Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Penyusunan Rubrik dan Psikomotorik

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Penyusunan Rubrik dan Psikomotorik"— Transcript presentasi:

1 Penyusunan Rubrik dan Psikomotorik
Benedictus Ryandi Titi mustikawati Yunita

2 Psikomotorik Psikomotorik berhubungan dengan “motor, sensory-motor, atau perceptual-motor” . Jadi ranah psikomotor berhubungan erat dengan kerja otot sehingga menyebabkan geraknya tubuh atau bagian-bagiannya. Taksonomi adalah tujuan yang didasarkan pada tingkah laku. Berhasilnya pendidikan dalam bentuk tingkah laku. dibagi menjadi 3 bagian yaitu, kognitif, afektif dan psikomotorik (yang akan dibahas pada saat ini adalah psikomotorik). Psikomotorik adalah suatu tingkah laku seseorang (dalam hal ini, murid di sekolah) yang merupakan penentuan barhasilnya atau tidak suatu pendidikan. Perkataan psikomotorik berhubungan dengan kata “motor, sensory-motor atau perceptual motor”. Jadi, ranah psikomotorik berhubungan erat dengan kerja otot sehingga menyebabkan geraknya tubuh atau bagian-bagian lainnya. Yang termaksud kedalam klasifikasi gerak disini mulai dari gerak yang paling sederhana yaitu melipat kertas sampai dengan merakit suku cadang televisi dan komputer. Secara mendasar perlu dibedakan antara 2 hal yaitu keterampilan (skills) dan kemampuan (abilities) Contoh: “seberapa terampil para siswa dalam menyiapkan alat-alat praktikum Fisika” “seberapa terampil para siswa menggunakan alat-alat Fisika”

3 Menurut ahli Anita Harrow (1972),
Penentuan kriteria untuk mengukur keterampilan siswa harus dilakukan dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 30 menit. Kurang dari waktu tersebut diperkirakan para penilai belum dapat menangkap gambaran tentang pola keterampilan yang mencerminkan kemampuan siswa. Taksonomi untuk BAGIAN psikomotorik antara lain dikemukakan oleh anita harrow (1972). Menurut harrow kebanyakan guru tidak dapat mencapai 100 dari tujuan yang telah dirumuskan kecuali hanya berharap bahwa keterampilan yang dicapai oleh siswa-siswanya akan sangat mendukung mempelajari keterampilan lanjutan atau gerakan-gerakan yang lebih komplek sifatnya. Selain yang telah dikemukakan tersebut, harrow juga memberikan saran mengenai bagaimana melakukan pengukuran terhadap bagian psikomotorik ini. Menurutnya, penentuan kriteria untuk mengukur keterampilan siswa harus dilakukan dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 30 menit. Kurang dari waktu tersebut diperkirakan para penilai belum dapat menangkap gambaran tentang pola keterampilan yang mencerminkan kemampuan siswa.

4 Tabel Psikomotorik menurut anita harrow
Nomer Tingkat Uraian dan contoh 1 Gerakan refleks (reflex movement) Respon gerakan yang tidak didasari (yang dimiliki sejak lahir. Kesemuanya berhubungan dengan gerakan-gerakan yang dikordinasikan oleh otak dan bagian-bagian sumsum tulang belakang. 2 Dasar gerakan-gerakan (basic fundamental movement) 2.1. Locomotor movement 2.2.Nonlocomotor movement 2.3. Manipulative movement Gerakan-gerakan yang menuntut kepada keterampilan yang sifatnya kompleks. Gerakan yang mendahului kemampuan berjalan (tengkurap, merangkak, tertatih-tatih, berjalan, lari, melompat, menggelinding, memanjat). Gerakan yang dinamisdalam suatu ruangan yang bertumpu pada suatu sumbu tertentu. Gerakan yang terkoordinasi seperti dalam kegiatan bermain piano, menggambar, naik sepeda, mengetik, dan sebagainya.

