Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ERGONOMI KOGNITIF Laboratorium Desain Sistem Kerja dan Ergonomi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ERGONOMI KOGNITIF Laboratorium Desain Sistem Kerja dan Ergonomi"— Transcript presentasi:

1 ERGONOMI KOGNITIF Laboratorium Desain Sistem Kerja dan Ergonomi
Jurusan Teknik Industri Universitas Trisakti

2 Attention

3 Laura terburu-buru untuk memenuhi sebuah janji penting di sebuah kota yang tidak terlalu dikenalnya dan hanya bergantung pada peralatan navigasi (GPS) untuk membantunya. Ia menyetir sendiri ke kota itu. Dia membaca instruksi yang agak membingungkan dan kemudian menyadari bahwa penting untuk merubah mode dari GPS nya ke mode suara, supaya ia tetap bisa mendengar instruksi tanpa harus memindahkan pandangan dari jalan. Dia tadinya telah mengingatkan dirinya untuk mengaktifkan mode suara tersebut sebelum terjebak pada kemacetan lalu lintas, tetapi karena kemacetan meningkat tiba-tiba, dia lupa untuk melakukan hal itu.

4 Karena terlambat, dia tidak sempat untuk membuka buku manual dan berusaha mengingat-ingat cara untuk mengaktifkan mode suara. Laura tidak dapat mengingat. Akhirnya dia berusaha untuk mengaktifkan peta elektronik. Tetapi dia bingung membaca peta elektronik tersebut.

5 Laura akhirnya memilih untuk menelepon ke tempat tujuan
Laura akhirnya memilih untuk menelepon ke tempat tujuan. Dia melirik sekilas pada no yang telah dicatatnya dan memencet Karena tidak ada respon, Laura jadi frustasi.. Dia melihat lagi catatan nomor telpon dan memencet nomor tersebut dengan hati-hati. Tetapi dia tidak menyadari pada saat dia menggunakan telepon sehingga tanpa sadar mobilnya melenceng ke arah kiri ada kendaraan yang menyalip dari kiri dan hampir menabrak mobilnya. Untunglah bunyi klakson menyadarkannya.

6 Laura segera menginjak rem. Jantungnya berdebar keras
Laura segera menginjak rem. Jantungnya berdebar keras. Dia memutuskan untuk menepikan kendaraannya dan menggunakan telepon saat mobilnya terparkir dengan aman di pinggir jalan.

7 Bingung???? Mikir yuk………..

8 Mikir itu apa sih? Aktivitas yang Dianggap Biasa
Padahal merupakan aktivitas terus menerus bagi pengambil keputusan Aktivitas yang sebenarnya bisa diubah Banyak masalah dapat timbul akibat pola berfikir

9 Bagaimana sih proses berpikir?
Kapanpun kita berpikir, kita berpikir untuk suatu tujuan dalam suatu kerangka cara pandang kita berdasarkan kepada asumsi kita terhadap implikasi dan konsekuensi (dari hasil berfikir kita nantinya) menggunakan data, fakta dan pengalaman untuk menyusun hubungan & pertimbangan berdasarkan pengetahuan konsep dan teori Tujuan tersebut biasanya adalah untuk menjawab sebuah pertanyaan dan/atau menyelesaikan masalah

10 Start using your right brain

11 Kenapa? Kalau sampai saat ini pembelajar lebih banyak menggunakan belahan otak kiri, apa yang terjadi kalau sekarang mereka memakai kedua belahan itu sekaligus ? Tentunya secara teoritis pembelajar akan memiliki kekuatan otak yang ganda, karena memakai semua kapasitas otak yang dimilikinya.

12 Ergonomi Kognitif???? Berkaitan dengan bagaimana orang berpersepsi
berpikir ………dan mengingat

13 ACTIVITITES OF THE COGNITIVE SYSTEM
PERCEPTION: complex sensorial processes primary images containing all information about the concrete features of objects and phenomena that act direct action upon the sensory systems (visual, acoustic, kinesthetic, olfactory, gustatory). MEMORY: ability to remember, recognize and recall information is encoded, stored and retrieved. active: structuring, constructive and creative psychic mechanism. THOUGHT: the process of information processing in working memory.

