Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

(Study kasus di PT Cisadane Sawit Raya)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "(Study kasus di PT Cisadane Sawit Raya)"— Transcript presentasi:

1 (Study kasus di PT Cisadane Sawit Raya)
STRATEGI PENGADAAN FRESH FRUIT BUNCH (FFB) DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS Strenghts, Weaknesses, Opportunities, dan Treaths (SWOT) (Study kasus di PT Cisadane Sawit Raya)

2 PROFIL PEMRASARAN Nama : Juslina Ria Mahulae
Prodi : Manajemen Logistik 2008 Login

3 1. PENDAHULUAN Bahan Baku Bahan Jadi PENDAHULUAN next

4 PENDAHULUAN 1. PENDAHULUAN back next
60 ton FFB/ jam 20 jam/ hari 1.200 ton FFB/ hari Bagaimana cara untuk pengadaan FFB sesuai kapasitas olah tersebut?? Disinilah fungsi strategis pembelian dibutuhkan untuk melakukan perencanaan strategis yang berarti perencanaan yang dibuat untuk menjamin suatu perusahaan agar dapat tetap hidup dan berkembang. PENDAHULUAN back next

5 Tujuan & Manfaat back next 1.1 TUJUAN 1.2 MANFAAT
Membuat analisis SWOT untuk strategi pengadaan FFB di PMKS PT CSR. 1.2 MANFAAT Analisis SWOT dapat membantu bagian pembelian dalam melakukan fungsinya sebagai fungsi strategis. Tujuan & Manfaat back next

6 Permasalahan ? 2. HASIL & PEMBAHASAN back next 2.1 Permasalahan
60 Ton/ Jam 20 Jam/ Hari 1.200 Ton/ Hari 1.200 Ton/ Hari 407 Ton/ Hari 734 Ton/ Hari ? 327 Ton/ Hari 472 Ton/ Hari Permasalahan back next

7 Permasalahan Permasalahan 2. HASIL & PEMBAHASAN back next
Analisis SWOT: 1. Strengths (kekuatan) 2. Weaknesses (kelemahan) Kualitas FFB kebun sendiri tergolong bagus Tonase FFB kebun sendiri tidak cukup memenuhi kapasitas produksi pabrik Kualitas CPO tergolong tinggi Harga beli FFB paling rendah Grading FFB yang ketat (potongan terhadap FFB tinggi) Letak pabrik jauh dari akses jalan raya Kapasitas olah pabrik yang besar Grading FFB yang ketat PMKS baru berdiri Hubungan dengan supplier Permasalahan Permasalahan back next

8 Permasalahan 2. HASIL & PEMBAHASAN back next Analisis SWOT:
3. Opportunities (peluang) Konsumsi CPO dunia yang terus meningkat Isu pemanasan global (global warming) Produk turunan kelapa sawit merupakan kebutuhan dasar masyarakat dunia Kawasan perkebunan kelapa sawit telah menyebabkan munculnya sumber-sumber pendapatan baru yang bervariasi Seluruh bagian dari pohon kelapa sawit dapat dimanfaatkan Optimisme para pelaku industri kelapa sawit Permasalahan back next

9 Permasalahan 2. HASIL & PEMBAHASAN back next Analisis SWOT:
3. Opportunities (peluang) Isu lingkungan Faktor sosial Adanya Peraturan Mentri Keuangan No. 67/2010 tantang bea keluar CPO progresif Fluktuasi harga CPO Pencurian Hasil Panen Butuh modal besar untuk berkecimpung dalam industri kelapa sawit Gagal dalam usaha agribisnis kelapa sawit Produktifitas industri kelapa sawit Indonesia yang masih rendah Permasalahan back next

10 Permasalahan Ketentuan: back next Bobot: -1.0 sangat penting
-0.0 tidak penting Rating untuk strong dan opportunity : -4 sangat baik -3 baik -2 cukup baik -1 kurang baik Rating untuk weaknesses dan treaths : -1 sangat baik -2 baik -3 cukup baik -4 sangat baik Permasalahan back next

