Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

NEXT GENERATION NETWORK

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "NEXT GENERATION NETWORK"— Transcript presentasi:

1 NEXT GENERATION NETWORK
Pertemuan ke-12

2 overview Next Generation Network (NGN) dirancang untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur infokom abad ke 21. Jaringan tidak lagi diharapkan bersifat TDM, melainkan sudah dalam bentuk paket-paket yang efisien, namun dengan QoS terjaga. NGN harus mampu mengelola dan membawa berbagai macam trafik sesuai kebutuhan customer yang terus berkembang. Salah satu perangkat pendukung dalam NGN adalah Softswitch. Softswitch merupakan arsitektur terbuka dan terdistribusi yang memungkinkan jaringan mendukung layanan suara, data, dan multimedia dari perangkat pelanggan ke jaringan inti dan mendukung interworking jaringan dengan aplikasi yang dapat menyediakan kombinasi layanan suara, data dan multimedia tersebut.

3 Tujuan Mahasiswa memahami konsep NGN.
Mahasiswa memahami arsitektur NGN. Mahasiswa memahami integrasi jaringan dalam NGN. Mahasiswa memahami teknologi softswitch.

4

5 Arsitektur NGN NGN disusun dalam blok-blok kerja yang terbuka, dan bersifat open system.

6 Blok “Transport” membawa bukan hanya bagian media yang berupa data, suara, dan gambar dari customer, tetapi juga membawa sinyal-sinyal dari blok-blok lainnya. Blok “Control and Signalling” melakukan pengendalian dengan bertukar informasi permintaan panggilan dan policy network serta mengirimkan perintah-perintah yang sesuai kepada blok “Transport” untuk menyampaikan media data dan sebagainya ke tujuan yang benar, sesuai policy yang ditetapkan. Blok “Services and Application” berisi aplikasi-aplikasi network dalam bentuk software yang mendefinisikan layanan yang diberikan, feature yang disediakan, dan pengaturan-pengaturan lain, termasuk billing.

7 Integrasi Jaringan Dalam NGN
Transportasi Data Karakteristik: broadband network yang menghantarkan data paket dengan secara efisien, scalable, memungkinkan diferensiasi dalam satu sistem, serta mampu diakses secara mobile. ATM QoS, Diferensiasi IP  Skalabilitas IP  MPLS, DWDM  MPλS  GMPLS, menyediakan network yang secara keseluruhan mampu menangani bandwidth besar dengan QoS yang konsisten serta pengendalian penuh dan terintegrasi

8 Signalling Pemisahan kanal data dengan signalling (CCS#7) efisiensi network yang lebih baik, memungkinkan pembentukan IN dengan berbagai layanannya. Signalling untuk multimedia dapat menggunakan suite H.323 yang distandarkan ITU, atau SIP yang distandarkan IETF

9 H.323 adalah rekomendasi ITU-T untuk komunikasi multimedia berbasis paket

10 Protokol H.225 atau RAS (registration, admission, and status) untuk permintaan panggilan dari terminal atau gateway ke gatekeeper GK. Dari data di dalam GK, diketahui hak akses user atau perangkat yang melakukan permintaan hubungan melalui GK ini. Jika permintaan disetujui, RAS membuka sesi komunikasi Q.931 dengan ujung lawan. Protokol Q.931 untuk setup panggilan, seperti protokol yang digunakan oleh telepon PSTN atau ISDN, termasuk transfer dan penerjemahan nomor-nomor telepon. Jika semuanya berjalan baik, akan dibuka sesi H.245 dari ujung ke ujung. Untuk hubungan VoIP yang lebih sederhana, sebenarnya bagian dari H.225 sudah cukup untuk melakukan setup tanpa Q.931.

11 Protokol H.245 untuk melakukan setup network, termasuk memeriksa kapabilitas yang tersedia, menyusun hubungan master-slave jika diperlukan, membuka kanal logika (paket), dan memberikan deskripsi serta alamat untuk paket RTP dan RTCP bagi pertukaran data percakapan. Protokol RTP (real-time transport protocol) untuk menyampaikan data dari ujung ke ujung selama komunikasi berlangsung. RTP dienkapsulasi oleh UDP kemudian oleh IP. UDP hanya memberikan fasilitas multipleks dan checksum, sehingga RTP harus memiliki fasilitas info identifikasi, pengurutan paket, dan monitoring. RTP merupakan standar dari IETF (RFC 3550).