14 Human Information Processing System
Perception of information about the environment Central processing or transforming that information Responding to that information

15 Model of human information processing
long term MEMORY THOUGHT working MEMORY input PERCEPTION output MOTOR/BEHAVIORAL TASK/ STIMULI

16 Model Pengolahan Informasi Manusia

17 Reaction Time… Download Software ‘DesignTools’ dari ( Hitung Reaction Time pada kondisi sebelum dan sesudah praktikum Berikan Analisis yang logis.

18 Persepsi proses membandingkan stimulus informasi dengan pengetahuan yang telah tersimpan di otak untuk menerjemahkan informasi

19 Dibentuk melalui 3 proses:
Bottom-up feature analyze Unitization Top-down processing Stimulus terbentuknya persepsi: Kata-kata, huruf Simbol (warna, bentuk, ukuran, lokasi) Suara

20 Bottom-up & Top Down Processing

21 Petunjuk ‘human factor’ untuk perspektif
Maksimalkan proses bottom-up Maksimalkan unitization atau asosiasi dengan menggunakan model-model yang mudah dikenali

22 Petunjuk ‘human factor’ untuk perspektif
Maksimalkan proses top-down ketika proses bottom-up kurang berhasil dengan cara: Hindari hal – hal yang membingungkan Gunakan sedikit kosakata Gunakan kalimat lengkap Hindari pengulangan

23 HIJAU BIRU ORANYE HITAM MERAH HIJAU UNGU KUNING MERAH ORANYE HIJAU HITAM BIRU MERAH UNGU HIJAU BIRU ORANYE

24 Working memory: Short-term (recent) memory
Working memory adalah sebuah sistem penyimpanan sementara dan pengaturan informasi yang diperlukan untuk melkukan tugas kognitif yang kompleks seperti belajar, reasoning dan memahami. Working memory dilibatkan dalam proses seleksi, inisiasi dan terminasi dalam pemrosesan informasi seperti encoding, storing, dan retrieving data.

25 Working Memory Kegagalan memory:
Hal sederhana: lupa password yang baru dibuat Hal penting / kritis: lupa menutup pintu lintasan kereta api. Akibatnya: kecelakaan, jatuh korban

26 Keterbatasan Working Memory
Kapasitas 7±2 chunks X F D U DOOR Waktu  berapa lama waktu penyimpanan Confusability and Similarity E G B D V C lebih sulit untuk diingat dibanding E N W R U J karena ada acoustic features untuk barisan huruf yang kedua Repetisi kadang membuat confuse

27 Keterbatasan Working Memory
Attention and Similarity Working memory  resource limited, verbal and spatial Depend on limited supply of attentional resources Multitasking ada batasnya…..

28 Mari buktikan… Gunakan Program ‘Short term memory span’
Lakukan percobaan Lakukan analisa

29 Konsekuensi dari Working Memory Limits
Minimize working memory load Stop gunakan kode yang panjang Provide visual echoes Telephone assistance can now speak phone numbers a synthetic voice, a small visual panel attached to the phone could display the same number in the form of visual echo Provide placeholders for sequential task Untuk pekerjaan yang ‘multiple step’, pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan diberi tanda

30 Konsekuensi dari Working Memory Limits
Exploit chunking Physical chunks better than Meaningful sequence Superiority of letter over numbers 1-800-GET HELP better than Keeping numbers separate from letters 458 GST better than 4G58ST

31 Konsekuensi dari Working Memory Limits
Minimize Confusability A5433 and A5423 2 dan 3 bisa membuat confused Pemisahan spasial Hindarkan angka nol yang tidak berguna untuk diingat Pertimbangkan keterbatasan dalam mengingat Do A. Then do X and Y better than Before doing X and Y, do A

32 Long-term Memory Long-term memory: Sebuah sistem penyimpanan permanen untuk menyimpan, mengatur dan memanggil informasi yang nantinya akan digunakan. Informasi yang disimpan dalam long term memory akan dapat bertahan seumur hidup.

