Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SANITASI PONDOK PESANTREN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SANITASI PONDOK PESANTREN"— Transcript presentasi:

1 SANITASI PONDOK PESANTREN

2 PENDAHULUAN Pondok pesantren adalah sebuah asrama pendidikan islam tradisional/modern dimana siswa/santrinya belajar dan tinggal bersama di bawah bimbingan seorang/beberapa guru/ustadz yang lebih dikenal dengan sebutan Kyai/ustadz. JADI : sanitasi pondok pesantren adalah suatu usaha pengendalian beberapa factor lingkungan fisik, kesehatan dan lingkungan hidup yang disebabkan oleh keadaan yang bersumber dari lingkungan pondok pesantren tersebut

3 Bentuk Pondok Pesanteren Menurut Peraturan Men.Agama No 3/1979
a. Pondok Pesantren tipe A  ciri2 : Para santri belajar dan menetap di pesantren Kurikulum tertulis secara eksplisit, tetapi berupa hidden kurikulum (kurikulum tersembunyi yang ada pada benak kyai) Pola pembelajaran menggunakan metede sorogan, bandongan dan Lainya Tidak meyelenggarakan pendidikan dengan sistem madrasah b. Pondok Pesantren tipe B  Ciri2 : Para santri tinggal dalam pondok/ma’had Pemaduan antara pola pembelajaran asli pesantren dengan system madrasah/sistem sekolah Terdapat kurikulum yang jelas Memiliki tempat khusus yang berfungsi sebagai sekolah/madrasah

4 c. Pondok peantren tipe C  ciri2 :
Pesantren hanya semata-mata tempat tinggal (ma’had) bagi para Santri Para santri belajar atau sekolah yang letaknya di luar dan bukan milik pesantren Waktu belajar di pesantren biasanya malam atau siang hari pada saat santri tidak belajar disekolah/madrasah (ketika mereka berada di pondok/ma’had) Pada umumnya tidak terprogram dalam kurikulum yang jelas dan baku d. Pondok pesantren tipe D  pondok pesantren yang menyelenggarakan sistem pondok pesantren dan sekaligus sistem sekolah atau madrasah

5 Syarat Pondok Pesantren
Kyai Santri Masjid Pengajian Kitab Kuning

6 Pondok Merupakan tempat tinggal kyai bersama para santri untuk bekerja sama memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dalam situasi kekeluargaan dan kegotong-royongan sesama warga pesantren Menurut Sugarda Poerbawakatja Pondok adalah suatu tempat pemondokan bagi pemuda-pemudi (santri) yang mengikuti pelajaran-pelajaran agama Islam

7 Kyai Adanya kyai dalam pesantren merupakan hal yang sangat mutlak, bagi sebuah pesantren, sebab dia adalah tokoh sentral yang memberikan pengajaran, karena kyai menjadi satu-satunya yang paling dominan dalam kehidupan suatu pesantren (Mizan: 1991).

8 Santri unsur pokok dari pesantren, biasanya terdiri dari dua kelompok yaitu: Santri mukim ialah santri yang berasal dari daerah yang jauh dan menetap dalam pondok pesantren. Santri kalong yaitu santri-santri yang berasal dari daerah-daerah sekitar pesantren dan biasanya mereka tidak menetap dalam pesantren. Mereka pulang ke rumah masing-masing setiap selesai mengikuti suatu pelajaran di pesantren.

9 Masjid Sebagai pusat kegiatan ibadah dan belajar mengajar
Elemen yang tidak dapat dipisahkan dengan pesantren dan dianggap sebagai tempat yang paling tepat untuk mendidik para santri, terutama dalam praktek sholat lima waktu, khutbah dan sholat jum’ah dan pengajaran kitab-kitab islam klasik. Sebagian pesantren, masjid juga sebagai pesantren juga sebagai tempat i’tikaf, melaksanakan latihan-latihan, suluk dan dzikir maupun amalan-amalan lain dalam kehidupan tarekat dan sufi.

10 Pengajaran Kitab Kuning
Berisi paparan mengenai hukum-hukum hasil ijtihad Imam Syafi’i, yang kemudian diuraikan lagi oleh para ulama pengikutnya dari abad ke abad

11 Kenapa Perlu Sanitasi ? Pesantren  tempat berkumpul dan tempat tinggal Image yang berkembang di masyarakat  PP tempat kumuh, kondisi lingk. Tidak sehat, pola kehidupan sering kali kotor, lusuh. Scabies sering ditemui  kebiasaan bertukar/ pinjam pakaian, handuk, sarung, bantal, guling, dan kasur (Handri, 2008) Scabies  penyakit zoonosis yang menyerang kulit,mudah menular dari manusia ke manusia, dari hewan ke manusia atau sebaliknya, dapat mengenai semua ras dan golongan di seluruh dunia yang disebabkan oleh tungau (kutu atau mite) Sarcoptesscabiei (Buchart, 1997; Rosendal 1997).

