Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Mata Kuliah Dr. ROSMALA NUR, M.SI ETIKA.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Mata Kuliah Dr. ROSMALA NUR, M.SI ETIKA."— Transcript presentasi:

1 Mata Kuliah Dr. ROSMALA NUR, M.SI ETIKA

2 Kamus Besar Bahasa Indonesia
buruk dan tentang hak dan kewajiban moral Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang (akhlak) Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat”.

3 H. MUMUH M. ZAKARIA Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Secara ringkas, pengertian tadi bisa disebut sebagai sistem nilai. Kumpulan asas atau nilai moral atau, disebut juga, kode etik. Ilmu tentang yang baik dan yang buruk.

4 kandang, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir
ETIKA kandang, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir biasa, padang rumput, Tempat tinggal yang TUNGGAL “Ethos” Latar Belakang istilah ‘etika’ Aristoteles ( S.M) Adat Kebiasaan “Ta Etha” JAMAK

5 1. Bertentangan dengan moralitas yang baik
Etimologis - Latin “Mores” : Kebiasaan,adat Moralitas sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk 1. Tidak berhubungan dengan konteks moral Kamus Besar Bahasa Indonesia : 2. Di luar suasana etis Kamus Oxford : Amoral Netral dari sudut moral atau tidak mempunyai relevansi etis Tidak bermoral / tidak berakhlak 3. Non-moral Manusia yang tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya Jadi pengertian AMORAL Immoral 1. Bertentangan dengan moralitas yang baik 2. Secara moral buruk 3. Tidak etis Jadi, immoral berarti bertentangan dengan moralitas yang baik

6 Etika (ethics) berari moral, etiket (etiqutte) berarti sopan santun
Etika (ethics) berari moral, etiket (etiqutte) berarti sopan santun. Dua kata ini memiliki persamaan dan perbedaan makna. 1 Sama – sama menyangkut perilaku manusia 2 Sama – sama mengatur perilaku manusia secara normatif Persamaan

7 Perbedaan Etiket - Etika
Menyangkut cara atau tatacara suatu perbuatan harus dilakukan manusia Hanya berlaku dalam pergaulan Bersifat relatif Hanya memandang manusia dari segi lahiriah ETIKA Tidak terbatas pada cara yang dilakukannya suatu perbuatan Selalu berlaku Jauh lebih absolut dmn terdapat prinsip-prinsip yang tidak bisa ditawar-tawar atau mudah diberi dispensasi Menyangkut manusia dari segi dalam (jiwa)

8 FILSAFAT Moralitas sebagai ciri khas Manusia
Etika sebagai ilmu tentang Moralitas Etika dalam Dunia Modern Etika dan Agama Etika dan Hukum FILSAFAT

9 HATI NURANI Hati Nurani sebagai Fenomena Moral
Kesadaran dan Hati Nurani Hati Nurani restrospektif dan Hati Nurani Prospektif Hati Nurani Bersifat Personal dan Adipersonal Hati Nurani sebagai Norma Moral yang Subyektif

10 TEORI – TEORI ETIKA Hedonisme Utilitarianisme Stoisisme Evolusionisme
Eudemonisme Deontologi

11 HEDONISME Teori etika paling tua
Aristippus  Suatu perbuatan disebut baik sejauh dapat menyebabkan kesenangan dan memberikan kenikmatan. Kebajikan berguna untuk menahan agar kita tidak jatuh ke dalam nafsu yang berlebihan, yakni gerakan kasar, jadi tidak menyenangkan Epicurus  Tujuan hidup bukan kesenangan yang kuat, melainkan suatu kedamaian

12 UTILITARIANISME Terbit dari hedonisme Jeremy Bentham (1748-1832)
1. Kesenangan & Kesedihan perseorangan bergantung pd kebahagiaan dan kemakmuran pd umumnya dari seluruh masyarakat 2. Kebaikan moral suatu perbuatan ditentukan oleh kegunaanya atau kemanfaatannya dalam memajukan kesejahteraan dari semua, dan juga keuntungan orang perorang sendiri.

13 John Stuart Mill ( ) 1. Kualitas kesenangan & Kebahagiaan perlu dipertimbangkan juga, karena ada kesenangan yang lebih tinggi mutunya dan ada yang lebih rendah 2. kebahagiaan yang menjadi norma etis adlh kebahagiaan semua orang yang terlibat dlm suatu kejadian, bkn kebahagiaan satu orang saja yang barangkali bertindak sebagai pelaku utama

14 STOISISME Anthisthenes  Mengajarkan bahwa kebajikan tdk hanya jln kearah kebahagiaan, ttp kebajikan adl kebaikan, dan tabiat buruk adl satu-satunya kejahatan, dan hal-hal lainnya adalah indiferen

15 Kaum stoisis 1.Dunia itu terdiri dari bahan dunia yg terdiri dari materi kasar yg nampak pd pancaindra kita & jiwa dunia 2.Materi halus yg berembus sbg angin melintas dunia, menggerakkan dunia dan membuatnya laksana binatang yg sgt bsr 3.Badan dan jiwa manusia sekedar bagian terbatas dari badan dunia dan jiwa dunia. Dunia sendiri adalah Tuhan atau alam, keduanya sama saja.

