Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Flipping Up the Pyramid:

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Flipping Up the Pyramid:"— Transcript presentasi:

1 Flipping Up the Pyramid:
The Issue of Enhancing iB Competitiveness Yuslam Fauzi CEO Bank Syariah Mandiri Presented in: CEO Forum III Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) +/- 15 menit

2 Contents Reflections Maqasid al Sharia Human Capital Readiness
Characteristics & Prospects of Indonesia Historical Economic & Business What Islamic Bank Should Do? Expectations 1 II III IV MES, 8 Juni 2011 “Peranan Pemerintah dan DPR dalam meningkatkan market share perbankan syariah” Dimulai dengan uraian ttg karakteristik pendirian dan pengembangan islamic bank di berbagai region (lihat materi IBEx), yaitu materi yang menjelaskan tentang perkembangan perbankan syariah di timteng, eropa, malaysia, dan indonesia dengan fenomena yang berbeda satu sama lain. Pembangunan kesadaran bahwa fenomena pengembangan perbankan islam di indonesia ini memiliki karakteristik sosial ekonomi yang berbeda dengan pengembangan perbankan syariah di negara lain. Untuk itu, kita perlu menyadari tentang situasi dan kondisi lingkungan sosial dan ekonomi yang ada khusus di indonesia Karakteristik apa yang ada di indonesia? Populasi dan kekayaan alam yang renewable (pertanian, perkebunan, perikanan). Setelah menyadari itu, perlu dikembangkan materi berikutnya, yaitu tentang potensi indonesia 10, 20, 30 tahun yad. Dari situ, kita ingin sampaikan perbankan syariah harus mengambil peran dalam mengusung perkembangan indonesia. Kita akan mengusulkan bagaimana caranya perbankan syariah mengusung perkembangan ekonomi nasional ke depan sesuai dengan ciri khas ekonomi dan sosial di indonesia. Dari situ, kita bisa mengarah lebih lanjut pada materi yang berisi: peranan apa yang diharapkan dari pemerintah dan DPR untuk membantu memberdayakan perbankan islam di indonesia supaya dapat berperan aktif dalam mengusung kebangkitan indonesia. Di bagian ini ada hal-hal yang perlu dieksplor secara kreatif Gagasan: Yang terpenting: menjadikan perbankan syariah berada pada playing field yang sama dengan perbankan konvensional, yaitu dengan cara membuang hal-hal yang menghambat perbankan syariah yang tidak ada di perbankank konvensional. Menyediakan policy regulasi untujk mmbuat perbankakn syariah berada pd playing field yang sama. Bila ini dilakukan, maka perbankan syariah bisa berkompetisi secara fair. Perlu dikembangkank contoh2nya: Tetapi pada kenyataannya bila perbankan syariahi tidak memiiki kecukupan sumber daya, maka itu akan menjadi bumerang. Nah, mempersiapkan SDM itu tidak bisa dilakukan secara terburu2. Harus dilakukan secara natural dengan partisipasi dari dunia pendidikan. Penyiapannya itu perlu komunikasi dengan pelaku industri supaya teori2 yang dikembangkan di lembaga pendidikan bukan ilmu menara gading. Setelah itu, kita bisa juga mengusulkan agar sebagai industri yang masih muda, perbankan syariah mendapatkan insentif, asalkan itiu tidak membuat perbankan syariah tumbuh secara terpaksa dan menjadi tidak sehat. Salah satu contoh: dengan memberikan kemudahan2 tertentu pada aspek perpajakan. Bagian ini masih perlu dikaji lebih lanjut.

