Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

OLEH : SUPRIYONO ASFAWI, SE., M.Kes

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "OLEH : SUPRIYONO ASFAWI, SE., M.Kes"— Transcript presentasi:

1 OLEH : SUPRIYONO ASFAWI, SE., M.Kes
-PENDAHULUAN- OLEH : SUPRIYONO ASFAWI, SE., M.Kes

2 Mengapa K3 Penting ? LIMA KEBUTUHAN DASAR MANUSIA Selft Actualizion
(Teori A. Maslow) Ego Need Social Need Acceptance, Equality, Belonging, etc. security Need Safety, confort, protection K3 telah menjadi kebutuhan physiological Need Hungry, Thirst, Rest, etc Keselamatan belum menjadi kebutuhan

3 MENGAPA K3 PENTING ? Setiap tahun terjadi ribuan kecelakaan kerja yang menimbulkan banyak kerugian, seperti kerugian materi, gangguan produksi hingga korban jiwa. Menurut data Jamsostek (BPJS tenaga kerja) pd th 2007 tercata kecelakaan dengan orang meninggal, orang cacat dan orang cidera.

4 MENGAPA K3 PENTING ? Laporan ILO pd tahun 2006 kerugian akibat kecelakaan kerja mencapai 4% dari GDP suatu negara. kecelakaan dan penyakit akibat kerja menimbulkan kerugian 4% dari biaya produksi berupa pemborosan terselubung (hidden cost), yg akhirnya dapat mengurangi produktivitas yang pada akhirnya dapat mempengaruhi daya saing suatu negara.

5 Tujuan dan Manfaat K3 Dilihat dari : Aspek Hukum
Undang-undang no 1 th 1970 tentang Keselamatan Kerja Undang-undang no 8 th 1998 tentang Perlindungan Konsumen (pasal 2 dan 4) Undang-undang no 19 th 1999 tentang jasa kontruksi (pasal 23) Undang-undang no 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (pasal 16 dan pasal 17)

6 Undang-undang no 13 th 2003 tentang Ketenaga Kerjaan. (pasal 86 dan 87)
Undang-undang no 22 tentang MIGAS (pasal 40 ayat 2) Undang-undang no 30 th 2009 tentang ketenagalistrikan, Bab XI Lingkungan Hidup dan keteknikan. (pasal 44)

7 Perlindungan Tenaga kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja mengandung nilai perlindungan dari terjadinya kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja. Tenaga kerja merupakat aset dari perusahaan seperti halnya aset aset yang lain.

8 Aspek Ekonomi K3 dan Produktifitas. Keselamatan Produktivitas Kualitas
Kuantitas

9 6 unsur dalam sistem manajemen mutu
Kualitas Produk (quality of product) Kualitas Penyerahan (quality of delivery) Kualitas Biaya (quality of cost) Kualitas Pelayanan (quality of service) Kualitas Moral (quality of morale) Kualitas K3 (quality of Safety)

10 K3 dan Pengendalian Kerugian
“ the first duty of bussiness is to survive, and the guiding principle of the bussiness economic is not maximization of profit – it is avoidance of loss”. (Peter Drucker) Kinerja K3 organisasi yang baik akan membantu meningkatkan daya saing perusahaan, “good safety is good bussiness”

11 Kerugian Akibat Kecelakaan
Kerugian langsung Biaya pengobatan dan kompensasi Kerusakan sarana produksi Kerugian tidak langsung Kerugian jam kerja Kerugian produksi Kerugian sosial Citra dan kepercayaan konsumen

12 Fenomena Gunung Es Kecelakaan Kerja
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT Pengobatan / Perawatan Gaji Biaya Diasuransikan Kerusakan gangguan Kerusakan peralatan dan perkakas Kerusakan produk dan material Terlambat dan ganguan produksi Biaya legal / hukum Pengeluaran biaya untuk penyediaan fasilitas dan peralatan gawat darurat Sewa peralatan Waktu untuk penyelidikan Gaji terus dibayar untuk waktu yang hilang Biaya pemakaian pekerja pengganti dan / atau biaya melatih Upah lembur Ekstra waktu untuk kerja administrasi Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban Hilangnya bisnis dan nama baik (citra)

13

14 Alasan pentingnya fungsi K3
Tuntutan komsumen atas produk yang aman; Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan yg sehat; Peraturan-2 dan standar K-3 yang semakin ketat; Biaya akibat accident & tuntutan klaim masyarakat yang semakin besar, sehingga tindakan pencegahan semakin penting (internalizing external cost); Tuntutan usaha yang semakin efisien dlm persaingan

