Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Ramadhan: Antara Tradisi dan Konsepsi Oleh: Farid Nu’man.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Ramadhan: Antara Tradisi dan Konsepsi Oleh: Farid Nu’man."— Transcript presentasi:

1 Ramadhan: Antara Tradisi dan Konsepsi Oleh: Farid Nu’man

2 Tradisi (Al ‘Urf) ada dua macam:
Al ‘Urf Ash Shahih (tradisi bagus) Al ‘Urf AL Fasad (tradisi merusak)

3 فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلَا يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلَا يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ                 Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa dalam Islam membuat kebiasan baik, maka tercatat baginya pahala dan pahala orang yang mengikutinya setelahnya tanpa mengurangi pahaala mereka yang mengikutinya. Barangsiapa dalam Islam membuat kebiasaan buruk, maka tercatat baginya dosa dan dosa orang yang mengikutinya setelahnya, tanpa mengurangi dosa-dosa mereka.” (HR. Muslim, No. 1017, At tirmidzi No. 2675, An Nasa’i No. 2554, Ibnu Majah No. 203) Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu mengatakan:   ما رأى المسلمون حسنا فهو عند الله حسن ، وما رآه المسلمون سيئا فهو عند الله سيء (Diriwayatkan Imam Al Hakim dalam Al Mustadrak ‘Alash Shahihain No Al Haitsami mengatakan para perawinya mautsuq (dipercaya) diriwayatkan oleh Ahmad, Al Bazzar, dan Ath Thabarani. Majma’ Az Zawaid, 1/178. Syaikh Al Albani mengatakan hasan dan mauquf. Lihat Syarh Aqidah Ath Thahawiyah No Al Maktab Al Islami)

4 Di antara dua Tradisi: Pilih mana?
Tidur berlebih Main game (tradisional dan modern) Jalan-jalan dan jajan-jajan Bermewah-mewah ketika berbuka puasa Tidak pernah full terawihnya Tidak pernah khatam baca Al Quran Tidak pernah mengalami perbaikan pemahaman dan amal soleh pasca Ramadhan - Tadarus Al Quran (bacaan, hapalan, pemahaman, pengamalan) Memberikan buka puasa kepada orang lain Menghadiri majelis Ilmu I’ikaf Mengendalikan diri, hawa nafsu, emosi Membaca buku-buku bermanfaat Semangat bekerja Qiyamullail

5 Demi Ramadhan yang lebih baik ….
Harus ada yang dipersiapkan …

6 Persiapan Ilmu dan Pemahaman yang baik
Hal yang membatalkan Hal yang merusak Hal yang dianjurkan dilakukan untuk mengoptimalkannya Hal yang dibolehkan dilakukan Nilai-nilai tarbiyah dalam puasa

7 Persiapan Mentalitas (Maknawiyah)

8 Persiapan Fisik Optimal
Siapkah kesehatan anda untuk berpuasa?

9 Sebaiknya Anda Ketahui …..
Apakah Ramadhan itu?

10 Definisi Ramadhan Ramadhan, jamaknya adalah Ramadhanaat, atau armidhah, atau ramadhanun. Dinamakan demikian karena mereka mengambil nama-nama bulan dari bahasa kuno (Al Qadimah), mereka menamakannya menurut realita yang terjadi saat itu, melelahkan, panas, dan membakar (Ar ramadh). Atau juga diambil dari ramadha ash shaaimu: sangat panas rongga perutnya, atau karena hal itu membakar dosa-dosa. (Lihat Al Qamus Al Muhith, 2/190)

11 الصيام في اللغة مصدر صام يصوم، ومعناه أمسك
Definisi Shaum /Shiyam الصيام في اللغة مصدر صام يصوم، ومعناه أمسك Shiyam secara bahasa merupakan mashdar dari shaama – yashuumu, artinya adalah menahan diri. (Syaikh Ibnu Utsaimin, Syarhul Mumti’, 6/296)

12 Definisi Menurut Syariat :
الامساك عن المفطرات، من طلوع الفجر إلى غروب الشمس، مع النية “Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan, dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari, dan dibarengi dengan niat (berpuasa).” ( Syaikh Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah, 1/431)