3 Tujuan syariah adalah terciptanya kesejahteraan manusia
I. Reflections a. Maqasid al Sharia Menurut Imam Al-Syatibi: Tujuan syariah adalah terciptanya kesejahteraan manusia Al Muwafaqat Fi Ushul Al-Syariah, 2:8 Firman Allah SWT: Masukkan teks surat Hud: 61 dan teks Imam syatibi “Dialah (Allah) yang telah menciptakan kalian dari Bumi (tanah) dan telah meminta kalian untuk memakmurkannya (Bumi)” Q.S. Hud: 61

4 I. Reflections Contoh dari ayat Quran:
Maqasid al Sharia Contoh dari ayat Quran: “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. ” (QS. Al-Baqarah [2]: 177.) Al fajr: 15 dst

5 I. Reflections a. Maqasid al Sharia Al Fajr (15 – 20) Verses
Translation Arabic 15 16 17 18 19 20

6 I. Reflections Affluent Middle Class a. Maqasid al Sharia
Poor At least, 4 billion people live on less than $2 a day Source: CK Prahalad, 2004. The Fortune at The Bottom of The Pyramid Sharia banks should become the locomotive in flipping up the economic pyramid The flipped economic pyramid once occurred in caliphate of `Umar ibn `Abd al-`Aziz, where it was very difficult to find zakat beneficiary (mustahiqq)

7 I. Reflections a. Maqasid al Sharia In BSM Financing composition changed from corporate majority to non corporate majority

8 Daftar 42 Negara Muslim (Majority)
I. Reflections a. Maqasid al Sharia Daftar 42 Negara Muslim (Majority)

9 I. Reflections Statistik: a. Maqasid al Sharia
HDI negara-negara muslim lebih rendah dibanding dengan HDI negara-negara non-muslim. Statistik: Human Development Index (HDI) Negara Muslim Bukan Negara Muslim Rerata HDI 0,578 0,654 Top 30 HDI 0% 100% Top 40 HDI 8% United Arab Emirates (rank 32) Brunei Darussalam (rank 37) Qatar (rank 38) Bahrain (rank 39) Penduduk Muslim: +/- 5,2 juta (0,37% dari total muslim dunia) 92% Top 50 HDI 10% All above + Kuwait (rank 47) Penduduk Muslim: +/- 8 juta orang (0,57% dari total muslim dunia) 90% Bandingkan dengan total muslim di Eropa sebesar +/- 51,46 juta

10 I. Reflections Statistik: a. Maqasid al Sharia
Education Index negara-negara muslim lebih rendah dibanding dengan Education Index negara-negara non-muslim. Statistik: Education Index (EI) Negara Muslim Bukan Negara Muslim Rerata EI 0,502 0,606 Top 30 EI 0% 100% Top 40 EI Top 50 EI 2% Bahrain (rank 49) Penduduk muslim: +/- 642 ribu hanya 0,05% dari total muslim dunia lebih rendah dari total muslim di Jerman sebesar 4 juta orang 98% Bandingkan dengan total muslim di Eropa sebesar +/- 51,46 juta

11 I. Reflections Statistik: a. Maqasid al Sharia
Life Expectancy Index negara-negara muslim lebih rendah dibanding dengan Life Expectancy Index negara-negara non-muslim. Statistik: Life Expectancy Index (LEI) Negara Muslim Bukan Negara Muslim Rerata LEI 0,747 0,780 Top 30 LEI 0% 100% Top 40 LEI 2% Kuwait (rank 39) , penduduk 2,8 juta (0,2% total muslim dunia) 98% Top 50 LEI 8% Kuwait + United Arab Emirates (rank 41) Brunei Darussalam (rank 42) Albania (rank 45) Penduduk muslim: +/- 9,24 juta hanya 0,65% dari total muslim dunia 92% Bandingkan dengan total muslim di Eropa sebesar +/- 51,46 juta

12 I. Reflections Statistik: a. Maqasid al Sharia
GNI pc negara-negara muslim lebih rendah dibanding dengan GNI pc negara-negara non-muslim. Statistik: Negara Muslim Bukan Negara Muslim Rerata GNI pc 11.567 13.797 Top 30 GNI pc 8% 92% Top 40 GNI pc 14% Qatar (rank 2) Uni Arab Emirate (rank 4) Kuwait (rank 5) Brunei Darussalam (rank 7) Bahrain (rank 31) Oman (rank 33) Saudi Arabia (rank 36) Penduduk muslim: +/- 35,5 juta hanya 32,51% dari total muslim dunia 86% Top 50 GNI pc Bandingkan dengan total muslim di Eropa sebesar +/- 51,46 juta

