Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGARUH AUDIT INTERNAL DAN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi pada Bank BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia di Wilayah Bandung)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGARUH AUDIT INTERNAL DAN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi pada Bank BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia di Wilayah Bandung)"— Transcript presentasi:

1 PENGARUH AUDIT INTERNAL DAN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN
(Studi pada Bank BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia di Wilayah Bandung) Rizki Listiani Rahayu 4ak1

2 LATARBELAKANG PENELITIAN

3 menurut Kepala Biro Humas BI Difi A. johansyah (2011), dari hasil
pemeriksaan pada Bank Mega ditemukan dengan adanya pelanggaran ketentuan internal bank serta kelemahan pada penerapan manajemen risiko yang tercermin dari kelemahan sistem dan prosedur, teknologi informasi dan sistem informasi akuntansi yang tidak jelas seperti informaasi mengenai penetapan limit dikantor cabang pembantu menjadi salahsatu pertimbangan dijatuhkannya sanksi dan berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank tersebut, selain adanya pelanggaran ketentuan internal dan kelemahan pada internal audit pada kasus ini terdapat kelemahan pada intellectual capital yang terdapat dalam structural capital yang kurang baik. Audit internal terhadap 21 bank komersial indonesia masih melakukan audit pada penawaran produk dan pelayanan nasabah yang termasuk dalam intellectual capital relation capital, pada kasus ini kurangnya audit internal pada pelayanan nasabah dan audit ini sebagai bahan evaluasi terhadap pelaksanaan pelayanan wealth management dikaitkan dengan keberadaan SOP, manajemen risiko, internal control, dan pengelolaan human capital yang mengacu kepada aturan perbankan dari Bank Indonesia (

4 Selain itu Mentri Negara Badan Usaha milik Negara Mustafa Abubakar
mengatakan, kerugian yang diderita bank swasta akibat pembobolan dana nasabah melalui anjungan tunai mandiri (ATM) lebih besar daripada kerugian bank-bank pemrintah, kata Mustafa, Jumat (22/1/2010). Data sementara dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menunjukkan, ada potensi kerugian sebesar Rp 48,5 juta dari pembobolan terhadap rekening tiga nasabah. Sementara PT Bank Central Asia Tbk menduga, terjadi pembobolan terhadap dana nasabah hingga sekitar Rp 5 miliar. Pembobolan juga terjadi pada Citibank yang dilakukan oleh malinda dee dalam kasus pembobolan nasabah Citibank dan terjadi ketidakpusan konsumen Citibank akibat adanya kasus pembobolan sejumlah nasabah oleh malinda dee, dan Citibank pun mendapatkan sanksi tidak boleh menarik nasabah dan ini berpengaruh pada kinerja keuangan Citibank, pada kasus ini intellectual capital kurang berjalan dengan baik dan masuk pada bagian intellectual capital human capital,structural capital dan relation capital yang kurang baik (

5 ditandai dengan kelemahan sitem dan prosedur.
Identifikasi Masalah Adanya kelemahan fungsi pengawasan audit internal ditandai dengan kelemahan sitem dan prosedur. Adanya kelemahan pada structural capital untuk lebih melindungi nasabah dan untuk meningkatkan pelayanan pada nasabah. Adanya kinerja keuangan yang buruk ditandai dengan adanya ketidakpuasan konsumenn karena kasus pembobolan nasabah.

6 keuangan pada bank BUMN diwilayah Bandung ?
Rumusan Masalah Seberapa besar pengaruh audit internal terhadap kinerja keuangan pada bank BUMN diwilayah Bandung ? Seberapa besar pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan pada bank BUMN diwilayah Bandung ? Seberapa besar pengaruh audit internal dan intellectual capital terhadap kinerja keuangan pada bank diwilayah Bandung baik secara parsial atau secara simultan?

7 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,
DAN HIPOTESIS

8 Kajian Pustaka Audit Internal Pengertian
Dalam perkembangannya, audit internal merupakan pengendalian menajemen serta pendukung utama untuk tercapainya pengendalian internal. Selama melaksanakan kegiatannya, audit internal harus bersikap objektif dan kedudukannya dalam perusahaan harus bersifat independen.Sebagaimana dikemukakan oleh Sukrisno Agus (2004:221) mengemukakan definisi internal audit adalah sebagai berikut: “Internal audit adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah (misalnya peraturan dibidang perpajakan, pasar modal, lingkungan hidup, perbankan, perindustrian, investasi dan lain-lain) dan ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi akuntansi yang berlaku (standar akuntansi keuangan)”

