Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK"— Transcript presentasi:

1 METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK

2 PEMBELAJARAN INOVATIF
Aspek Pendekatan Konvensional Pendekatan Inovatif Tindakan Ditentukan oleh isi Ditentukan oleh proses Fokus Dipimpin oleh pelatih (guru) Berpusat pada peserta didik Peran Pelatih (Guru) Ahli Rekan belajar/fasilitator Penekanan Mengetahui ‘bahwa’ Mengetahui tentang ‘bagaimana’ dan ‘siapa’

3 PEMBELAJARAN INOVATIF (lanjutan)
Aspek Pendekatan Konvensional Pendekatan Inovatif Kegiatan Peserta Bekerja sendiri Bekerja dalam kelompok kecil Ethos Kompetitif Kolaboratif Peran Peserta Pasif/ menerima Aktif/ menghasilkan Harapan Peserta Ketergantungan Kebebasan Sesi Diprogramkan Fleksibel, memanfaatkan kesempatan

4 PEMBELAJARAN INOVATIF (lanjutan)
Aspek Pendekatan Konvensional Pendekatan Inovatif Topik Diberikan Dirundingkan Kesalahan Tidak boleh terjadi Dipakai sebagai sumber pelajaran Kebijakan Peserta Terbatas Luas Penilaian Ujian Profil dan hasil Pandangan terhadap dunia Benar-Salah Tidak pasti/abu-abu Penetapan Panitia ujian Kebutuhan Lokal

5 PEMBELAJARAN INOVATIF (lanjutan)
Aspek Pendekatan Konvensional Pendekatan Inovatif Penetapan Staf Oleh ahli dalam bidangnya Oleh Tim Lintas Kurikulum Tujuan Praktik menjadi teori Teori menjadi praktik

6 PERAN GURU Beberapa peran guru yang dapat menerapkan pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik dan meraih hasil yang efektif Sebagai Fasilitator Sebagai Motivator Sebagai Kontributor

7 Sebagai Fasilitator sebagai fasilitator, maka guru harus memproses pembelajaran dengan berpusat kepada peserta didik dengan membantu peserta didik dalam hal: Mengidentifikasi minat mereka Belajar melalui aktivitas dan berinteraksi dengan orang lain Berbagi pengalaman dengan orang lain

8 Sebagai Motivator motivasi yang diberikan guru membawa peserta didik untuk: Belajar bagaimana harus belajar Mengidentifikasi strategi belajar berdasarkan kebutuhan mereka Mengekspresikan perasaan Memproleh rasa percaya diri Mendengarkan dengan baik dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berarti

9 Sebagai Motivator (lanjutan)
Menetapkan sasaran pembelajaran sendiri Menghadapi masalah-masalah mereka Membuat keputusan-keputusan Menyusun rencana dan bertanggung jawab terhadap rencananya Mendapatkan standar bagi dirinya Dapat mengendalikan pembelajarannya sendiri

10 Sebagai Kontributor Menunjukkan antusiasme bahwa berwirausaha adalah menyenangkan dan bermanfaat Yakin kepada diri sendiri. Melalui persiapan yang baik, Anda pasti mampu Menjadi tokoh panutan yang sebaik mungkin Menjaga penampilan yang rapi dan meyakinkan (bukan berarti mewah dan berlebihan) Mengenali nama peserta didik dengan ejaan yang benar. Sebut nama mereka dalam pembelajaran (bukan dengan kata ganti, seperti ‘kamu’, ‘kalian’..dsb) Sering memberi pujian dan bersikap positif Memberikan umpan balik secara tepat waktu

11 Sebagai Kontributor (lanjutan)
Menghargai tingkah laku yang benar dalam pembelajaran Sedapat mungkin, memberi teguran dan sanksi secara pribadi (bukan di depan umum) Mengidentifikasi peserta didik yang mempunyai kebu-tuhan khusus Memperlakukan peserta didik sebagaimana individu yang berkembang dengan menghormati pandangan dan kepentingan mereka Sediakan waktu bagi peserta didik untuk membantu mereka di dalam maupun di luar pembelajaran Selalu menunjukkan suasana hati yang gembira, senantiasa tersenyum dengan ceria.