13 I. Reflections a. Maqasid al Sharia
5. Top 10 negara muslim adalah natural resource-based economy Top 10 HDI of Muslim Country Natural resource based-economy Knowledge Economic Index (KEI) rendah Rerata KEI sebesar 5,49 Top 10 HDI of the World Knowledge based-economy Knowledge Economic Index (KEI) tinggi Rerata KEI sebesar 9,11 The Knowledge Economy Index (KEI) takes into account whether the environment is conducive for knowledge to be used effectively for economic development

14 I. Reflections HDI Indonesia 2010 Indikator Value Ranking Keterangan
Maqasid al Sharia 6. Indonesian Prosperity HDI Indonesia 2010 Indikator Value Ranking Keterangan HDI 0,600 108 Life Expectancy Index 0,815 Kontribusi positif terhadap HDI Education Index 0,539 Kontribusi negatif terhadap HDI Income Index 0,491 Tahun 2009, dari 184 negara, Indonesia menempati peringkat 111 dengan HDI Index: 0,734. Tahun 2010, dari 192 negara, Indonesia berada pada peringkat ke-108 mengalami peningkatan dibanding tahun 2009. Faktor utama penyebab rendahnya HDI Indonesia adalah tingkat Income Indeks dan Education Index.

15 I. Reflections b. Human Capital Readiness 1.800* 101* 97.5
Islamic Banking Asset (IDR Trillion) Human Resource (Thousand) 1.800* 97.5 101* 83 thousand human resources gap to be solved The first funds are the hajj funds. Most of these funds are still placed in the conventional banks while they are estimated to be Rp26 trillion (USD2.6 billion) (infobanknews,com). Second funds are the funds managed by the state owned companies (BUMN). According to the statement of the minister of BUMN, total assets of BUMN are valued Rp2500 trillion (USD250 billion) (nasional.inilah.com). Reminding that the recent total assets of the Islamic banking industry was Rp100 trillion (December 2010) and if all hajj funds and only 10% of BUMN assets are deposited in Islamic banks, the total assets will be nearly three times higher than the current position. The last potential funds is if the government could convert (at least) one of its four state owned banks from conventional banks to full fledge Islamic banks. Total assets of those four state owned banks are Rp1115 trillion (USD111.5 billion) or capture 37% market share of the banking industry (Bank Indonesia, 2010d). If at least one of them is converted to be fully Islamic banks, the total assets of the Islamic banking industry will increase further. Thus, if all three potential funds above can be realized, the operations of Islamic banks will be more active, significant and the market share of the Indonesian Islamic banking industry will absolutely jump into the level where the industry is the dominant player and determines the performance of the domestic economy 18 2010 2020 Islamic banking growth must be supported by thousands resources All of them must have hi-competences and unquestionable integrity How can we deal with this challenge? What kind of education we need to deal with? * Assumption:  the ratio of asset per employee increases by 13% per year based on data 2007 to 2010 Asset growth 34% p.a.