12 Upaya Penanggulangan Scabies
Ventilasi dan kelembapan udara Dapur dan Fasilitas Pengelolaan makanan Kepadatan penghuni

13 1. Ventilasi dan Kelembaban Udara
Luas lubang penghawaan yang dipersyaratkan antara 5% - 15% dari luas lantai berada pada ketringgian minimal 2.10 meter dari lantai bila ventilasi tidak menjamin pergantian udara dengan baik  mnggunakan ventilasi mekanik Ruangan mempunyai tingkat kelembaban udara dengan kriteria buruk jika tingkat kelembaban > 90%, kelembaban Baik (65-90%)

14 Dapur dan Fasilitas Pengelolaan makanan
harus menggunakan pintu yang dapat membuka dan menutup sendiri Pintu dilengkapi dengan pegangan yang mudah dibersihkan Ruang dapur harus terbuka Dinding kedap air Ada ventilasi udara yang baik Tidak lembab

15 Kepadatan penghuni Perbandingan jumlah tempat tidur dengan luas lantai minimal 3 m2/tempat tidur (1.5 m x 2 m)

16 Fasilitas Sanitasi Kriteria Persyaratan :
Kualitas : Tersedianya air bersih yang memenuhi syarat kesehatan Kuantitas : Tersedia air bersih minimal 60 lt/tt/hr Kontinuitas : Air minum dan air bersih tersedia pada setiap tempat kegiatan yang membutuhkan secara berkesinambungan

17 Pengelolaan sampah Berbahan kuat Tahan karat
Permukaan dalam rata/licin Dikosngkan setiap 1x 24 jam / 2/3 bagian telah terisi penuh Jumlah dan volume tempat sampah disesuaikan dengan volume sampah yang dihasilkan oleh setiap kegiatan isediakan min. 1 buah untuk setiap radius 10 m dan setiap jarak 20 m Tersedia TPS yang mudah dikosngkan, terbuat dari beton, dan mudah dijangkau TPS di kosongkan sekurangnya 3 X 24 jam

18 Pengelolaan Air Limbah
harus memiliki SPAL sendiri yang memenuhi persyaratan teknis apabila belum ada atau tidak terjangkau oleh sistem pengolahan air limbah perkotaan.

19 Cara Pembuangan Air Limbah
Pengenceran (Disposal by dilution)  Air limbah dibuang ke sungai, danau atau laut agar mendapat pengencera Cesspool  menyerupai sumur tapi gunanya untuk pembuangan air limbah Sumur resapan  sumur tempat menerima air limbah yang telah mengalami pengolahan dalam sistem lain Septic tank Sistem riol  merupakan cara pembuangan sewage di kota-kota dan selalu harus termasuk dalam rencana pembangunan kota.

20 Syarat Pembuangan Air Lmbah
Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber air minum. Tidak mengakibatkan pencemaran terhadap permukaan tanah. Tidak menyebabkan pencemaran untuk mandi, perikanan, air sungai, atau tempat-tempat rekreasi. Tidak dapat dihinggapi serangga dan tikus dan tidak menjadi tempat berkembang biaknya bebrbagai bibit penyakit dan vektor. Tidak terbuka kena udara luar serta tidak dapat dicapai oleh anak-anak. Baunya tidak mengganggu.

21 Komponen Sanitasi Secara Umum
Lingkungan dan bangunan pondok pesantren selalu dalam keadaan bersih dan tersedia sarana sanitasi yang memadai Lingkungan dan bangunan ponpes tidak memungkinkan sebagai tempat bersarang dan berkembang biaknya serangga, binatang mengerat, dan binatang mengganggu lainnya. Penularan penyakit dan kecelakaan. Konstruksi Ruang tidur Persyaratan kesehatan fasilitas sanitasi Persyaratan pengelolaan makanan/minuman

22 Konstruksi Bangunan Lantai bangunan  terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin dan mudah dibersihkan. J Lantai yang selalu kontak dengan air mempunyai kemiringan yang cukup (2%-3%) kearah saluran pembuangan air limbah. Dinding Ponpes, dipersyaratkan adanya permukaan dinding yang harus rata, berwarna terang, dan mudah dibersihkan. Dinding yang selalu terkena percikan air terbuat dari bahan yang kuat dan kedap air. Atap kuat, tidak bocor dan tidak menjadi tempat perindukan serangga dan tikus. Langit-langit,  kuat, berwarna terang , mudah dibersihkan, tinggi minimal 2.50 meter dari lantai. Sementara konstruksi pintu harus kuat, serta dapat mencegah masuknya serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya.

