Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KAWASAN SENTRA PRODUKSI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KAWASAN SENTRA PRODUKSI"— Transcript presentasi:

1 KAWASAN SENTRA PRODUKSI
MK. PSDAL RANCANG-BANGUN KAWASAN SENTRA PRODUKSI SAYURAN SEHAT DAN RAMAH LINGKUNGAN (KSP SAYURAN) (smno.psdl.ppsub.2013)

2 KEBERLANJUTAN KSP SAYURAN KOMODITI SAYURAN UNGGUL
HASIL KSP SAYURAN Ekspor / Luar daerah Domestik Eksternal input Masyarakat Kota Batu) KOMODITI SAYURAN UNGGUL KEBERDAYAAN

3 Kaidah - kaidah global: Kesepakatan Sistem Perdagangan Global
SISTEM PRODUKSI SAYURAN UNGGULAN SISTEM DISTRIBUSI DOMESTIK & EKSPOR Kaidah kaidah global: Kesepakatan Sistem Perdagangan Global Standar mutu: Kesehatan Kelestarian

4 SIBERMAS: SINERGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
KAPITAL SDA SDM INFORMASI Prasarana Kelembagaan IPTEK CLUSTER USAHA Lainnya …. KSP SAYURAN

5 SISTEM INDUSTRI DAN DISTRIBUSI PRODUK SAYURAN COMMUNITY BASE ECONOMY
FILOSOFI KSP-SAYURAN masyarakat SISTEM PRODUKSI SAYURAN SISTEM INDUSTRI DAN DISTRIBUSI PRODUK SAYURAN COMMUNITY BASE ECONOMY

6 “Kawasan Sentra Produk Sayuran Unggulan Milik Masyarakat”
Paradigma pembangunan KSP SAYURAN adalah: ”Membangun sumberdaya manusia dan masyarakat pemilik-pengelola usaha komoditas SAYURAN unggulan". “Kawasan Sentra Produk Sayuran Unggulan Milik Masyarakat”

7 Visi Pengembangan KSP-Sayuran:
“Mewujudkan sistem industri milik masyarakat yang efisien, produktif , berdaya saing tinggi dan berkelanjutan, melalui Sinergi Pemberdayaan Masyarakat (SIBERMAS) secara optimal dan berkesinambungan”.

8 Misi pengembangan KSP-SAYURAN:
1. Memberdayakan masyarakat, 2. Menciptakan sistem usaha produktif yang berdaya saing tinggi, berkeadilan dan berkelanjutan, 3. Mengembangkan budaya industri sebagai landasan pengembangan usaha 4. Mengoptimalkan keunggulan komparatif kawasan M I S

9 Nilai keadilan menjadi prasyarat pokok dalam menjamin keberlanjutan pembangunan KSP-Sayuran
Nilai keadilan ini dapat dikaji berdasarkan pertanyaan berikut: (a). Apakah sumberdaya pembangunan telah terdistribusi secara adil (b). Apakah hasil usaha pembangunan telah terdistribusi secara adil , (c). Apakah akses terhadap kesempatan/peluang untuk berusaha di bidang ekonomi telah terdistribusi secara adil , dan (d). Apakah kesempatan / peluang untuk berusaha di bidang ekonomi telah terdistribusi secara adil antar anggota /kelompok masyarakat

10 Strategi yang ditempuh:
1. Penumbuh-kembangan nilai-nilai yang melandasi berkembangnya hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam (pendekatan ekosistem). Sumberdaya lahan bukan semata-mata sebagai “sesuatu” yang dimanfaatkan bagi kepentingan manusia, tetapi juga menerima kehadiran makhluk lain ciptaan Allah S.W.T. sebagai bagian yang sama seperti halnya manusia. Nilai ini adalah landasan untuk terbinanya hubungan harmonis antara manusia dengan lingkungannya (Nilai-nilai Kelestarian Lingkungan). 2. Pemanfaatan social capital seperti local-knowledge, institusi lokal dan sejenisnya sebagai pintu masuk dalam setiap proses pengembangan perkebunan. Hal ini sangat penting untuk ditekankan agar konflik sosial dapat dihindari atau bahkan dicegah. 3. Pengembangan SDM dan IPTEK yang terkait langsung dengan setiap upaya pengembangan usaha perkebunan primer hingga tersier. Hal ini sangat strategis untuk kepentingan jangka panjang mengingat hanya dengan pengembangan SDM dan IPTEK yang terus menerus meningkat daya saing komoditas perkebunan dapat ditingkatkan. 4. Penerapan prinsip-prinsip efisiensi dan kreasi nilai tambah dalam setiap keputusan dan tindakan. Dengan perkataan lain hal-hal yang menimbulkan kemubaziran harus dicegah. 5. Pengembangan kelembagaan/institusi yang mampu meminimalkan ongkos transaksi, membangun kebersamaan dan menghidupkan cara kerja yang dinamis dan efisien melalui pengembangan jaringan (network) yang andal. 6. Pewilayahan komoditas perkebunan sesuai dengan agroekosistem dan pembatas pembatas ekologis sebagai landasan pengembangan perkebunan yang berkelanjutan. 7. Pengembangan kawasan industri perkebunan milik masyarakat (KIMBUN) sebagai media (wadah) transformasi masyarakat dari waktu ke waktu melalui pemanfaatan usaha perkebunan yang terintegrasi dengan industri pengolahan produknya. 8. Pengembangan iklim usaha yang kondusif untuk investasi di bidang perkebunan, khususnya berupa kebijaksanaan yang diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan. 9. Jaminan keamanan usaha terhadap segala bentuk penjarahan , perambahan atau aktivitas serupa lainnya.

