Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Oleh : SABRIL HARIS HG, MT

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Oleh : SABRIL HARIS HG, MT"— Transcript presentasi:

1 Oleh : SABRIL HARIS HG, MT
DESAIN SAMBUNGAN Oleh : SABRIL HARIS HG, MT

2 SAMBUNGAN Latar Belakang
Elemen-elemen yang membangun struktur harus digabungkan satu sama lain dengan sistem sambungan. Sistem Sambungan 1. Elemen yang disambung 2. Jenis Penyambung : Las, Baut 3. Pelat Penyambung (dan Pelat Pengisi)

3 Contoh SAMBUNGAN (1) Sambungan Balok-Balok

4 Contoh SAMBUNGAN (2) Sambungan Profil-Pelat Penyambung

5 Contoh SAMBUNGAN (3) Sambungan Pelat-Pelat

6 BIDANG KERJA SAMBUNGAN (1)
Perencanaan sambungan ditentukan oleh ‘bidang kerja sambungan’, yaitu bidang tempat bekerjanya gaya pada sistem sambungan Bidang Kerja 1. Sejajar (Dalam Bidang / Sebidang) 2. Tegak Lurus (Luar Bidang / Tak Sebidang) 3. Kombinasi Sejajar - Tegak Lurus

7 BIDANG KERJA SAMBUNGAN (2)
Bidang Kerja Sejajar / Pembebanan Dalam Bidang pembebanan yang gaya dan momen lentur rencananya berada dalam bidang sambungan sedemikian rupa sehingga gaya yang ditimbulkan dalam komponen sambungan hanya gaya geser.

8 BIDANG KERJA SAMBUNGAN (3)
Bidang Kerja Tegak Lurus / Pembebanan Luar Bidang pembebanan yang gaya atau momen lentur rencananya menghasilkan gaya yang arahnya tegak lurus bidang sambungan sehingga gaya yang ditimbulkan dalam komponen sambungan adalah gaya tarik.

9 BIDANG KERJA SAMBUNGAN (4)
Bidang Kerja Kombinasi pembebanan yang gaya atau momen lentur rencananya menghasilkan gaya yang arahnya sejajar dan tegak lurus bidang sambungan sehingga gaya yang ditimbulkan dalam komponen sambungan adalah kombinasi gaya geser dan tarik.

10 SEJAJAR TEGAK-LURUS KOMBINASI ???
BIDANG KERJA SAMBUNGAN (5) SEJAJAR TEGAK-LURUS KOMBINASI ??? SEJAJAR BIDANG

11 Sambungan pada bagian sayap, SEJAJAR TEGAK-LURUS KOMBINASI ???
BIDANG KERJA SAMBUNGAN (6) Sambungan pada bagian sayap, SEJAJAR TEGAK-LURUS KOMBINASI ??? SEJAJAR BIDANG

12 BIDANG KERJA SAMBUNGAN (7)
SEJAJAR TEGAK-LURUS KOMBINASI ? TEGAK LURUS BIDANG

13 BIDANG KERJA SAMBUNGAN (8)
SEJAJAR TEGAK-LURUS KOMBINASI ? KOMBINASI

14 MEKANISME SAMBUNGAN (1)
1. Tipe Tumpu sambungan yang dibuat dengan menggunakan baut yang dikencangkan dengan tangan, atau baut mutu tinggi yang dikencangkan untuk menimbulkan gaya tarik minimum yang disyaratkan, yang kuat rencananya disalurkan oleh gaya geser pada baut dan tumpuan pada bagian-bagian yang disambungkan 2. Tipe Friksi sambungan yang dibuat dengan menggunakan baut mutu tinggi yang dikencangkan untuk menimbulkan tarikan baut minimum yang disyaratkan sedemikian rupa sehingga gaya-gaya geser rencana disalurkan melalui jepitan yang bekerja dalam bidang kontak dan gesekan yang ditimbulkan antara bidang-bidang kontak.

