Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

INDEKS KELESTARIAN LINGKUNGAN = Environmental Sustainability Index

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "INDEKS KELESTARIAN LINGKUNGAN = Environmental Sustainability Index"— Transcript presentasi:

1 INDEKS KELESTARIAN LINGKUNGAN = Environmental Sustainability Index
Diabstraksikan oleh: soemarno, psdl ppsub, desember 2012 POPULASI MANUSIA Bahan Kajian pada MK. PSDAL

2 Masalah Lingkungan Hidup ?
KEPENDUDUKAN - LH Masalah Lingkungan Hidup ? “Ketidakstabilan lingkungan hidup”, yaitu terganggunya proses alamiah siklus ekosistem yang disebabkan oleh karena satu atau lebih unsur-unsur ekosistem yang tidak berfungsi secara normal (stabil dan dinamis), yang secara langsung atau tidak langsung menyebabkan terganggunya komponen sosio-sistem, dan/atau sebaliknya. Masalah lingkungan hidup dapat berupa masalah geologis, masalah antropogenik, atau gabungan dari keduanya (geologis dan antropologis). Diunduh dari:

3 Timbulnya masalah LH diakibatkan/ dipengaruhi oleh 4 faktor :
KEPENDUDUKAN - LH Masalah LH di Indonesia timbul sebagai akibat dari aktivitas manusia, yang mengakibatkan perubahan pada komponen lingkungan hidup, baik fisik maupun sosial budaya, perubahan tersebut menimbulkan risiko LH. Timbulnya masalah LH diakibatkan/ dipengaruhi oleh 4 faktor : Perkembangan penduduk dan masyarakat. Perkembangan SDA dan LH Perkembangan teknologi dan kebudayaan Perkembangan ruang lingkup Internasional. Diunduh dari:://mayamaranatha.blogspot.com/2013/04/hubungan-masalah-kependudukan-dengan.html

4 KEPENDUDUKAN - LH Faktor 1. Perkembangan penduduk dan masyarakat.
Ciri kependudukan Indonesia adalah : Jumlahnya semakin bertambah Sebagian besar berusia muda (63% < 30 th - data 1993) Tidak tersebar merata (Jawa-Madura 840 jiwa/km2, Kalimantan 18, Irian/Papua 7,5 jiwa/km2). Adea daerah yang jenuh, dan ada yang belum dimanfaatkan secara optimal; Sulawesi 69 jiwa/km2. Besarnya jumlah penduduk yang hidup/memperoleh pendapatan di sektor pertanian (52,2% hidup di pedesaan -1993) Tingginya tingkat pengangguran (2,2 jt = 2,79% -1993) - sumber kerawanan sosial dan ekonomi. Diunduh dari:://mayamaranatha.blogspot.com/2013/04/hubungan-masalah-kependudukan-dengan.html

5 KEPENDUDUKAN - LH Faktor 2. Perkembangan SDA dan LH;
SDA (tanah-lahan dan air) menghadapi tekanan yang sangat berat sebagai akibat dari kepadatan penduduk (Jawa-Madura), dan tingkat pendapatan (Y) yang rendah. Sementara itu, konversi hutan di luar Jawa berdampak pada meluasnya lahan kritis Kemiskinan dan keterbelakangan (penghayatan LH) berdampak pada eksploitasi SDA secara cepat dan efisien, sehingga kurang memperhatikan factor kelestarian fungsi LH. Kemampuan alam menahan dan menyimpan air semakin berkurang. Diunduh dari:://mayamaranatha.blogspot.com/2013/04/hubungan-masalah-kependudukan-dengan.html

6 KEPENDUDUKAN - LH Faktor 3. Perkembangan teknologi dan kebudayaan.
Negara maju mengembangkan teknologi padat modal dan hemat tenaga kerja sesuai dengan kondisi Negara yang bersangkutan; penemuan teknologi baru, tidak/belum mampu dilakukan oleh Negara-­negara berkembang termasuk Indonesia. Teknologi membawa perubahan pada kemampuan pemanfaatan SDA dan LH, dan perubahan kebudayaan. Perubahan-perubahan ini memerlukan proses penyesuaian bagi kebudayaan tertentu termasuk Indonesia. Diunduh dari:://mayamaranatha.blogspot.com/2013/04/hubungan-masalah-kependudukan-dengan.html