16 Contents Reflections Maqasid al Sharia Human Capital Readiness
Characteristics & Prospects of Indonesia Historical Economic & Business What Islamic Bank Should Do? Expectations 1 II III IV MES, 8 Juni 2011 “Peranan Pemerintah dan DPR dalam meningkatkan market share perbankan syariah” Dimulai dengan uraian ttg karakteristik pendirian dan pengembangan islamic bank di berbagai region (lihat materi IBEx), yaitu materi yang menjelaskan tentang perkembangan perbankan syariah di timteng, eropa, malaysia, dan indonesia dengan fenomena yang berbeda satu sama lain. Pembangunan kesadaran bahwa fenomena pengembangan perbankan islam di indonesia ini memiliki karakteristik sosial ekonomi yang berbeda dengan pengembangan perbankan syariah di negara lain. Untuk itu, kita perlu menyadari tentang situasi dan kondisi lingkungan sosial dan ekonomi yang ada khusus di indonesia Karakteristik apa yang ada di indonesia? Populasi dan kekayaan alam yang renewable (pertanian, perkebunan, perikanan). Setelah menyadari itu, perlu dikembangkan materi berikutnya, yaitu tentang potensi indonesia 10, 20, 30 tahun yad. Dari situ, kita ingin sampaikan perbankan syariah harus mengambil peran dalam mengusung perkembangan indonesia. Kita akan mengusulkan bagaimana caranya perbankan syariah mengusung perkembangan ekonomi nasional ke depan sesuai dengan ciri khas ekonomi dan sosial di indonesia. Dari situ, kita bisa mengarah lebih lanjut pada materi yang berisi: peranan apa yang diharapkan dari pemerintah dan DPR untuk membantu memberdayakan perbankan islam di indonesia supaya dapat berperan aktif dalam mengusung kebangkitan indonesia. Di bagian ini ada hal-hal yang perlu dieksplor secara kreatif Gagasan: Yang terpenting: menjadikan perbankan syariah berada pada playing field yang sama dengan perbankan konvensional, yaitu dengan cara membuang hal-hal yang menghambat perbankan syariah yang tidak ada di perbankank konvensional. Menyediakan policy regulasi untujk mmbuat perbankakn syariah berada pd playing field yang sama. Bila ini dilakukan, maka perbankan syariah bisa berkompetisi secara fair. Perlu dikembangkank contoh2nya: Tetapi pada kenyataannya bila perbankan syariahi tidak memiiki kecukupan sumber daya, maka itu akan menjadi bumerang. Nah, mempersiapkan SDM itu tidak bisa dilakukan secara terburu2. Harus dilakukan secara natural dengan partisipasi dari dunia pendidikan. Penyiapannya itu perlu komunikasi dengan pelaku industri supaya teori2 yang dikembangkan di lembaga pendidikan bukan ilmu menara gading. Setelah itu, kita bisa juga mengusulkan agar sebagai industri yang masih muda, perbankan syariah mendapatkan insentif, asalkan itiu tidak membuat perbankan syariah tumbuh secara terpaksa dan menjadi tidak sehat. Salah satu contoh: dengan memberikan kemudahan2 tertentu pada aspek perpajakan. Bagian ini masih perlu dikaji lebih lanjut.

17 Islamic Banking Indonesia
II. Characteristics & Prospects of Indonesia a. Historical: Growth Driver Society–driven iB to retain Petrodollar & to reach int’l investment Middle East Europe Islamic Banking Malaysia Indonesia Abundant Petrodollars Government-driven iB Different country/nation has different characteristics in developing Islamic banking; There is a need for developing nation-based iB product development.

18 II. Characteristics & Prospects of Indonesia
a. Historical: Growth Driving Factor in Middle East Oil prices are rising; Islamic banks are flush with funds and are driving growth on the back of strong recent performances. Propelled by rising oil prices and economic diversification, GCC (Gulf Cooperation Council) countries are growing rapidly. Islamic banks, or banks that offer Islamic banking units, have a market that holds half of the world’s oil reserves and whose citizens have an estimated $1.5 trillion in private wealth, according to the International Monetary Fund. Source: Rajashekara V Maiya, Basudev Banerjee Banking on Faith: Islamic Banking in the Middle East. Prespective. Finale Infosys. Islamic banks in Middle East are petrodollar-driven

19 II. Characteristics & Prospects of Indonesia
a. Historical: Growth Driving Factor in Europe An added spur is the huge liquidity overhang in the Gulf due to the high petroleum prices for which Shariah compliant investments are the channel of choice. This situation has led to European states promoting their acceptance of Islamic finance. Europe’s acceptance of Islamic finance is a natural follow-through to the emergence of a sizeable Muslim middle and upper classes, but the players are eyeing the overall population as a cycle of financial and credit crises pushes consumers to seek ethical financial services. The main reason behind the development of Islamic bank in Europe is due to the opportunity maximization of huge liquidity of in the Gulf countries. Source: Islamic Finance News, Vol. 5, Issue 355th, September

20 II. Characteristics & Prospects of Indonesia
a. Historical: Growth Driving Factor in Malaysia Government of Malaysia has played significant role on boosting Islamic banking industry Source: Jennifer Chang Incentives from the Malaysian Government. Islamic Venture Capital & Private Equity Conference PriceWaterHouseCoopers. Online.

