Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Proses Kognitif dan Budaya Kuliah ke-4

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Proses Kognitif dan Budaya Kuliah ke-4"— Transcript presentasi:

1 Proses Kognitif dan Budaya Kuliah ke-4

2 Aktivitas kognitif Kognisi: all the mental processes we use to transform sensory input into knowledge Aktivitas kognitif manusia = aktivitas intelektual Meliputi: - Persepsi - Kategorisasi - Memori - Problem-solving

3 Garis A dan Garis B: mana yang lebih panjang?
Figure 5.1 The Mueller-Lyer Illusion

4 Garis A dan Garis B: mana yang lebih panjang?
Figure 5.2 The Horizontal-Vertical Illusion

5 Persepsi Masih ingat kan mengenai persepsi?
Persepsi : the process of gathering information about the world through our senses.

6

7 Persepsi Visual Dua Paradigma Berpikir tentang Persepsi Visual :
NATIVISME: fenomena persepsi ditangkap sesuai kerja struktur saraf pusat manusia (biologis) EMPIRISME: Manusia secara teratur menginterpretasikan tanda-tanda yang dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya. Jadi persepsi tidak sekedar pencerminan stimulus, namun merupakan hasil dari pengalamannya berinteraksi dengan stimulus (berkaitan dengan lingkungan dan budaya)

8 Brunswik (1956) Persepsi melibatkan transaksi antara organisme dan sensasi stimulus yang datang. Dalam rangka survival organisme, transaksi menjadi sebuah fungsi adaptif. Persepsi menjadikan manusia bisa berada di dunia dan terhindar dari masalah

9 Ilusi Optical Segal, Campbell, & Hersokovits dll (1963,1966)
mempelajari ilusi optical dengan perspektif Brunswiki. Asumsi mereka : jika persepsi dipengaruhi oleh proses belajar, tentunya terjadi perbedaan persepsi sesuai budaya dan ekologinya.

10 Kenapa terkecoh oleh garis-garis ilusi visual?

11 Carpentered World Theory
Dampak dari lingkungan yang highly carpentered (banyak bentuk-bentuk rectangular, terbiasa melihat bentuk-bentuk rectangular) Terjadi pada kebanyakan orang Amerika Orang Indonesia? Orang Jawa? Orang Batak?

12 The Carpentered World Theory_2
Berdasarkan FIGURE 5.1 DAN 5.2 Tendensi untuk menetapkan diagonal sebelah atas lebih panjang dari aslinya. Hal ini dapat disebabkan kebiasaan dalam mempersepsikan sebuah gambar parallelogram pada permukaan datar sebagai sebuah representasi dari permukaan kotak yang besar dalam sebuah ruang. Sehingga diagonal atas dianggap lebih panjang karena bidang yang ditutup oleh diagonal bawah lebih besar dibandingkan bidang yang ditutup oleh diagonal kanan. Pada Muller-Illusion : garis yang atas lebih panjang daripada garis yang bawah (LIHAT figure 5.1)

13 Front-Horizontal Foreshorthening theory
Dampak dari lingkungan yang flat dan open vista Garis vertikal dipersepsikan lebih panjang dari garis horizontal

14 Gambar garis vertikal biasanya tampak lebih panjang dari garis yang horisontal, walaupun sebenarnya garis horisontal lebih panjang. Hal ini berkaitan dengan ruang pandang mata. Disebabkan kebiasaan dari lingkungan dimana individu yang biasanya berada di lingkungan berada. Orang-orang yang tinggal di lingkungan gedung-gedung tinggi, biasanya akan mudah mengalami ilusi tersebut, dibandingkan orang-orang yang tinggal di daerah terbuka

15 Symbolizing Three Dimension in Two
Dampak dari kebiasaan melihat bentuk-bentuk tiga dimensi pada permukaan dua dimensi (kertas, kanvas, dinding dll) Terjadi pada budaya Western New Guinea dan India, lebih banyak menghabiskan waktu untuk menginterpretasikan figure 5..1 The Mueller Lyer… kenapa?