11 Strategi yang ditempuh:
Pemanfaatan social capital seperti local-knowledge, institusi lokal dan sejenisnya sebagai pintu masuk dalam proses pengembangan usaha. Hal ini sangat penting untuk ditekankan agar konflik sosial dapat dihindari atau bahkan dicegah. 3. Pengembangan SDM dan IPTEK yang terkait langsung dengan setiap upaya pengembangan usaha perkebunan primer hingga tersier. Hal ini sangat strategis untuk kepentingan jangka panjang mengingat hanya dengan pengembangan SDM dan IPTEK yang terus menerus meningkat daya saing komoditas perkebunan dapat ditingkatkan. 4. Penerapan prinsip-prinsip efisiensi dan kreasi nilai tambah dalam setiap keputusan dan tindakan. Dengan perkataan lain hal-hal yang menimbulkan kemubaziran harus dicegah. 5. Pengembangan kelembagaan/institusi yang mampu meminimalkan ongkos transaksi, membangun kebersamaan dan menghidupkan cara kerja yang dinamis dan efisien melalui pengembangan jaringan (network) yang andal. 6. Pewilayahan komoditas perkebunan sesuai dengan agroekosistem dan pembatas pembatas ekologis sebagai landasan pengembangan perkebunan yang berkelanjutan. 7. Pengembangan kawasan industri perkebunan milik masyarakat (KIMBUN) sebagai media (wadah) transformasi masyarakat dari waktu ke waktu melalui pemanfaatan usaha perkebunan yang terintegrasi dengan industri pengolahan produknya. 8. Pengembangan iklim usaha yang kondusif untuk investasi di bidang perkebunan, khususnya berupa kebijaksanaan yang diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan. 9. Jaminan keamanan usaha terhadap segala bentuk penjarahan , perambahan atau aktivitas serupa lainnya.

12 Strategi yang ditempuh:
3. Pengembangan SDM dan IPTEK yang terkait langsung dengan setiap usaha produksi sayuran-unggul dan produk-produknya. Hal ini sangat strategis untuk kepentingan jangka panjang mengingat hanya dengan pengembangan SDM dan IPTEK yang terus menerus maka daya saing produk unggulan sayuran dapat ditingkatkan.

13 Strategi yang ditempuh:
4. Penerapan prinsip-prinsip efisiensi dan kreasi nilai tambah dalam setiap keputusan dan tindakan usahatani. 5. Pengembangan kelembagaan / institusi yang mampu meminimalkan ongkos transaksi, membangun kebersamaan dan menghidupkan cara kerja yang dinamis dan efisien melalui pengembangan jaringan (network) dan sistem informasi yang andal.

14 Strategi yang ditempuh:
6. Pewilayahan/ Penjadwalan komoditas sesuai dengan agroekosistem dan pembatas ekologis sebagai landasan pengembangan KSP yang berkelanjutan. 7. Pengembangan kawasan sentra produksi (KSP) sebagai media (wadah) transformasi masyarakat dari waktu ke waktu melalui pemanfaatan usaha produksi yang terintegrasi dengan sistem distribusi produknya.

15 Strategi yang ditempuh:
8. Pengembangan iklim usaha yang kondusif untuk investasi di bidang poduk sayuran unggulan, khususnya berupa kebijaksanaan yang diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan. 9. Jaminan keamanan usaha terhadap segala bentuk penjarahan, perambahan atau aktivitas serupa lainnya.