21 II. Characteristics & Prospects of Indonesia
a. Historical: Growth Driving Factor in Indonesia *Santrinic is terminology to describe to those who has more concern on religion **Abangan is a terminology to describe to those who has less concern on religion or syncretism.

22 II. Characteristics & Prospects of Indonesia
b. Economic & Business: Population (Middle Class) Recently, Indonesia has about 102 mn middle class Sources: Key Indicator for Asia and Pacific (barrolee.com)

23 II. Characteristics & Prospects of Indonesia
b. Economic & Business: Population (Middle Class) Data persisnya tidak tersedia Middle-class in Indonesia will be doubled Household consumption as GDP growth driver There is gonna be a big challenge to solve Sources: Key Indicator for Asia and Pacific (barrolee.com), BPS, Facebook, media reports, A.T. Kearney analysis

24 II. Characteristics & Prospects of Indonesia
b. Economic & Business: Population (Middle Class)

25 II. Characteristics & Prospects of Indonesia
b. Economic & Business: Future Economy Growing 7% per year, Indonesia shall become the fifth biggest economies in the world by 2030. The Indonesian economy prospect should affect to the Bottom of the Pyramid. For Islamic bank, this requires sophisticated capabilities of Islamic banking in providing products & services.

26 Contents Reflections Maqasid al Sharia Human Capital Readiness
Characteristics & Prospects of Indonesia Historical Economic & Business What Islamic Bank Should Do? Expectations 1 II III IV MES, 8 Juni 2011 “Peranan Pemerintah dan DPR dalam meningkatkan market share perbankan syariah” Dimulai dengan uraian ttg karakteristik pendirian dan pengembangan islamic bank di berbagai region (lihat materi IBEx), yaitu materi yang menjelaskan tentang perkembangan perbankan syariah di timteng, eropa, malaysia, dan indonesia dengan fenomena yang berbeda satu sama lain. Pembangunan kesadaran bahwa fenomena pengembangan perbankan islam di indonesia ini memiliki karakteristik sosial ekonomi yang berbeda dengan pengembangan perbankan syariah di negara lain. Untuk itu, kita perlu menyadari tentang situasi dan kondisi lingkungan sosial dan ekonomi yang ada khusus di indonesia Karakteristik apa yang ada di indonesia? Populasi dan kekayaan alam yang renewable (pertanian, perkebunan, perikanan). Setelah menyadari itu, perlu dikembangkan materi berikutnya, yaitu tentang potensi indonesia 10, 20, 30 tahun yad. Dari situ, kita ingin sampaikan perbankan syariah harus mengambil peran dalam mengusung perkembangan indonesia. Kita akan mengusulkan bagaimana caranya perbankan syariah mengusung perkembangan ekonomi nasional ke depan sesuai dengan ciri khas ekonomi dan sosial di indonesia. Dari situ, kita bisa mengarah lebih lanjut pada materi yang berisi: peranan apa yang diharapkan dari pemerintah dan DPR untuk membantu memberdayakan perbankan islam di indonesia supaya dapat berperan aktif dalam mengusung kebangkitan indonesia. Di bagian ini ada hal-hal yang perlu dieksplor secara kreatif Gagasan: Yang terpenting: menjadikan perbankan syariah berada pada playing field yang sama dengan perbankan konvensional, yaitu dengan cara membuang hal-hal yang menghambat perbankan syariah yang tidak ada di perbankank konvensional. Menyediakan policy regulasi untujk mmbuat perbankakn syariah berada pd playing field yang sama. Bila ini dilakukan, maka perbankan syariah bisa berkompetisi secara fair. Perlu dikembangkank contoh2nya: Tetapi pada kenyataannya bila perbankan syariahi tidak memiiki kecukupan sumber daya, maka itu akan menjadi bumerang. Nah, mempersiapkan SDM itu tidak bisa dilakukan secara terburu2. Harus dilakukan secara natural dengan partisipasi dari dunia pendidikan. Penyiapannya itu perlu komunikasi dengan pelaku industri supaya teori2 yang dikembangkan di lembaga pendidikan bukan ilmu menara gading. Setelah itu, kita bisa juga mengusulkan agar sebagai industri yang masih muda, perbankan syariah mendapatkan insentif, asalkan itiu tidak membuat perbankan syariah tumbuh secara terpaksa dan menjadi tidak sehat. Salah satu contoh: dengan memberikan kemudahan2 tertentu pada aspek perpajakan. Bagian ini masih perlu dikaji lebih lanjut.