15 Peran Utama Fungsi K3 SEBAGAI “LOSS CONTROL” UNTUK MENGENDALI-KAN KERUGIAN ATAU INEFISIENCY OPERATION; SEBAGAI “COMPLIANCE AGENT” UNTUK MEYA-KINKAN TERPENUHINYA NORMA-2 & PERATURAN K-3 DALAM PERUSAHAAN; SEBAGAI “ADVISOR BODY” TERHADAP UNIT USAHA / CORE BUSINESS DALAM MENGGALANG BUDAYA K-3; SEBAGAI “TOOL OF MANAGEMENT” DALAM MENJALANKAN FUNGSI KONTROL, KHUSUSNYA DALAM ASPEK K-3 KEPADA PERUSAHAAN.

16 1. FUNGSI LOSS CONTROL: Mendukung manajemen Unit Usaha untuk menekan
kerugian dan inefisiensi dalam operasi akibat kerusakan, kecelakaan, serta pencemaran, a. l.: Rancang Bangun; Inspeksi berkala; Pengamanan dalam operasi; Identifikasi dan pengendalian bahaya; Penanggulangan keadaan darurat.

17 2. FUNGSI COMPLIANCE AGENT:
Mengupayakan terpenuhinya ketentuan-ketentuan K3 dalam perusahaan: Mengkaji dan meriview peraturan yang relevan; Mengkaji kondisi operasi yang sesuai standar / peraturan perundangan.

18 3. FUNGSI ADVISORY BODY: Memberikan saran dan panduan tentang K3 kepada semua unsur operasi: Melakukan inspeksi K3 secara berkala dan relevan. Mengadakan audit K3; Risk Management / Analysis.

19 4. FUNGSI MANAGEMENT TOOL:
Menjalankan pengawasan K3 dalam seluruh lingkungan kegiatan perusahaan sebagai input bagi manajemen: Audit / Inspeksi; Management Review.

20 Piramida kecelakaan Kematian / Kec. Serius (LTI, RWC)
1 10 30 600 30.000 Data dilaporkan dan tercatat Kecelakaan Ringan Kerusakan Properti Nyaris Celaka Tindakan & Kondisi Tidak Aman Bahaya

21 Filosofi K3 Safety is an ethical responsibility
Safety is culture not a program Management is responsible Employees must be trained to work safety Safety is a condition of employment All injuries are preventable Safety programs must be site specific Safety is good bussiness

22 THE CAUSES OF LOSS DOMINO THEOREM { FRANK E. BIRD Jr } Lack Of Control
Basic Causes Immediate causes Incident loss 22 9

23 COMPLIANCE TO STANDARDS SUBSTANDARD CONDITIONS
LOSS CAUSATION MODEL LACK OF CONTROL INADEQUATE PROGRAM PROGRAM STANDARD COMPLIANCE TO STANDARDS BASIC CAUSES PERSONAL FACTOR JOB FACTOR IMMEDIATE CAUSES SUBSTANDARD ACTS SUBSTANDARD CONDITIONS INCIDENT CONTACT WITH ENERGY OR SUBSTANCE LOSS P E M I DOMINO THEOREM { FRANK E. BIRD Jr.}

24 ILUSTRASI KEJADIAN & KECELAKAAN
RISK BEHAVIOR

25

26 M O D E L P E N Y E B A B K E R U G I A N
KELEMAHAN-KELEMAHAN PENGAWASAN / PENGENDALIAN KELEMAHAN PENGAWASAN / PENGENDALIAN 1. Program tidak sesuai. 2. Standar tidak cocok. 3. Standar tidak dipatuhi. GAGAL MEMPERTAHANKAN KEPATUHAN ATAS STANDAR YANG MEMADAI UNTUK: 1. Kepemimpinan dan Administrasi Alat pelindung diri (APD/PPE) 2. Manajemen training Pengawasan/Pengendalian Kesehatan 3. Inspeksi yang direncanakan Sistem evaluasi program 4. Analisa dan prosedur tugas Pengendalian engineering 5. Penyelidikan accident/incident Komunikasi antar karyawan Pengamatan tugas Group meeting 7. Prosedur keadaan darurat Promosi umum 8. Peraturan organisasi Pengankatan dan penempatan karyawan 9. Analisa accident/incident Pengendalian pengadaan barang 10.Training untuk karyawan Keselamatan di luar jam kerja SEBAB – SEBAB DASAR FAKTOR PERSONAL FAKTOR PEKERJAAN 1. Kemampuan tidak memadai: Kepemimpinan/Pengawasan tidak memadai - Fisik/psikologi Engineering tidak memadai - Mentalitas/psikologi Pengadaan tidak memadai 2. Kelemahan pengetahuan Pemeliharaan tidak memadai 3. Kelemahan ketrampilan Perkakas, peralatan dan material tidak memadai 4. Stress: Standar kerja tidak memadai - Fisik/psikologi Penyalah gunaan - Mentalitas/psikologi Peralatan yang sudah aus atau rusak 5. Motivasi yang tidak tepat SEBAB-SEBAB DASAR 1. Faktor personal 2. Faktor pekerjaan