16 10. Usaha bisnis tdk semata didasarkan atas motivasi keuntungan maksimum individual pengusaha, namun harus mengembangkan nilai kerjasama, saling percaya dan pengembangan jaringan kerja (networking); 11. Aspek kelestarian fungsi lingkungan hidup harus menjadi pertimbangan utama dalam perancangan (desain) usahatani sayuran.

17 FILOSOFI KSP: MAKNA BUDAYA INDUSTRI
1. IPTEK menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan 2. Inovasi IPTEK sbg instrumen untuk mengelola SDA 3. Mekanisme pasar sbg media transaksi 4. Efisiensi & produktivitas sbg landasan alokasi sumberdya 5. Mutu dan KEUNGGULAN sbg tujuan 6. PROFESIONALISME sbg yang ditonjolkan 7. REKAYASA unt mengurangi ketergantungan pd alam

18 REFORMASI TRADISI: Usaha Bisnis MILIK MASYARAKAT
Tradisi: TERGANTUNG Pd ALAM Tradisi: BEKERJA-SAMA dg ALAM Melalui: 1. Rekayasa Teknologi 2. Rekayasa Kelembagaan Produktivitas Efisiensi Stabilitas/ Sustainabilitas Equity

19 REORIENTASI USAHA BISNIS MILIK MASYARAKAT
Memproduksi “apa-apa yg dpt dihasilkan” Menghasilkan “apa-apa yg diminta pasar ” PASAR : f (taraf hidup, kesejahteraan, selera/ cita rasa, tuntutan pasar, ...) MUTU yg baik WAKTU yg tepat HARGA yg terjangkau

20 ? ? ? ? MAKNA INDUSTRI REKAYASA SOSIAL REKAYASA IPTEK Promosi/
Tekn. Konservasi Rehabilitasi ? Tekno-logi Produksi ? Promosi/ Pemasaran Pengolahan Pasar Riil Budidaya Informatika Pasar Potensial Nilai tambah Diversifikasi LIMBAH

21 Ciri-ciri Masyarakat Pelaku Usaha
1. Lahan /lokasi Usaha sngt Beragam 2. Produktivitas sgt beragam 3. Aplikasi teknologi rendah 4. Risiko gagal jual umumnya tinggi 5. Penghasil bahan mentah 6. Nilai tambah rendah 7. Posisi Rebut-Tawar rendah 8. ……….

22 STRATEGI KEMITRAAN USAHA SAYURAN
1. Partisipasi Masyarakat 2. Pemihakan pd yg LEMAH 3. PEMBERDAYAAN STAKEHOLDER 4. Transparansi & Akuntabilitas 5. Local specific & Social Capital 6. ………..

23 ASAS KSP-SAYURAN Kebersamaan ekonomi melalui : PEMBERDAYAAN &
PENINGKATAN PERAN Masyarakat Lokal Pelaku Bisnis COMMUNITY BASES

24 PERMASALAHAN PEMBERDAYAAN
Bgm menciptakan/ memanfaatkan peluang pasar ? Bgm mengolah produk-produk UNGGULAN ? Bgm melestarikan SDA-LH ? Bgm Memproduksi SAYURAN SEHAT yg Benar ? Bgm menyediakan sarana / instrumen?

25 PRASYARAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PENYEHATAN LINGKUNGAN
SIRAMAN ROHANI PENDAM-PINGAN PENYEHATAN BIOFISIK PENYEHATAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN KETRAMPILAN

26 SIKLUS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PELAKU USAHA Melindungi Mengajak Memberi-tahu Memihaki Melatih Mendam- pingi

27 PARADIGMA PENDAMPINGAN
YANG DIDAM-PINGI PENDAM-PING Broadcasting System Group Receiving System Group INFORMASI/ SUBSTANSI

28 LEMBAGA PENGELOLA KSP-SAYURAN
Wadah pemberdayaan masyarakat dengan pola-pola pengembangan a.l.: POLA I: Koperasi Agribisnis Sayuran Kontrak Manajemen (KM) INVESTOR KOPERASI

29 : atau POLA II: Patungan Koperasi - Investor Saham Koperasi Saham
: atau :

30 “KOPERASI” POLA III: BOT = Building, Operating, Transfer INVESTOR
(Privat / Publik) Membangun PROSES ALIH KELOLA Pember-dayaan “KOPERASI”

