Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kelompok 5 Peran Makro Ekonomi di Era Reformasi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kelompok 5 Peran Makro Ekonomi di Era Reformasi"— Transcript presentasi:

1 Kelompok 5 Peran Makro Ekonomi di Era Reformasi
Ayi Aisyah Nur Aripin Ratri Dian .P. Vira Virliana Debora Syaiful Dimansyah Ronna Dewi Amelia Putri Novitasari

2 Latar Belakang Reformasi merupakan suatu gerakan yang menghendaki adanya perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ke arah yang lebih baik secara konstitusional. Artinya, adanya perubahan kehidupan dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, dan budaya yang lebih baik, demokratis berdasarkan prinsip kebebasan, persamaan, dan persaudaraan. Gerakan reformasi lahir sebagai jawaban atas krisis yang melanda berbagai segi kehidupan.

3 Krisis finalsial Asia yang terjadi sejak tahun 1997 menyebabkan ekonomi Indonesia melemah. Keadaan memburuk. Adanya sistem monopoli di bidang perdagangan, jasa, dan usaha. Pada masa orde baru, orang-orang dekat dengan pemerintah akan mudah mendapatkan fasilitas dan kesempatan bahkan mampu berbuat apa saja demi keberhasilan usahanya.Terjadi krisis moneter. Krisis tersebut membawa dampak yang luas bagi kehidupan manusia dan bidang usaha. Banyak perusahaan yang ditutup sehimgga terjadi PHK dimana-mana dan menyebabkan amgka pengangguran meningkat tajam serta muncul kemiskinan dimana-mana dan krisis perbankan. Salah faktor penyebabanya ialah hutang negera.

4 Identifikasi Masalah 1. Hutang Luar Negri
Indonesia yang sangat besar  menjadi penyebab terjadinya krisis ekonomi 2.  Industrialisasi Pemerintah Orde Baru ingin menjadikan negara RI sebagai negara industri. Keinginan itu tidak sesuai dengan kondisi nyata masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia merupakan sebuah masyarakat agraris dengan tingkat pendidikan yang sangat rendah (rata-rata). 3. Pemerintahan Sentralistik Pemerintahan Orde Baru sangat sentralistik sifatnya sehingga semua kebijakan ditentukan dari Jakarta. Oleh karena itu, peranan pemerintah pusat sangat menentukan dan pemerintah daerah hanya sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat

5 Rumusan Masalah Bagaimana sejarah perekonomian Indonesia di era Reformasi? Bagaimana keadaan sistem ekonomi Indonesia pada masa kepemimpinan B.J. Habibie, K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), ? Seperti apa kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan ekonomi Indonesia di era Reformasi? Apa pengertian dan tujuan reformasi? Bagaiman sistematika pelaksanaan UUD 1945 Pada masa Orde Reformasi sampai sekarang? Bagaimana sistem pemerintahan pada masa orde reformasi? Sistematika pelaksanaan UUD masa orde reformasi, Sistem pemerintahan masa orde reformasi

6 Manfaat Penelitian  Menambah pengetahuan mahasiswa terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia. Dengan membandingkan dan melihat perkembangan ekonomi di Indonesia selama periode pemerintahan Orde lama hingga Orde Baru khususnya di Era reformasi. Mengetahui hal-hal yang menyebabkan melemahnya perekonomian di Indonesia di era reformasi dan penyebab terjadinya hutang piutang dengan negara asing.

7 Teori Ekonomi Makro Pada awalnya, studi ekonomi makro lebih dikenal sebagai studi Teori Moneter (Monetary Theory, Teori kuantitas uang) dan Teori Siklus Bisnis (Business CycleTheory, mempelajari fluktuasi ekonomi dari hasil interaksi faktor riil ). Istilah formal ekonomi makro (macroeconomics) diperkenalkan pada 1945, ada yang menulisnya macro-economic, ada juga yang menulisnya macroeconomics. Subyek utama ilmu ekonomi makro sendiri, yaitu pertumbuhan ekonomi, bahasan klasik sejak jaman Adam Smith ( ), Thomas Malthus ( ), dan David Ricardo ( ).