27 ? III. What Islamic bank should do?
How to inline the wealth creation & distribution issues in the light of Indonesian economy prospective in the next two decades? What should Islamic bank do next? What business model should Islamic bank pursue? Buat pertanyaan: What next to address?

28 Islamic banks III. What Islamic bank should do?
How Islamic banks should take the role? Islamic banks Shari’a mission Islamic banks should implement its main mission: wealth creation & distribution Affluent Take opportunity optimally Islamic banks is supposedly able to take optimally these opportunities thru advancing technology, innovating product scheme, and creating new business models, etc.

29 Fulfill Maqashid Syariah!!!
III. What Islamic bank should do? ..Giving fair competitiveness & incentives to both BoP Market and Islamic banks become a strategic enabler for succeeding wealth creation & distribution in Indonesia… Competition Fairness Fiskal (?) ATMR (?) Relaksasi regulasi (?) Relaksasi syariah (?) Dst Which one is better & relevant for wealth creation & distribution? Comply with Fiqh??? Incentives Fulfill Maqashid Syariah!!! Fiskal (?) ATMR (?) Relaksasi regulasi (?) Relaksasi syariah (?) Dst

30 Contents Reflections Maqasid al Sharia Human Capital Readiness
Characteristics & Prospects of Indonesia Historical Economic & Business What Islamic Bank Should Do? Expectations 1 II III IV MES, 8 Juni 2011 “Peranan Pemerintah dan DPR dalam meningkatkan market share perbankan syariah” Dimulai dengan uraian ttg karakteristik pendirian dan pengembangan islamic bank di berbagai region (lihat materi IBEx), yaitu materi yang menjelaskan tentang perkembangan perbankan syariah di timteng, eropa, malaysia, dan indonesia dengan fenomena yang berbeda satu sama lain. Pembangunan kesadaran bahwa fenomena pengembangan perbankan islam di indonesia ini memiliki karakteristik sosial ekonomi yang berbeda dengan pengembangan perbankan syariah di negara lain. Untuk itu, kita perlu menyadari tentang situasi dan kondisi lingkungan sosial dan ekonomi yang ada khusus di indonesia Karakteristik apa yang ada di indonesia? Populasi dan kekayaan alam yang renewable (pertanian, perkebunan, perikanan). Setelah menyadari itu, perlu dikembangkan materi berikutnya, yaitu tentang potensi indonesia 10, 20, 30 tahun yad. Dari situ, kita ingin sampaikan perbankan syariah harus mengambil peran dalam mengusung perkembangan indonesia. Kita akan mengusulkan bagaimana caranya perbankan syariah mengusung perkembangan ekonomi nasional ke depan sesuai dengan ciri khas ekonomi dan sosial di indonesia. Dari situ, kita bisa mengarah lebih lanjut pada materi yang berisi: peranan apa yang diharapkan dari pemerintah dan DPR untuk membantu memberdayakan perbankan islam di indonesia supaya dapat berperan aktif dalam mengusung kebangkitan indonesia. Di bagian ini ada hal-hal yang perlu dieksplor secara kreatif Gagasan: Yang terpenting: menjadikan perbankan syariah berada pada playing field yang sama dengan perbankan konvensional, yaitu dengan cara membuang hal-hal yang menghambat perbankan syariah yang tidak ada di perbankank konvensional. Menyediakan policy regulasi untujk mmbuat perbankakn syariah berada pd playing field yang sama. Bila ini dilakukan, maka perbankan syariah bisa berkompetisi secara fair. Perlu dikembangkank contoh2nya: Tetapi pada kenyataannya bila perbankan syariahi tidak memiiki kecukupan sumber daya, maka itu akan menjadi bumerang. Nah, mempersiapkan SDM itu tidak bisa dilakukan secara terburu2. Harus dilakukan secara natural dengan partisipasi dari dunia pendidikan. Penyiapannya itu perlu komunikasi dengan pelaku industri supaya teori2 yang dikembangkan di lembaga pendidikan bukan ilmu menara gading. Setelah itu, kita bisa juga mengusulkan agar sebagai industri yang masih muda, perbankan syariah mendapatkan insentif, asalkan itiu tidak membuat perbankan syariah tumbuh secara terpaksa dan menjadi tidak sehat. Salah satu contoh: dengan memberikan kemudahan2 tertentu pada aspek perpajakan. Bagian ini masih perlu dikaji lebih lanjut.