5 Kombinasi dan kemampuan kognitif dan gerakan
Nomer Tingkat Uraian dan Contoh 3 Perceptual abilities Kombinasi dan kemampuan kognitif dan gerakan 3.1.Kinethetic discrimination Menyadari akan gerakan tubuh seseorang 3.2.Visual discrimination Kemampuan membedakan dan konsep visual 3.3.Auditory discrimination Meliputi auditory acuity, auditory tracking, auditory memory. 3.4.Tactile discrimination Kemampuan untuk membedakan dengan sentuhan. 3.5.Coordinate discrimination Koordinasi antara mata dengan tangan, mata dengan kaki. Perceptual abilities Kombinasi dan kemampuan kognitif dan gerakan. Kinethetic discrimination Menyadari akan gerakan tubuh seseorang. Body awareness  -Menyadari gerakan pada dua sisi tubuhnya, pada satu sisi, keberatsebelahan dan keseimbangan. Body image  -Perasaan tentang gerakan yang berhubungan dengan badannya sendiri. Body relationship to surrounding object in space. -Konsep tentang arah dan kesadaran badab dalam hubungannya dengan lingkungan luar. Visual discrimination  -Visual acuity : kemampuan membedakan bentuk Visual tracking : kemampuan membedakan jenis Visual memory : mengingat kembali pengalaman Figureground differentiation : membedakan figure yang dominan diantara latar belakang yang kabur Consistency : pengalaman konsep visual Auditory discrimination  -Meliputi auditory acuity, auditory tracking, auditory memory. Tactile discrimination  -Kemampuan untuk membedakan dengan sentuhan. Coordinate discrimination -Koordinasi antara mata dengan tangan, mata dengan kaki.

6 Nomer Tingkat Uraian dan Contoh 4 Physical abilities Kemampuan yang memerlukan untuk mengembangkan gerakan keterampilan tingkat tinggi. 4.1.Ketahanan (Endurance) Kemampuan untuk melanjutkan aktivitas (termaksud ketahanan otak dan denyut jantung). 4.2.Kekuatan (strength) Kemampuan menggunakan otot untuk mengadakan perlawanan. 4.3.Flexibility Rentangan gerakan dan sendi. 4.4.Kecerdasan otak (Agility) Kemampuan untuk bergerak cepat termaksud kemampuan untuk mengubah arah, memulai atau berhenti, mengurangi waktu tenggang atau reaksi dan respon (tampak dalam kecekatan), dan meningkatkan dexterity (meningkatkan ketangkasan = defness).

7 Nomer Tingkat Uraian dan Contoh 5 Skilled movements Gerakan-gerakan yang memerlukan belajar, misalnya keterampilan dalam menari, olahraga dan rekreasi. 5.1.Simple adaptive skills Setiap adaptasi yang berhubungan dengan dasar gerakan dasar 5.2.Compound adaptive skills Gerakan kombinasi untuk menggunakan alat-alat seperti raket, parang dan sebagainya. 5.3.Complex adaptive skills Menguasai mekanisme seluruh tubuh seperti dalam senam (gymnastic) 6 Nondiscoursive communication. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan menggunakan gerakan misalnya ekspresi wajah, postur, dan sebagainya. 6.1.Expressive movements Gerakan yang digunakan sehari-hari seperti sikap dan gerak tubuh, isyarat, ekspresi wajah. 6.2.Interpretive movements Gerakan sebgai bagian dari bentuk seni termaksud gerakan estetis dan improvisasi.

8 Untuk mengevaluasi hasil belajar, macam psikomotor harus dilakukan melalui pengamatan (observasi) terhadap siswa. Dalam melakukan pengamatan dapat digunakan lembar pengamatan (observasi) untuk tujuan belajar maupun evaluasi. Dalam melakukan observasi ini pengamat selain melakukan evaluasi terhadap perilaku yang ditampilkan siswa, tetapi sekaligus pengamat dapat belajar dari hasil pengamatan terhadap perilaku yang ditampilkan oleh siswa. Belajar melalui pengamatan (observation learning) didasarkan pada teori Bandura yang mengatakan bahwa pengamat dapat mempelajari ketrampilan psikomotor yang baru, dengan cara memperhatikan bagaimana orang melakukan ketrampilan atau hal-hal baru.

