Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Masalah Lanjut Usia Deskripsi Mata Ajaran (SOS 362)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Masalah Lanjut Usia Deskripsi Mata Ajaran (SOS 362)"— Transcript presentasi:

1 Masalah Lanjut Usia Deskripsi Mata Ajaran (SOS 362)
Mata ajaran ini ditawarkan kpd mhs agar peserta memiliki kepekaan thd persoalan Lansia,keluarga dan lingkungan sosial. Dlm kondisi normal,Keluarga adalah institusi primer tempat bernaung dan berlindung setiap orang (secara fisik dan sosial)mulai dari bayi,dewasa,tua dan bahkan Lansia,sebelum akhirnya mati. Meskipun ada Lembaga lain dlm masyarakat,tetapi klg selalu dipandang sbg institusi terbaik bagi setiap orang,dimana ia dilahirkan. Ditingkat mikro masalah Lansia dapat dipandang sbg persoalan sosial Keluarga,tetapi ditingkat makro masalah ini merupakan masalah Kependudukan 4/9/2017

2 Tujuan Belajar 1.Memberikan wawasan,bahwa menjadi tua (degeneratif) adalah proses keniscayaan yg dialami semua orang yg berumur panjang 2.Cepat atau lambat Lansia membutuhkan dukungan sosial dari orang lain. 3.Dukungan utama dan yang terbaik umumnya berasal dari keluarga (plus anggota2nya) 4.Jika dukungan ini tdk lagi didapat,maka perlu Lembaga lain untuk memberikan Pelayanan Sosial,dgn segala resiko/konsekuensinya. 4/9/2017

3 Sasbel dan Pendekatan Sasaran & ruang lingkup Belajar :
Membahas berbagai permasalahan yg dihadapi Lansia dan Keluarga; dari perspektif antar bidang terutama: sosial,ekonomi, psikologik,demografi dan budaya. Membahas pengaruh aspek2 kesehatan dan solusinya secara ilmiah,dengan pendekatan mikro dan makro terutama melalui tinjauan Psikogeriatri dan Gerontologi. 4/9/2017

4 Pengantar Adalah sebuah keniscayaan yg hrs dihadapi semua orang ketika menunggu sebuah kepastian yg tidak pernah pasti yakni;kematian. Selama menunggu kepastian yg tidak pasti itu dan dalam kondisi berumur sangat panjang  tentu banyak masalah yg harus dihadapi. Permasalahan itu dapat berbeda dari satu orang ke orang lain,bergantung pada individu,status sosial dan lingkungan serta faktor eksternal dan internal lainnya. 4/9/2017

5 Pengantar (lanjutan) Makin panjang usia seseorang, sangat besar kemungkinan masalah yg harus dihadapi bertambah rumit dan kompleks (faktor internal) Kondisi ini dibenturkan lagi oleh banyak faktor eksternal, seperti; tdk punya dana pensiun, tabungan,kesehatan,asuransi,dukungan SDA ,keluarga dan masyarakat. Ketika faktor2 eksternal tdk lagi tersedia maka dpt dipastikan Lansia tsb akan terlantar. 4/9/2017

6 Ciri-Ciri Orang Lanjut Usia
Ketika seseorang mulai memasuki proses penuaan,dalam rentang usia yang terus bertambah panjang,akan terjadi proses penurunan kemampuan fisik (degeneratif) Penurunan daya fisik ini sangat bergantung masing-masing individu, dgn segala variasinya. Berikut ini beberapa bukti gejala degeneratif dapat disebutkan sbb: 4/9/2017

7 Ciri-Ciri Lanjut Usia Membadingkan antara usia pertengahan (20-35 th) dengan usia lanjut (65 th ke atas) Faktanya, saat usia 20 th mudah sekali “on” tetapi diusia 65 th gampang “down” (loyo) Dahulu tidur berhadapan,sekarang tidur adu pantat. (Dulu Tidur dengan Nonik sekarang dengan Nenek) Dahulu suka pakai minyak wangi,sekarang lebih suka pakai minyak angin 4/9/2017

8 Ciri-Ciri Lansia (lanjutan)
Dulu kalau kencing asin, sekarang kencing manis. Dulu korbankan kesehatan untuk kekayaan, sekarang korbankan kekayaan untuk kesehatan Sekarang membaca makin jauh,tapi kencingnya makin dekat. Dulu bisa makan enak,Tp tidak punya uang,sekarang punya uang banyak tapi dilarang makan enak. Sekarang Pemasukan meningkat, tapi pelayanan menurun 4/9/2017

9 CIRI-CIRI FISIK (YG TAMPAK)
Pada Umumnya, Orang usia lanjut tampak memiliki problem 7 B dua P Burek,Botak,Budeg,Bogang,BungkukBeser dan Buyutan. Satu ciri yang berangsur-angsur bertambah parah adalah PIKUN dan PUTIH(mengalami dimensia dan uban akibat makin banyaknya sel-sel otak yang mati). 4/9/2017