31 Sharia Compliance Flexibility Kontekstualisasi & Reaktualisasi
IV. Expectations 1. To Regulators & Ulama: Contextualization & Reactualization …The most challenging of Islamic bank on tapping up the BoP Market is more than providing customized, simple, and cheap Products, but on how shari’a compliance deals with flexibility & cost… BoP Market Segment Customised Products Simple products 1 2 Cheap products 3 Pembiayaan Sektor Pertanian Contraints: No “IDC” syariah Possible solutions: Margin During Construction/Plantation Context: Pembiayaan Multi Guna Contraints: compliance cost PMG Konsumer: satu obyek satu akad. Solusi: satu paket satu akad PMG Konsumer/Mikro: Tawarruq. Possible solutions: Bai’ Al Inah Pembiayaan Executing: satu akad satu disbursement. Possible solutions: ?? dsb Sharia Compliance Flexibility Operational cost Compliance cost Kontekstualisasi & Reaktualisasi

32 Instead of Tax Incentives
IV. Expectations 2. To the Government: Tax Fairness Instead of Tax Incentives We need Tax Fairness (Case of Malaysia) (a Proposal for Indonesia) Tax Incentives Tax Fairness To create fair competition, Islamic banking must be placed in “the same playing ground” with the conventional one Tax fairness could be considered See one example in the next slide

33 Income Tax of Depositors
IV. Expectations 2. To the Government: Tax Fairness Income Tax of Depositors Customer’s Question: “Why are we (depositors) charged with the same tax rate while facing higher uncertainty in Islamic Banking?”

34 ? IV. Expectations Income Tax of Depositors
2. To the Government: Tax Fairness Income Tax of Depositors Conventional Commercial Bank Islamic Commercial Bank Investment Bank Both principal and interest are guaranteed Principal is guaranteed but yield is not guaranteed Both principal and interest are not guaranteed Debt Culture (low risk) In Between (moderate risk) Equity Culture (high risk) Interest Profit Sharing Dividend Income Tax For Depositors/ Investors 20% 20% 15% ? Corporate Tax 10% Individual Tax Based on the risk-return principle, is 20% of Income Tax for islamic banking depositors fair? How much is the appropriate percentage of tax for Islamic banking depositors (investment account)? We think it should be lower than 20%

