Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Saat Terakhir bersama Rasulullah SAW

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Saat Terakhir bersama Rasulullah SAW"— Transcript presentasi:

1 Saat Terakhir bersama Rasulullah SAW
Rasulullah SAW wafat tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 11 H/8 Juni 633M pada usia 63 tahun Sahabat Anshor berkumpul di Saqifah Bani Sa’idah (balai pertemuan) dipimpin oleh Sa’ad bi Ubadah. Sayyidina Umar, Sayyidina Abu Bakar, Ubaidah Ibn Jarrah dari kalangan Muhajirin turut bergabung. Terjadi kesepakatan mengangkat Abu bakar sebagai Khalifah (pemimpin umat Islam)

2 MASA PEMERINTAHAN KHUAFA’ AL-RASYIDUN
Abu Bakar menjadi khalifah tahun 11-13H (melalui kesepakatan sahabat( Umar bin Khattab menjadi khalifah tahun H (melalui penunjukan) Utsman bin Affan menjadi khalifah tahun (tim formatur) Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah tahun (kesepakatan)

3 Sebab-sebab timbulnya firqoh
Terjadinya fitnah kubro (terbunuhnya Utsman bin Affan) Berbagai intrik politik yang dilakukan oleh Yahudi yang menyusup ke dalam komunitas umat Islam. Dikomandani oleh Abdullan bin Saba’. Yang pura-pura masuk Islam menghembuskan politik Adu Domba dengan mengusung isu kecintaan kepada keluarga Nabi Saw (ahlul bait). Terjadinya perang saudara pada masa Ali bin Abi thalib (perang Jamal dan perang Shiffin) Fitnah Kubro

4 Kelahiran Khawarij Khawarij Perang Shiffin Tahkim Khawarij
Abdurrahman bin Muljam membunuh Ali di Kufah Irak Barok Ibnu Abdillah At-Tamimi membunuh Muawiyah di Syiria Amr Ibnu Bakar At-Tamimi membunuh Amr Bin Ash di Mesir Khawarij

5 Pengertian Aswaja Pengertian Aswaja
قال الشيخ عبد القادر الجيلاني رضي الله عنه : فَالسُّنَّةُ مَاسَنَّهُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْجَمَاعَةُ مَااتَّفَقَ عَلَيْهِ أَصْحَابُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فىِ خِِـلاََفََةِ اْلأَئِمَّةِ اْلأَرْبَعَةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ رَحْمَةُ اللهِ عَلَيْهِمْ اَجْمَعِيْنَ . (الغنية لطالبي طريق الحق ، ج 1 ص80) قال السيد عبد الله بن علوي الحداد رضي الله عنه : اَهْلُ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِِ هُمُ الْمُتَمَسِّكُوْنَ بِمَا كَانَ عَلَيْهِ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابُهُ (رسالة المعاونة ،9) قال الشيخ ابو الفضل السنوري أَهْلُ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ الَّذِيْنَ لاَزَمُوْا سُنَّةَ النَّبِيِّ وَطَرِيْقَةَ الصَّحَابَةِ فِى الْعَقَائِدِ الدِّيْنِيَّةِ وَاْلأَعْمَالِ الْبَدَنِيَّةِ وَاْلأَخْلاَقِ الْقَلْبِيَّةِ . ( الكواكب اللماعة ، 8-9 ) Pengertian Aswaja

6 Ahlussunnah Wal Jama’ah
Syaikh Abdul Qodir al-Jilani: “Yang dimaksud dengan al-Sunnah adalah apa yang telah diajarkan oleh Rasûlullâh SAW (meliputi ucapan, perilaku serta ketetapan beliau). Sedangkan pengertian al-Jamâ‘ah adalah segala sesuatu yang telah menjadi kesepakatan para sahabat Nabi Muhammad SAW pada masa al-Khulafâ’ al-Râsyidûn yang empat yang telah diberi hidayah (mudah-mudahan Allah SWT memberi rahmat pada mereka semua)”.(Al-Ghunyah li Thâlibî Tharîq al-Haqq, Juz I, hal 80) Syaikh Abî al-Fadhl bin `Abdussyakûr As-Senauri: Yang disebut Ahl al-Sunnah wa al-Jamâ‘ah adalah orang-orang yang selalu berpedoman pada sunnah Nabi SAW dan jalan para sahabatnya dalam masalah akidah keagamaan, amal-amal lahiriyah serta akhlaq hati”. (Al-Kawâkib al-Lammâ‘ah, hal 8-9) Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad ra Ahlussunnah wal Jama’ah adalah golongan yang berpegang teguh kepada sunnah Nabi dan para sahabatnya (Risalatul Muawanah, 9)

7 Prinsip Dasar ASWAJA التوسط (At-Tawassuth (sikap tengah, sedang-sedang. Firman Allah SWT وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا ( البقرة 143 ) التوازن (At-Tawazun( keseimbangan. Allah SWT لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ ( الحديد 25) الإعتدال (Al-I’tidal (Tegak lurus. Allah SWT يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ للهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَ تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (المائدة 8 )

8 Perwujudan Lebih mendahulukan al-naql dari pada al-aql, karena menyadari kemampuan akal manusia itu sangat sedikit dan terbatas. Tidak terjebak kepada ekstrim kiri atau kanan. Memilih Sistem bermadzhab secara proporsional Mengakui, mengagungkan sekaligus mengikuti teladan dan jejak langkah para sahabat Nabi Muhammad SAW.