16 EVOLUSIONISME Manusia selalu bisa lebih sempurna dan kemajuan itu tidak mengenal batas Herbert Spencer 1. Sifat penyesuaian ini adl individual, rasial, atau berasaskan kerja sama, yaitu kerja sama sgl sesuatu dlm semesta ini tnp saling mencampuri

17 2. Manusia selalu tidak sempurna dalam penyesuaiannya, dan merasakan suatu konflik antara dorongan-dorongan egoistis dan altruistis 3. Evolusi mengarahkan untuk mendamaikan egoisme & altruisme kearah suatu sintesis yang lebih tinggi.

18 EUDEMONISME Aristoteles ( SM)  Ethika Nikomaheia : Setiap kegiatannya manusia mengejar suatu tujuan seseorang Tujuan terakhir manusia  menjalankan fungsinya sbg manusia dengan baik  Kebahagiaan

19 Yunani “deon” : apa yang harus dilakukan, kewajiban
DEONTOLOGI Yunani “deon” : apa yang harus dilakukan, kewajiban Deontologi : Sistem etika yg tdk mengukur baik tidaknya suatu perbuatan berdasarkan hasilnya, melainkan semata-mata berdasarkan maksud si pelaku dlm melakukan perbuatan tersebut

20 2. Semua hal lain disebut baik secara terbatas atau dengan syarat
Immanuel Kant ( ) 1. Yang bisa disebut baik dalam arti sesungguhnya hanyalah kehendak yang baik 2. Semua hal lain disebut baik secara terbatas atau dengan syarat 3. perbuatan dilakukan degan suatu maksud atau motif lain, perbuatan itu tidak disebut baik, betapapun luhur atau terpuji motif itu

21 Bertindak sesuai dengan kewajiban  “legalitas”
Suatu perbuatan bersifat moral  dilakukan semata-mata “karena hormat untuk hukum moral” Imperative kategoris  imperatif perintah yang mewajibkan begitu saja tanpa syarat Imperatif hipotetis  selalu diikutsertakan sebuah syarat

22 MENJADI MANUSIA YANG BAIK
Etika Kewajiban dan Etika Keutamaan Keutamaan dan Watak Moral Keutamaan dan Ethos

23 ETIKA KEWAJIBAN & ETIKA KEUTAMAAN
Mempelajari prinsip-prinsip & aturan-aturan moral yg berlaku utk perbuatan kita Jika terjadi konflik antara dua prinsip moral yg tdk dpt dipenuhi sekaligus, etika ini mencoba menentukan yang mana hrs diberi prioritas Menilai benar salahnya kelakuan kita dengan berpegang pada norma & prinsip moral saja

24 Mempelajari keutamaan (virtue)  sifat watak yang dimiliki manusia
ETIKA KEUTAMAAN Tdk begitu menyoroti apakah perbuatan itu sesuai atau tidak degan norma moral  lebih memfokuskan pada manusia itu sendiri Mempelajari keutamaan (virtue)  sifat watak yang dimiliki manusia Tdk menyelidiki apakah perbuatan kita baik atau buruk, melainkan apakah kita sendiri orang baik atau orang buruk.

25 KEUTAMAAN & WATAK MORAL
KEUTAMAAN  Disposisi watak yg telah diperoleh seseorang & memungkinkan dia utk bertingkah laku baik secara moral Unsur – unsur keutamaan : Disposisi  kecenderungan tetap (stabil) Berkaitan dengan kehendak Diperoleh melalui jalan membiasakan diri & karena itu merupakan hasil latihan

26 KEUTAMAAN dan ETHOS Dikhususkan pada hal yang bersifat pribadi
Mulai menunjuk terutama kepada kelompok KEUTAMAAN ETHOS

27 TEORI PERKEMBANGAN MORAL
Piaget dan Norman J. Bull Pada dasarnya anak lahir tanpa satu bentuk kesadaran Perkembangan moral meniru tingkah laku orang yg paling dekat hubungannya (orang tua) Moral self - Moral obligation

28 4 tahapan perkembangan moral yakni :
ANOMI (without law) suatu kondisi di mana struktur sosial yang ada tidak memenuhi syarat bagi pencapaian nilai-nilai dan cita-cita yang diharapkan bersama oleh masyarakat. HETEROMI (law impose by others) SOSIONOMI (law driving from society) AUTONOMI (law driving from self)