35 Intenational Labor Org. (ILO) - Indonesia
IV. Expectations 2. To the Government : Human Capital Quality of the educational system How well does the educational system in your country meet the needs of a competitive economy? [1 = not well at all; 7 = very well] Therefore, to fully utilize the ‘window of opportunity’ in , Indonesia needs to immediately initiate policies and programs to prepare high quality human capital to meet the rapid changing demand of labor The first funds are the hajj funds. Most of these funds are still placed in the conventional banks while they are estimated to be Rp26 trillion (USD2.6 billion) (infobanknews,com). Second funds are the funds managed by the state owned companies (BUMN). According to the statement of the minister of BUMN, total assets of BUMN are valued Rp2500 trillion (USD250 billion) (nasional.inilah.com). Reminding that the recent total assets of the Islamic banking industry was Rp100 trillion (December 2010) and if all hajj funds and only 10% of BUMN assets are deposited in Islamic banks, the total assets will be nearly three times higher than the current position. The last potential funds is if the government could convert (at least) one of its four state owned banks from conventional banks to full fledge Islamic banks. Total assets of those four state owned banks are Rp1115 trillion (USD111.5 billion) or capture 37% market share of the banking industry (Bank Indonesia, 2010d). If at least one of them is converted to be fully Islamic banks, the total assets of the Islamic banking industry will increase further. Thus, if all three potential funds above can be realized, the operations of Islamic banks will be more active, significant and the market share of the Indonesian Islamic banking industry will absolutely jump into the level where the industry is the dominant player and determines the performance of the domestic economy Source: Klaus Schwab The Global Competitiveness Report 2010–2011. World Economic Forum. Geneva, Switzerland 2010 Intenational Labor Org. (ILO) - Indonesia Education in Indonesia has not matched yet with business needs Can our education meet Islamic banking needs? Supposedly, educational institution can play hand in hand with business player, especially Islamic banking players We should consider tax incentives for sharia human capital development Source: ILO Jakarta News Letter Indonesia-ILO to Continue Tackling the Worst Forms of Child Labour. .

36 IV. Expectations 2. To the Government : Human Capital 1.800* 101* 97.5
Islamic Banking Asset (IDR Trillion) Human Resource (Thousand) 1.800* 97.5 101* 83 thousand human resources gap to be solved The first funds are the hajj funds. Most of these funds are still placed in the conventional banks while they are estimated to be Rp26 trillion (USD2.6 billion) (infobanknews,com). Second funds are the funds managed by the state owned companies (BUMN). According to the statement of the minister of BUMN, total assets of BUMN are valued Rp2500 trillion (USD250 billion) (nasional.inilah.com). Reminding that the recent total assets of the Islamic banking industry was Rp100 trillion (December 2010) and if all hajj funds and only 10% of BUMN assets are deposited in Islamic banks, the total assets will be nearly three times higher than the current position. The last potential funds is if the government could convert (at least) one of its four state owned banks from conventional banks to full fledge Islamic banks. Total assets of those four state owned banks are Rp1115 trillion (USD111.5 billion) or capture 37% market share of the banking industry (Bank Indonesia, 2010d). If at least one of them is converted to be fully Islamic banks, the total assets of the Islamic banking industry will increase further. Thus, if all three potential funds above can be realized, the operations of Islamic banks will be more active, significant and the market share of the Indonesian Islamic banking industry will absolutely jump into the level where the industry is the dominant player and determines the performance of the domestic economy 18 2010 2020 Islamic banking growth must be supported by 83 thousands resources All of them must have hi-competences and unquestionable integrity How can we deal with this challenge? What kind of education we need to deal with? * Assumption:  the ratio of asset per employee increases by 13% per year based on data 2007 to 2010 Asset growth 34% p.a.

37 Tax incentives on training in Islamic Finance
IV. Expectations 2. To the Government : Human Capital Lessons Learnt from Malaysia Tax incentives on training in Islamic Finance Tax exemption for non-resident Islamic finance expert Additional 20% stamp duty exemption on Islamic Financial instruments Tax deduction for promoting MIFC

38 Islamic banking had unnecesary lost
IV. Expectations 2. To the Government : Human Capital Experience Islamic banking practitioners are unsatisfied with unfair decision made by court due to lack of understanding of Islmic economic and finance. Islamic banking had unnecesary lost Government should take a role to equip adequate training for judges who are involved in dispute in sharia economic & finance

39 Finish


Download ppt "Flipping Up the Pyramid:"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google