Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Konsep Pengembangan Pariwisata Solo - Boyolali

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Konsep Pengembangan Pariwisata Solo - Boyolali"— Transcript presentasi:

1 Konsep Pengembangan Pariwisata Solo - Boyolali
Studio Perencanaan Kelompok 4 Kelas A 2011

2 Di mana?

3

4 Karakteristik Wisata Solo: Budaya

5 Karakteristik Wisata Boyolali: Alam

6 Bagaimana Kondisi Wisatawan? (1/2)
Wisatawan Solo Lama berwisata rata-rata hanya sehari Untuk wisatawan mancanegara kebanyakan singgahan dari Jogja Solo dianggap sebagai compact city yang aksesibilitasnya mudah

7 Bagaimana Kondisi Wisatawan? (2/2)
Wisatawan Boyolali Di kawasan Selo biasanya wisatawan merupakan wisatawan terusan dari sebuah paket wisata (contoh: Bromo- Semeru-Merapi) Banyak wisatawan asing yang datang untuk mendaki Merapi seperti Perancis Objek wisata Tlatar dikunjungi wisatawan dari dan luar Boyolali Prasarana lengkap dan tertata baik

8 Sarana Pendukung Sarana Solo Sarana Boyolali
Akomodasi: homestay, melati, hingga berbintang (tersebar di Jl. Slamet Riyadi) Sarana perdagangan: Tradisional  Pasar Ngarsopuro, dsb Modern  Solo Grand Mall, dsb Transportasi: BST (BRT Batik Solo Trans) menghubungkan Jurug (Karanganyar), Kota Solo, hingga Bandara Adi Soemarmo di Boyolali Transportasi wisata: Bus Tingkat Werkudoro dan Kereta Jaladara Yang tidak dijangkau transportasi umum dapat menggunakan becak Akomodasi: homestay dan bungalow (Selo), Tlatar tidak ada penginapan Perdagangan: pasar Selo, kios souvenir Atraksi wisata: panorama Merapi, agrowisata petik sayur, budaya Turonggo Seto, wisata air, RTH, outbond Transportasi umum terdapat minibus setiap 2 jam sekali (Selo), angkot (Tlatar)

9 Sarana lengkap di Sepanjang koridor Jalan Slamet Riyadi Kota Surakarta

10 Prasarana Prasarana Solo Prasarana Boyolali
Pola Jalan grid yang kualitasnya baik dan aksesibel Kebutuhan listrik minimal 180 Watt/orang sudah baik Komunikasi lengkap dan sinyal seluler baik. Telepon rumah (Telkom) melayani 25 jiwa per sambungan Pelayanan air bersih baru 57% (dari target 80%) Drainase menggunakan sistem kewilayahan yang bermuara di S. Bengawan Solo (sebelah timur kota) Persampahan dikelola di TPA Putri Cempo (rencana akan diolah dengan Sanitary Landfill) Terdapat jalur alternatif Boyolali – Magelang yang memudahkan akses Prasarana listrik sudah terlayani dengan baik Mayoritas komunikasi seluler menjadi pilihan masyarakat Air bersih bersumber dari mata air Tlatar dan Mata Manggis (dikelola PDAM) Boyolali mengembangkan ekodrainase Persampahan terdapat 4 zona pelayanan. Untuk kawasan wisata Selo- Tlatar masuk ke Zona 1  Kecamatan Boyolali, Selo, Ampel, Cepogo, Musu Sanitasi tersedia cukup baik

11 Kelembagaan SUBOSUKAWONOSRATEN memiliki kerjasama pariwisata bernama Kerjasama Pariwisata Solo Raya, dengan patungan dana 10 juta per tahun, promosi bersama, dan pembuatan majalah Solo Beyond Program pariwisata Boyolali berupa bantuan dana dan promosi melalui brosur, website, dan event-event parwisata nasional Peran masyarakat Solo dalam mengembangkan pariwisata di Kota Solo sudah cukup baik

12 Analisis yang Dipakai Analisis Pengembangan Sektor Pariwisata
Analisis Normatif Analisis Lokasi Objek Pariwisata Analisis Kelayakan Kawasan Wisata Analisis Trendline Wisatawan Analisis Tenaga Kerja

