Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PNS DAN IKHTIAR MENEMBUS KORAN Oleh Bramma Aji Putra

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PNS DAN IKHTIAR MENEMBUS KORAN Oleh Bramma Aji Putra"— Transcript presentasi:

1 PNS DAN IKHTIAR MENEMBUS KORAN Oleh Bramma Aji Putra
PNS DAN IKHTIAR MENEMBUS KORAN Oleh Bramma Aji Putra *)Workshop Pelatihan Website dan Jurnalistik yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta di Hotel Puri Indah Inn, Kaliurang, Selasa-Kamis (17-19/12/2013)

2 BIODATA NAMA : Bramma Aji Putra TTL : Yogyakarta, 8 Maret 1986
PENDIDIKAN : SD Keputran VIII Yogya (1998) SMP N 5 Yogya (2001) SMA N 8 Yogya (2004) S1 KPI, Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga (2010) PUBLIKASI : Reformulasi Komunikasi: Mengusung Nilai Dakwah dalam Media Massa (2008) Karya Ilmiah Unggulan Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga (Desember 2009) Islam dan Terorisme (STAIN Purwokerto, Januari 2010) Jurnal Fikra Studi Keislaman (STAIN Purwokerto, Januari-Juni 2010) Menembus Koran: Cara Jitu Menulis Artikel Layak Jual (Agustus 2010) Berpuasa Sunah Senikmat Puasa Ramadan (September 2010) Dilema Pasca-Wisuda Menembus Koran: Berani Menulis Artikel (Maret 2012) Lebih dari 200 buah artikel baik berupa opini, esai, dan resensi buku di Harian Kompas, Jawa Pos, Kedaulatan Rakyat, SINDO, Harian Jogja, Bernas, Radar Jogja, Merapi, Koran Jakarta, Analisa Medan, dan sebagainya.

3 Inspirasi hari ini… “Nun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan.”
(QS. Al-Qalam [68]: 1) “Ternyata, pengertian opini dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi Ketiga terbitan Balai Pustaka Tahun 2002 sangat singkat, yakni pendapat, pikiran, pendirian. Setelah membaca pengertian itu saya berpikir. Kalau pengertian opini sesederhana itu, mengapa banyak di antara kita kesulitan ketika akan menulis sebuah opini?” (Yopi Nopriansyah, Pemimpin Redaksi Lampung Post)

4 Mengapa Kita Harus Menembus Koran? Piye Le, penak jamanku toh?

5 Alasan Jitu MENEMBUS KORAN
GAGASAN PRODUKTIF Ide, pikiran, pendapat, dan gagasan kita tak hanya berada di kepala, namun tersebar luas kepada khalayak. Bahkan lebih masif daripada hanya berpidato dalam ruangan.

6 KEPUASAN BATIN Saat Anda membaca koran dan melihat nama Anda tertera sebagai penulis opini maka ada sebuah kenikmatan panjang berupa kepuasan batin yang Anda rasakan. #kesan pertama kali dimuat...

7 NAMA DIKENAL Dengan menulis di media massa, niscaya akan banyak orang mengenal Anda. Atau setidaknya cukup familiar dengan nama Anda.

8 BEKERJA UNTUK KEABADIAN
Umur tulisan kita justru lebih panjang ketimbang umur kita sendiri. Banyak tokoh yang telah lama wafat, namun namanya tetap abadi dikenang berkat beragam tulisannya

9 MEMBERIKAN INFORMASI BARU KEPADA MASYARAKAT
Artikel opini justru memberikan pemahaman atau perspektif baru bagi masyarakat atas sebuah wacana yang sedang berkembang.

10 BONUS BERUPA HONOR Menulis opini di KR, misalnya, kita akan memperoleh Rp 250 ribu. Menulis di Kompas, sebagai contoh, kita dapat mengantongi Rp 750 ribu-Rp 1 juta; Republika Rp 500 ribu; Suara Pembaruan Rp 1 juta; Jawa Pos (Surabaya) Rp 700 ribu Dengan menulis di koran berarti Anda telah memasarkan diri Anda.