13 Kewajibannya telah ditetapkan oleh
Al Quran As Sunnah Ijma’

14 “Hukumnya adalah wajib berdasarkan nash (teks Al Quran dan Al Hadits) dan ijma’. Kedudukannya dalam agama Islam adalah dia sebagai salah satu rukun Islam yang memiliki urgensi yang agung dalam Islam. Telah ijma’ bahwa Allah mewajibkan puasa pada tahun kedua, dan ijma’ pula bahwa puasanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah sembilan kali Ramadhan. Pertama kali diwajibkan adalah sebagai takhbir (pemberian pengalaman) antara puasa dan makan, hikmah dari pewajiban dengan cara ini adalah sebagai pentahapan dalam pensyariatannya agar lebih mudah diterima, sebagaimana dalam pengharaman khamr.” (Syaikh Ibnu Al ‘Utsaimin, Syarhul Mumti’ , 6/298. Mawqi Ruh Al Islam)

15 Allah Ta’ala berfirman ………….َ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ Wahai orang-orang beriman, telah diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa. (QS. Al Baqarah (2): 183)

16 عَنْ أَبِيْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْن الخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعْتُ النبي صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ: (بُنِيَ الإِسْلامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَنَّ مُحَمَّدَاً رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجِّ البِيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ) Imam Bukhari dalam Shahihnya No. 8, 4243 Imam Muslim dalam Shahihnya No. 16 Imam Ibnu Hibban dalam Shahihnya No. 158, 1446 Imam Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubranya No. 1561, 7680 Imam Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya No. 308 Imam Ahmad dalam Musnadnya No. 6015, 6301, 19220, 19226

17 Tidak puasa tanpa uzur? عرى الاسلام، وقواعد الدين ثلاثة، عليهن أسس الاسلام، من ترك واحدة منهن، فهو بها كافر حلال الدم: شهادة أن لا إله إلا الله، والصلاة المكتوبة، وصوم رمضان Tali Islam dan kaidah-kaidah agama ada tiga, di atasnyalah agama Islam difondasikan, dan barangsiapa yang meninggalkannya satu saja, maka dia kafir dan darahnya halal ( untuk dibunuh), (yakni):  Syahadat Laa Ilaaha Illallah, shalat wajib, dan puasa Ramadhan.” (HR. Abu Ya’ala dan Ad Dailami dishahihkan oleh Adz Dzahabi. Berkata Hammad bin Zaid: aku tidak mengetahui melainkan hadits ini  telah dimarfu’kan kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Al Haitsami mengatakan sanadnya hasan, Majma’ Az Zawaid, 1/48. Darul Kutub Al ‘Ilmiyah)

18 Berkata Imam Adz Dzahabi Rahimahullah:
وعند المؤمنين مقرر:  أن من ترك صوم رمضان بلا مرض، أنه شر من الزاني، ومدمن الخمر، بل يشكون في إسلامه، ويظنون به الزندقة، والانحلال. “Bagi kaum mukminin telah menjadi ketetapan bahwa meninggalkan puasa Ramadhan padahal tidak sakit adalah lebih buruk dari pezina dan pemabuk, bahkan mereka meragukan keislamannya dan mencurigainya sebagai zindiq dan tanggal agamanya.” (Syaikh Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah, 1/434. Lihat juga Imam Al Munawi, Faidhul Qadir, 4/410. Darul Kutub Al ‘Ilmiyah)

19 Kepada Siapa Diwajibkan?
Puasa Ramadhan diwajibkan kepada setiap umat Islam, laki dan perempuan, baligh, berakal, dan sedang tanpa udzur (halangan)

20 Udzur – Udzur tersebut adalah …..
1. Orang Sakit 2. Musafir ومن كان منكم مريضا أو على سفر فعدة من أيام أخر “Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.” (QS. Al Baqarah (2): 184)

21 3. Orang Yang Kesulitan dan berat menjalankan Puasa
وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ “Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi Makan (fidyah) seorang miskin.” (QS. Al Baqarah (2): 184) Mereka adalah: ibu hamil dan menyusui, orang jompo yang lemah, pikun, sakit yang menahun, kuli bangunan, dan yang semisalnya.