10 PROBLEN KESEHATAN (USIL)
Secara umum, orang yang mengalami umur panjang, disamping mengalami proses degeneratif, sebagian besar akan menghadapi problem kesehatan yg kian menurun. Problem ini bisa ringan,tetapi bisa juga berat, bergantung pada kondisi fisik orang per orang. Umumnya orang gemuk lebih mudah terserang penyakit berat, dibanding kurus. 4/9/2017

11 Latar Belakang Masalah Lansia
Secara makro, dampak positif Pembangunan ekonomi telah mening katkan daya beli masyarakat. Akibat pembangunan ekonomi pertumbuhankesempatan kerja jika semua AK bekerja income lebih merata,akibatnya daya beli masyarakat meningkat. 4/9/2017

12 Latar Belakang (lanjutan)
Karena daya beli meningkat,maka kemak muran juga perlahan akan ikut meningkat Disisi lain, pembangunan infrastruktur,spt; Rumah sakit,pelayanan kesehatan,pendidi kan dan status gizi penduduk naik  menyebabkan life expectancy at birth meningkat. Sementara angka kematian penduduk juga turun.Dari sinilah awal mula problem Lansia. 4/9/2017

13 Faktor Eksternal lain Dalam beberapa dasawarsa terakhir dunia Kedokteran telah berhasil mencapai kema juan luar biasa dlm mengatasi wabah penyakit. Cacar,Colera,flu burung,flu babi bahkan penyakit jantung juga sudah ada solusinya Pada sisi lain,kondisi ekonomi makro Indonesia mengalami kemajuan pesat sejak 1994, meskipun berfluktuasi. 4/9/2017

14 Perubahan Komposisi Penduduk
Pada tahun 1971(sensus penduduk) komposisi penduduk Indonesia yg masuk kategori “Usil” masih sekitar 4,5% atau 5,3 juta jiwa. Pd saat yg sama jumlah Balita masih sekitar 16,1%. Tapi pada tahun 2000,jumlah penduduk USIL sudah mencapai 3 kali lipat,=14,4 juta jiwa Jadi hanya dlm waktu 29 th menjadi 3 kali lipat. 4/9/2017

15 Komposisi Penduduk Sumber lain menyebutkan,bhw komposisi penduduk Indonesia pd th 2005 telah berubah yg menyebabkan persentase penduduk USIL mencapai 7% sementara Balita 8,2% WHO memprediksi pada tahun 2020 men datang jlh penduduk Usil Indonesia masuk dlm kategori terbesar di dunia. 4/9/2017

16 Bagaimana di Jawa Timur ?
Dari jumlah penduduk Jawa Timur sekitar 34 juta jiwa (2003) tahun 2005 diproyeksi kan jumlah penduduk USIL akan menca pai 3,7 juta jiwa. Pada tahun 2000 jumlah USIL masih 3,25 juta jiwa.Tahun 2003 naik menjadi 3,59 jt jiwa atau 9,45% dari total penduduk Jatim Angka harapan hidup juga naik.Th 2005 baru mencapai 64,5 th.Tahun 2010 diprediksi naik jadi 67,4 tahun, sedang th 2020 naik menjadi rata2 = 71,1 tahun 4/9/2017

17 Permasalahan Usil Dalam tataran mikro,meningkatnya jumlah penduduk USIL ini membawa sejumlah konsekuensi.Sebagian ada yg mengalami disorientasi sosial,dislokasi sosial, akibat kehilangan perhatian atau pekerjaan. Sebagian lagi merasa kehilangan akibat ditinggal oleh anak2nya yg telah dewasa, atau ditinggal mati pasangan Powerlessness,lonelyness,meaninglessness atau post power syndrome pasca pensiun dari pekerjaannya. 4/9/2017

18 Masalah Usil (Makro) Pada tingkat Makro, masalah Usil dapat dibagi Tiga katagori besar : Usil tanpa pensiun.(punya SDA) Usil dengan pensiun rendah dan miskin, Usil punya pensiun Ketidak siapan sebagian besar Usil menghadapi masa tua dan berumur panjang. Sebagian besar Usil hidup terlantar karena ; ditinggal mati pasangan,ditinggal anak2 merantau,dan hidup miskin tanpa pensiun. 4/9/2017

19 Pembagian Kelompok USIL
Menurut umur, para USIL ini dapat dibeda kan menjadi beberapa kategori : Kategori 1 adalah the young old (65-74th) Kategori 2 , the old age yakni 75 – 84th Kategori 3 the oldest old yakni USIL yang masuk kategori umur 85 th ke atas. 4/9/2017

20 Tugas Kelompok Buatlah analisis ringkas, tentang : Permasalahan yang mungkin dihadapi oleh para Usil dari masing-masing katagori Umur tsb di atas, dengan merujuk literatur yang ada. Presentasikan di kelas minggu depan dengan power point. 4/9/2017

21 4/9/2017


Download ppt "Masalah Lanjut Usia Deskripsi Mata Ajaran (SOS 362)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google