11 HONOR KOMPAS Rp 700 ribu – 1,3 juta
SUARA PEMBARUAN, INVESTOR DAILY Rp 1 juta JAWA POS, REPUBLIKA, TEMPO, BISNIS INDONESIA, KONTAN Rp ribu MEDIA INDONESIA Rp 700 ribu SEPUTAR INDONSIA Rp 475 ribu KORAN JAKARTA Rp 450 ribu SUARA MERDEKA Rp 350 ribu KEDAULATAN RAKYAT Rp ribu PIKIRAN RAKYAT Rp 280 ribu WAWASAN Rp ribu JOGLOSEMAR Rp 200 ribu SUARA KARYA, HARIAN JOGJA, RADAR JOGJA, LAMPUNG POST, SOLOPOS Rp 150 ribu PELITA Rp 145 ribu BERNAS JOGJA Rp 125 ribu MERAPI Rp 100 ribu Majalah BAKTI Kanwil Kemenag DIY: Rp ribu….

12 MENDULANG ANGKA KREDIT
PNS dengan jabatan fungsional seperti dosen/guru, instruktur, dan penyuluh, penghulu dsb, sebuah karya tulis menghasilkan angka kredit yang lebih besar dibandingkan dengan tugas keseharian. Permen PAN No: Per/62/M.PAN/6/2005

13 FAKTA UNIK SEPUTAR MENULIS
Menulis dapat dijadikan terapi penyembuhan Hal ini dipraktikkan oleh Dahlan Iskan yang kini Menteri BUMN, saat ia melakukan operasi ganti hati pada 2007 dan malah terus menulis di Jawa Pos pada masa recovery.

14 Menulis sebagai pencegah kepikunan
“Pruduktif Menulis, Daya Ingat Tajam” (Berita Kompas, 11 Mei 2010 tentang ulang tahun 11 windu wartawan senior Rosihan Anwar yang sampai akhir hayat tetap produktif menulis)

15 Memiliki ‘bargaining position’ lebih dibanding yang lain
TKW di Hongkong menulis buku “TKW Menulis” Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD Profesor Ki Supriyoko; Guru Besar Tamansiswa sampai tukang becak dan pedagang mainan anak-anak yang rajin menulis rubrik Sungguh-Sungguh Terjadi (SST) Kedaulatan Rakyat.

16 Bagaimana Cara Jitu MENEMBUS KORAN?
Pre-writing Writing Post-Writing

17 1. PRE-WRITING BANYAK MEMBACA
“If you want to be a writer,” ujar Stephen King, “you must do two things above all others: read a lot and write a lot.”

18 Tentukan Tema Aktual dan faktual
Pilihlah tema yang sedang in di tengah masyarakat. Rajin-rajinlah baca headline atau bagian tajuk rencana koran hari ini. Kedekatan (proximity) Peristiwa yang terjadi di Yogya dan sekitarnya tentu akan banyak diberitakan oleh Kedaulatan Rakyat. Maka tulislah sebuah opini yang berkaitan dengan hal itu, lalu kirim ke KR

19 Mengaktualisasikan kembali sebuah tema
…lanjutan Keterkenalan (prominence) Jika akan mengangkat tema tentang ketokohan, maka pilihlah yang terkenal Reaktualisasi tema Mengaktualisasikan kembali sebuah tema Dampak (consequence) Tema yang berdampak besar bagi pembaca pasti memiliki probabilitas dimuat lumayan tinggi

20 2. Writing Buatlah outline
Berupa pendahuluan, isi, dan penutup (tapi tidak perlu ditulis demikian dalam artikel). Outline ini akan memudahkan bagi kita penulis pemula dalam mengawali sebuah tulisan.

21 Tumpahkan semuanya Apa saja yang ada dalam pikiran Anda, langsung tumpahkan. Revisi itu NANTI, setelah tulisan JADI.

22 Tulislah lead (awalan) yang menggoda
Ingat, waktu yang dimiliki redaktur sangat terbatas. Tak jarang mereka hanya membaca kurang dari 5 menit saking banyaknya artikel yang masuk.

23 Mengembangkan tulisan
Mulailah artikel dengan fenomena/diskursus yang sedang terjadi. Tulislah bahan yang Anda dapat dari koran, lalu beranjak menuju pendapat Anda pribadi. Bagaimana pandangan Anda terhadap persoalan tersebut? Berilah komentar dan disertai analisis tajam.