29 (Apa untungnya buat saya?)
Kohlberg dan Dewey Tiga tingkatan perkembangan moral Tingkat 1 (Pra-Konvensional) 1. Orientasi kepatuhan dan hukuman 2. Orientasi minat pribadi (Apa untungnya buat saya?) Tingkat 2 (Konvensional) 3. Orientasi keserasian interpersonal dan konformitas ( Sikap anak baik) 4. Orientasi otoritas dan pemeliharaan aturan sosial ( Moralitas hukum dan aturan) Tingkat 3 (Pasca-Konvensional) 6. Prinsip etika universal 5. Orientasi kontrak sosial ( Principled conscience)

30 Kolhberg Hasil dari pada pentahapan pertimbangan moral (moral judgement) adalah sebagai berikut: Preconventional level meliputi 2 tahap : 1. "The punishment and obidience orientation" (orientasi kpd hukuman & kepatuhan) 2. "The instrumental relativist orientation“ (orientasi pd relativitas intrumental)

31 Conventional level ada 2 tahap : 1
Conventional level ada 2 tahap : 1. "Interpersonal concordance of "good boy-nice girl orientation" 2. "Law and order orientation“ (orientasi pada hukum & aturan) Past Conventional Autonomous Of Principle Level ada 2 tahap : 1. "Sosial contract legalistic orientation" 2. "Universal ethical principle orientation"

32 Karakteristik konsep tahapan definisi :
Tahapan itu adalah keseluruhan yang berstruktur Tahapan membentuk suatu keteraturan Tahapan yang berintegrasi secara hirarkis

33 LIHATLAH AKU DIANTARA PULUHAN MANUSIA LAIN
BISAKAH KAMU LIHAT BETAPA BEDANYA AKU? BAHKAN KAMU DAPAT MELIHAT TAK ADA SATUPUN YG SAMA DGN YG LAIN TUHAN MEMANG MENCIPTAKAN MANUSIA DGN KEKHASANNYA SENDIRI, ADA YG BERKULIT PUTIH, HITAM, BERAMBUT LURUS DAN KERITING. SIFATNYA ADA YG PEMBERANI, PEMALU, PINTAR KURANG PINTAR DAN BANYAK LAGI ………..

34 KADANG-KADANG, KITA BERPIKIR BAHWA KITA TDK SEPINTAR SIANU, ATAU TDK SETAMPAN ATAU CANTIK TEMAN KITA. TETAPI, KITA HRS MEYAKINI, BAHWA TUHAN PASTI MEMBERIKAN ANUGERAH KHUSUS YG HANYA DIBERIKAN KPD KITA. KITA HRS PERCAYA, TUHAN MEMBERIKAN PESAN MELALUI DIRI KITA INI. MANA MUNGIKIN KITA DIBERI KESEMPATAN NHIDUP DI DUNIA JIKA TUHAN MEMBERIKAN PESAN UNTUK KITA

35 AGAR KITA BANGGA MENJADI DIRI KITA SENDIRI
DATALAH KELEBIHAN DIRI KITA, PASTI KITA AKAN MENEMUKAN, TERNYATA KITA MEMELIKI BAKAT DAN KEAHLIAN YG TDK DIMILIKI ORG LAIN BERSIKAP MTEGASLAH. SIKAP TEGAS AKAN MEMBANTU KITA DLM MENGEKPRESIKAN DIRI SECARA LANGSUNG DAN JUJUR BELAJARLAH MENGATAKAN HAL-HAL YG POSITIF KEPADA DIRI SENDIRI. DGN DEMIKIAN, KAMI BISA LEBIH MENGHARGAI DIRI KITA SENDIRI

36 TEGUHKAN DIRI BHW KITA SEDANG MENUJU KESUKSESSAN
TEGUHKAN DIRI BHW KITA SEDANG MENUJU KESUKSESSAN. TETAPKAN SASARAN YG REALITAS UTK KITA WUJUDKAN BERTANGGUNG JAWABLAH TERHDP PILIHANNMU SENDIRI HORMATILAH PILIHAN DAN KEPUTUSAN DIRI KITA SENDIRI. BERPEGANG TEGUHLAH PD KEYAKINAN YG KITA ANGGAPO BENAR JIKA TDK MENGHORMATI KEPUTUSAN KITA, APALAGI ORANG LAIN BANTULAH ORANG LAIN. SETIAP KITA MEMBANTU ORG LAIN, KITA JUGA MENOLONG DIRI SENDIRI BELAJARLAH MENYELESAIKAN PERSOALANMU SENDIRI


Download ppt "Mata Kuliah Dr. ROSMALA NUR, M.SI ETIKA."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google