22 Keutamaan-Keutamaan Puasa Ramadhan

23 ومن صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
ومن صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه               "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab,  maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu." (HR. Bukhari No. 38, 1910, Al Baihaqi, Syu’abul Iman No. 3459)

24 مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
            "Barang siapa yang shalat malam pada Ramadhan karena iman dan  ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosa yang lalu." (HR. Bukhari No , 1905)

25 من قام ليلة القدر إيمانا واحتسابا، غفر له ما تقدم من ذنبه
            "Barang siapa yang shalat malam pada malam Lailatul Qadar karena iman dan  ihtisab (mendekatkan diri kepada Allah) , maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu." (HR. Bukhari No. 35, 38, 1802)

26 الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ كَفَّارَاتٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ
            “Shalat yang lima waktu, dari jumat ke jumat, dan ramadhan ke Ramadhan, merupakan penghapus dosa di antara mereka, jika dia menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim No. 233)

27 إِذَا جَاءَ رَمَضَان فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتْ الشَّيَاطِين             "Jika datang Ramadhan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka dan syetan dibelenggu.“ (HR. Muslim No. 1079)

28 كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ، إِلَّا الصِّيَامَ، فَهُوَ لِي، وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
“Setiap amalan anak Adam itu adalah (pahala) baginya, kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya.” (HR. Bukhari No. 1795, Muslim No. 1151, Ibnu Majah No. 1638, 3823, Ahmad No. 7494, Ibnu Khuzaimah No. 1897, Ibnu Hibban No. 3416)

29 إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ Sesungguhnya di surga ada pintu yang dinamakan Ar Rayyan, yang akan dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat nanti, dan tidak ada yang memasuki melaluinya kecuali mereka. Dikatakan: “Mana orang-orang yang berpuasa? Maka mereka berdiri, dan tidak ada yang memasukinya seorang pun kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, maka pintu itu ditutup, dan tidak ada lagi seorang pun yang masuk melaluinya.” (HR. Bukhari No. 1797, 3084, Muslim No. 1152, At Tirmidzi No. 762, Ibnu Majah No. 1640)

30 وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ … Demi Yang Jiwa Muhammad ada di tanganNya, bau mulut orang yang berpuasa lebih Allah cintai dibanding bau misk (kesturi) …” (HR. Bukhari No dan Muslim No. 1151)

31 لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ
“Bagi orang berpuasa ada dua kebahagiaan: yaitu kebahagiaan ketika berbuka, dan ketika berjumpa Rabbnya.” (HR. Bukhari No. 1805, Muslim no At Tirmidzi No An Nasa’i No. 2211, 2212, 2213, 2215, Ibnu Majah No Ad Darimi No Ibnu Hibban No Al Baihaqi dalam As Sunan No Ibnu Khuzaimah No Abu Ya’la No Ahmad No. 4256, dari Ibnu Mas’ud. Ath Thabarani dalam Al Kabir No Abdurrazzaq No. 7898) Dan berbagai keutamaan lainnya

32 Sedangkan cerita dari mulut ke mulut, dari khathib ke khathib, dan dari buku ke buku, bahwa:
Barang siapa yang berbahagia dengan datangnya Ramadhan maka diharamkan masuk ke neraka. Tidurnya orang puasa adalah ibadah (Naumush Shaim 'Ibadah). Sepuluh hari pertama Ramadhan adalah rahmat, yang kedua adalah maghfirah, dan yang ketiga adalah dijauhkan dari api neraka. Ibadah dilipat menjadi 70 kali. Ibadah sunah dinilai seperti wajib. Keutamaan tarawih malam pertama adalah begini, malam kedua adalah begitu ..dst. Hadits-hadits ini adalah dhaif (lemah), bahkan ada yang munkar dan palsu. Dan masih banyak hadits-hadits dhaif seputar Ramadan dan puasa yang beredar di masyakarat, dan ini hanyalah contoh.

33 Salah Kaprah Ketika Puasa
Terlalu banyak tidur dgn alasan ibadah Menunda buka dan mengawali sahur Terkecoh oleh Imsak Menganggap batal padahal tidak Berlebihan ketika berbuka dan lebaran Mengisinya dengan pekerjaan melalaikan Menyia-nyiakan sepuluh malam terakhir

34 Mari hidupkan dengan sunnah ……….
Tilawah Al Quran dan memperbaiki bacaannya Mengkaji ilmu agama Sedekah Memberikan buka puasa kepada orang lain I’tikaf pada 10 malam terakhir

35 Sudahkah Puasa Ramadhan mengajarkan kita?
Empati Sabar Syukur Ukhuwah Disiplin Cinta Al Quran Mujahadah

36 Semoga Puasa Tahun Ini Lebih Baik dan Bermakna …


Download ppt "Ramadhan: Antara Tradisi dan Konsepsi Oleh: Farid Nu’man."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google