8 Teori Makro Menurut Para Ahli
Adam Smith Perkembangan ilmu ekonomi dimulai pada saat Adam Smith ( ) menerbitkan bukunya yang berjudul “An Inquiri into the Nature and Causes of the wealth of Nations” yang kemudian dikenal dengan “Wealth of Nations” (1776). Adam Smith menyatakan bahwa seperti alam semesta yang berjalan serba teratur, sistem ekonomi pun akan mampu memulihkan dirinya sendiri (self adjustment), kerena ada kekuatan pengatur yang disebut sebagai tangan-tangan tak terlihat (invisible hands). Dalam bahasa sederhana tangan gaib itu adalah mekanisme pasar, yaitu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi berlandaskan interaksi kekuatan permintaan dan penawaran, ia sangat percaya bahwa mekanisme pasar akan menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien jika pemerintah tidak ikut campur dalam perekonomian.

9 2. Thomas Robert Malthus (1766-1834)
2. Thomas Robert Malthus ( ) Thomas Malthus dianggap sebagai tokoh klasik setelah Adam Smith yang banyak berjasa dalam pemikiran ekonomi. Malthus menimba ilmu di St.John’s College, Cambridge, Inggris, dan kemudian melanjutkan ke East India College. Disalah satu bukunya terdapat pikiran yang tidak sejalan antara malthus dengan smith. Dimana smith optimis akan kehidupan manusia namun malthus pesimis dengan hal itu. Penyebab pesimisme Malthus ialah dari faktor tanah. Karena tanah merupakan salah satu faktor produksi yang tetap jumlahnya.

10 Tokoh David Ricardo (1772-1823)
David Ricardo sependapat dengan Smith bahwa labor memengang peran penting dalam perekonomian yang kemudian dikembangkan menjadi teori harga relatif berdasarkan biaya produksi yaitu biaya labor memegang peran penting dalam perekonomian-perekonomian yang kemudian dikembangkan menjadi teori harga relatif berdasarkan biaya produksi yaitu biaya kapital. Perbedaan David Ricardo dengan Smith terletak pada penekanan, Smith menekankan pada masalah kemakmuran bangsa dan pertumbuhan, sedangkan David Ricardo lebih menekankan pada masalah pemerataan pendapatan diantara berbagai golongan dalam masyarakat

11 Permasalahan Ekonomi Makro
Masalah Stabilitas: Inflasi Pengangguran Ketimbangan Neraca Pembayaran Masalah Pertumbuhan Mengenai keserasian antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi.

12 Pada Masa Reformasi Masa Kepempinan B.J Habibie
Masyarakat umum, investor berharap besar untuk membangkitkan kembali ekonomi nasional dan menuntaskan permasalahan yang ada didalam negeri seperti KKN. Dengan melakukan langkah seperti berikut: Melakukan restrukturisasi dan rekapitulasi perbankan melalui pembentukan BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) dan unit Pengelola Aset Negara. Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah. Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar hingga di bawah Rp ,00. Membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri. Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan IMF. Mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan yang Tidak Sehat. Mengesahkan UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

13 Kebijakan Masa B.J. Habibie
Membentuk kabinet reformasi pembangunan dibentuk tanggal 22 Mei 1998, dengan jumlah menteri 16 orangyang merupakan perwakilann dari Golkar, PPP dan PDI. Mengadakan reformasi dalam bidang politik dan berusaha menciptakan politik yang traansparan. Mengadakan pemilu yang bebas, dan mencabut larangan berdirinya serikat buruh independen. Reformasi dalam bidang hukum target reformasi yaitu subtansi hukum, pada masa orde baru hukum hanya berlaku pada rakyat kecil saja dan penguasa kebal. Mengatasi masalah dwifungsi ABRI jendral TNI Wiranto mengatakan bahwa ABRI akan mengadakan reposisi secara bertahap sesuai dengan tuntutan masyarakat. Mengadakan sidang istimewa sidang tanggal November 1998 yang di adakan MPR berhasil menetapkan 12 ketetapan. Mengadakan pemilu tahun 1999 pelaksanaan pemilu dilakukan dengan asas bebas, rahasia dan adil. Masalah yang ada yaitu di tolaknya pertanggung jawaban Presiden Habibie yang disampaikan pasa sidang umum MPR tahun 1999

