Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PUPUK DAN UNSUR HARA TANAMAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PUPUK DAN UNSUR HARA TANAMAN"— Transcript presentasi:

1 PUPUK DAN UNSUR HARA TANAMAN
Bahan kajian MK. Pupuk dan Pemupukan DISARIKAN Prof Dr Ir Soemarno MS Jur Tanah FPUB September 2011

2 UNSUR HARA ESENSIAL Macronutrients Micronutrients
Required in relatively large amounts. Micronutrients Required in small amounts. Minor or trace elements.

3 UNSUR HARA MAKRO Fall into one of three categories:
Non-Mineral Elements Primary Nutrients Secondary Nutrients

4 Unsur hara Non-Mineral
Carbon Carbon forms the backbone of many plants biomolecules, including starches and cellulose. Carbon is fixed through photosynthesis from the carbon dioxide in the air and is a part of the carbohydrates that store energy in the plant. Hydrogen Hydrogen also is necessary for building sugars and building the plant. It is obtained almost entirely from water. Hydrogen ions are imperative for a proton gradient to help drive the electron transport chain in photosynthesis and for respiration. Oxygen Oxygen is necessary for cellular respiration. Cellular respiration is the process of generating energy-rich adenosine triphosphate (ATP) via the consumption of sugars made in photosynthesis. Plants produce oxygen gas during photosynthesis to produce glucose but then require oxygen to undergo aerobic cellular respiration and break down this glucose and produce ATP.

5 Nitrogen is an essential component of all proteins.
UNSUR HARA PRIMER (N) Nitrogen (P) Phosphorus (K) Potassium Nitrogen is an essential component of all proteins. Nitrogen deficiency most often results in stunted growth, slow growth, and chlorosis. Nitrogen deficient plants will also exhibit a purple appearance on the stems, petioles and underside of leaves from an accumulation of anthocyanin pigements. Most of the nitrogen taken up by plants is from the soil in the forms of NO3–. Amino acids and proteins can only be built from NH4+ so NO3– must be reduced. Under many agricultural settings, nitrogen is the limiting nutrient of high growth. Some plants require more nitrogen than others, such as corn (Zea mays). Because nitrogen is mobile, the older leaves exhibit chlorosis and necrosis earlier than the younger leaves. Soluble forms of nitrogen are transported as amines and amides

6 UNSUR HARA MAKRO SEKUNDER
(Ca) Calcium (Mg) Magnesium (S) Sulfur Magnesium is an important part of chlorophyll, a critical plant pigment important in photosynthesis. It is important in the production of ATP through its role as an enzyme cofactor. Magnesium deficiency can result in interveinal chlorosis. Sulphur is a structural component of some amino acids and vitamins, and is essential in the manufacturing of chloroplasts. Sulphur is also found in the Iron Sulphur complexes of the electron transport chains in photosynthesis. It is immobile and deficiency therefore affects younger tissues first. Symptoms of deficiency include yellowing of leaves and stunted growth.

7 UNSUR HARA MIKRO (Fe) Iron (Mo) Molybdenum (Cu) Copper (Mn) Manganese
(Zn) Zinc (B) Boron (Mo) Molybdenum (Mn) Manganese (Cl) Chlorine

8 UNSUR HARA: Fungsi dan Gejala Defisiensi

9 Nitrogen Fungsinya Memacu pertumbuhan daun dan batang.
Memberikan warna gelap pada daun dan memperbaiki kualitas daun. Diperlukan utnuk pembentukan protein sel dan khlorofil. Bila terjadi kelebihan N, tanaman akan tampak terlalu subur, ukuran daun akan menjadi lebih besar, batangmenjadi lunak dan berair (sekulensi) sehingga mudah rebah dan mudah diserang penyakit. Kelebihan juga dapatmenyebabkan penundaan pembentukan bunga, bahkan mudah lebih mudah rontok dan pemasakan buah cenderungterlambat (Novizan, 2004).

10 Nitrogen Gejala Defisiensi Sick, yellow-green color.
Short stems, small leaves, pale colored leaves and flowers. Slow and dwarfed plant growth. Gejala kekurangan unsur N dapat dilihat dimulai dari daunnya, warnanya yang hijau agak kekuninganselanjutnya berubah menjadi kuning. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadikering dan berwarna merah kecoklatan. Pada tanaman dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan berpengaruhterhadap pembuahan sehingga buahnya tidak sempurna, umumnya kecil dan cepat matang (Sutedjo dan Kartasapoetra, 1987).