13 Analisis Pengembangan Sektor Pariwisata
Titik Lokasi Wisata Solo  Sepanjang Koridor Slamet Riyadi (terdapat 5 obyek wisata) Boyolali  Kawasan Wisata Tlatar dan Selo Ketersediaan Infrastruktur Solo  Jalan Slamet Riyadi berada di Jalur Utama Boyolali  Jaringan jalan untuk Selo dan Tlatar sudah baik namun kurang angkutan umum Aktivitas Pendukung Solo  transportasi BRT bernama Batik Solo Trans memudahkan pergerakan wisatawan, perdagangan sudah terkoordinasi dgn pariwisata Boyolali  muncul byk perdagangan di jalur SSB

14 Analisis Normatif Analisis Normatif
Kebijakan pemerintah di bidang pariwisata: membuat jalur SSB (Solo – Selo – Borobudur) Intervensi pemerintah pada sektor pariwisata: Pemerintah kota Solo ingin go international sedangkan Boyolali masih kurang maksimal dan cenderung pesimis

15 Analisis Lokasi Objek Wisata
Bangkitan Perjalanan Wisatawan kebanyakan berasal dari Yogyakarta singgah ke Solo Dominan di Slamet Riyadi karena CBD dan banyak objek wisata Aktivitas Pendukung Banyak aktivitas komersial baik tradisional maupun modern Aksesibilitas Transportasi belum terhubung dengan baik antara Solo - Boyolali

16 Analisis Kelayakan Kawasan Wisata
Akomodasi tersedia lengkap dan menjadi indikator objek wisata tersebut digemari wisatawan untuk berlama-lama di sana Peran serta masyarakat Boyolali masih kurang dan cenderung tidak tahu, sedangkan Solo sudah baik

17 Analisis Trendline Wisatawan (1/2)
Analisis trendline untuk memproyeksikan wisatawan Solo menggunakan rumus: Tahun Wisatawan Domestik 2003 737025 2004 722890 2005 760095 2006 904984 2007 960625 2008 2009 2010 988615 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Tahun Wisatawan Mancanegara 2003 7629 2004 7585 2005 9649 2006 10625 2007 11922 2008 13859 2009 26047 2010 29218 2011 37573 2012 36769 2013 37254 2014 39028 2015 42092 2016 46444 2017 52086 2018 59017 2019 67237 2020 76747 2021 86257 Target wisatawan domestik 2021 adalah jiwa Target wisatawan mancanegara 2021 adalah jiwa

18 Analisis Trendline Wisatawan (1/2)
Wisatawan di Boyolali diproyeksikan mengalami kenaikan pada segmen domestik Uniknya pada segmen mancanegara, menurut proyeksi terdapat kecenderungan menurun signifikan pd tahun 2017

19 Analisis tenaga Kerja tenaga kerja yang terserap di sektor jasa pada tahun adalah jiwa. pertumbuhan penyerapan tenaga kerja di sektor jasa Kabupaten Boyolali per tahun adalah sebesar 0,011%. proyeksi jumlah tenaga kerja Kabupaten Boyolali pada tahun sebanyak jiwa Tahun Jumlah Tenaga Kerja 2009 56018 2010 56022 2011 56020 2012 56021 2013 2014 2015 2016 56023 2017 2018 2019 2020 56024 2021

20 Industri Pariwisata Terpadu Solo-Boyolali berdaya saing.
Pohon Tujuan Industri Pariwisata Terpadu Solo-Boyolali berdaya saing. Terberdayakan SDA yang menjadi potensi wisata Wisata Solo Boyolali belum meberikan kontribusi besar dalam PAD Pengembangan Pariwisata Berbasis Integrasi Pengelolaan Paket Wisata Kelembagaan mampu memberdayakan SDM untuk mengoptimalkan potensi wisata Wisatawan tertarik mencoba kawasan wisata yang lain Produktivitas SDM terberdayakan optimal Kualitas Pelayanan Pariwisata yang optimal Efektifnya peran permerintah dalam pengembangan sektor pariwisata Peran masyarakat besar dalam mendukung kawasan wisata Terciptanya koordinasi yang baik antara pemerintah setempat dan masyarakat dalam pengelolaan pariwisata Termanfaat-kannya penduduk usia kerja di sektor pariwisata Promosi yang intensif di luar wilayah Aksesibilitas yang mudah menuju kawasan wisata di Boyolali Peningkatan akomodasi di kawasan wisata Boyolali Street Furniture yang lengkap di kawasan wisata Slamet Riyadi Optimalnya ketersediaan Sarana dan Prasarana pendukung pariwisata Munculnya pemberdayaan SDA di wilayah Solo dan Boyolali sebagai potensi wisata Terbentuknya program paket wisata sebagai bentuk kerjasama kelembagaan Tersedianya atraksi wisata menarik yang dapat menahan wisatawan untuk tetap berada di kawasan wisata Waktu kunjungan wisatawan lama Terciptanya lokasi kunjungan wisata yang beragam Terciptanya keserasian kebijakan, program serta implementasi dalam pengembangan pariwisata