7 Kemusnahannya tidak dirasakan sebagai suatu kerugian.
KEPENDUDUKAN - LH Faktor 4.      Perkembangan ruang lingkup Internasional. Negara maju sangat besar pengaruhnya di bidang teknologi terhadap Negara berkembang termasuk Indonesia. Negara maju menempatkan "kebebasan mekanisme pasar" sebagai prinsip pokok. Dalam mekanisme pasar ini, "harga" merupakan pedoman bagi kegiatan produksi dan konsumsi. “Harga" pasar ini berlaku terhadap barang yang dimiliki perorangan (manusia/badan hukum/orang). Udara, air, taut, danau, hutan, berikut isinya tidak dimiliki orang, dan tersedia secara gratis "tanpa harga". Teknologi produksi dan pola konsumsi tumbuh berkembang tanpa memperhitungkan pengaruhnya terhadap LH, termasuk SDA yang belum memiliki atau belum diketahui manfaatnya, sehingga luput dari perhitungan ekonomi pembangunan. Kemusnahannya tidak dirasakan sebagai suatu kerugian. Sejalan dengan cara pandang tersebut, maka pengelolaan alam tidak disertai upaya pembaharuan. Sampah, kotoran, pencemaran, limbah sebagai hasil kegiatan industri tidak diperhitungkan sebagai biaya kegiatan, semua limbah dibuang secara gratis. Diunduh dari:://mayamaranatha.blogspot.com/2013/04/hubungan-masalah-kependudukan-dengan.html

8 KEPENDUDUKAN - LH Ada beberapa faktor kependudukan yang menjadi penyebab munculnya masalah lingkungan hidup di Indonesia, yaitu : 1.      Masalah akibat angka kelahiran Jika fertilitas semakin meningkat maka akan menjadi beban pemerintah dalam hal penyediaan aspek fisik misalnya fasilitas kesehatan. Selain itu pertumbuhan penduduk akan semakin meningkat tinggi akibatnya bagi suatu negara berkembang akan menunjukkan korelasi negatif dengan tingkat kesejahteraan penduduknya. 2.      Masalah akibat angka kematian Semakin bertambah angka harapan hidup berarti perlu adanya peran pemerintah dalam menyediakan fasilitas penampungan dan penyediaan gizi yang memadai bagi anak balita. Sebaliknya apabila tingkat mortalitas tinggi akan berdampak terhadap reputasi indonesia di mata dunia. 3.      Masalah Jumlah Penduduk Masalah yang timbul akibat jumlah penduduk adalah aspek ekonomi dan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga karena banyaknya beban tanggungan sehingga sulit untuk memenuhi gizi yang dibutuhkan. 4.      Masalah mobilitas Penduduk Pertumbuhan penduduk perkotaan selalu menunjukkan peningkatan yang terus menerus hal ini disebabkan pesatnya perkembangan ekonomi dengan perkembangan industri pertumbuhan sarana dan prasarana jalan perkotaan. Selain itu, semakin banyak terjadi urbanisasi karena orang-orang desa yang dulunya kecukupan pangan namun tidak menikmati pembangunan mulai berbondong-bondong pindah ke kota. Generasi muda tidak ada yang mau menjadi petani. 5.      Masalah Kepadatan Penduduk Ketidakseimbangan kepadatan penduduk ini mengakibatkan ketidakmerataan pembangunan baik fisik maupun nonfisik yang selanjutnya mengakibatkan keinginan pindah semakin tinggi. Diunduh dari:

9 KEPENDUDUKAN - LH Setiap organisme, termasuk manusia, adalah bagian dari rantai makanan yang bergantung pada habitat yang sehat untuk dapat bertahan hidup. Kalau jumlah penduduk bertambah, semakin berkurang ketersediaan sumberdaya dunia bagi setiap orang. Hal ini mengisyaratkan bahwa semakin banyak manusia yang membutuhkan sumberdaya, akan semakin besar pula dampak negatif terhadap lingkungan. Daya dukung (DD) menunjukkan jumlah manusia yang dapat didukung oleh sumberdaya secara berkelanjutan. DD ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tingkat pemanfaatan sumberdaya dan distribusi sumberdaya. Daya dukung diperkirakan di berbagai penjuru dunia, mulai dari angka terendah satu miliar sampai sekitar 44 milyar. Daya dukung telah ditingkatkan oleh ilmu pengetahuan dan diperkirakan bahwa jika Dunia melebihi "daya dukung" nya maka IPTEK menjadi harapan terakhir untuk menemukan solusi. Diunduh dari:

10 KEPENDUDUKAN - LH Jumlah penduduk yang meningkat setiap tahun, baik secara kelahiran maupun arus urbanisasi/imigrasi, menyebabkan banyaknya lahan pertanian yang dikonversi dijadikan pemukiman sehingga lahan hijau terutama di daerah perkotaan semakin sempit. Penduduk suku-suku primitif yang masih memakai sistem berpindah tempat tinggalnya menyebabkan banyak lahan hutan yang dibuka sebagai pemukiman penduduk menjadi gundul karena tidak adanya penanaman kembali pohon (reboisasi). Diunduh dari:

11 KEPENDUDUKAN - LH Meningkatnya jumlah penduduk diikuti oleh peningkatan produksi sampah dan limbah. Limbah-limbah berupa sampah biologis manusia (feses), sampah rumah tangga, pertanian, industri, transportasi, dan lainnya. Sampah-sampah tersebut dapat menimbulkan polusi, baik polusi tanah, air, maupun udara, dan akhirnya berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Kebutuhan bahan pangan yang terus meningkat menyebabkan konversi hutan alam menjadi lahan pertanian penghasil bahan pangan, seperti lahan-lahan di kawasan perbukitan (kawasan resapan air) digarap secara intensif untuk bercocok tanam sayur dan akibatnya terjadi erosi, runoff dan longsor. Terjadinya ekplorasi dan eksploitasi besar-besaran terhadap lingkungan dan sumberdaya alam, seperti kegiatan pertambangan, pengeringan rawa-rawa untuk pemukiman, dan pendirian bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS). Diunduh dari:

12 KEPENDUDUKAN - LH Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan meningkatnya kebutuhan air tanah yang berarti meningkatnya jumlah sumur untuk memenuhi jumlah kebutuhan air tersebut , dan eksploitasi air tanah yang berlebihan dapat mengancam kelestariannya. Pada suatu lingkungan padat penduduk biasanya banyak dilakukan pembangunan tempat tinggal , berarti pembukaan lahan untuk memenuhi kebutuhan perumahan. Hal ini dapat mengakibatkan menurunnya tingkat produktivitas pertanian, yang tadinya lahan pertanian produktif dikonversi menjadi kawasan permukiman. Pada lingkungan padat penduduk dihasilkan banyak gas buang seperti gas karbon monoksida (CO) dan gas karbon dioksida (CO2) yang tidak diimbangi dengan berlimpahnya O2 karena berkurangnya jumlah tumbuhan hijau di lahan tersebut sehingga hal ini menyebabkan menurunnya kualitas udara ambient. Diunduh dari:

13 Kemacetan jalan raya – jumlah penduduk
KEPENDUDUKAN - LH Kemacetan jalan raya – jumlah penduduk Diunduh dari:

14 Planning for the future KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana.
JUMLAH PENDUDUK - KB Planning for the future How Governments and people from every community meet challenges such as limiting population size, protecting the natural environment, change their consumer oriented attitudes, reduce habits that create excessive waste, elevates poverty and creates an effective balance between conservation and development will determine the worlds future. KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997): Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. KB adalah perencanaan jumlah keluarga. Pembatasan dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom , spiral, IUD dan sebagainya. Ditinjau dari segi kesehatan, Program KB merupakan salah satu usaha penanggulangan masalah, kependudukan Diunduh dari: /11/2012

15 TANTANGAN URBAN Population increases will continue in urban centers in the near future. The UN has shown that by 2025 there will be 21 "megacities“ most of which will be situated in developing countries. Urban centers are already unable to provide adequate housing, services such as water and drainage systems, growing energy needs, or better opportunities for income generation. VISI Dan MISI P2KP Visi Terwujudnya masyarakat madani, yang maju, mandiri, dan sejahtera dalam lingkungan permukiman sehat, produktif dan lestari. Misi Membangun masyarakat mandiri yang mampu menjalin kebersamaan dan sinergi dengan pemerintah maupun kelompok peduli setempat dalam menanggulangi kemiskinan secara efektif dan mampu mewujudkan terciptanya lingkungan permukiman yang tertata, sehat, produktif dan berkelanjutan. Diunduh dari: /12/2012

16 PERTUMBUHAN PENDUDUK & LINGKUNGAN HIDUP
Human Population - An Explosive Growth Human Needs - Limited Resources Our Natural Environment Under Attack Roles of Technology and Engineering An Uncertain Future. Diunduh dari: /.../P  ……………… 29/11/2012