16 Penelitian Pollnac (1977) terhadap nelayan di sepanjang Pasifik Costa Rica, menemukan bahwa keterpengaruhan mengalami ilusi Horisontal-Vertikal secara signifikan berkaitan dengan pengalaman mencari ikan dan menjadi navigator (berkaitan dengan jarak & ukuran)

17 Ilusi visual Pengalaman dengan lingkungan mempengaruhi keterpengaruhan (susceptibility) ilusi visual Lingkungan ekologis  learned habits of inference  illusion susceptibility

18 Depth perception Penelitian Hudson (1960) pada orang suku Bantu di Afrika Selatan, target pemburu = gajah Depth perception dipengaruhi oleh pendidikan/pengalaman sekolah

19 Kategorisasi Kategorisasi: to classify objects on the basis of perceived similarities and attach labels (words) to those classification Kategori dasar = prototype Prototype Contoh: bagi orang suku Dani, warna: gelap & terang bentuk: lingkaran, persegi, segitiga sama sisi (prototype meskipun tidak ada terminologinya) Prototype lebih mudah diingat atau dikenali daripada yang bukan prototype. Kategorisasi terkait dengan pengalaman dengan lingkungan

20 Color Bahwa warna-warna tertentu (utama) dapat dikenali secara universal, namun warna-warna lain memiliki nama yang cenderung bervariasi. Penelitian terhadap suku Dani (Irian Barat) yang hanya mengenal bahasa dengan 2 tema warna, yaitu gelap dan terang. Lebih mudah bagi Dani untuk mengingat warna utama

21 Shapes Lingkaran,kotak, segitiga merupakan prorotype alami, karena semua orang dapat mengenal bentuk-bentuk tersebut, walaupun mereka tidak mengenal terminologi bentuk geometrik 2 dimensi

22 Kategorisasi: ekspresi emosi
Ekman (1973) mendapatkan bahwa ekspresi emosi wajah juga memiliki kategori alami atau prototype. Ada 6 emosi dasar manusia : bahagia, sedih, marah, takut, surprise, dan jijik. dimana masing-masingnya berasosiasi dengan sebuah set gerakan otot wajah. Penelitian menunjukkan secara universal masyarakat dapat mengenali ke-6 emosi dasar tersebut. Dibandingkan dengan emosi campuran yang tidak bersifat universal (gabungan dari emosi dasar)

23 Memori Benarkah orang dari tradisi lisan lebih baik ingatannya daripada orang dari tradisi tulisan? Struktur memori bersifat universal; strategi clustering, rehearsal, dan retrieval dipengaruhi oleh budaya Kemampuan mengingat tergantung pada tugas yang diberikan

24 Menggambar yuk… Gambarlah uang koin (kuning) Rp. 1000
Ingat-ingat dan gambarlah selengkap mungkin

25 Periksa kelengkapan dan detail
Bagaimana dengan ukuran gambar? Silahkan duduk berpasangan, kemudian diskusikan hasil gambar. Mengapa demikian?

26 Penelitian Triandis Gambar koin orang miskin di Mesir lebih besar daripada orang di Amerika Status sosial ekonomi berpengaruh terhadap gambar

27 Problem solving The process by which we attempt to discover ways of achieving goals that do not seem readily attainable Menggambarkan kesimpulan dan memprediksikan peristiwa masa depan berdasarkan analisis di masa lalu (proses yang selalu mensyaratkan postulat hubungan sebab akibat) merupakan bentuk dari perilaku kognitif sebuah ilmu.

28 Inferential Reasoning
Untuk membuktikan proses berpikir dalam mengambil kesimpulan menjadi hal yang sulit diukur. Misalnya awan hitam, kesimpulan akan hujan. Kesimpulan tersebut apakah merupakan proses penalaran atau sekedar ingatan akan kejadian sebelumnya? Sehingga perlu penelitian dalam situasi baru.

29 Cole cs (1971) meneliti kemampuan penalaran pada masyarakat terpelajar dan tidak.
Hasilnya: anak-anak dengan usia lebih tua menunjukkan lebih cepat dalam mengambil kesimpulan, tidak berbeda antara yang terpelajar/tidak, situasi yang dikenal/tidak berpengaruh terhadap kemampuan kesimpulan

30 Intelegensi Cerdas budaya A sama dengan cerdas budaya B?
Apa yang dianggap cerdas oleh satu budaya belum tentu sama di budaya lainnya.

31 Sumber Segall, M.H, Dasen, P.R, Berry, J.W & Poortinga (1999) chapter 3,4, 5 dan 6 Matsumoto D. & Juang, L. (2004) chapter 4 Tim Pengajar Psikologi LinBud UI


Download ppt "Proses Kognitif dan Budaya Kuliah ke-4"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google