9 Menurut Simson(1966),ada 6 macam psikomotor yaitu Persepsi
Berkenaan dengan penggunaan indra dalam melakukan kegiatan. Ada 3 dimensi : sensori stimulasi, seleksi isyarat, dan translasi. Kesiapan Perilaku persiapan atau kesiapan untuk kegiatan atau pengalaman tertentu Gerakan terbimbing Gerakan terbiasa Gerakan yang komplek Penyesuaian dan keaslian Persepsi Sensori stimulasi adalah sensori yang berkaitan dengan sebuah stimuli yang berkaitan dengan organ tubuh, yaitu auditori, visual, taktile (“ancang-ancang” untuk bertindak), taste (rasa), smell (bau), serta kinestetik. Seleksi isyarat : menetapkan terhadap isyarat mana orang harus merespon untuk melakukan tugas tertentu dari suatu kinerja. Isyarat yang relevan dengan situasi dipilih sebagai panduan untuk melakukan gerakan, sedangkan yang tidak relevan diabaikan. Translasi : berhubungan dengan persepsi terhadap aksi dalam mebentuk gerakan. Ini merupakan proses mental dalam menentukan arti dari isyarat yang diterima untuk aksi. Ada 2 macam yaitu translasi simbolik (memiliki image atau menjadi teringat terhadap sesuatu, memiliki ide, sebagai hasil dari isyarat yang diterima) serta translasi sensori (meliputi umpan balik, yaitu pengetahuan tentang efek dari suatu proses. Kesiapan Kesiapan disini adalah perilaku persiapan atau kesiapan untuk kegiatan atau pengalaman tertentu. Termasuk didalamnya mental set (kesiapan mental), physical set (kesiapan fisik) atau emotional set (kesiapan emosi perasaan) untuk melakukan suatu tindakan. Gerakan terbimbing Gerakan terbimbing adalah gerakan yang berada pada tingkat mengikuti suatu model dan ia lakukan dengan cara meniru model tersebut dengan cara mencoba sampai dapat menguasai benar gerakan itu. Gerakan terbiasa Gerakan terbiasa adalah berkenaan dengan penampilan respon yang sudah dipelajari dan sudah menjadi kebiasaan, sehingga gerakan yang ditampilkan menunjukkn suatu kemahiran. Seperti menulis halus, menari atau mengatur/menata laboraorium. Gerakan yang kompleks Gerakan yang kompleks adalah suatu gerakan yang berada pada tingkat ketrampilan yang tinggi. Ia dapat menampilkan suatu tindakan motorik yang menuntut pola tertentu dengan tinkat kecermatan dan atau keluesan serta efisiensi yang tinggi. Penyesuaian dan keaslian Pada tingkat ini individu sudah berada pada tingkat yang terampil sehingga ia sudah dapat menyelesaikan tindakannya untuk situasi-situasi yang menuntut persyaratan tertentu. Individu sudah dapat mengembangkan tindakan/ketrampilan baru untuk memecahkan masalah-masalah tertentu.

10 Penentuan Kategori Perilaku, Kemampuan Internal, dan Kata Kerja Operasional
Kategori jenis perilaku Kemampuan internal Kata kerja operasional Persepsi Menafsirkan rangsangan, peka terhadap rangsangan, mendiskriminasikan Memilih, membedakan, mempersiapkan, menyisihkan, menunjukkan, mengidentifikasikan, menghubungkan Contoh penulisan tujuan dengan kata-kata operasional Persepsi Siswa dapat menujukkan resistor dengan tepat setelah melihat demonstrasi guru praktek

