Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MIMISAN Kelompok FCP 1B:

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MIMISAN Kelompok FCP 1B:"— Transcript presentasi:

1 MIMISAN Kelompok FCP 1B:
Echi, Feri, Hendy, Galuh, Ikhlas, Winda, Yuni, Naufal, Selti, Sonia, Bila

2 Pemicu Seorang anak laki-laki berumur 13 tahun datang ke RS IGD tempat anda bekerja karena perdarahan hidung (mimisan). Darah keluar tidak hanya dari hidung tetapi juga dari mulut. Kejadian perdarahan hidung ini sudah terjadi sebanyak 3 kali sejak 3 bulan terakhir. Setiap episode perdarahan disertai dnegan hidung tersumbat dan pilek. Penderita sering mengeluh nyeri kepala dan nyeri wajah, dan telinga terasa penuh. Pendengaran dan penglihatan tidak ada keluhan

3 Identitas Nama: Ikhlas Umur: 13 tahun Pekerjaan: Pelajar 1 SMP
Suku Bangsa: Padang Tanggal pemeriksaan: 2 September 2010 Kasus ke-3 Pemeriksa: Ngabila Salama

4 Keluhan Utama Perdarahan hidung (mimisan) sejak beberapa saat yang lalu?

5 Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 3 bulan terakhir pasien sudah 3 kali mimisan Setiap mimisan disertai hidung tersumbat dan pilek Hidung mimisan beberapa saat sebelum masuk IGD Darah keluar dari hidung dan mulut Pasien sering nyeri kepala, nyeri wajah, telinga terasa penuh, tidak ada gangguan pendengaran dan penglihatan GEJALA BERULANG. Mimisan karena pecahnya pembuluh darah hidung: penyakit lokal rinitis, sinusitis. Penyakit sistemik DBD, jantung, DM, hipertensi. Ada tersumbat dan pilek inflamasi bisa infeksi dan non-infeksi. Non infeksi alergi. Mimisannya baru bisa trauma/tidak. Pembuluh darah di hidung tipis bisa pecah. Kalau inflamasi juga ada vasodilatasi. Darah keluar dari hidung dan mulut di daerah posterior. Kalau anterior darahnya lebih sedikit dan cepat sembuh. Kalau posterior darah lebih banyak dan bisa dikeluarkan lewat mulut. Kalau perdarahan di anterior tekan hidung bagian anterior darahnya akan berhenti. Posterior predisposisi gangguan penyakit vaskular, keganasan, dll. Kalau ada ganguan pendengaran dan penglihatan bisa kanker nasofaring (gangguan pendengaran konduktif). Ada nyeri sinus2 paranasal (frontal, etmoid anterior/posterior, maksilaris, sphenoid). Telinga penuh gangguan pada tuba eustachius harusnya ada gangguan pendengaran konduktif. Kenapa anak tidak mengeluh pendengaran turun? Karena tidak mengganggu ambang percakapan harian, tapi gangguan ada diluar ambang percakapan harian. Fungsional percakapannya belum terganggu.

6 NOTES GEJALA BERULANG. Mimisan karena pecahnya pembuluh darah hidung: penyakit lokal rinitis, sinusitis. Penyakit sistemik DBD, jantung, DM, hipertensi. Ada tersumbat dan pilek inflamasi bisa infeksi dan non-infeksi. Non infeksi alergi. Mimisannya baru bisa trauma/tidak. Pembuluh darah di hidung tipis bisa pecah. Kalau inflamasi juga ada vasodilatasi. Darah keluar dari hidung dan mulut di daerah posterior. Kalau anterior darahnya lebih sedikit dan cepat sembuh. Kalau posterior darah lebih banyak dan bisa dikeluarkan lewat mulut. Kalau perdarahan di anterior tekan hidung bagian anterior darahnya akan berhenti. Posterior predisposisi gangguan penyakit vaskular, keganasan, dll. Kalau ada ganguan pendengaran dan penglihatan bisa kanker nasofaring (gangguan pendengaran konduktif). Ada nyeri sinus2 paranasal (frontal, etmoid anterior/posterior, maksilaris, sphenoid). Telinga penuh gangguan pada tuba eustachius harusnya ada gangguan pendengaran konduktif. Kenapa anak tidak mengeluh pendengaran turun? Karena tidak mengganggu ambang percakapan harian, tapi gangguan ada diluar ambang percakapan harian. Fungsional percakapannya belum terganggu.

7 Anamnesis Darah berapa banyak? Disertai lendir? Deras? Kental/encer? Bau/tidak? Warna merah/kehitaman? Unilateral/Bilateral? Mudah dihentikan dengan cara pencet hidung? Tatalaksana selama ini bagaimana? Sudah pernah berobat ke dokter? Disertai demam? Ada keluhan lain selain batuk pilek? Nyeri kepala: Sejak kapan? Waktu terjadi? Sifat? Lokasi? Pemicu? Nyeri wajah: Sejak kapan? Waktu terjadi? Sifat? Lokasi? Pemicu? Telinga terasa penuh: rasanya seperti apa? Ada udara/cairan? Pemicu? Hilang dengan apa? Ada riwayat perdarahan? Lokasi perdarahan ada dimana lagi?