15 MEKANISME SAMBUNGAN (2)
1. Tipe Tumpu no friction Tumpu Baut Tumpu Pelat terjadi kerusakan pada baut terjadi kerusakan pada pelat

16 MEKANISME SAMBUNGAN (3)
2. Tipe Friksi with friction baut dikencangkan

17 SAMBUNGAN BAUT (1) KUAT TARIK RENCANA

18 SAMBUNGAN BAUT (2) KUAT GESER RENCANA Tipe Tumpu Tumpu Baut
Tumpu Pelat Tipe Friksi

19 SAMBUNGAN BAUT (3) KOMBINASI Tipe Tumpu Cek fuv akibat geser
Definisikan ft

20 SAMBUNGAN BAUT (4) KOMBINASI Tipe Friksi

21 CONTOH SOAL 1 (1) Sambungan SEBIDANG / Tipe Tumpu Pelat 150 x 16 mm
Baut : n = 4 buah db = 22 mm  Ab = 380 mm2 fub = 825 MPa m = 1 (jumlah bidang geser baut) tanpa ulir pada bidang geser fy = 340 MPa fu = 440 MPa Lubang Standar

22 CONTOH SOAL (2) Jumlah Bidang Geser Baut (m)

23 CONTOH SOAL 1 (3) Kuat Rencana Sistem Sambungan Tumpu Baut Tumpu Pelat
Persyaratan penggunaan rumus terpenuhi (hal 101) - jarak lubang tepi > 1.5 d [ 37.5 > 33 ] - jarak antar lubang > 3 d [ 75 > 66 ] - jumlah baut dalam arah gaya [ 2 buah ]

24 CONTOH SOAL 1 (4) Kuat Rencana Sistem Sambungan
Dipilih nilai terkecil antara Tumpu Baut atau Tumpu Pelat  kN Catatan : Besar gaya yang dipikul (Pu) juga harus memperhatikan kuat rencana tarik elemen pelat yang disambung [elemen tarik] dengan meninjau kondisi leleh dan fraktur

25 CONTOH SOAL 2 (1) Sambungan SEBIDANG / Tipe Friksi Baut : n = 4 buah
Lubang Standar Bidang Kontak bersih db = 22 mm  Ab = 380 mm2 fub = 825 MPa m = 1 (jumlah bidang kontak) tanpa ulir pada bidang geser

26 CONTOH SOAL (2) Kuat Rencana Sistem Sambungan

27 CONTOH SOAL 3 Sambungan SEBIDANG
Dua buah balok IWF disambung pada bagian sayap dan badannya dengan sistem sambungan baut. Gaya dalam yang dipikul adalah Mu dan Vu. Sistem sambungan diasumsikan sebagai berikut : Mu hanya dipikul oleh sambungan pada bagian pelat sayap saja (atas dan bawah). Vu hanya dipikul oleh sambungan pada bagian pelat badan saja. Diameter Baut = 19 mm. Mutu Baut A325 dengan fub = 825 Mpa. Tanpa ulir pada bidang geser.

28 CONTOH SOAL 4 Sambungan TAK SEBIDANG  TARIK
Pipa baja yang menerima gaya tarik Pu disambungkan dengan sistem sambungan baut dengan pelat ujung. Tentukan Pu ! Baut : n = 8 buah db = 16 mm  Ab = 201 mm2 fub = 825 MPa f Tn = 0.75 [ 0.75 Ab fub ] n = 0.75 [ 0.75 (201) (825) ] 8 = kN Pu < f Tn < Tn kN

29 CONTOH SOAL 5 Sambungan TAK SEBIDANG  TARIK
Dua buah balok IWF disambung dengan sistem pelat ujung (end plate) menggunakan baut Gaya dalam yang dipikul adalah Mu saja.

30 CONTOH SOAL 6 Sambungan BIDANG KOMBINASI  Geser + Tarik
Konsol yang memikul gaya Pu pada arah seperti gambar. Terhadap sistem sambungan, gaya Pu menyebabkan Geser dan Tarik Baut : n = 2 x 4 buah db = 19 mm  Ab = mm2 fub = 825 MPa tanpa ulir pada bidang geser Pu = 400 kN Vu = 320 kN Tu = 240 kN

31 CONTOH SOAL 7 Sambungan BIDANG KOMBINASI  Geser + Tarik


Download ppt "Oleh : SABRIL HARIS HG, MT"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google