17 FAKTOR PERTUMBUHAN PENDUDUK
. FAKTOR PERTUMBUHAN PENDUDUK Three Factors: Fertility Infant Mortality Longevity Industrial Revolution: Growth of Cities and Infrastructure: Water; Energy; Transportation Increased Productivity Nutrition Sanitation Medicine Animal Domestication and Agriculture: Provided for a few to feed many Factors that increase population size: Natality is recruitment to a population through reproduction Immigration from external populations e.g. Bird migration Factor reducing population size: Mortality which is the death rate from any source e.g. predation Emigration, where individuals leave the population for another habitat Diunduh dari: 11/12/2012

18 DAMPAK LINGKUNGAN - PETUMBUHAN PENDUDUK
Human population trends are centrally important to environmental science because they help to determine the environmental impact of human activities. Rising populations put increasing demands on natural resources such as land, water, and energy supplies. As human communities use more resources, they generate contaminants, such as air and water pollution and greenhouse gas emissions, along with increasing quantities of waste. Population interacts with several other factors to determine a society’s environmental impact. One widely-cited formula is the "I = PAT" equation, proposed by Paul R. Ehrlich and John P. Holdren in Environmental Impact = Population x Affluence (or consumption) x Technology Diunduh dari: ……………… 28/11/2012

19 DEMOGRAPHY Demography, the science of human population (or more specifically, the study of population structure and processes), draws together research from a number of disciplines, including economics, sociology, geography, public health, and genetics. In addition to the environmental impacts of population growth, population science also considers questions such as: How does population growth or decline influence economic and social well-being? Does population growth enhance or diminish economic growth? What impact does population growth have on poverty? Do specific aspects of population growth, such as age structure or sex imbalance, have bigger impacts on economic development and environmental quality than other aspects? What are the social and economic implications of population redistribution, through, for example, rural to urban or international migration? Diunduh dari: : ……………… ……………… 28/11/2012

20 PERTUMBUHAN EPENDUDUK & LINGKUNGAN HIDUP
The human societies' impacts on the environment are a function of three major, interconnected elements: population size, affluence or consumption, and technology. An expanded version of the IPAT equation separates technology into two factors: resource-intensity (how many resources are used to produce each unit of consumption) and waste-intensity (how much waste each unit of consumption generates), and also considers the sensitivity of the environment. Diunduh dari: ……………… 28/11/2012

21 SOCIETIES' ENVIRONMENTAL IMPACTS TAKE TWO MAJOR FORMS.
First, we consume resources such as land, food, water, soils, and services from healthy ecosystems, such as water filtration through wetlands. Over-consumption uses up or severely depletes supplies of non-renewable resources, such as fossil fuels, and depletes renewable resources such as fisheries and forests if we use them up faster than they can replenish themselves. Second, we emit wastes as a product of our consumption activities, including air and water pollutants, toxic materials, greenhouse gases, and excess nutrients. Some wastes, such as untreated sewage and many pollutants, threaten human health. Others disrupt natural ecosystem functions: for example, excess nitrogen in water supplies causes algal blooms that deplete oxygen and kill fish. Diunduh dari: ……………… 28/11/2012

22 HUMAN DEVELOPMENT INDEX = HDI
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) adalah : Pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup. IPM mengukur pencapaian rata-rata sebuah negara dalam 3 dimensi dasar pembangunan manusia: Hidup yang sehat dan panjang umur yang diukur dengan harapan hidup saat kelahiran Pengetahuan yang diukur dengan angka tingkat baca tulis pada orang dewasa (bobotnya dua per tiga) dan kombinasi pendidikan dasar , menengah , atas gross enrollment ratio (bobot satu per tiga). Standard kehidupan yang layak diukur dengan logaritma natural dari produk domestik bruto per kapita dalam paritasi daya beli. Diunduh dari: ……………… 28/11/2012

23 IPM MENGGAMBARKAN TIGA INDIKATOR UMUM :
Indeks Harapan Hidup = Indeks Pendidikan = Angka melek huruf dewasa (ALI) = Gross Enrollment Ratio (GER) = Indeks PDB = LE: Angka harapan hidup ALR: Angka melek huruf CGER: Combined gross enrollment ratio GDPpc: PDB perkapita berdasarkan PPP dalam USD Diunduh dari: ……………… 28/11/2012

24 HDI = HUMAN DEVELOPMENT INDEX
HDI lebih difokuskan pada indikator pencapaian dari pada indikator masukan (input). HDI mengukur prestasi keseluruhan suatu negara menurut tiga dimensi Pembangunan Manusia, yaitu: Panjangnya usia – diukur berdasarkan angka harapan hidup saat lahir Pengetahuan – diukur berdasarkan angka melek huruf orang dewasa dan gabungan partisipasi sekolah di tingkat dasar, menengah, dan perguruan tinggi (dengan pembobotan yang sama pada kedua indikator) Standar hidup layak – diukur oleh pendapatan riil per kapita. Diunduh dari: : ……………… 28/11/2012