11 P = Phosphorus Fungsinya
Stimulates early formation & growth of plants. Provides for fast & vigorous growth and speeds maturity. Stimulates flowering & seed development. Necessary for the enzyme action of many plant processes. Posfat yang diserap tanaman dalam bentuk H2PO4-, HPO4= dan PO43- atau tergantung kepada nilai pH tanah. Posfor sebagian besar berasal dari pelapukan bahan organik. Walaupun sumber posfor didalam tanah mineral cukup banyak, tanaman masih bisa mengalami kekurangan posfor. Sebagian posfor terikat secara kimia oleh unsur lain sehingga tidak tersedia bagi tanaman.  Tanaman yang kekurangan P warna daunnya akan tampak tua dan sering tampak mengkilap kemerahan. Bagian tepi daun ada warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning. Kalau tanaman berbuah, buahnya kecil, tampak jelek dan lekas matang (Lingga dan Marsono, 2001).

12 Phosphorus Gejala Defisiensi Decrease in growth. Slow maturity.
Older leaves are purplish color. Tanaman defisien P, tumbuhnya kerdil, hal ini terjadi karena pembelahan sel terganggu. Warna daun berubah menjadi keunguan atau coklat mulai dari ujung-ujung daun pada tanaman yang masih muda. Gejala defisiensi P pada tanaman jagung, terlihat dimana tongkolnya kecil-kecil dan biji jagung yang terbentuk tidak sempurna ( Hasibuan,2006).

13 Tanaman yang kekurangan Kalium cepat membentuk kayu dan gabus.
K = Potassium Kalium diserap dalam bentuk K+. kalium banyak terkandung pada abu. Abu daun teh yang mudamengandung sampai 50% K2O. Kalium K merupakan komponen dari bahan organik yang membentuk tanaman (Rinsema, 1993). Fungsinya Used to form carbohydrates & proteins. Formation and transfer of starches, sugars, & oils. Increases disease resistance, vigor, & hardiness. Tanaman yang kekurangan Kalium cepat membentuk kayu dan gabus. Kalium berpengaruh pada pembentukan serat-serat seperti pada rosela, kapas dan rami, dinding-dinding sel lebih baik keadaannya dan lebih baik kandungan airnya, sel-sel serat ini tumbuh lebih baik, lebih kuat dan lebih panjang (Anonimous, 2005).

14 Potassium Gejala Defisiensi
Mottled, spotted, streaked or curled leaves. Scorches, burned, dead leaf tips & margins. Kalium terdapat didalam sel-sel yaitu sebagai ion-ion didalam cairan sel dan sebagai persenyawaan adsorptif didalam zat putih telur dari sitoplasma. Inti sel tidak mengandung kalium. Sebagai ion didalam cairan sel, Kalium berperan dalam melaksanakan "turgor" yang disebabkan oleh tekanan osmotis.Ion Kalium mempunyai fungsi psikologis pada asimilasi zat arang. Kalau tanaman tidak diberi Kalium,maka asimilasi akan terhenti. Oleh sebab itu pada tanaman yang banyak menghasilkan hasil asimilasi sepertikentang, ubi kayu, tebu, nanas, akan banyak memerlukan Kalium (K2O) didalam tanah.Kalium berfungsi pula pada pembelahan sel dan pada sintesa putih telur. Pada saat terjadi pembentukan bunga atau buah maka Kalium akan cepat ditarik oleh sebab itu Kalium mudah bergerak (mobil).Fungsi lain dari Kalium adalah pada pembentukan jaringan penguat. Perkembangan jaringan penguat pada tangkaidaun dan buah yang kurang baik sering menyebabkan lekas jatuhnya daun dan buah itu. Daun-daun pada teh dantangkai buah kelapa bila kekurangan Kalium akan terkulai dan buahnya lekas jatuh (Anonimous, 2005).