9 التوسط ، التوازن والإعتدال
في أسماء الله وصفاته بين اهل التعطيل (الجهمية) واهل التمثيل (المشبهة) المشبهة او مجسمة ابو عبد الله بن حامد البغددي قاضي ابو جعلى أبو حسن على بن عبيد الله جبرية او جهمية حعد بن درهم جهم بن صفوان

10 التوسط ، التوازن والإعتدال
في افعال الله بين الجبرية والقدرية غيلان الدمشقي معبد الجهني

11 التوسط ، التوازن والإعتدال
في اهل بيت رسول الله صلى الله عليه وسلم واصحابه بين الروافض (شيعة) والخوارج ثابت بن رشيد التميمي عبد الله الكواء عبد الله بن وهب رشيدي

12 Sistem Bermadzhab Imam Abu Hanifah Imam Malik Imam Syafi’i
Sullamut taufiq Safinatun Najah Fathul Qorib Fathul Mu’in Ihya’ ulumiddin Bidayatul Hidayah Al-Hikam Aqidatul Awam, Kifayatul Awam, Jawharatut Tauhid dll Imam Malik Fiqh Imam Syafi’i Imam Ahmad bin Hanbal Imam Abu Hasan Al-Asy’ari Tauhid Imam Abu Manshur Al-Maturidi Imam Junaid Al-Baghdadi Tashawwuf Imam al-Ghazali

13 AKTUALISASI AJARAN AHLUSUNNAH WAL JAMA’AH
Untuk dapat memahami dan apalagi mengaktualisasikan Ahlussunnah wal jamaah dalam kehidupan individu maupun masyarakat muslim, tentunya tidak hanya didekati melalui doktrinnya saja. Sedikitnya ada tiga macam pendekataan utuk memahami dan mengaktualisasikan Ahlussunnah Wal Jama’ah ini. Pertama : pendekatan doktrnial, yakni memahami dan mengaaktualisasikan Ahlussunnah Wal Jamaah dengan memahami duktrin-doktrin dan ajaran-ajaran yang dirumuskan dalam kitab-kitab ilmu kalam sunni, maupun melalui diskusi-diskusi dan pengajian formal atau non formal mulai dari konsep keimanaan kepada Tuhan, sampai masalah kedudukan manusia terhadap karyanya, dan masalah-masalah ghaibiyah.

14 Kedua : pendekatan historis, yakni menulusuri perkembangan kesejarahan; mengapa sikap-sikap ahlus sunnah waal Jama’ah menjadi tegar dalam , mensupremasikan dalil-dalil naqli dari pada dalil-dalil aqli, mengapa Ahlussunnah Wal Jamaa’ah mempertahankan sikap tawasuth dan tasamuh, dan mengapa Ahlussunnah Wal jamaa’ah selalu berusaha mencari konsensus dalam mewujudkan kemaslahatan umat selama tidak melanggar batasan syara’ ? sebagai contoh, ahlussunnah Wal Jamaah berusaha mempertemukan titik temu antara perbedaan yang terjadi diantara para sahabat dan ulama. Abdul Malik bin Marwan, seorang kholifah Umawiyah, setelah terjadai konflik dengan keluarga Sd. Ali bin Abi Thalib r.a., masih berusaha meaklukan konsiliasi dalam masyarakat Islam. Slogan al-jama’ah dipopulerkan dimana-mana: نَحْنُ جَمَاعَةٌ وَاحِدَةٌ تَحْتَ رَايَةِ اللهِ “Kita adalah satu jama’ah dibawah naungan panji-panji agama Allah”.

15 Ketiga pendekatan kultural, yakni usaha mengembangkan nilai-nilai dan sikap kemasarakatan yang diberikan oleh Ahlussunnah Wal Jama’ah. Kita tahu betapa banyakknya perbedaan pendapat antara imam-imam madzab, khususya Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi’i dan Imam Hambali; tetapi perbedaan itu tidak menjadikan mereka saling bermusuhan. Imam Safi’i sendiri pernah tidak membaca Qunut waktu sembahyang shubuh, pada saat beliau ada di madinah demi menghormati kepada imam malik yang diakui sebagai gurunya. Imam Ahmad bin Hambal dalam waktu yang cukup lama mendoakan secara khusus kepada iman Safi’i sebagai penghormatan jasa-jasa keilmuannya