21 Masalah Pariwisata Boyolali
Minimnya street furniture di sepanjang jalan Slamet Riyadi Kurangnya sarana parkir di Kampung Batik Laweyan Kurang memadainya sarana pendukung pariwisata di Solo Image pariwisata Solo sudah terbentuk tapi kurang berpengaruh terhadap daerah sekitar Adanya sengketa kepemilikan obyrk wisata di kota Solo antara keraton dengan pemerintah setempat Terdapat Hambatan Pengelolaan pariwisata Solo Tidak ada transportasi penghubun g antara Solo- Boyolali Tidak ada hubungan timbal balik antara Solo-Boyolali Kawasan wisata Boyolali tidak terkelola dengan baik Image pariwisata Boyolali belum terbentuk Disparitas Pengelolaan Pariwisata antara Kota Solo dengan Kabupaten Boyolali Promosi wisata Boyolali hanya dilakukan saat event pameran Calon wisata tidak mengetahui informasi tentang wisata di Boyolali Atraksi wisata kurang menarik minat wisatawan di kawasan wisata Boyolali Kurangnya penginapan yang ada di kawasan wisata Jalan menuju kawasan wisata lebarnya hanya 5m satu jalur hanya mampu dilewati bus kapasitas 30 orang Transportasi umum yang menuju kawasan wisata di Boyolali hanya tersedia 2 jam sekali Masyarakat tidak mengerti bagaimana mengelola kawasan wisata Data wisatawan di dapat dari kantor polisi Kinerja staff pemerintah yang bertugas di kawasan wisata tidak optimal Kinerja kelembagaan tidak efektif Peran serta masyarakat kurang Sarana dan prasarana pendukung pariwisata Boyolali kurang memadai Daya tarik kawasan wisata kurang Durasi kunjungan wisata pendek Solo sudah mempunyai branding pariwisata Jumlah kunjungan wisatawan Boyolali sedikit Objek-objek pariwisata di Boyolali menjadi terbengkalai Wisatawan di Solo kurang tertarik dengan wisata alam di Boyolali Kegagalan sinergisitas dan kerja sama pariwisata Solo Raya Pariwisata hanya menjadi sektor sampingan yang hanya menghabiskan anggaran daerah

22 Skenario pengembangan pariwisata solo - boyolali

23 Skenario Optimis Optimis: Pengelolaan Pariwisata di Kota Solo dan Kabupaten Boyolali berjalan secara seimbang. Dampak: Pariwisata  salah satu sumber perekonomian utama Solo – Boyolali. Pariwisata menjadi mata pencaharian baru  meningkatkan kesejahteraan masyarakat semakin menarik minat wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Kondisi seperti ini dapat terjadi apabila: Adanya program kerja sama pariwisata Solo – Boyolali Konsistensi kerja sama Solo – Boyolali Melibatkan semua stakeholder

24 Status Quo Status Quo: Koordinasi pengelolaan pariwisata di Kota Solo dan Kabupaten Boyolali masih lemah. Hal tersebut akan berdampak Ketimpangan pengelolaan pariwisata Solo - Boyolali dan berjalan sendiri-sendiri Kondisi tersebut dapat terjadi apabila: Tidak adanya koordinasi antar stakeholder terkait dengan pengelolaan pariwisata di Kota Solo dan Kabupaten Boyolali.