15 Ca = Calcium Fungsinya Improves plant vigor.
Influences intake & synthesis of other plant nutrients. Important part of cell walls. Unsur ini diserap dalam Ca++, terdapat sebagai kalsium pectinaat pada lamela-lamela tengah daridinding-dinding sel, endapan-endapan dari kalsium oksalat dan kalsium karbonat dan sebagai ion didalam air-sel. Kebanyakan Ca terdapat didalam daun dan batang. Pada biji-biji relatif kurang mengandung Ca, demikian juga pada akar-akaran. Pada akar-akaran banyak terdapat pada ujung-ujungnya dan bulu-bulu akar. Fungsi Ca mengatur permeabilitas dari dinding sel. Telah diketahui bahwa ion-ion kalium itu mempertinggi permeabilitas dinding sel dan ion-ion Kalsium adalah sebaliknya. Hal ini penting bagiorganisme, sebab bertambahnya permeabilitas yang disebabkan ion-ion Kalium dapat lebih dicegah. Peranan yang penting dari Ca terdapat pada pertumbuhan ujung-ujung akar dan pembentukan bulu-bulu akar. Bila Ca ditiadakan maka pertumbuhan keduanya akan terhenti dan bagian-bagian yang telah terbentuk akan matidan berwarna coklat kemerah-merahan (Anonimous, 2005).

16 Ca = Calcium Gejala Defisiensi:
Small developing leaves, wrinkled older leaves. Dead stem tips. Tanaman yang kekurangan kalsium dicirikan oleh tepi daun muda yang mengalami klorosis. Gejala inilambat laun akan menjalar diantara tulang-tulang daun. Kuncup-kuncup muda akan mati karena perakarannya yangkurang sempurna, malahan sering salah bentuk. Kalaupun ada daun yang muncul, warnanya akan berubah dan jaringan di beberapa tempat pada helai daun akan mati (Lingga dan Marsono, 2001).  Defisiensi Ca juga membatasi pertumbuhan akar, batang dan sebagainya. Akar tanaman yang kahatkalsium tidak mampu tumbuh memanjang dengan cepat, sehingga tidak dapat memperoleh air dan unsure hara. Defisiensi Ca menghalangi pertumbuhan serta mekarnya daun-daun muda dan pucuk-pucuk yang sedang tumbuh dan menghambat pertumbuhan bagian tepi daun, oleh karena itu daun-daunnya menjadi keriting (Hasibuan, 2006).

17 Magnesium diserap dalam bentuk Mg++
Mg = Magnesium Fungsinya Influence the intake of other essential nutrients. Helps make fats. Assists in translocation of phosphorus & fats. Magnesium diserap dalam bentuk Mg++ dan merupakan bagian dari hijau daun yang tidak dapat digantikanoleh unsur lain, Mg terdapat pula sebagai ion dalam air-sel. Kadarnya di bagian vegetatif lebih rendah dari pada kadar Ca, tetapi pada bagian generatif adalahsebaliknya (Anonimous, 2005). Mg unsur yang mobile dalam tanaman, maka defisiensi Mg selalu terlihat pada daun-daun tua. Daun berwarna kuning, hal terjadi karena pembentukan klorofil terganggu. Pada tanaman jagung defisiensi Mg terlihat pada daun adanya garis-garis kuning yang agak menonjol sedangkan pada daun-daun muda keluar lendir terutama bila defisiensi sudah lanjut (Hasibuan, 2006).

18 Mg = Magnesium Gejala Defisiensi Interveinal chlorosis.
(Yellowing of leaves between green veins) Leaf tips curl or cup upward. Slender, weak stems. Gejala defisiensi mula-mula tampak pada daun klorosis dan tampak ada bercak-bercak coklat. Daun menjadi kekuningan dan tampak pucat. Warna kekuningan timbul di antara tulang-tulang daun. Daun mengering dan seringkali langsung mati. Pada tanaman berbiji, sangat jelek pengaruhnya bila kekurangan Mg.

19 Kekurangan unsur hara Belerang (S)
S = Sulfur Fungsinya Promotes root growth and vigorous vegetative growth. Essential to protein formation. Kekurangan unsur hara Belerang (S) Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning), perubahan warna umumnya terjadi pada seluruh daun muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian daun selengkapnya Perubahan warna daun dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga tanaman tampak berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya gejala-gejala yang tampak pada daun tanaman teh di beberapa tempat di Kenya yang terkenal dengan sebutan”Tea Yellow” atau”Yellow Disease” Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus, batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil Pada tanaman tebu yang menyebabkan rendemen gula rendah Jumlah anakan tanaman terbatas.