24 Menutup tulisan Kebanyakan para penulis/kolumnis justru menutup sebuah tulisan dengan mengembalikan/menjawab paragraf awal. Menjawab/menegaskan judul tulisan. Sehingga Anda akan terlihat piawai dan memahami persoalan yang Anda tulis.

25 Gunakan Bahasa Jurnalistik
Singkat Padat Sederhana Lancar Jelas Lugas Menarik

26 Judul Memikat (eye-catching)
gunakan diksi yang tepat; gunakan ‘plesetan’ dari istilah umum; gunakan tagline iklan atau lirik lagu yang sedang populer saat itu.

27 Diksi Tepat “Muda Plagiator Skripsi, Tua Koruptor Sejati” (Kompas Yogya, 28/4/2006) “Bush Datang, Indonesia Siap Utang (?)” (Sindo, 15/11/2006)

28 Plesetan dari Istilah “Ponari Sweat” (Harwanto Dahlan, KR, 20/2/2009)
“Pemimpin Gempa Gempita” (Riswandha Imawan, Jawa Pos, 2/8/2006)

29 Tagline Iklan/Lirik Lagu
“Pendidikan Mahal, Tanya Kenapa?” (Jawa Pos, 29/5/2007) “Mau Dibawa Kemana Pajak Kita?”

30 Baca kembali agar dapat melakukan:
3. Post-writing Baca kembali agar dapat melakukan: Penyuntingan redaksional b. Penyuntingan substansial

31 Minta bantuan orang lain untuk membacanya
Salah satu trik agar kita tahu apakah opini yang kita tulis dapat dipahami orang lain atau tidak. Menemukan kesalahan penulisan yang ternyata masih saja terjadi.

32 Sematkan Judul cari beberapa opsi judul menarik lainnya, dan pilihlah salah satu. Misalnya, Dari semula “Simbol Kebodohan Intelektual” menjadi “Muda Plagiator Skripsi, Tua Koruptor Sejati”

33 Buatlah surat pengantar artikel yang persuasif
Mungkin terlihat sepele, namun tak dapat kita remehkan. Berilah surat pengantar yang berisi informasi jati diri Anda, riwayat pekerjaan dan pendidikan, termasuk nomer ponsel yang mudah dihubungi dan nomer rekening. Ini penting untuk citra diri Anda sebagai penulis.

34 Dan yang paling penting…
Segera kirim ke media: dapat via atau antar-langsung (sesuai kebijakan masing-masing redaksi)

35 Kok Ngga’ Dimuat, Kenapa Yeah????!!!!
Topik atau tema TAK AKTUAL Argumen dan pandangan BUKAN HAL BARU Cara penyajian BERTELE-TELE Cakupan TERLALU MIKRO atau lokal Pengungkapan dan REDAKSIONAL KURANG mendukung Konteks KURANG JELA$ Bahasa TERLALU ILMIAH/akademis, kurang populer Uraian terlalu $UMIR Tulisan ber-GAYA PIDATO/makalah/kuliah $umber KUTIPAN kurang jelas Terlalu BANYAK MENGUTIP Diskusi KURANG BERIMBANG Alur uraian TAK RUNTUT Uraian tidak membuka PENCERAHAN baru Uraian ditujukan kepada PER$ONAL Uraian terlalu DATAR Alenia pengetikan OVER BERKEPANJANGAN Hasil PLAGIAT

36 Sebagai K.E.S.I.M.P.U.L.A.N Resep Khusus MENEMBUS KORAN
B-ACA ANEKA BUKU, SURAT KABAR, MAJALAH, DSB R-ajin berlatih menulis tiap hari A-nalisis tiap ada ide yang datang hampiri M-enulis tandas tiada henti M-engirim ke media massa A-sah terus pikiran anda A-sli, bukan plagiat J-iplak boleh, asal tidak persis plek! I-ringi dengan doa P-intar-pintar pilih target media U-raikan dengan lugas dan sederhana T-emukan ide menarik di dalamnya R-utin diskusi dengan rekan A-yo terus berkarya!!!

37 P E N U T U P Tak ada resep lebih baik dalam menulis kecuali…
P E N U T U P Tak ada resep lebih baik dalam menulis kecuali….menulis sekarang juga.


Download ppt "PNS DAN IKHTIAR MENEMBUS KORAN Oleh Bramma Aji Putra"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google