31 POLA IV: BTN = Bank Tabungan Negara
BTN - KSP DEVELOPER yg KOMPETEN KOPERMAS Koperasi Masyarakat

32 RI DD SIKLUS PENGEMBANGAN KSP SAYURAN ANALISIS KELAYAKAN Pengem-
Penyusunan Rencana Induk RI Penyusunan Detail Desain DD Implementasi Uji coba Konstruksi Fisik & Kelembagaan

33 SOSIALISASI RENCANA INDUK
FINALISASI KONSEP Renc.Induk. FORUM PUBLIK PERMUFAKATAN TIM KOORDINASI TEKNIS PEMBAHASAN DENGAN KOMISI PEMBANGUNAN

34 RANCANG BANGUN KSP SAYURAN UNGGUL
TUJUAN Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan petani dalam mengelola usaha agribisnis Sayuran Sehat dan Ramah Lingkungan 2. Pemberdayaan kelembagaan kelompok-tani sebagai wadah pembelajaran yang mempunyai akses internal dan eksternal 3. Pemberdayaan kelembagaan Koperasi Agribisnis Sayuran sebagai wadah untuk membangun sinergi, sharing sumberdaya/informasi dan partisipasi petani, dalam rangka meningkatkan posisi tawar Penyiapan sarana dan prasarana fisik, serta perangkat kebijakan daerah dalam kaitannya dengan implementasi program KSP-Sayuran.

35 RANCANG BANGUN KSP SAYURAN UNGGUL
HASIL KEGIATAN: Hasil dari kegiatan ini adalah seperangkat pedoman-pedoman yang dapat digunakan oleh masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah untuk mengembangkan KSP-Sayuran yang sehat dan ramah lingkungan di Kota Batu .

36 RANCANG BANGUN KSP SAYURAN UNGGUL
RUANG LINGKUP Aspek Database dan Sistem Informasi Agribisnis Komoditi Sayuran Unggul di Kota Batu: 1.1. Dasis Data Sumberdaya Alam: Lahan, Air, Iklim 1.2. Basis Data Sumberdaya Manusia dan Kelembagaannya 1.3. Basis data Sosio-teknologi Agribisnis Sayuran 1.4. Basis Data Profil Komoditi Sayuran Unggul 1.5. Basis Data Kebijakan Daerah 2. Aspek pemberdayaan masyarajkat 3. Aspek pemberdayaan Pelaku Usaha 4. Aspek pemberdayaan koperasi agribisnis sayuran 5. Aspek Penataan kelembagan penunjang agribisnis sayuran 6. Aspek Penataan Kawasan Sentra Produksi Sayuran

37 RANCANG BANGUN KSP SAYURAN UNGGUL Beberapa Pilihan Aktivitas:
1. Penyusunan Basis-Data dan Sistem Informasi (DBSI) Database dan Sistem Informasi Agribisnis Komoditi Sayuran Unggul di Kota Batu: 1.1. DBSI Sumberdaya Alam: Lahan, Air, Iklim 1.2. DBSI Sumberdaya Manusia dan Kelembagaannya 1.3. DBSI Sosio-teknologi Agribisnis Sayuran 1.4. DBSI Profil Komoditi Sayuran Unggul 1.5. DBSI Kebijakan Daerah

38 RANCANG BANGUN KSP SAYURAN UNGGUL
2. Penguatan Kelembagaan Sosial-Ekonomi Masyarakat Tujuan: meningkatkan kemampuan kelembagaan yang dibentuk oleh masyarakat setempat agar mampu menjadi wahana bagi masyarakat dalam mengembangkan kehidupan ekonomi, martabat dan keberadaan, dan berpartisipasi dalam pengembangan KSP Sayuran Sasaran: berkembangnya kelembagaan sosial-ekonomi masyarakat setempat yang dapat mendukung SIBERMAS dalam pengembangan KSP sayuran. Kegiatan : Penghapusan kendala yang menghambat berkembangnya partisipasi kelembagaan sosial-ekonomi masyarakat, Penyediaan bantuan pendampingan dalam pengembangan lembaga ekonomi masyarakat tyang telah mengakar, Pengembangan forum komunikasi dan konsultasi antara pemerintah dan lembaga masyarakat maupun antar lembaga masyarakat dalam kegiatan usaha ekonomi produktif.