20 S = Sulfur Gejala Defisiensi
Young leaves are light green with lighter color veins. Yellow leaves and stunted growth.

21 Fe = Iron Fungsinya: Essential for chlorophyll production.
Helps carry electrons to mix oxygen with other elements. Defisiensi (kekurangan) zat besi sesungguhnya jarang terjadi. Terjadinya gejala-gejala pada bagian tanaman (terutama daun) kemudian dinyatakan sebagai kekurangan tersedianya zat besi adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe dengan zat kapur (Ca) pada tanah yang berlebihan kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur. Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-setempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuning-kuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi kuning dan ada pula yang menjadi putih Gejala selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda banyak yang menjadi kering dan berjatuhan Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan akhirnya mati mulai dari pucuk.

22 Fer = Iron Gejala Defisiensi
Mottled & interveinal chlorosis in young leaves. Stunted growth & slender, short leaves.

23 Cu = Copper Fungsinya Helps in the use of iron. Helps respiration.
Kekurangan unsur hara Tembaga (Cu) acapkali ditemukan pada tanah-tanah organik yang agak asam, tanda-tandanya dapat dilihat sebagai berikut: Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi coklat dan mati pula Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu, malah kadang-kadang klorosis, sekalipun jaringan-jaringannya tidak ada yang mati Pada tanaman jeruk kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan daun berwarna hijau gelap dan berukuran besar, ranting berwarna coklat dan mati, buah kecil dan berwarna coklat Pada bagian buah, umumnya kecil-kecil warna coklat dan bagian dalamnya ada sejenis perekat (gum).

24 Cu = Copper Gejala Defisiensi
Young leaves are small and permanently wilt. Multiple buds at stem tips.

25 Kekurangan unsur Seng (Zn)
Zn = Zinc Fungsinya Plant metabolism. * Helps form growth hormones. Reproduction. Kekurangan unsur Seng (Zn) Terjadi penyimpangan pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua, yaitu: * Bentuknya lebih kecil dan sempit daripada bentuk umumnya * Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun * Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncak Pada padi sawah gejala terlihat 2 – 4 minggu setelah tanam, yaitu adanya pemutihan di bagian tengah daun. Kekurangan yang parah menyebabkan daun tidak mau terbuka Pada tanaman jagung gejala terlihat 1 – 2 minggu setelah bibit muncul di permukaan tanah, daun-daun muda menunjukkan garis-garis kuning dan terus menguning sampai ke dasar daun, sedang tepi daun tetap hijau Pada kacang tanah gejala terlihat setelah tanaman berumur 1 bulan, mula-mula jaringan di antara urat-urat dan nampak menguning dan akhirnya hanya pada urat-urat daun saja akan tetap hijau. Tanaman kerdil dan polong sedikit.

26 Zn = Zinc Gejala Defisiensi Retarded growth between nodes (rosetted)
New leaves are thick & small. Spotted between veins, discolored veins.

27 B = Boron Fungsinya Affects water absorption by roots.
Translocation of sugars. Unsur B hanya sedikit diperlukan tanaman bagi pertumbuhannya, tetapi kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup serius. Daun-daun yang masih muda terjadi klorosis, secara setempat-setempat pada permukaan daun bawah yang selanjutnya menjalar kebagian tepi-tepinya. Jaringan daun mati Daun yang baru muncul tumbuh kerdil, kuncup-kuncup mati dan berwarna kehitaman atau coklat Dapat menimbulkan penyakir fisiologis, khususnya pada tanaman sayuran, tembakau dan apel. Malah pada jagung bisa menimbulkan tongkol tanpa biji sama sekali Pada umbi-umbian pertumbuhannya kerdil, terdapat bercak-bercak atau lubang berwarna hitam pada umbi Pada tanaman bayam dan selada pucuk tanaman tumbuh tidak sempurna dan berwarna hitam Tangkai daun seledri membentuk celah-celah dan garis-garis tak teratur berwarna coklat. Anak-anak daun seledri berbercak-bercak coklat.