14 Masa Abdurahman Wahid Laju perekonomi Indonesia mulai menunjukan kebaikkan karena pertumbuhan PDB mulai positif serta laju inflasi dan tingkat suku bunga rendah yang mencerminkan kondisi moneter dalam negeri sudah mulai stabil. Akan tetapi ketenangan masyarakat tidak berlangsung lama ditandai dengan sikap beliau yang kerap ersikap dan bercakap kontroversial yang membinggungkan pelaku bisnis dan praktek KKN dilingkungannya semakin intensif.

15 Kebijakan Presiden Gus Dur
Meneruskan kehidupan yang demokratis seperti pemerintahan sebelumnya, memberikan kebebasan berpendapat. Merestrukturisasi lembaga pemerintahan seperti menghapus departemen yang dianggap tidak efisien.  Menghilangkan departemen penerangan dan sosial untuk mengurangi pengeluaran anggaran, membentuk Dewan Keamanan Ekonomi Nasional. Mendirikan BPR (Bank Perkreditan Rakyat) Nusumma, bekerja sama dengan Bank Summa milik pengusaha Edward Soeryadjaya. lemah. Membentuk Lakpesdam (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia).

16 Implementasi Pikir Indonesia Pada Era Reformasi
1. Perkembangan Pemikiran Sistem Ekonomi Indonesia bahwa yang menentukan bentuk suatu sistem ekonomi kecuali dasar falsafah negara yang dijunjung tinggi, maka yang dijadikan kriteria adalah lembaga-lembaga, khususnya lembaga ekonomi yang menjadi perwujudan atau realisasi falsafah. 2. Pasal Ekonomi dalam UUD 1945 Pasal 33 UUD 1945, yang dimaksud dengan cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah barang dan jasa yang vital bagi kehidupan manusia, dan tersedia dalam jumlah yang terbatas.

17 Kebijakan Ekonomi Makro
Kebijakan Fiskal Kebijakan fiskal meliputi langkah-langkah pemerintah untuk membuat perubahan dalam pendapatan dan pengeluaran negara dengan maksud untuk memengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian atau memengaruhi jalannya perekonomian. Kebijakan Moneter Kebijakan moneter meliputi langkah-langkah pemerintah yang dijalankan oleh bank sentral (Bank Indonesia) untuk memengaruhi atau mengubah penawaran uang dalam masyarakat atau mengubah tingkat bunga (memengaruhi jumlah uang yang beredar), dengan maksud untuk memengaruhi pengeluaran agregat. Sistematika pelaksanaan UUD masa orde, Sistem pemerintahan masa orde reformasi

18 Kebijakan dari segi penawaran Kebijakan fiskal dan moneter dapat dipandang sebagai kebijakan yang memengaruhi pengeluaran agregat. Dengan demikian kebijakan fiskal dan moneter merupakan kebijakan dari segi permintaan. Bertujuan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan sehingga dapat menawarkan barang dengan harga yang lebih murah atau dengan mutu yang lebih baik

19 Kesimpulan Munculnya reformasi disebabkan oleh krisis ekonomi dan politik di Asia, ketidakpuasan masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan Soeharto, dan  adanya para demonstran yang menginginkan diadakannya reformasi total, peristiwa Trisakti yang menyebabkan presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya. Dan Pelaksanaan demokrasi didasari atas nilai-nilai yang terkandumg dalam pancasila. Sistem pemerintahan pada masa orde reformasi mulai diatur dalam UU dan ataupun UUD 1945.

20 Any Question ??????


Download ppt "Kelompok 5 Peran Makro Ekonomi di Era Reformasi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google