Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Psikologi Persepsi dalam Kawasan Desain Komunikasi Visual

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Psikologi Persepsi dalam Kawasan Desain Komunikasi Visual"— Transcript presentasi:

1 Psikologi Persepsi dalam Kawasan Desain Komunikasi Visual
Cuplikan isi buku hal 178 sd. 219: Psikologi Persepsi pada Kawasan Desain Komunikasi Visual, tulisan Drs. Nasbahry Couto, M. Sn, terbitan tahun hal.(14x21 cm), ISBN: Editor substansi: Dr. Ramalis Hakim, M.Pd. Editor Bahasa: Prof. Dr. Ermanto. M.Hum.

2 DESAIN GRAFIS DAN RAGAM PERSEPSI
Dalam ilmu desain, yang dicari adalah fisik benda yang akan diciptakan, benda itu berbentuk. Dalam teori desain, bentuk (form) menjadi pusat perhatian desainer dan bukan hanya masalah warna atau lainnya. Teori-teori desain dimulai dari teori pembangkit bentuk (form generator) atau pengarah bentuk (generator of form), yaitu teori- teori yang lahir dari pandangan ini. 

3 Pertanyaan; Mana yang penting mencari bentuk visual tanpa mempedulikan persepsi yang akan ditimbulkannya atau sebaliknya?

4 Kita mulai dengan pertanyaan;
Pengetahuan yang mengandung teori persepsi di dalam pengetahuan dasar dalam mendesain, seperti; nirmana datar, nirmana ruang, dasar visual, rupa dasar dsb. Kita mulai dengan pertanyaan; apakah yang berfungsi sebagai pembangkit bentuk (form generator) dalam sebuah desain?. Apa pula yang membatasi bentuknya (constraint)?. Untuk hal yang bersifat interpretasi atau persesi kita dapat mulai dengan pertanyaan; bagaimana membangun persepsi sebuah karya desain yang mencitrakan moderen, klasik, romantis, folk, tradisional, kekanakan, dewasa atau analogi-analogi dari persepsi lainnya? Bagaimana pula peranan gambar atau font dalam membangun persepsi semacam itu? Jadi, masih ada masalah yang krusial dan mendasar yang terkait dengan masalah persepsi yang perlu diungkapkan di antaranya adalah sebagai berikut ini.

5 (a) Teori atau konsep desain seperti yang dikemukakan (Meggs, 1998), Walschaeger, 1991; dsb). (b) Pembangkit Bentuk (form generator) dan Pembatas Bentuk De­sain (con­straint) seperti yang dikemukakan (Walschaeger, 1991, Sarwono & Lubis, 2005). (c) Persoalan Desain, yaitu me­mahami bagaimana elemen atau bagian-ba­gian de­sain grafis disusun atau diaransir, atau bagaimana ka­ryanya da­pat men­ciptakan persepsi atau citra tertentu seperti yang dikemukakan (Wal­schaeger, 1991, Al­len, 2009). (d) Persepsi terhadap huruf (font) dan font-font yang efektif dipakai da­lam bi­dang desain grafis seperti yang dikemukakan (Airey, David. 2010, Pujiyanto, 2008). (e) Persepsi terhadap gaya atau corak desain seperti yang dikemukakan(Meggs, 1998, Ansley, 2001), dan sebagainya.

6 Wallsclaeger (1992), di antara pemahaman yang harus dikuasai seniman, desainer dan arsitek adalah tentang teori; konsepsi, pembangkit bentuk, sasaran komunikasi visual yang terkait dengan gaya desain, dan teori yang melatar belakanginya. Istilah teori dan konsep; sebuah teori berlaku umum dan diakui lapangan ilmu pengetahuan tertentu, mi­salnya teori persepsi Gestalt oleh Koffka, dan teori atom dsb. Dalam konteks aplikasi teori desain, teori sebenarnya membimbing kelahiran konsep-konsep desain yang baru. Konsep desain adalah hal yang dicari desainer dalam merancang sesuatu, mis; bagaimana seorang desainer mengutarakan dan atau mempersepsikan karya desainnya melalui konsep-kon­sep tertentu. Couto (2009c:4), pikiran manusia tentang yang telah dikategorisasikan, mis; suatu objek diutarakan melalui label bahasa verbal, tetapi bukan sembarang label, yaitu yang khusus dan terkategorisasi. Konsep diutarakan dalam dua bentuk yaitu; bahasa verbal dan dalam bahasa visual, mis; konsep visual untuk menggantikan bentuk benda nyata, a.l. untuk menjelaskan sebuah karya desain atau detil desain.

7 Persoalan–persoalan (Faktor) Desain
Faktor artinya adalah issue (persoalan), yang mirip pengertiannya dengan ini adalah[2] influence, feature, aspect, reason, cause, dynamic, element, thing, consideration, circumstance, component, part Menurut Hepler, dalam dunia desain, umumnya ada tujuh unsur yang menjadi isue/persoalan utama yaitu (1) bentuk kegiatan, (2) kreativitas desain, (3) aspek teknologi dalam desain, (4) persepsi terhadap karya desain, (5) elemen-elemen desain, (6) prinsip organisasi elemen desain, dan (7) tahapan mendesain (meran­ cang).[3]

8 Grafis dan Arsitektur Hal-hal yang membatasinya (konstrain); Grafis; dibatasi bidang datar yang akan di desain, satu lembar atau berlembar-lembar;  di pajang di pinggir jalan, dsb. Arsitektur; dibatasi oleh kebutuhan manusia dan ruang yang kemudian diutarakan dalam konsep grafis. Desain pakaian misalnya, dibatasi oleh bentuk tubuh manusia dan fungsinya. Wallsclaeger, C., & Snyder, Cynthia Busic menyebutnya dengan istilah aspek preskriptif (prescriptive aspect), istilah yang sepadan dengan ini adalah constraint atau pembatasan (Sarwono & Lubis (2005:24).

9 Bentuk-bentuk Kegiatan Desain
Dari segi organisasi, bentuk kegiatan mendesain dapat berbentuk (1) individual, (2) kelompok desainer, (3) kolaboratif antara individual, kelompok desainer dan masyarakat. Dari segi formalnya, kegiatan merancang dapat (1) informal, yaitu; kegiatan yang tidak terikat dengan usaha bis­nis dan aturan-aturan tertentu dalam merancang, desain dalam hal ini dapat dilakukan secara intuitif dan individual yang tidak terikat kontrak kerja (2) formal; terikat dengan kontrak kerja, untuk tujuan pasar, dan kepentingan skala besar dan melibatkan berbagai pihak yang terkait dan aturan yang jelas. Kegiatan desain ini dilakukan secara sistematis, dan bahkan melalui sebuah riset.. Kegiatan informal. Sedang­kan kegiatan formal dalam desain adalah yang

10 Tobe continued


Download ppt "Psikologi Persepsi dalam Kawasan Desain Komunikasi Visual"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google