11 Tahap 1, Matriks faktor strategi eksternal :
No FAKTOR- FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL BOBOT RATING BOBOT × RATING KOMENTAR OPPORTUNITIES(O): 1 Konsumsi CPO dunia yang terus meningkat 0.2 4 0.8 faktor-faktor ini dipilih karena keenam faktor tersebut merupakan peluang dalam industri perkelapasawitan saat ini. Skor pembobotannya dihitung berdasarkan prioritas peluang bagi perusahaan. 2 Isu pemanasan global (global warming) 0.1 0.4 3 Produk turunan kelapa sawit merupakan kebutuhan dasar masyarakat dunia 0.09 0.36 Kawasan perkebunan kelapa sawit telah menyebabkan munculnya sumber-sumber pendapatan baru yang bervariasi 0.06 0.18 5 Seluruh bagian dari pohon kelapa sawit dapat dimanfaatkan 0.03 6 Optimisme para pelaku industri kelapa sawit 0.02 0.04 Permasalahan back next

12 Permasalahan back next TREATHS(T): 1 Isu lingkungan 0.2
TREATHS(T): 1 Isu lingkungan 0.2 faktor-faktor ini dipilih karena kedelapan faktor tersebut merupakan ancaman dalam industri perkelapasawitan saat ini. Skor pembobotannya dihitung berdasarkan prioritas ancaman yang dihadapi perusahaan. 2 Faktor sosial 0.08 3 Adanya Peraturan Mentri Keuangan No. 67/2010 tantang bea keluar CPO progresif 0.06 4 Fluktuasi harga CPO 0.05 5 Pencurian Hasil Panen 0.04 6 Butuh modal besar untuk berkecimpung dalam industri kelapa sawit 0.03 7 Gagal dalam usaha agribisnis kelapa sawit 0.09 8 Produktifitas industri kelapa sawit Indonesia yang masih rendah 0.01 TOTAL 2.5 Permasalahan back next

13 Tahap 2, Matriks Faktor Strategi Internal :
No FAKTOR- FAKTOR STRATEGI INSTERNAL BOBOT RATING BOBOT × RATING KOMENTAR STRENGTHS/ KEKUATAN: 1 Kualitas FFB kebun sendiri tergolong bagus 0.2 4 0.8 faktor-faktor ini dipilih karena kelima faktor tersebut merupakan kekuatan PT CSR saat ini. Skor pembobotannya dihitung berdasarkan prioritas kekuatan yang dimiliki perusahaan. 2 Kualitas CPO tergolong tinggi 0.1 0.4 3 Grading FFB yang ketat (potongan terhadap FFB tinggi) Kapasitas olah pabrik yang besar 0.07 0.21 5 PMKS baru berdiri 0.03 Permasalahan back next

14 Permasalahan back next
WEAKNESSES/ KELEMAHAN: 1 Tonase FFB kebun sendiri tidak cukup memenuhi kapasitas produksi pabrik 0.2 2 0.4 faktor-faktor ini dipilih karena kelima faktor ini merupakan kelemahan PT CSR saat ini. Skor pembobotannya dihitung berdasarkan prioritas kelemahan terbesar yang dimiliki perusahaan. Harga beli FFB paling rendah 0.15 3 Letak pabrik jauh dari akses jalan raya 0.07 4 Grading FFB yang ketat 0.05 5 Hubungan dengan supplier 0.03 0.06 TOTAL 2.57 Permasalahan back next

15 Permasalahan back next Matriks Profil Kompetitor NO FAKTOR STRATEGIS
BOBOT PT CSR Siringo-ringo SMA Rating Bobot Skor 1 Harga beli FFB 0.5 2 4 3 1.5 Grading FFB 0.25 Hubungan dengan supplier 0.15 0.3 0.6 0.45 Infrastruktur/ Lokasi pabrik 0.07 5 Tonase FFB kebun sendiri 0.03 Total 1.87 3.67 2.52 Permasalahan back next