12 Pengkodean suara dilakukan dengan protokol-protokol
Protokol RTCP (real-time transport control protocol) merupakan metode pengendalian bagi RTP. Yang dilakukan RTCP adalah memberikan feedback atas kualitas distribusi data, serta membawa nama kanonik bagi sumber-sumber RTP yang akan digunakan untuk sinkronisasi audio dan video. Pengkodean suara dilakukan dengan protokol-protokol G.711 untuk rate 64 kb/s dan delay 1/8 ms; G.721, G.723, atau G.726 untuk rate 16 hingga 40 kb/s dengan delay 1/8 ms; G.728 untuk rate 16 kb/s dengan delay 2.5 ms; G.729 untuk rate 8 kb/s dan delay 10 ms; atau G untuk rate 5.3 atau 6.3 kb/s dengan delay 30 ms.

13 SIP SIP (session initiation protocol) diterbitkan sebagai standar oleh IETF (RFC 3261) setelah adanya VoIP. SIP disiapkan sebagai protokol dalam suite IP untuk membentuk dan melakukan pengendalian atas sesi multimedia over IP. SIP merupakan protokol client-server yang diangkut di atas TCP. Bentuknya teks, seperti keluarga HTTP.

14

15 Softswitch ISC mendefinisikan softswitch sebagai arsitektur terbuka dan terdistribusi yang memungkinkan jaringan mendukung layanan suara, data, dan multimedia dari perangkat pelanggan ke jaringan inti dan mendukung interworking jaringan dengan aplikasi yang dapat menyediakan kombinasi layanan suara, data dan multimedia Menurut Sun Microsystem, softswitch merupakan suatu kumpulan dari produk-produk dan protokol-protokol yang memungkinkan peralatan apapun untuk mengakses telekomunikasi dan/atau layanan-layanan internet melalui suatu jaringan IP.

16 Atribut Softswitch Switch Konvensional
Metodologi Switching Berbasis Software Berbasis sirkit Fleksibilitas Tinggi Rendah Kemampuan berintegrasi Mudah Sulit Kemampuan multimedia Luas Terbatas Video conferencing Kualitas yang lebih baik Ya Lalu lintas yg didukung Suara, data, video, fax Pada umumnya suara

17

18 Komponen Softswitch Gateway Controller (GC) Signaling Gateway (SG)
Media Gateway (MG) Feature Server (FS) Media Server (MS)

19 GC adalah salah satu unit fungsional kunci dari softswitch
GC adalah salah satu unit fungsional kunci dari softswitch. GC bertanggungjawab untuk menjembatani jaringan dengan karakteristik yang berbeda, termasuk PSTN, SS7, dan jaringan IP. GC memegang aturan proses panggilan, tetapi menggunakan Media Gateway (MG) dan Signaling Gateway (SG) untuk menjalankan tugasnya.

20 Karakteristik Signaling Gateway Function (SG-F):
Signaling Gateway (SG) merupakan suatu signaling agent yang menerima dan mengirim pensinyalan pada jaringan IP. Karakteristik Signaling Gateway Function (SG-F): Mengenkapsulasi dan transport protokol pensinyalan PSTN (contoh : SS7) menggunakan SIGTRAN untuk MGC-F atau SG-F lainnya. Untuk jaringan mobile, mengenkapsulasi dan transport protokol pensinyalan PSTN / PLMN (contoh: SS7) menggunakan SIGTRAN ke MGC-F atau SG-F lainnya. Satu SG-F dapat melayani bermacam-macam MGC-F. Dapat digunakan pada protokol yang meliputi: SIGTRAN, SUA, dan M3UA over SCTP.

21 MG berfungsi sebagai antarmuka dua jaringan yang berbeda protokol, seperti antara jaringan PSTN dengan jaringan IP dan sebaliknya. Di MG panggilan dari jaringan PSTN diteruskan ke trunk PSTN. Disini suara dikompres dan dipaketkan menjadi packet voice dan dikirimkan voice packet ke jaringan IP. Jika panggilan berasal dari jaringan IP, MG akan membalikkan proses tadi.