9 Intelectual Capital (modal intelektual)
Menurut Burr & Girardi (2002: 77) “Intellectual Capital adalah produk dari interaksi antara kompetensi, komitmen, dan pengendalian kerja dari karyawan.Kapasitas intelektual dari SDM yang dimiliki organisasi dapat dilihat dari kualitaskompetensi, komitmen organisasi, dan pengendalian pekerjaan yang dimiliki oleh karyawan”. Menurut Edvinsson (2000: 12) “Intellectual Capital merupakan Potensipendapatan di masa depan yang merupakan kombinasi dari modal manusia (kecerdasan, keahlian, pengetahuan) dan potensi dari orang-orang dalam organisasi” Menurut Arfan Ikhsan (2008: 83) “Intellectual Capital adalah nilai total dari suatu perusahaan yang menggambarkan aktiva tidak berwujud (intangible assets) perusahaan yang bersumber dari tiga pilar, yaitu modal manusia, struktural, dan pelanggan”.

10 Kinerja Keuangan Menurut Budi Rahardjo (2007: 17) “Kinerja keuangan adalah hasil keputusan berdasarkan penilaian terhadap kemampuan perusahaan baik dari aspek likuiditas, aktivitas, solvabilitas leverage, dan profitabilitas yang dibuat oleh manajemen sebagai salah satu pedoman untuk menggambarkan kondisi keuangan perusahaan masa lalu dan digunakan untuk memprediksi keuangan di masa yang akan datang”. Menurut Budi Rahardjo (2007: 141) Dewasa ini pengukuran kinerja selain financial tidaklah cukup mencerminkan kinerja organisasi yang sesungguhnya, bukan saja diukur secara financial tetapi bisa diukur juga dengan non financial seperti: - employee productivity (EP) - kepuasan konsumen, dan - produktifitas

11 Keterkaitan Audit Internal dengan Kinerja Keuangan
Menurut Sulad Sri Hardanto (2006: 57) audit internal menjadi acuan ketepatan waktu seluruh pelaporan keuangan dan menentukan kinerja keuangan pada perusahaan atau perbankan. Menurut Robert Tampubolon (2005: 23) “Internal audit akan mencakup sebuah pendekatan yang teratur dan sistematis untuk mengevaluasi dan meningkatkan kecakupan dan efektifitas dari proses manajemen risiko,control dan proses tata kelola yang sehat serta kualitas dari kinerja keuangan perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab yang terkait”.

12 Keterkaitan Intellectual Capital dengan Kinerja Keuangan
Menurut Arfan Ikhsan (2008: 84) “Di dalam komponen terdapat salahsatu komponen yaitu human Intellectual capital yang akan memegang peran penting seperti contoh paten sumber daya hayati serta gen-gen tertentu yang akan menjadi kekayaan berharga dimasa depan dan bagi perusahaan atau perbankan akan menjadi peningkatan kinerja keuangan”.

13 Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka peneliti berasumsi mengambil keputusan sementara (hipotesis) adalah sebagai berikut: H1 : Audit internal berpengaruh terhadap kinerja keuangan H2 : Intellectual Capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan H3 : Audit internal dan Intellectual Capital berpengaruh besar terhadap kinerja keuangan.

14 OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

15 Dalam penelitian ini menggunakan seluruh populasi
Teknik Penentuan data Populasi populasi dalam penelitian ini adalah Bank BUMN di Wilayah Bandung yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak 4 Bank. Sampel Dalam penelitian ini menggunakan seluruh populasi atau disebut sensus karena jumlah populasi sedikit (terbatas). Pengertian dari sampling jenuh atau sensus menurut Sugiyono (2009: 122) adalah: “ Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampling jenuh adalah sensus”. Sampel pada penelitian ini berjumlah 4 Bank.

16 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

17 Analisis Deskriptif Variabel Internal Audit (X1)
fenomena yang terjadi pada perbankan masih adanya kelemahan fungsi pengawasan audit yang ditandai dengan kelemahan sistem dan prosedur hal ini terjawab oleh responden pada indicator compliance dengan kriteria baik, ini dapat diartikan benar bahwa dalam perbankan masih ada kelemahan terhadap internal audit karena kurangnya atau lemahnya sistem atau prosedur yang ada pada perbankan dan kelemahan pada fungsi pengawasan audit internal. Analisis Deskriptif Variabel Intellectual Capital (X2) Fenomena yang terjadi pada perbankan adanya kelemahan pada structural capital yang kurang melindungi dana nasabah dan kelemahan untuk meningkatkan pelayanan nasabah, berdasarkan fenomena tersebut terjawab dari jawaban responden pada structural capital dengan kriteria cukup baik, ini dapat di artikan bahwa pada perbankan benar terjadi kelemahan pada structural capital. Analisis Deskriptif Variabel Kinerja Keuangan (Y) Fenomena yang terjadi pada perbankan adanya ketidakpuasan konsumen dikarenakan adanya pembobolan dana nasabah oleh karyawan perbankan yang mengakibatkan penurunan kinerja keuangan hal ini terjawab dalam kepuasan konsumen yang merupakan indikator dari kinerja keuangan, dari jawaban para responden pada perbankan dengan kriteria baik, ini dapat diartikan bahwa masih ada hal-hal yang terjadi mengakibatkan ketidakpuasan konsumen atau ketidak percayaan konsumen ini mengakibatka penurunan kinerja keuangan.