33 Long Term Memory Storing information and retrieving it at later times
Learning : proses untuk menyimpan memori di longterm memory Dibagi menjadi dua Semantic memory (fakta dan prosedur) Event memory (kejadian spesifik)

34 Biar nggak lemot…. Kekuatan ingatan jangka panjang tergantung dari :
Strength : kekuatan, frekuensi penggunaan Asosiasi : dikaitkan dengan sesuatu

35 Forgetting Failures in retrieving of the information from either working memory or long term memory Penyebab Kegagalan : Weak strength due to low frequency or recency Weak or few associations with other information Interfering associations

36 Forgetting Failures in retrieving of the information from either working memory or long term memory Penyebab Kegagalan : Weak strength due to low frequency or recency Weak or few associations with other information Interfering associations

37 Pengorganisasian informasi di Longterm Memory
Schemas and script Mengelompokkan sesuatu Mental Models Bagaimana memahami suatu sistem bisa bekerja dengan baik Cognitive maps Layout dari kota

38 Relation between LTM, WM and attention
when there is a specific goal to be reached when there is no specific goal to be reached LTM LTM WM Attention WM = Attention

39 ORGANIZATION OF KNOWLEDGE IN
LONG TERM MEMORY EXPLICIT MEMORY: content is accessible to consciousness and can be tested by recall and recognition tests low level structures propositional network (semantic memory) semantic network (semantic memory) high level structures (complex units of knowledge) schema/script/frame/plan (semantic and episodic memory) mental models (semantic and episodic memory) IMPLICIT MEMORY: content is hardly accessible to consciousness and cannot be tested by recall and recognition tests. production systems (cognitive and motor skills, priming, conditioned reflexes)

40 Sampai disini dulu, kita lanjutkan minggu depan…

41 breath have skin bird fly swim fish have feather shark dangerous
SEMANTIC NETWORK - represents semantic contents from well-structured knowledge domains - knowledge are represented by a network of nodes and relation between nodes - nodes represents the concepts and the relations between nodes are labeled - meaning of a concept (or node) is given by the pattern of its relations among which it participates. property breath animal type have skin bird property type fly swim fish have feather type shark dangerous type chicken predator eagle not eatable symbol of power

42 Aspek Design berkaitan dengan Longterm memory
Encourage regular use of information to increase frequency and recency Encourage active verbalization or reproduction of information that is to be recalled Standardize Use memory aids Checklist Instructions display Carefully design information to be remembered

43 Episodic Memory Single experience Penting digunakan untuk kesaksian

44 Event Time phases Line up Police interview Courtroom Testimony Witness memory truth Encoding Attention Expenctancy Storage Degraded memory Schema modofication Biasng events Retrieval Recognition

45 Situation Awareness(SA)
To characterize user’s awareness of the meaning of dynamic changes in their environment 3 tahap berkaitan dengan SA perception (and selective attention) understanding and prediction

46 Situation Awareness(SA)
Automation sometimes causes SA becomes lower SA  tool for accident analysis SA concept important implications for training

47 Problem Solving & Troubleshooting
Apa perbedaan antara problem solving dan trouble shooting????? troubleshootingmencari penyebab permasalahn Problemsolving mencari penyelesaian masalah Trouble shootingtop-down process or expectancy drivensering terhambat dengan cognitive tunneling

48 Planning & Scedulling Dapat dibagi menjadi dua tahap :
Predicting state that is being controlled Command state that should be obtained Unsur cognitive yang terlibat : predicting dan mental model

49 Metacognition & Effort
Refers to people’s knowledge about their own knowlwdge and abilities Trade-off between knowledge in the head and knowledge in the world

50 Attention & Time-sharing
Because of scarce resources Performance of task B Difficulty (resources Demand) of task A

51 Four dimensions of Multiple resources
Two level Examples Modalities Auditory vs visual Synthesized voice display, print electronic map codes Spatial vs verbal Tracking, handpointing, listening to speech stages Perceptual working memory vs response Searching, imaging Pushing, speaking Visual channel Focal vs ambient Reading, interpreting symbol Processing flow field

52 Addressing Time Sharing overload
Task redesidn Interface redesign Training automation


Download ppt "ERGONOMI KOGNITIF Laboratorium Desain Sistem Kerja dan Ergonomi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google