Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TEORI ETIKA PERTEMUAN KE-3 ETIKA BISNIS.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TEORI ETIKA PERTEMUAN KE-3 ETIKA BISNIS."— Transcript presentasi:

1 TEORI ETIKA PERTEMUAN KE-3 ETIKA BISNIS

2 PENGERTIAN ETIKA ETIKA, berasal dari kata ethos, salah satu cabang ilmu filsafat oksiologi membahas bidang etika yaitu, tentang: - nilai keutamaan dan bidang estetika - nilai-nilai keindahan, - pemilihan nilai-nilai kebaikan. Etika Bisnis 1. ETIKA BISNIS

3 Pengertian Etika ETIK=ETIKA, ethics (Inggris)
adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana patutnya manusia hidup dalam masyarakat ETIKA BISNIS

4 Pengertian Etika Pilihan apa yang baik, Apa yang buruk.
Segala ucapan senantiasa harus berdasarkan hasil-hasil pemeriksaan tentang perikeadaban hidup dalam arti yang seluas-luasnya. ETIKA BISNIS

5 Pengertian Etika Emanuel Kant, mengajukan satu pertanyaan
was sall ich tun apa yang akan kita lakukan (sesuai dengan norma yang berlaku) ETIKA BISNIS

6 Pengertian Etika Pertanyaan ini pada intinya ada suatu “pilihan” yang berarti adanya konsep nilai terhadap perbuatan yang akan kita lakukan. ETIKA BISNIS

7 TUGAS ETIKA Tugas Etika, bagi orang-orang yang berfikir dan bergerak secara teoritis untuk memahami masalah-masalah yang dihadapi (baik masalah kehidupan maupun masalah ilmu). ETIKA BISNIS

8 PERAN ETIKA Jadi etika merupakan alat yang diberikan kepada seseorang yang mampu berfikir/menentukan sendiri. ETIKA BISNIS

9 TUJUAN ETIKA Tujuan Etika adalah untuk “orientasi” ketika
seseorang dihadapkan “sesuatu hal” yang harus dia putuskan baik untuk menilai maupun bertindak. ETIKA BISNIS

10 TUJUAN ETIKA Contoh: Ketika seseorang berdagang, ia harus mampu menentukan apakah untuk mendapatkan keuntungan ia harus : - menimbun barangnya dulu, - menjual dengan harga yang mahal, - mengoplos dengan kualitas rendah, - atau ia akan menjual barangnya dengan harga yang wajar. ETIKA BISNIS

11 TUJUAN ETIKA Dalam keadaan demikian etika - lah yang memberikan orientasi bagaimana seseorang menentukan pilihan. ETIKA BISNIS

12 MANFAAT ETIKA Etika sangat diperlukan pada saat terjadi perubahan atau pergeseran nilai. Ketika masyarakat mengalami masa transisi dari suatu keadaan tertentu. ETIKA BISNIS

13 MANFAAT ETIKA Contoh: Etika diperlukan karena manusia mengalami keterbatasan untuk memahami ajaran agama Karena banyak dipengaruhi tradisi dan kebiasaan, ETIKA BISNIS

14 MANFAAT ETIKA Yakni pada saat agama menghadapi persoalan untuk memahami pengendalian kelahiran, Pada saat inilah etika diperlukan oleh manusia untuk menginterpretasikan manakah yang benar, manakah yang baik atau yang diperlukan. Contoh dalam bisnis : Monopoli barang ? ETIKA BISNIS

15 ETIKA DAN MORAL Etika tidak sama dengan moral.
Orang yang baik etika-nya belum tentu moralnya baik. Setiap orang memiliki moralitas tetapi tidak berarti setiap orang memiliki etika. ETIKA BISNIS

16 ETIKA DAN MORAL Moralitas, adalah segala macam pandangan atau norma-norma atau pendapat, kebiasaan, ajaran baik dan buruk sebagai manusia. Etika adalah ilmu atau filsafat tentang moralitas. Etika adalah pemikiran tentang moralitas. ETIKA BISNIS

17 ETIKA DAN MORAL Moral ada sangkut pautnya dengan baik-buruk, tetapi ukuran baik buruk itu tidak sederhana, mempunyai ukuran tertentu. Misalnya Sebagai manusia yang baik, bukan diukur dari hal yang nyata/nampak, melainkan harus dilihat dari aspek nilai yang mempunyai jangkauan lebih luas dari sekedar jangkauan agama. ETIKA BISNIS

18 Etika dan Moral Moral dapat bersumber pada agama (baik buruk menurut agama), Bersumber pada kebiasaan sedangkan etika sebagai sesuatu hal yang lebih luas dari moral. (karena etika filsafat tentang moral). ETIKA BISNIS

19 Etika dan Moral Dengan demikian seseorang tidak cukup memahami tentang moral saja, tetapi harus menguasai etika dalam kehidupan bermasyarakat. ETIKA BISNIS