8 Anamnesis (2) Seberapa lama durasi dan frekuensi perdarahan?
Kalau pasien duduk tegak darah keluar ke depan atau aspirasi ke tenggorokan? Pemicu perdarahan hidung? Riwayat perdarahan dalam keluarga? Ada riwayat trauma (kebiasaan mengorek hidung), dan penggunaan obat-obatan (obat nasal topikal, NSAID, tiklopidin, piridamol, dll)? Ada riwayat alergi, infeksi (sinusitis), kelainan anatomi kongenital dan vaskular (telangiektasi kongenital, aneurisma, perforasi septal, endometriosis hidung) Mengkonsumsi alkohol, merokok, gagal ginjal, AIDS?

9 Riwayat Penyakit Dahulu
Ada penyakit sistemik? Kelainan pembekuan darah? DBD? Kanker? DM? Hipertensi? Penyakit Hati? Penggunaan antikoagulan (warfarin, aspirin, dll)? Ada trauma hidung? Ada penyakit jantung? Ada riwayat bedah minor pada hidung/operasi lain, intubasi, NGT? Pernah dirawat di RS?

10 Riwayat Penyakit Keluarga
Ada yang mengalami mimisan juga di keluarga? Ada penyakit sistemik? Kelainan pembekuan darah? DBD? Kanker? DM? Hipertensi? Penyakit Hati? Penyakit jantung?

11 Pemeriksaan Fisik Keadaan umum: kesadaran, tampak sakit ringan/sedang/berat? Tanda vital BB, TB Inspeksi kepala dan wajah Inspeksi telinga, hidung, dan tenggorok Palpasi kepala, wajah (sinus-sinus paranasal), palpasi telinga, hidung, dan tenggorok Pemeriksaan fungsi THT (pendengaran) Inspeksi dan palpasi KGB

12 Pemeriksaan Fisik (2) Menilai hidung nares anterior, septum nasi, konka nasalis inferior dan media, meatus nasi inferior dan media, vestibulum. JVP, Thorax, abdomen, ektremitas (CRT, cyanosis). Notes: Perdarahan hidung, gambaran edema mukosa, perforasi septum, hiperemis, sekret berlebih, meatus? Perdarahan hidung, gambaran edema mukosa, perforasi septum, hiperemis, sekret berlebih, meatus?

13 Pemeriksaan Penunjang
Rhinoskopi Rontgen/CT Scan Darah tepi lengkap Fungsi hemostasis NB: Dilakukan setelah keadaan akut diatasi ABC dan menghentikan perdarahan Rhinoskopi lihat asal perdarahan di anterior (spekulum) pleksus kisselbach (septum nasi anterior deket nares), a.etmoidalis anterior, vena di epitel konka nasalis. Rhinoskopi posterior (nasoendoskopi) harus dinilai dan dibersihkan dahulu (dengan tampon bs vasokonstriksi pembuluh darah). Rontgen PA, AP, lateral, waters.

14 Notes Rhinoskopi lihat asal perdarahan di anterior (spekulum) pleksus kisselbach (septum nasi anterior deket nares), a.etmoidalis anterior, vena di epitel konka nasalis. Rhinoskopi posterior (nasoendoskopi) harus dinilai dan dibersihkan dahulu (dengan tampon bs vasokonstriksi pembuluh darah). Rontgen PA, AP, lateral, waters.

15 Perencanaan Diagnosis Kerja: Epistaksis et causa sinusitis
Diagnosis Banding: Epistaksis et causa trauma scratch Penatalaksanaan: -A,B,C -Pencet hidung di pangkal kartilago menit -Pasang tampon jenis tertentu (setelah tahu di anterior/posterior) -Antibiotik profilaksis dan vaselin pada tampon, xylocain (anastesi) dan epinefrin untuk vasokonstriksi. -Edukasi: mencegah penyebab, personal hygiene, mencegah trauma, jangan suka ngorek2 hidung. Prognosis: -Ad vitam: bonam -Ad functionam: bonam -Ad sanactionam: malam Kalau perdarahan di anterior tapi setelah dipencet 15 menit masih perdarahan di kaustik dengan AgNO %, kalau belum berhenti juga di tampon pakai kasa/kapas dibentuk dengan pinset bayoner. Tampon besarnya sebesar lubang hidung pasien. Tampon diberikan sampai darah berhenti dan diberikan vaselin agar tidak infeksi sama biar gak infeksi kasih antibiotik (povidone iodine). Tampon posterior (block) besarnya sebesar daerah nasofaring. Dipasang selama 2-3 hari kalau masih berdarah dipasang lagi tampon yang baru.

16 Notes Kalau perdarahan di anterior tapi setelah dipencet 15 menit masih perdarahan di kaustik dengan AgNO %, kalau belum berhenti juga di tampon pakai kasa/kapas dibentuk dengan pinset bayoner. Tampon besarnya sebesar lubang hidung pasien. Tampon diberikan sampai darah berhenti dan diberikan vaselin agar tidak infeksi sama biar gak infeksi kasih antibiotik (povidone iodine). Tampon posterior (block) besarnya sebesar daerah nasofaring. Dipasang selama 2-3 hari kalau masih berdarah dipasang lagi tampon yang baru.


Download ppt "MIMISAN Kelompok FCP 1B:"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google