25 Pesimis Pesimis: pariwisata antara solo dan boyolali tidak berjalan baik seperti rencana awal. Hal tersebut akan berdampak: Pariwisata solo dengan pengelolaan yang lebih baik dari pada pariwisata boyolali akan membuat pariwisata Boyolali menjadi terlupakan. Kondisi tersebut dapat terjadi apabila: Sepinya obyek wisata di Boyolali Boyolali kehilangan sektor pariwisata karena objek sudah tidak terkelola Pemerintah Solo terus go international tetapi kehilangan koordinasi dengan hinterland

26 7 Konsep SOLO BOYOLALI ICONS of
Konsep : SEVEN ICONS OF SOLO & BOYOLALI Tujuan : Pengembangan Pariwisata Berbasis Integrasi Pengelolaan Paket Wisata Tahun di Solo – Boyolali. Justifikasi Konsep : Kelima obyek wisata di Kota Solo terletak di pusat kota dan dilalui jalur BRT Keseluruhan obyek wisata (7 obyek) berada di dekat jalur regional Semarang – Boyolali – Solo Merupakan obyek wisata pilihan yang mewakili Kota Solo sebagai kota wisata budaya dan Kabupaten Boyolali dengan kekayaan alamnya. Masing – masing obyek wisata yang berada di Kota Solo maupun Kabupaten Boyolali memiliki potensi untuk dikembangkan.

27 Benchmarking Pariwisata
Building Travel Information Service; Virginia Tourism Coorperation, USA Share of Transportation Investment; Agean Sea Region in Turkey Paket Wisata di Singapura

28 Building Travel Information Service
Share of Transportation Investment Program kerja sama pemerintah Virginia USA dengan pihak swasta Tujuan: peningkatan pelayanan informasi perjalanan Investasi pengumpulan data informasi wisata model transportasi yang terintegrasi untuk pariwisata penyediaan rute, pemberian pilihan moda, dan informasi transit perjalanan Kerjasama 4 provinsi di Turki: Afyon, Denizli, Mugla and İzmir Keempatnya berbeda karakteristik wisata tapi sama-sama terletak di tepi laut hitam kerjasama investasi dalam hal pembangunan infrastruktur Hasil: investor lokal maupun luar membangun sarana sarana pendukung pariwisata  meningkatkan nilai tambah pariwisata  meningkatkan GDP

29 Contoh Paket Wisata Singapura
Singapura merupakan negara yang menggantungkan pendapatan dari pariwisata dengan konsep konservasi alam dan budaya Contoh paket: A Sanctuary in The Tropic dengan tujuan wisata Singapore Botanic Garden - Aramsa The Garden Spa - Megazip Adventure Park - Pulau Ubin - Chek Jawa Lain-lain: Singapore for 24hr, Enjoying Ur day, Beautiful Culture, Singapore Sparkling Star

30 Program dan Strategi (1/3)
Pengadaan akomodasi wisata Penyediaan sarana transportasi umum Penyediaan becak untuk kampung batik laweyan serta di sediakan tempat strategis untuk terminal becak. Penyediaan alat transportasi umum berupa mini bus menuju tempat wisata di kabupaten Boyolali Penyediaan bus umum untuk menghubungkan Kabupaten Boyolali dengan Kota Solo Penyediaan delman khusus untuk menuju kawasan wisata tlatar serta di sedaiakan tempat strategis untuk terminal delman. Penyediaan Penginapan

31 Program dan Strategi (2/3)
Pengadaan fasilitas wisata sesuai dengan kondisi kawasan wisata Pembangunan Tourism Information center (TIC) di pusat kota Kabupaten Boyolali Penambahan fasilitas layanan pariwisata di TIC (pemandu, brosur, peta) Penambahan street furniture bagi kenyamanan wisatawan di Kota Solo Penambahan bangku Penambahan tempat sampah Pelebaran jalan menuju kawasan wisata Selo dan Tlatar Penambahan penerangan jalan menuju kawasan wisata Selo dan Tlatar ataupun pemantul cahaya (spotlight) di tikungan dengan jalan curam. Penyediaan penunjuk jalan kawasan wisata dan petunjuk untuk menikmati atraksi

32 Program dan Strategi (3/3)
Pengadaan trayek wisata yang menghubungkan obyek – obyek wisata Pembuatan trayek wisata via bus trans solo batik bagi wisata di Solo Memperpanjang trayek bus trans solo batik hingga ke gerbang batas administrasi Kabupaten Boyolali Pembuatan shelter di Kabupaten Boyolali tepatnya di TIC Pengadaan Sarana Perdagangan Revitalisasi pasar yang berada di sekitar obyek wisata untuk menarik daya tarik wisatawan.

33

34 TIC Boyolali


Download ppt "Konsep Pengembangan Pariwisata Solo - Boyolali"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google