20 Etika dan Moral Etika mendudukan seseorang tidak hanya bermoral tetapi mendudukannya sebagai manusia yang luhur, berbudi, bijaksana dan berwelas asih. ETIKA BISNIS

21 Norma/kaidah Norma khusus dan norma umum: norma khusus adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan/kehidupan khusus. Misalnya dalam peraturan olah raga, pendidikan, sekolah; Norma umum bersifat lebih universal, terdiri dari norma sopan santun, norma hukum dan norma moral. ETIKA BISNIS

22 Norma/kaidah Norma sopan santun=norma etiket: norma yang mengatur perilaku dan sikap lahiriah manusia, misal: makan, berpakaian, duduk. Norma ini menyangkut tatacara lahiriah dalam pergaulan sehari-hari. Dan tidak mencakup baik buruknya seseorang; ETIKA BISNIS

23 Norma/kaidah Norma hukum, norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh masyarakat. Norma ini mencerminkan harapan, keinginan, dan keyakinan seluruh masyarakat tentang bagaimana hidup bermasyarakat yang baik dan bagaimana masyarakat diatur dengan baik; ETIKA BISNIS

24 Norma/kaidah Norma moral, aturan mengenai sikap perilaku manusia sebagai manusia. Norma ini mengatur tentang baik buruk, adil dan tidak adil tindakan perilaku manusia sejauh ia dilihat sebagai manusia. ETIKA BISNIS

25 Teori Etika Etika Deontologi, Deon (Yunani) berarti kewajiban, oleh karena itu etika lebih menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. ETIKA BISNIS

26 Teori Etika Tindakan itu baik karena mempunyai nilai moral, tindakan itu dilaksanakan berdasarkan kewajiban yang memang harus dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat tindakan itu. ETIKA BISNIS

27 Teori Etika Misalnya, Suatu tindakan bisnis akan dinilai baik bukan karena tindakan itu mendatangkan akibat baik bagi pelakunya, melainkan tindakan itu sejalan dengan kewajiban pelaku. ETIKA BISNIS

28 Teori Etika Contoh memberikan pelayanan yang baik pada semua konsumen, mengembalikan utang sesuai kesepakatan. Dengan demikian etika deontologi sangat menekankan motivasi, kemauan baik dan watak yang kuat dari pelaku; ETIKA BISNIS

29 Teori Etika Etika teleologi, mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dengan tindakan itu. Suatu tindakan dinilai baik kalau bertujuan mencapai sesuatu yang baik. ETIKA BISNIS

30 Teori Etika Misalnya: Berbohong tidak dapat dinilai buruk dan baik berdasarkan buruknya tindakan itu sendiri, tetapi kalau tujuannya baik, maka tindakan itu dinilai baik. ETIKA BISNIS

31 Pendapat Anda? Contoh: Tindakan seorang anak mencuri demi membayar pengobatan ibunya yang sakit parah, akan dinilai baik secara moral, terlepas dari kenyataan perbuatan itu secara legal dapat dihukum. ETIKA BISNIS

32 Dari sudut pandang “untuk siapa tujuannya”, etika teleologi dibedakan menjadi dua yaitu:
Egoisme Etis, yaitu tindakan yang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Utilitarianisme, yaitu tindakan yang berguna dan membawa manfaat bagi semua pihak. ETIKA BISNIS

33 Teori Etika Teori Hak, yaitu tindakan yang berdasarkan atas martabat manusia dan martabat manusia itu sama. Teori Keutamaan, yaitu perilaku moral yang berguna dan membawa manfaat bagi semua pihak. (kejujuran, fairness, kepercayaan dan keuletan) ETIKA BISNIS

34 Etika Etika Umum Etika Khusus
Etika Bisnis Etika Etika Umum Etika Khusus Etika Individual Etika Sosial Etika Lingkungan Hidup Etika terhadap sesama Etika Keluarga Etika Politik Etika Profesi Etika Hukum Etika Biomedis Etika Pendidikann Etika Media ETIKA BISNIS

35 Bisnis dan Etika Ada pemahaman bisnis adalah bisnis, bisnis tidak dapat dicampur adukan dengan etika. Ada anggapan bisnis adalah berbisnis bukan beretika. ETIKA BISNIS

36 Bisnis dan Etika Ada mitos bisnis amoral, yang mengungkapkan keyakinan antara bisnis dengan moralitas dan etika tidak ada sangkut pautnya. Hal itu merupakan dua hal yang berbeda. ETIKA BISNIS

37 Argumen yang mendukung mitos bisnis amoral
Menurut mitos ini, Kegiatan bisnis sebaik mungkin untuk mendapatkan keuntungan, menjadi pusat perhatian bagaimana memproduksi, mengedarkan, menjual dan membeli barang dengan memperoleh keuntungan. ETIKA BISNIS