18 Koefisien Korelasi Audit Internal Terhadap Kinerja Keuangan
koefisien korelasi audit internal (X1) terhadap Kinerja keuangan (Y) sebagai berikut: koefisien korelasi antara audit internal terhadap kinerja keuangan r = 0,686, ini berarti terdapat hubungan yang kuat antara audit internal terhadap Kinerja keuangan. Pengaruh Audit internal (X1) terhadap Kinerja keuangan (Y) variabel audit internal terhadap Kinerja keuangan secara parsial digunakan: Kd = rx1yX100% = 0,5762X100% = 33,18%. Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi audit internal terhadap kinerja keuangan, bila intelectual capital (X2) sebagai variabel kontrol adalah sebesar 33,18%. Pengujian Hipotesis secara Parsial Audit Internal Terhadap Kinerja Keauangan Jika Thitung jatuh di daerah penolakan atau thitung>ttabel (4,290>2,02), maka Ho ditolak, artinya dari uji ini bahwa secara parsial terdapat pengaruh dan signifikan antara variabel audit internal Terhadap Kinerja keuangan.

19 Koefisien Korelasi Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan
koefisien korelasi antara intelectual capital terhadap Kinerja keuangan r = 0,521, ini berarti terdapat hubungan yang cukup erat antara intelectual capital terhadap Kinerja keuangan. Pengaruh Intelectual Capital (X2) terhadap Kinerja keuangan (Y) Untuk mengetahui besar pengaruh variabel intellectual capital terhadap Kinerja keuangan digunakan: Kd = rx2yX100% = 0,7172X100% = 51,41%. Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi intelectual capital terhadap kinerja keuangna, bila audit internal (X1) sebagai variabel kontrol adalah sebesar 51,41%. Pengujian Hipotesis secara Parsial Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keauangan Jika Thitung jatuh di daerah penolakan atau thitung > ttabel (6,257 > 2,02), maka Ho ditolak, artinya dari uji ini bahwa secara parsial terdapat pengaruh dan signifikan antara variabel intelectual capital Terhadap Kinerja keuangan.

20 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

21 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai “Pengaruh Audit Internal Dan Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan pada Bank BUMN di Bandung, yang terdaftar di BEI”, maka pada bagian akhir dari penelitian ini, penulis menarik kesimpulan antara lain : Bahwa audit internal berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pada Bank BUMN di Bandung yang terdaftar di BEI, hal ini ditunjukan dari hasil perhitungan dengan nilai pengaruh yang didapat yaitu sebesar 33.18%. Intellectual Capital berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pada Bank BUMN pengaruh yang didapat yaitu sebesar 51.41%. Secara bersama-sama terdapat pengaruh dan signifikan antara audit internal dan intellectual capital terhadap kinerja keuangan Pada Bank BUMN di Bandung yang t erdaftar di BEI, hal ini ditunjukan dari hasil penjumlahan kedua variabel tersebut dan nilai total pengaruh yang didapat yaitu sebesar 64.6%, sedangkan sisanya sebesar 35.4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

22 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran sebagai bahan evaluasi antara lain: Audit internal hendaknya lebih sering menyampaikan laporan tentang hasil temuannya dengan cara lebih bekerjasama dengan pihak manajemen dan selalu terbuka dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Audit internal pun hendaknya lebih diberi tanggung jawab dalam kegiatan evaluasi dengan cara lebih melakukan penilaian secara menyeluruh supaya lebih meningkatkan kinerja keuangan pada perusahaan apabila audit internal berjalan dengan baik. Pada intellectual capital yang ada di Bank BUMN di Bandung yang terdaftar di BEI hendaknya semakin ditingkatkan dalam hal pelatihan bagi pegawai mengenai sistem yang dipakai pada bank dengan cara rutin mengadakan pelatihan selain itu pada pelaksanaan intellectual capital harus lebih ditingkatkan terutama sumber daya manusia yang bisa bertanggung jawab dengan semua yang dikerjakan dan bisa membangun kepercayaan para nasabahnya. Untuk kondisi kinerja keuangan pada Bank BUMN di Bandung yang terdaftar di BEI maka hendaknya aktivitas audit internal dan intellectual capital lebih ditingkatkan dan dijalankan dengan benar sehingga setiap pelaksanaan aktivitas perusahaan agar dapat sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

23 TERIMAKASIH


Download ppt "PENGARUH AUDIT INTERNAL DAN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi pada Bank BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia di Wilayah Bandung)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google