39 RANCANG BANGUN KSP SAYURAN UNGGUL
3. Pengembangan Bantuan Bagi Cluster Usaha Penunjang KSP Sayuran Tujuan: menyediakan bantuan manajemen-bisnis, termasuk peningkatan ketrampilan pengelolaan modal usaha kepada kelompok usaha sehingga mampu menciptakan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat . Sasaran: meningkatnya keberdayaan bisnis dari berbagai cluster usaha yang terkait dengan KSP Sayuran. Kegiatan prioritas : Sistem informasi teknis dan manajerial usaha. Pengembangan penciptaan lapangan kerja produktif Pengembangan bantuan modal usaha. Sistem informasi teknologi inovatif mendukung usaha ekonomi masyarakat berbasis komoditi sayuran unggul Sistem pendampingan cluster uisaha untuk mengembangkan sikap dan perilaku produktif, peningkatan usaha ekonomi, dan perlindungan/ pemihakan dalam menghadapi kompetisi.

40 RANCANG BANGUN KSP SAYURAN UNGGUL
4. Pengembangan Sistem Jaminan Sosial-Ekonomi bagi Unit-unit Pelaku Usaha Tujuan: memberikan dukungan iklim kondusif dan mendorong terselenggaranya sistem jaminan sosial-ekonomi bagi pelaku usaha yang dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Sasaran : terselenggaranya skema jaminan sosial-ekonomi yang mampu melindungi pelaku usaha agribisnis sayuran unggul. Kegiatannya : Penataan skema jaminan sosial-ekonomi yang sudah berkembang di kalangan masyarakat pelaku usaha, Dukungan kebijakan daerah bagi skema jaminan sosial-ekonomi yang efektif membantu dan memberdayakan masyarakat pelaku usaha, Penataan sistem pelayanan jaminan sosial-ekonomi di tingkat lokal yang menjangkau para pelaku usaha yang membutuhkan.

41 RANCANG BANGUN KSP SAYURAN UNGGUL
5. Pengembangan Kelembagaan Keswadayaan Tujuan : penguatan kelembagaan keswadayaan atau volunter yang berfungsi dalam penggalangan partisipasi masyarakat untuk pendukung pengembangan KSP Sayuran. Sasaran: terwujudnya sistem kelembagaan keswadayaan di masyarakat dan keaktifan kelompok masyarakat, kelompok asosiasi, organisasi/ yayasan, lembaga swadaya masyarakat dalam mendukung pengembangan KSP Sayuran . Kegiatan prioritas : pengembangan skema jaringan kerja kegiatan keswadayaan, pengembangan kapasitas lembaga-lembaga keswadayaan, pengembangan forum komunikasi antar tokoh penggerak dan lembaga-lembaga yang bergerak dalam kegiatan keswadayaan, pengembangan kemitraan antar organisasi keswadayaan, organisasi masyarakat setempat, dan pemerintah, pengurangan hambatan regulasi dan iklim yang menyangkut keberadaan peran organisasi keswadayaan.

42 RANCANG BANGUN KSP SAYURAN UNGGUL 6. Pengembangan SDM Pelaku Usaha
Tujuan: meningkatkan kemampuan pelaku usaha agribisnis sayuran untuk dapat melaksanakan kegiatan agribisnis secara terintegrasi. Sasaran: meningkatnya kemampuan pelaku usaha dalam pengelolaan kegiatan produksi, pengolahan hasil, pemasaran, dan manajemen keuangan. Kegiatan prioritasnya adalah: Penyusunan sistem informasi tentang, pengetahuan dan ketrampilan manajemen agribisnis, potensi pasar, kualitas produk, dan pengelolaan keuangan dan investasi, Penyusunan SOP (standard operating procedure) proses produksi, pengolahan dan pemasaran. Penguatan kelembagaan masyarakat untuk dapat melakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan ketrampilan secara mandiri dengan dukungan pembinaan oleh pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan dunia usaha.

43 RANCANG BANGUN KSP SAYURAN UNGGUL
7. Penataan Prasarana dan Sarana Fisik Penunjang KSP-Sayuran: Tujuan : memberikan jaminan kepada masyarakat untuk mendukung kegiatan Pengembangan KSP Sayuran. Sasaran: tersedianya informasi tentang tatanan prasarana dan sarana yang mendukung kegiatan KSP Sayuran Lingkup Kegiatannya : Sarana dan prasarana Usahatani Sayuran; Sarana dan prasarana pendukung, seperti irigasi, listrik, pasar, gudang, jaringan transportasi, dan Fasilitas POSYANTEK: Pusat Layanan Informasi Teknologi.


Download ppt "KAWASAN SENTRA PRODUKSI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google