23 Persyaratan Air Bersih Permenkes RI No 416/1990
Parameter Fisika : Tidak berbau Jernih Tidak berasa Suhu sesuai dengan udara sekitar TDS (Total Dissolved Solid)

24 2. Parameter Kimia Zat kimia anorganik dapat berupa logam, zat reaktif, zat-zat berbahaya dan beracun serta derajat keasaman (pH). Zat kimia organik dapat berupa insektisida dan herbisida, volatile organis chemicals (zat kimia organik mudak menguap) zat-zat berbahaya dan beracun maupun zat pengikat Oksigen.

25 3. Parameter Mikrobiologi
Indikator organisme yang dipakai sebagai parameter mikrobiologi digunakan bakteri koliform (indicator organism) total coliform digunakan sebagai indikator adanya pencemaran air bersih oleh tinja fecal coliform (koliform tinja) digunakan sebagai indikator adanya pencemaran air bersih oleh tinja manusia atau hewan

26 Kondisi Air Dibagi Kedalam Beberapa Golongan
Air tanpa pengotoran : mata air (artesis) bebas dari kontaminasi bakteri koliform dan patogen atau zat kimia beracun. Air yang sudah mengalami proses desinfeksi : MPN < 50/100 cc Air dengan penjernihan lengkap : MPN < 5000/100 cc Air dengan penjernihan tidak lengkap: MPN > 5000/100 cc Air dengan penjernihan khusus (water purification): MPN > /100 cc MPN mewakili Most Probable Number, yaitu jumlah terkaan terdekat dari bakteri koliform dalam 100 cc air.

27 4. Parameter Radioaktivitas
Zat radioaktivitas dapat menimbulkan efek kerusakan sel. Kerusakan tersebut dapat berupa kematian dan perubahan komposisi genetik. Sel yang mati dapat tergantikan asalkan belum seluruh sel mati, sedangkan perubahan genetis dapat menimbulkan penyakit seperti kanker atau mutasi sel.

28 Sumber Air Bersih (Notoatmodjo 2003)
Air hujan Air sunagi dan danau (air permukaan) Mata air Air sumur dangkal Air sumur dalam

29 Syarat Kamar Mandi Sehat
Memiliki dinding dan pintu sehingga tidak terlihat dari luar. Mempunyai atap sehingga terlindung dari panas dan hujan. lantai kamar mandi dibuat dari bahan yang tidak tembus air, mudah di bersihkan dan mudah kering Cahaya matahari dapat masuk kedalam kamar mandi. mempunyai ventilasi yang cukup Lubang pembuangan air kotor letaknya lebih rendah Letak jamban lebih tinggi dari lubang saluran air kotor Ada lampu penerang

30 Persyaratan Sumur Sehat
Sumur sanitasi adalah jenis sumur yang telah memenuhi persyaratan sanitasi dan terlindung dari kontaminasi air kotor Syarat sumur sehat : Syarat Lokasi/jarak : Lokasi sumur pada daerah yang bebas banjir. Jarak sumur minimal 15 meter dan lebih tinggi dari sumber pencemaran seperti kakus, kandang ternak, tempat sampah dan sebagainya (Chandra, 2007).

31 2. Syarat Konstruksi Dinding sumur gali  jarak kedalam 3 m dr permukaan tanah, terbuat dr tembok kedap air (disemen), pd kedalam 1,5 m dinding berikutnya terbuat dr batu bata tanpa semen sbg bidang perembesan dan penguat dinding sumur. Bibir sumur gali  di atas tanah dibuat tembok kedap air, tinggi dinding sumur dgn permukaan 70 cm Lantai sumur gali  dibuat kedap air, ± 1,5 m lebarnya dari dinding sumur, Tanah di sekitar tembok sumur atas disemen, Lebar semen di sekeliling sumur kira-kira 1,5 meter

32 Terima Kasih ....


Download ppt "SANITASI PONDOK PESANTREN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google