27 Kontak dengan energy atau bahan KONTAK DENGAN ENERGY ATAU BAHAN
SEBAB-SEBAB LANGSUNG TINDAKAN TIDAK AMAN KONDISI TIDAK AMAN 1. Menjalankan peralatan tanpa otorisasi Pelindung atau pembatas tidak memadai 2. Gagal memberi peringatan Alat pelindung diri tidak memadai/tepat 3. Gagal mengamankan Perkakas, peralatan, material rusak 4. Mengoperasikan pada kecepatan yang salah Tindakan yang macet atau terhambat 5. Membuat peralatan keselamatan tidak bekerja Sistem peringatan tidak memadai 6. Membuang peralatan keselamatan Bahaya kebakaran dan ledakan 7. Menggunakan peralatan yang rusak Housekeeping tidak baik, berantakan 8. Menggunakan APD tidak sewajarnya Terpapar kebisingan 9. Pemuatan yang tidak benar Terpapar radiasi 10. Penempatan yang salah Temperatur yang kelewat tinggi 11. Pengangkatan yang tidak benar Penerangan yang tidak cukup/berlebihan 12. Memposisikan peralatan kerja tidak benar Ventilasi tidak memadai 13. Menservice peralatan yang sedang beroperasi 14. Bekerja dengan kasar dan tidak beraturan 15. Di bawah pengaruh alcohol atau obat berbahaya yang lain. SEBAB-SEBAB LANGSUNG 1. Tindakan tidak aman 2. Kondisi tidak aman I N C I D E N T INCIDENT Kontak dengan energy atau bahan KONTAK DENGAN ENERGY ATAU BAHAN 1. Tertumbur dengan (Running or bumping into) Terperangkap pada (caught, sngged, hung) 2. Tertumbur oleh (tertumbur oleh barang bergerak) 7. Terperangkap antara (crushed or amputated) 3. Jatuh ke tempat lantai lebih rendah Kontak dengan (listrik, panas, dingin, radi- asi, soda api, kelebihan muatan) 4. Jatuh pada lantai yang sama tinggi (slip and Overstress, overexertion, overload. fall, slip over) 5. Tertusuk (pinch and nip points)

28 L O S S KERUGIAN MANUSIA HARTA BENDA PROSES BERBAHAYA THD PERSONAL KERUSAKAN HARTA BENDA KERUGIAN PROSES 1. Luka / sakit berat atau Catastrophic Catastrophic 2. Luka / sakit serious Major Major 3. Luka / sakit ringan Serious Serious 4. Ringan Ringan Dicetak ulang dari the “Practical Loss Control Leadership” by Frank E. Bird, Jr. and L. Germain. Copyright International Loss Control Institute, Georgia, Revised Edition, All right reserved.

29 29

30 PERBANDINGAN CARA PENDEKATAN K-3 TRADISIONAL VS K-3 MODERN
PERLINDUNGAN PEKERJA; TERPISAH DARI MGM OPS; REAKTIF SETELAH TAHAPAN OPERASI; BERSIFAT COBA-COBA. K-3 MODERN : PERLINDUNGAN SISTEM; TERINTEGRASI DLM MGM OPS; SISTEMATIK SEJAK TAHAPAN PERENCANAAN; BERSIFAT PROAKTIF.

31 Satu menit untuk menulis aturan keselamatan
Satu jam untuk mengadakan pertemuan keselamatan Satu minggu untuk merencanakan program keselamatan Satu bulan untuk memasukkannya ke dalam operasi Satu tahun untuk memenangkan penghargaan keselamatan Satu seumur hidup untuk membuat seorang pekerja yang aman Namun hanya dibutuhkan Satu detik untuk menghancurkan semua itu dengan kecelakaan

32 Pustaka : Soehatman Ramli, Sistem Manajemen K3 (OHSAS 18001), Dian Rakyat, Jakarta 2010. Materi Pelatihan “basic safety”, PT Phitagoras Global Duta, di Surabaya, 2012.


Download ppt "OLEH : SUPRIYONO ASFAWI, SE., M.Kes"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google