22 Beberapa Media Gateway yang sering digunakan :
Trunking Gateway (TG) : adalah media gateway yang menjalankan fungsi media bagi softswitch kelas 4, yaitu merutekan trafik dari jaringan PSTN / PLMN (jaringan mobile). Access Gateway (AG) : adalah media gateway yang menjalankan fungsi media bagi softswitch kelas 5 untuk menghubungkan softswitch dengan terminal pelanggan (CPE). Access Gateway berfungsi mengkonversi format trafik paket IP ke / dari format sesuai jenis terminal pelanggan dan sebaliknya.

23 Media Server (MS) adalah elemen jaringan softswitch yang berfungsi mendukung aplikasi seperti messaging, audio-video conferencing, announcement, music-on-hold, dsb.

24 Feature Server (FS) adalah elemen jaringan softswitch yang berfungsi menyediakan fitur-fitur untuk layanan teleponi dan harus memiliki fasilitas Application Programming Interfaces (API) yang memungkinkan operator atau pihak pengembang layanan dapat mengembangkan sendiri fitur-fitur yang akan diberikan kepada pelanggan.

25 Fungsi Softswitch Fungsi Switching Fungsi Kontrol Fungsi Interface
Fungsi Pensinyalan

26 Fungsi Switching softswitch berkemampuan untuk menyambungkan dan memutuskan hubungan sementara. Softswitch mampu menghubungkan jaringan PSTN dengan jaringan IP dan juga melakukan pengaturan trafik yang berupa suara, data dan video

27 Fungsi kontrol pada teknologi softswitch dilakukan oleh media gateway controller (MGC), yakni mengarahkan voice over packet building blocks, memvalidasi user accounts, menyediakan service access, merutekan signalling messages ke jaringan PSTN dan me-manage availability jaringan

28 Pensinyalan yang dilakukan antar MGC menggunakan protokol MGCP, Megaco, H.323 dan SIP untuk menjamin unjuk kerja sistem yang optimal. Pensinyalan antara jaringan PSTN yang menggunakan SS7 dengan jaringan IP dilakukan oleh signalling gateway (SG). Softswitch juga mampu melakukan translasi protokol, sehingga dapat menjamin interoperability antara sistem pensinyalan yang berbeda-beda seperti SS7, MGCP, IP, SIP, H.323 dan lain-lain.

29 Softswitch mempunyai antarmuka yang disebut Application Programming Interface (API) yang membuatnya mampu untuk menambahkan atau mengembangkan server-server yang digunakan untuk menambahkan service baru.

30 Rangkuman Dalam NGN, jaringan tidak lagi diharapkan bersifat TDM, melainkan sudah dalam bentuk paket-paket yang efisien, namun dengan QoS terjaga. NGN harus mampu mengelola dan membawa berbagai macam trafik sesuai kebutuhan customer yang terus berkembang. Empat blok utama dalam NGN adalah Services and Applications, Control and Signalling, Transport, dan Network Management. Beberapa hal yang cukup penting diperhatikan dalam NGN adalah transportasi data dan pensinyalan.

31 Rangkuman Softswitch sebagai arsitektur terbuka dan terdistribusi yang memungkinkan jaringan mendukung layanan suara, data, dan multimedia dari perangkat pelanggan ke jaringan inti dan mendukung interworking jaringan dengan aplikasi yang dapat menyediakan kombinasi layanan suara, data dan multimedia tersebut. Komponen softswitch adalah Gateway controller, Signaling Gateway, Media Gateway, Media Server, dan Feature Server. Fungsi softswitch meliputi fungsi switching, fungsi control, fungsi pensinyalan, dan fungsi interface.

32 Latihan Jelaskan konsep yang melatarbelakangi NGN !
Sebutkan dan jelaskan blok-blok arsitektur NGN dan fungsinya masing-masing ! Sebutkan feature-feature yang terdapat pada SIP tetapi tidak tersedia pada H.323 ! Sebutkan perbedaan sifat H.323 dan SIP ! Apakah yang dimaksud dengan softswitch ? Sebutkan perbedaan softswitch dengan switch telepon konvensional ! Sebutkan dan jelaskan komponen softswitch ! Sebutkan dan jelaskan fungsi softswitch !

33 Permasalahan : Menurut Anda, sudahkah Indonesia memasuki era NGN ? Sebutkan bukti dan contoh yang Anda punya ! Menurut Anda, apakah kelebihan dan kekurangan dari suatu sistem switching berbasis software ?


Download ppt "NEXT GENERATION NETWORK"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google