mempresentasikan kasus yang bertentangan dengan pemahaman teoritis yang ada

55 Verification Determining Accuracy of Account
Generalizability of Account Possibilities of Replication Trustworthiness and Authenticity Accuracy of Information (Internal Validity) Generalizability of Findings (External Validity) Limitation of Replicating (Reliability)

56 Arah Studi Lanjutan Penelitian kualitatif harus memunculkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban Hubungan yang tidak diharapkan harus dilaporkan untuk ditindaklanjuti Penelitian dapat saja tidak menjawab sejumlah pertanyaan sehingga dibutuhkan studi lanjutan

57

58 Penulisan Laporan Susunan Bab dan Sub-bab
Alenia + Kalimat Efektif (Deskriptif, Deduktif, Induktif) Statement Judul, Kutipan, Prakata, Bibliografi, Lampiran

59 Danke Schoen


Download ppt "Metode Penelitian Kualitatif"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google