16 PERANAN PENDIDIKAN DALAM MELESTARIKAN NILAI-NILAI AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH (MELALUI KAJIAN METODOLOGI) Sampai pada awal pemerintahan bani salju, yakni pada masa tugril Beq dan perdana meterianya yang benama Abu Nasr bin Mansur Al Kundari ( H), tekanan-tekanan terhadap golongan dan gerakan terhadap Ahlussunnah Wal Jama’ah masih sangat kuat, bahkan ajaran dan tokoh tokoh Ahlussunnah Wal Jamaah mendapat cacian dan kutukan mimbar-mimbar jumaat dan ceramah-ceramah di Masji-Masjid. Bahkan Al Kundari pernah memerintahkan penangkapan terhadap tokoh\tokoh dan ulama-ulama Al Asariyah. Diantara yang pernah dipenjarakan adalah Abu Abdul Qasim Abdul Karim Al-Qusyairi dengan ddemikian penyebaran pengembangan Ahlussunnah Wal Jama’ah secara umum dan As-Sy’ariyah secara khusus mengalami hambatan.

17 Tekanan dan intimedasi terhadap gerakan Ahlussunnah Wal Jama’ah \dan pengembangan ajaran-ajarannya berakhir, setelah terjadi pergantian kekuasaan dari Tugril Beg ke Alp Arsalan dengan perdana menterinya yang masyhur, yakni; Mizhomul Mulk ( M) yang dengan setia mendukung faham Ahlussunnah Wal Jama’ah. Aliran As-Asy’ariyah mengalami kemajuan pesat bahkan mampu mendominasi pemikiran dunia Islam melalui “Madrasah Nizhomiyah” yang didirikan Nizhomul Mulk madrasah ini mempunyai cabang hampir di seluruh kota penting dalam wilayah kekuasaan Saljukiyah. Semua sekolah-sekolah Nizhomiyah menerapkan kurikulum yang sarat ajaran-ajaran Ahlussunnah Waljama’ah. Imam Al-Ghozali pernah memimpin lembaga Nizhomiyah ini,dan berkesempatan luas untuk mewarnai Nizhomiyah dengan faham As-Asy’ariyah.

18 Di Mesir dan Suriah teologi Asy’ariyh ini juga berkembang dengan dukungan pemerintahna salahuddin Al-Ayyubi, pendirian dinasti Ayyubiyah, setelah menghapuskan ajaran syi’ah dari pusat pendidikan Al-Azhar dan sekolah-sekolah di Mesir dan Suriah lainnya sebagai warisan dinasti Fathimiyah yang berkuasa sebelumnya, Dan selanjutnya sistem dan kurikulum Al-Azhar sebagai pusat pengembangan keilmuan dan peradaban Islam bercitra Sunni Sampai selkarang.

19 Pertama, memprakarsai penulisan kitab –kitab keislaman yang bermuatan ajaran Sunni.
Kedua, membangun madrasah-madrasah besar sebagai pusat pengajaran. Ketiga, membentuk Majlis-majlis keilmuan dan keagamaaan yang diikuti oleh para ulama’ dan cendekiawan. Keempat, mengirim ulama’ dan muballigh-muballigh untuk menyebarkan ajaran sunni sekaligus menghadapi gerakan-gerakan lain yang dipandang menyimpang dari ajaran Islam. Perkembangan aliran As-Asy’ariyah dibelahan dunia timur ( India, Pakistan, Afganistan sampai ke Indonesia) berkat dukungan Muhammad Al-Gazwani ( M), Sultan ketiga dinasti gaswaniyah. Pada mulanya mahmud Al-Ghazwani menganut madzhab Hanafi, tetapi kemudian beralih ke madzhab Syafi’i. Jasa Gazwani dalam penyebaran pengembangan Ahlussunnah Wal Jama’ah antara lain dengan :

20 Khusus di Indonesia pemikiran-pemikiran Al-Asy’ariyah dikenal luas melalui kitab-kitab karya al-Ghazali dan As-Sanusi. Pengaruh As-Sanusi di Indonesia populer dengan konsep teologinya terhadap sifat Allah dan rasulnya yaitu sifat Wajib,Mustahil dan Jaiz.,tentang sifat-sifat wajib yang 20 (dua puluh), sifat mustahil 20 (Dua puluh), dan sifat Jaiznya hanya satu (1) bagi Allah Juga pengelompokan sifat-sifat Allah dalam tiga bagian, yakni sifat “Nafsiyah”(kedirian Allah), sifat “salbiyah” (sifat yang membedakan zdat Allah dengan lainnya) dan sifat “ Ma’ani” (sifat yang Abstrak). Disamping itu juag konsep sifat rasul, yakni sifat wajib empat(4) sifat mustahil empat(4) dan sifat jaiz satu (1). Konsep-konsep akidah ( teologis) tersebut begitu merasuk dalam kehidupan masyarakat luas, baik melalui pengajian, karya-karya tulis, maupun kurikulum sekolah atau madrasah.

21


Download ppt "Saat Terakhir bersama Rasulullah SAW"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google