38 Bisnis dan Etika Untuk menunjukkan bisnis amoral tersebut, bisnis diibaratkan sebagai permainan judi, yang dapat menghalalkan segala cara untuk menang, untuk memperoleh keuntungan. Untuk membuktikan bisnis dengan etika tidak ada hubungan dapat dikemukakan bahwa: ETIKA BISNIS

39 Bisnis dan perjudian Bisnis seperti halnya judi, atau permainan pada umumnya, mengutamakan persaingan (kepentingan pribadi), Dalam bentuk persaingan dilakukan bermacam cara untuk bisa menang, dan cenderung menghalalkan segala cara. ETIKA BISNIS

40 Bisnis dan perjudian Yang utama dalam bisnis bagaimana memenangkan persaingan yang ketat, bagaimana untung besar. Dalam demikian nilai- nilai dan norma-norma etika akan mudah diabaikan. ETIKA BISNIS

41 Bisnis dan perjudian Aturan yang dipakai dalam permainan penuh persaingan itu berbeda dari aturan yang ada dan dikenal dalam kehidupan sosial umumnya. ETIKA BISNIS

42 Bisnis dan perjudian Seorang pebisnis yang masih mau memperhatikan aturan moral akan berada dalam posisi yang tidak menguntungkan di tengah persaingan ketat. ETIKA BISNIS

43 Bisnis dan perjudian Dalam permainan (judi) ada aturan mainnya, ada kiat-kiat bisnis, dengan sendirinya praktek permainan tersebut diterima dan dibenarkan secara moral. Yang perlu diperhatikan pebisnis memperhatikan aturan hukum yang ada dan tidak perlu memperhatikan moral dan etika. ETIKA BISNIS

44 Etika dalam bisnis benarkah diperlukan?
Mitos bisnis amoral tidak sepenuhnya benar. Bertentangan dengan pebisnis tulen yang bervisi ke depan dan jangka panjang. Misalnya IBM, 3M, Johnson and Johnson, yang memegang teguh komitmen moral. Argumennya adalah: ETIKA BISNIS

45 Etika dalam bisnis benarkan diperlukan?
Dalam bisnis orang dituntut berani bertaruh, mengambil resiko, berspekulasi, berani mengambil langkah2 strategis tertentu agar berhasil. ETIKA BISNIS

46 Etika dalam bisnis benarkah diperlukan?
Yang dipertaruhkan dalam bisnis uang dan barang material, tidak cukup itu, tetapi “dipertaruhkan dirinya, nama baiknya, keluarga, hidupnya, karyawan dan keluarganya, dan nasib umat manusia”. Dimensi yang dipertaruhkan lebih luas dan dalam yang mempunyai bobot serta nilai yang hakiki. ETIKA BISNIS

47 Etika dalam bisnis benarkah diperlukan?
Tidak semuanya benar, bisnis sebagai permainan mempunyai aturan main sendiri yang berbeda sama sekali dengan dari aturan yang berlaku dalam kehidupan sosial. ETIKA BISNIS

48 Etika dalam bisnis benarkah diperlukan?
Bisnis adalah adalah fenomena modern yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat, Bisnis dilakukan oleh manusia dengan manusia yang berarti norma atau nilai-nilai yang baik terbawa dalam kehidupan bisnis; ETIKA BISNIS

49 Etika dalam bisnis benarkan diperlukan?
Harus dibedakan antara legalitas dan moralitas. Suatu praktek atau kegiatan mungkin dibenarkan secara legalitas. Contoh: praktek monopoli. ETIKA BISNIS

50 Etika dalam bisnis benarkah diperlukan?
Etika harus dibedakan dengan ilmu empiris. Dalam ilmu empiris, suatu gejala, fakta yang berulang terus dan terjadi dimana-mana menjadi alasan yang sah menjadi kebiasaan yang berlaku universal. ETIKA BISNIS

51 Etika dalam bisnis benarkah diperlukan?
Dalam etika tidak demikian. Sogok, suap, KKN, monopoli, praktek yang berulangkali tidak dapat berlaku secara universal. ETIKA BISNIS

52 Etika dalam bisnis benarkah diperlukan?
Kritik pedas, Pemberitaan semaunya saja, Surat pembaca yang komplin, Aksi protes yang mengecam berbagai pelanggaran dalam kegiatan bisnis, dan lain-lain ETIKA BISNIS

53 Etika dalam bisnis benarkah diperlukan?
Mengindikasikan masih banyak orang dan kelompok masyarakat yang menghendaki dalam bisnis dijalankan secara baik dan tetap mengindahkan norma-norma moral. Misalnya: masalah lingkungan hidup, masalah hak konsumen, masalah buruh, masalah wanita, dan lain-lain ETIKA BISNIS

54 Etika dalam bisnis benarkah diperlukan?
Dalam praktik seorang pebisnis lebih suka menggunakan / berhubungan dengan perusahaan yang baik kualitasnya dalam segala aspeknya. ETIKA BISNIS


Download ppt "TEORI ETIKA PERTEMUAN KE-3 ETIKA BISNIS."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google