11 Berkonsentrasi, menyiapkan diri (fisik dan mental)
Kesiapan Berkonsentrasi, menyiapkan diri (fisik dan mental) Memulai, mengawali , bereaksi, mempersiapkan, memprakarsai, menanggapi ,mempertunjukkan Gerakan terbimbing Meniru contoh Mempraktekkan, memainkan, mengikuti, mengerjakan, membuat, mencoba, memperlihatkan, memasang, membongkar Contoh penulisan tujuan dengan kata-kata operasional Kesiapan Siswa mempertunjukkan cara menggunakan avometer dengan tepat Gerakan terbimbing Siswa dapat memasang transistor setelah mendapat petunjuk insruktur

12 Berketrampilan,berpegang pada pola
Gerakan mekanisme Berketrampilan,berpegang pada pola Memasang, membongkar, memperbaiki, mengerjakan Respon yang kompleks Misalnya lancar, luwes, supel, gesit, lincah Penyesuaian dan keaslian Menyesuaikan diri, bervariasi Mengubah, mengatur kembali, membuat variasi Contoh penulisan tujuan dengan kata-kata operasional Gerakan mekanisme Siswa dapat memasang transistor kembali dengan tepat Respon yang kompleks Siswa dengan lancar dapat mendemonstrasikan cara membuat rangkaian seri dan paralel Penyesuaian dan keaslian Siswa dapat membuat variasi rangkaian menggunakan komponen-komponen yang ada

13 rubrik Rubrik merupakan alat evaluasi yang menjelaskan kualitas pekerjaan dari sangat baik ke sangat tidak baik atau sebaliknya. Rubrik penskoran merupakan suatu pekerjaan khusus ketika suatu keputusan tentang kualitas diperlukan untuk mengevaluasi aktivitas dan materi pembelajaran. Rubrik merupakan alat evaluasi yang menjelaskan kualitas pekerjaan dari sangat baik ke sangat tidak baik atau sebaliknya. Rubrik merupakan seperangkat kriteria dan skala penskoran yang digunakan untuk menilai dan mengevaluasi hasil kerja peserta didik. Rubrik penskoran merupakan suatu pekerjaan khusus ketika suatu keputusan tentang kualitas diperlukan untuk mengevaluasi aktivitas dan materi pembelajaran. Misalnya, ketika seorang guru Fisika ingin mengevaluasi siswa dalam praktikum Fisika untuk suatu materi. Keputusan mengenai kegiatan siswa bergantung pada kriteria penilaian yang sudah ditetapkan dalam bentuk rubrik penskoran.

14 BAGAIMANA CONTOH RUBRIK??
Dalam sebuah rubrik, yang perlu dibuat adalah Kriterian, sub kriteria, serta skala penilaiannya.

15 PENYUSUNAN RUBRIK Penyusunan rubrik bisa kita buat sesuai dengan kebutuhan. Secara umum, yang perlu kita perhatikan untuk membuat sebuah rubrik adalah sebagai berikut: 1. JENIS KRITERIA 2. SUB KRITERIA 3. SKALA PENILAIAN Penyusunan rubrik bisa kita buat sesuai dengan kebutuhan. Secara umum, yang perlu kita perhatikan untuk membuat sebuah rubrik adalah sebagai berikut: 1. Jenis kriteria Garis besar akan “apa yang akan dinilai” 2. Sub kriteria Bagian-bagian dari kriteria yang ingin dinilai 3. Skala penilaian Skala ini dapat dibuat sesuai yang kita inginkan berdasarkan spesifikasi (sebutan tingkat) berupa angka untuk penilaian terhadap sub kriteria 4. Sebutan Tingkat Dengan membuat skala penilaian, maka kita harus membuat spesifikasi agar dapat dengan jelas untuk menilai. 5. Penghitungan Skor Skor akhir dapat dilihat atau dihitung dari hasil akhir kalkulasi dari total skor yang didapat dengan total maksimum. 4. SEBUTAN TINGKAT 5. PENGHITUNGAN SKOR

16 SEKIAN DAN TRIMAKASIH


Download ppt "Penyusunan Rubrik dan Psikomotorik"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google