28 B = Boron Gejala Defisiensi Short, thick stems tips.
Young leaves of terminal buds are light green at base. Leaves become twisted & die.

29 Mn = Manganese Fungsinya Plant metabolism. Nitrogen transformation.
Gejala kekurangan Mangan (Mn) hampir sama dengan gejala kekurangan Besi (Fe) pada tanaman, yaitu: Pada daun-daun muda di antara tulang-tulang dan secara setempat-setempat terjadi klorosis dari warna hijau menjadi warna kuning yang selanjutnya menjadi putih Tulang-tulang daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai kebagian sisi-sisi dari tulang Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis bagian-bagian tersebut mati, mengering, ada kalanya yang terus mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman sayuran tomat, seledri, kentang dan lain-lain, begitu juga pada tanaman jeruk, tembakau dan kedelai Pada tanaman gandum, bagian tengah helai daun berwarna coklat, kemudian patah Pembentukan biji-bijian kurang baik (jelek).

30 What is foliar application of fertilizers?
Mn = Manganese Gejala defisiensi Interveinal chlorosis. Young leaves die. What is the optimum concentration for spraying micronutrients? Zinc sulfate 0.2% Borax 0.1% Ferrous sulfate 0.2% Molybdic acid 0.05% Manganese sulfate 0.2% Copper sulfate 0.2% What is foliar application of fertilizers? Fertilizers are dissolved in water and such diluted solutions are sprayed directly on the plants foliage. Hand operated sprayers are used for smallholdings. On individual farms a tractor drawn low volume sprayers can be used while on large scale aircrafts are used for foliar spraying.

31 Mo = Molybdenum Fungsinya Plant development. Reproduction.
Kekurangan unsur hara Molibden (Mo) Secara umum daun-daun mengalami perubahan, kadang-kadang mengalami pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk (die back) biasa pula terjadi pada tanaman yang kekurangan unsur hara Mo Pertumbuhan tanaman tidak normal, terutama pada tanaman sayuran. Daun keriput dan mengering.

32 Mo = Molybdenum Gejala defisiensi Stunted growth.
Yellow leaves, upward curling leaves, & leaf margins burn.

33 Cl = Khlor Fungsi Cl Essential to some plant processes.
Acts in enzyme systems. Kekurangan unsur hara Khlor (Cl) Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti di atas.

34 Khlor = Cl Gejala Defisiensi
Usually more problems with too much chlorine or toxicity than with deficiency. Toksisitas Cl

35 Tipe-tipe Pupuk Pupuk Lengkap – pupuk tidak lengkap
Pupuk organik – pupuk anorganik Pupuk larut – pupuk tdk larut …… dst

36 Lengkap vs. Tidk lengkap
Complete Fertilizers Contain all 3 primary nutrients of nitrogen, phosphorus, & potassium. Examples:

37 Pupuk Lengkap vs. Tdk lengkap
Incomplete Fertilizers DO NOT have all 3 primary nutrients. Examples: 20-0-0 0-20-0

38 Pupuk Organik vs. Inorganik
Pupuk organik buatan Pupuk organik buatan adalah pupuk organik yang diproduksi di pabrik dengan menggunakan peralatan yang modern. Beberapa manfaat pupuk organik buatan, yaitu: Meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Meningkatkan produktivitas tanaman. Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun. Menggemburkan dan menyuburkan tanah. Pada umumnya, pupuk organik buatan digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman, sehingga terjadi peningkatan kandungan unsur hara secara efektif dan efisien bagi tanaman yang diberi pupuk organik tersebut Pupuk Organik Come from plant or animal matter & contain carbon compounds. Contoh: Urea Sludge Animal Tankage

39 Organic vs. Inorganic Keunggulan pupuk organik
Pelepasan hara secara lambat. Tidak mudah tercuci dari tanah. Menambahkan bahan organik ke tanah. Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah)