25 HDI dihitung dengan rumus sebagai berikut –
HDI = 1/3 (indeks harapan hidup) + 1/3 (indeks pendidikan) + 1/3 (indeks PDB) Contoh: HDI Indonesia untuk tahun 2007. Angka harapan hidup saat lahir : 70.5 tahun Angka melek huruf orang dewasa: 92 % Angka partisipasi kasar : % PDB per kapita : $3712 (PPP) Langkah I: Indeks harapan hidup = 70.5–25/85–25 = 0.76 Langkah II: Indeks pendidikan = 2/3(0.92) + 1/3(0.682) = 0.83 Langkah III: Indeks PDB = (Log 3712 – log 100)/( log 40,000 – log 100) = 0.60 Langkah IV: HDI = 0.758/ / /3 = 0.73 Diunduh dari: …. 29/11/2012

26 Pertumbuhan Penduduk dan Lingkungan
Human Population - An Explosive Growth Human Needs - Limited Resources Our Natural Environment Under Attack Roles of Technology and Engineering An Uncertain Future

27 Tiga Zaman Teknologi

28 Problematik Pertumbuhan Penduduk
Three Factors Fertility Infant Mortality Longevity Animal Domestication and Agriculture Provided for a few to feed many Industrial Revolution Growth of Cities and Infrastructure Water Energy Transportation Increased Productivity Nutrition Sanitation Kesehatan & Pengobatan

29 Pertumbuhan penduduk Kalau jumlah penduduk melampaui sumberdaya

30 Konsumsi Sumberdaya High consumption Getting worse
Rate increase faster than population growth

31 Kendala Sumberdaya – Lahan
Deforesting to acquire more arable land Would run out in next century at current yields Probably need to double yields

32 Kendala Sumberdaya – Air
In 1950 people used half of accessible water Are now dependent on dams Pollution loses 33% of potential water Semakin mendekati batas

33 Konsumsi Energi Energy growth very high last fifty years
Mostly hydrocarbon fuels Nonrenewable resource consumption and climate change issues

34 Teknologi berkembang terus
Cars replaced horses as transportation needs grew Energy forms have changed to meet changing needs New economic and environmental needs are emerging

35 Ekonomi dan Sumberdaya
1.1 billion people suffer from malnutrition Impact = P*A*T Population Affluence Technology USA - 5% penduduk dunia , tetapi 20-25% dampak lingkungannya % of global income 84.7 1.4 Poorest 20% Richest 20%

36 Dampak pada Planet Bumi
Ecological Footprints United States - 5 hectares/person Developing nations hectare/person For everyone to live at today’s US footprint would require 3 planet Earths Increasing affluence and population is damaging Earth’s essential ecology

37 Bumi Kita dalam Bahaya Polusi udara dan perubahan iklim
Pencemaran air dan aquifer Deforestation and loss of oxygenation The oceans, coral reefs and their bounty National parks, wildernesses and wetlands Nonrenewable natural resource depletion Fossil fuels, mineral ores, topsoil…..

38 Biodiversitas terancam
Humanity has spawned a species extinction to rival the 5 great extinctions of million years ago Recovery times from the great extinctions took 10’s of millions of years Biodiversity is essential to life on Earth and holds untold treasures for the future An ecological ethic is emerging

39 Global Warming – Pemanasan Global
Atmospheric CO2 is increasing, and creates greenhouse effect.(14) 3-5°C rise predicted by computer models for this century would have major environmental impact. (15) Observed change of °surface and °C troposphere rise in last 20 years doesn’t agree with models and may or may not be due to CO2.(16) Humans - 6 billion tons/year of CO2 (up 500% from 1950, and increasing) (17) Other sources 200B tons/year Total atmosphere load - 775B tons Total earth load with oceans - 42,000B tons 0.6°C rise in last 100 years

40 PENTINGNYA IPTEK Detailed explicit information and understanding of what is occurring Sensors, data processing, computers, models, predictions, communication, information…... Alternate technologies that mitigate and eliminate deleterious effects Energy, water, transportation, communication… Pembangunan berkelanjutan


Download ppt "INDEKS KELESTARIAN LINGKUNGAN = Environmental Sustainability Index"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google