16 Analisis 3. TAHAP ANALISIS back next IFAS STRENGTHS (S)/ KEKUATAN:
WEAKNESSES (W)/ KELEMAHAN: ·       Kualitas FFB kebun sendiri tergolong bagus ·       Tonase FFB kebun sendiri tidak cukup memenuhi kapasitas produksi pabrik ·  Kualitas CPO tergolong tinggi ·      Harga beli FFB paling rendah ·       Grading FFB yang ketat (potongan terhadap FFB tinggi) ·        Letak pabrik jauh dari akses jalan raya ·        Kapasitas olah pabrik yang besar ·     Grading FFB yang ketat EFAS ·        PMKS baru berdiri ·     Hubungan dengan supplier OPPORTUNITIES (O)/ PELUANG: STRATEGI SO: STRATEGI WO: ·        Konsumsi CPO dunia yang terus meningkat ·        Menghasilkan CPO yang optimal ·        Mencari supplier sekitar (dekat dengan pabrik) ·        Isu pemanasan global (global warming) ·        Membuat MOU ·        Memperluas lahan kebun sendiri untuk menghasilkan tonase FFB untuk memenuhi kapasitas produksi pabrik ·        Produk turunan kelapa sawit merupakan kebutuhan dasar masyarakat dunia ·        Menggalang dukungan dari lembaga penelitian serta penggalian informasi untuk memperkokoh sektor hulu dan hilir kelapa sawit. ·        Peninjauan ulang terhadap harga beli FFB untuk dapat bersaing dengan perusahaan kompetitor sementara grading tetap dipertahankan ·        Kawasan perkebunan kelapa sawit telah menyebabkan munculnya sumber-sumber pendapatan baru yang bervariasi ·        Penanganan masalah-masalah sosial ·       Seluruh bagian dari pohon kelapa sawit dapat dimanfaatkan ·        Diusahakan kebun sendiri menghasilkan FFB yang optimal ·      Optimisme para pelaku industri kelapa sawit Analisis back next

17 Analisis back next TREATHS (T)/ ANCAMAN: STRATEGI ST: STRATEGI WT:
·        Isu lingkungan ·        Penerapan prinsip dan kriteria Rountable on Sustainable Palm Oil (RSPO). ·        Menggunakan istilah ‘jemput bola’ yaitu menjeput FFB dari masing-masing supplier agar supplier tidak kesulitan dengan akses jalan yang jauh ·      Faktor sosial ·        Menerapkan konsep best management practices dengan menjalankan proses bisnis yang memperhatikan prinsip kelestarian alam, kearifan lokal (local wisdom) dan komunitas sekitar. ·        Membina hubungan baik dengan supplier dan masyarakat sekitar ·      Adanya Peraturan Mentri Keuangan No. 67/2010 tantang bea keluar CPO progresif ·     Mengusulkan kepada pemerintah melalui organisasi kelapa sawit untuk melakukan perbaikan regulasi mengenai bea keluar CPO ·      Fluktuasi harga CPO ·        Untuk mengantisipasi pencurian hasil panen perlu adanya pengamanan yang ekstra. ·     Pencurian Hasil Panen ·      Butuh modal besar untuk berkecimpung dalam industri kelapa sawit ·     Gagal dalam usaha agribisnis kelapa sawit ·     Produktifitas industri kelapa sawit Indonesia yang masih rendah Analisis back next

18 Kesimpulan KESIMPULAN back next
Faktor-faktor strategis eksternal memiliki rating yang cukup baik yaitu 2.5, sama halnya dengan IFAS yang memiliki rating 2.75 2. Melihat peluang dan ancaman yang besar dalam industri kelapa sawit akhirnya akan bermuara pada win-win solution 3. Harga merupakan pertimbangan penting dalam pembelian FFB Kesimpulan back next

19 SARAN Mengingat harga merupakan faktor penting dalam pembelian FFB, maka peningkatan harga beli harus dipertimbangkan. Analisis SWOT sangat membantu bagian pengadaan/ pembelian FFB, sebaiknya tahapan tahapan analisis SWOT dalam pembahasan tugas akhir ini dapat digali lebih dalam lagi. Saran back next

20 Sampai Berjumpa Pada Seminar Nanti
Terima Kasih Dan Sampai Berjumpa Pada Seminar Nanti Finish Close


Download ppt "(Study kasus di PT Cisadane Sawit Raya)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google