40 Pupuk Organik vs. Inorganik
Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan limbah organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Jenis tanaman yang sering digunakan untuk kompos di antaranya jerami, sekam padi, tanaman pisang, gulma, sayuran yang busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut kelapa. Bahan dari ternak yang sering digunakan untuk kompos di antaranya kotoran ternak, urine, pakan ternak yang terbuang, dan cairan biogas. Beberapa kegunaan kompos adalah: Memperbaiki struktur tanah. Memperkuat kemantapan agregat tanah berpasir. Meningkatkan daya tahan dan daya serap air. Memperbaiki drainase dan pori - pori dalam tanah. Menambah dan mengaktifkan unsur hara. Kompos digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman. Kompos yang layak digunakan adalah yang sudah matang, ditandai dengan menurunnya temperatur kompos (di bawah 400 c) Kelemahan pupuk organik Sulit diperoleh. Relatif mahal. Tidak steril. Kandungan haranya rendah.

41 Organic vs. Inorganic PUPUK ANORGANIK
Come from sources other than animals or plants…. Chemical products. Pupuk anorganik merupakan pupuk buatan pabrik, berbahan dasar dari mineral dan udara. Bahan dasar pupuk nitrogen adalah nitogen dari udara, sedangkan pupuk P, K, Ca, Mg dari bahan tambang. Pupuk anorganik dibuat oleh pabrik-pabrik pupuk dengan meramu bahan-bahan kimia anorganik berkadar hara tinggi.  Misalnya urea berkadar N 45-46% (setiap 100 kg urea terdapat kg N)

42 Beberapa keuntungan dari pupuk anorganik, yaitu :
Organik vs. Anorganik Beberapa keuntungan dari pupuk anorganik, yaitu : Pemberiannya dapat terukur dengan tepat, (2) Kebutuhan tanaman akan hara dpat dipenuhi dengan perbandingan yang tepat, (3) Pupuk anorganik tersedia dalam jumlah cukup, dan (4) Pupuk anorganik mudah diangkut karena jumlahnya relatif sedikit dibandingkan dengan pupuk organik.  Pupuk anorganik mempunyai  kelemahan, yaitu selain hanya mempunyai unsur makro, pupuk anorganik ini sangat sedikit ataupun hampir tidak mengandung  unsur hara mikro. Keuntungan pupuk anorganik Can make desired ratio of nutrients. Harganya lebih murah Mudah diperoleh

43 Organic vs. Inorganic Kerugian pupuk anorganik No organic material.
Possible chemical building up in growing media. Pupuk anorganik merupakan pupuk yang dibuat di pabrik secara kimia. Pupuk anorganik dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah hara yang menyusunnya, yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal merupakan pupuk yang mengandung hanya satu unsur hara. Sedangkan pupuk majemuk merupakan pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 08/Permentan/SR.140/2/2007, pupuk memenuhi syarat sebagai pupuk majemuk NPK apabila total pupuk N, P2O5 dan K2O minimal 30%. Contoh pupuk majemuk Phonska , Pelangi 10, dan Mutiara Pupuk majemuk juga dapat ditambah dengan hara S, Mg atau hara mikro (Cu dan Zn).

44 Pupuk mudah larut vs. Sukar larut
Dissolves in water & are applied as a liquid solution. Keuntungannya Can fertilizer through the irrigation water in a process called fertigation.

45 Soluble vs. Insoluble Pupuk sukar larut
Includes granular & slow release fertilizers applied to the growing media.

46 Soluble vs. Insoluble Pupuk Granuler
Relatif lebih murah Mudah diperoleh Pupuk “Slow Release” Lambat-tersedia More expensive than granular because it is coated. Gives a more uniform release of nutrients over time period.

47 Analisis & Ratio Pupuk Analysis Pupuk Ratio Pupuk
Expresses the percent by weight of nitrogen, phosphorus, & potassium. Ratio Pupuk Is a comparison of primary nutrients = 1:1:1 = 3:1:2

48 ANALISIS PUPUK

49 MEMILIH PUPUK

50 Metode Aplikasi Pupuk Generally three methods of application of fertilizers are in practice. Broadcasting: Uniform distribution over the whole cropped field. Placement: Application in bands or in pockets near the plants or plant rows. Foliar application: Using low or high volume sprayers, the fertilizers are sprayed covering the plants. The method of application has to be chosen to suit the particular nutrient, the crop, as well as method of cultivation. Nitrogen is generally applied as broadcast to irrigated crops. Phosphorus needs to be placed near the plant rows. Potassium is also applied as broadcast. As all the 3 nutrients are applied using a complex fertilizer at the time of sowing or planting, it is a good practice to apply the fertilizer as placement. Micronutrients are mostly applied as foliar sprays. Sumber:

51 When is placement of fertilizers practiced?
Aturan Umum Metode yang digunakan harus……..…. Praktis Efektive Efisien biaya Metode yang digunakan akan mempengaruhi kertesediaan hara bagi akar tanaman Pupuk harus dapat melarut dan hara dapat menapai permukaan akar tanaman. When is placement of fertilizers practiced? When small quantities of fertilizers are to be distributed. When phosphatic fertilizers are applied in acidic soils where fixation of phosphorus is a problem. In the case of crops sown in wide rows. In the case of shallow rooted plants. On soils with low fertility.

52 Alur = Garit = Banding Placing a band of fertilizer about 2 inches to the sides & about 2 inches below seed depth. Do NOT place below seeds because fertilizer will burn roots.

53 Sidedressing = penempatan di sisi tanaman
Penempatan bahan pupuk di dekat permukaan tanah (dibenamkan dangkal) dan di dekat tanaman muda yang baru tumbuh atau berkecambah muncuk ke permukaan tanah.

54 When is broadcasting of fertilizers practiced?
Topdressing Pupuk dicampur rata dengan tanah lapisan atas (1-2 inchi) di sekitar tanaman. When is broadcasting of fertilizers practiced? On all crops with a dense stand and not sown in rows. In the case of plants whose roots spread widely in the soil. On very fertile soils When high rate of fertilizers are used When readily soluble nitrogenous fertilizers are applied When potassic fertilizers are applied in light soils.

55 Tugal = Perforating Pupuk ditempatkan dalam lubang-lubang yang dibuat di sekitar batang di bawah bayangan tajuk pohon, misalnya pohon buah. Lubang pupuk kemudian ditutup tanah, dan pupuk secara bertahap akan melarut

56 What are the drawbacks with broadcast application?
Sebar = Broadcasting Bahan pupuk disebar merat di seluruh permukaan lahan untuk produksi tanaman. What are the drawbacks with broadcast application? May stimulate weed growth with the result that the crop does not derive full benefit of fertilizers. Fertilizers may come in contact with a large volume of soil and are likely to be fixed and unavailable for that crop. This is particular in the case of super phosphate application.

57 Pupuk dan irigasi = Fertigasi
Memasukkan bahan pupuk yang larut air ke dalam sistem irigasi di rumah kaca atau di pembibitan. Larutan hara yang pekat (konsentrasi tinggi) biasanya dialirkan melalui alat “proportioners atau injector” untuk diencerkan sesuai dnegan rasio hara yang dibutuhkan.

58 Tipe-tipe Fertigasi Tipe Venturi CONTOH: Simple & inexpensive
Less accurate Depends on water pressure in the hose & in the smaller tube to proportion. CONTOH: Hozon

59 Tipe-tipe Fertigasi Positive-Displacement Contoh peralatan:
Physically inject & mix specific amounts of concentrated solution & water. More expensive Very accurate Contoh peralatan: Commander Proportioners Smith Injectors

60 Semprot daun = Foliar Spraying
Penyemprotan larutan hara mikro secara langsung ke daun-daun tanaman. Dilakukan untuk mengoreksi secara cepat defisiensi hara, tetapi …. If fertilizer concentration is too high, leaf burning will occur.

61 What are the precautions to be observed for spraying urea?
Size of sprayer’s nozzle is important. The increase in concentration depends on the nozzle type. The sprays should be fine as mist but not as droplets of water. Bigger droplets fall off from the leaf surfaces and are wasted. Also, leaves may be scorched if the droplets are retained on the leaves. Sprayings are best done after 0400 hours in the evening. While spraying the nozzle should be kept at least 1 to 2 feet away from the vegetative growth. The weather should not be cloudy. The concentration of urea should not exceed 3% in case of knapsack sprayers and 20% in case of power prayers (low volume high pressure sprayers). It is advisable to mix 1% of sugar or jaggery with the urea solution for better absorption.


Download ppt "PUPUK DAN UNSUR HARA TANAMAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google