12 METODE yang diterapkan

13 1. Brainstorming Brainstorming atau sumbang saran, atau disebut juga sebagai curah gagasan, karena di dalam prosesnya para peserta didorong untuk mencurahkan gagasan/ide mereka digunakan untuk menggali gagasan peserta didik dalam menyelesaikan masalah atau mencari ide- ide kreatif Tujuannya adalah untuk mendapatkan ide sebanyak mungkin

14 2. Ceramah digunakan untuk menyampaikan informasi
seharusnya disampaikan secara sistematis dan dapat menarik minat peserta didik Ceramah yang dilakukan oleh fasilitator harus diupayakan adanya interaksi antara fasilitator dengan peserta didik atau antar peserta didik selama proses presentasi Interaksi dilakukan dengan mengajukan pertanyaan atau memberi kesempatan bertanya

15 3. Presentasi digunakan oleh peserta didik misalnya untuk menginformasikan tugas individu atau kelompok yang telah mereka kerjakan menyajikan secara lisan konsep/hasil temuan, kemudian mendiskusikan satu konsep/hasil temuan dengan sesama peserta didik di dalam kelompok yang lebih besar digunakan untuk mengetahui persiapan, pemahaman, pengetahuan, kapasitas dalam menyampaikan informasi dan mengkomunikasikan secara lisan

16 4. Tugas Individu dilakukan pada saat setiap peserta didik diberi kegiatan khusus harus mempunyai tujuan jelas dan dilakukan penilaian dapat memberi kesempatan peserta didik untuk belajar melalui ‘penemuan’ merupakan bagian penting dari pembelajaran, maka setiap penugasan harus diberikan instruksi yang jelas dalam penyelesaian dan batas waktunya

17 5. Diskusi Kelompok adalah proses yang melibatkan kelompok- kelompok kecil dalam interaksi tatap muka secara informal dengan tujuan berbagi pengalaman atau informasi, memecahkan masalah atau mengambil keputusan salah satu strategi yang memungkinkan peserta didik menguasai suatu konsep dapat meningkatkan kreativitas peserta didik, membina kemampuan berinteraksi, serta keterampilan berbahasa

18 6. Kerja Kelompok memberikan penugasan kepada kelompok- kelompok kecil 3-5 orang untuk bekerjasama dalam jangka pendek dalam menyelesaikan tugas atau mengatasi masalah menyelesaikan tugas-tugas secara bersama dengan distribusi peran masing-masing sesuai dengan kesepakatan kelompok

19 7. Studi Kasus mendeskripsikan situasi kasus sebagai contoh yang kompleks dalam memberikan insight ke dalam suatu konteks permasalahan dengan ilustrasi yang baik sebagai point utama berbentuk penjelasan tentang masalah, kejadian atau situasi tertentu, kemudian peserta didik diberi tugas untuk mencari pemecahannya teknik untuk menunjukkan kepada peserta didik tentang isu dunia nyata yang akan dihadapi

20 8. Proyek peserta didik dapat diberi penugasan untuk mengoperasikan perusahaan mini, atau lebih mudahnya menjalankan usaha Mereka bisa berlatih mengoperasikan suatu usaha dengan modal kecil sesuai dengan minat dan atau kompetensi keahlian masing-masing atau sesuai peluang usaha yang mungkin mereka manfaatkan proyek harus menghasilkan sebuah laporan yang mungkin mencakup analisa fakta, diskusi tentang pilihan yang ada serta rekomendasi untuk menyelesaikan masalah

21 9. Role Play/ Simulasi melibatkan interaksi antara dua orang peserta didik atau lebih untuk memerankan suatu topik dalam situasi tertentu peserta didik diajak untuk bermain peran beberapa perilaku yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran Masing-masing peserta didik memerankan tokoh- tokoh yang terkait dengan topik yang dibahas dan alur cerita bermain peran ini diarahkan pada pe- mecahan masalah

22 10. Guru Tamu menjadi sarana yang baik bagi peserta didik untuk mendengarkan secara langsung tentang pengalaman mengoperasikan bisnis dari pihak yang berkompeten atau berpengalaman tidak hanya meghadirkan wirausahawan, namun bisa orang lain dengan profesi atau aktivitas yang terkait dengan topik yang sedang dibahas, misalnya: Analis kredit dari Bank , Notaris, penasihat pajak, dll

23 11. Pemecahan Masalah adalah pembelajaran yang didasari oleh dorongan penyelesaian masalah menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru membantu peserta didik untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya

24 12. Latihan digunakan setelah peserta didik mendapat pengetahuan yang spesifik Peserta didik diminta untuk melakukan tugas-tugas tertentu yang memerlukan pemecahan untuk mengetes pengertian mereka latihan kelompok akan dapat membantu pemahaman melalui kegiatan dengan sebaya Latihan individual dapat membantu untuk memprak- tikkan pengetahuan yang diterima dengan seksama latihan yang bersifat matematis (misalnya membuat cashflow atau kas umum) lebih baik bila dikerjakan secara individual daripada kelompok

25 13. Permainan/Games Kewirausahaan
melatih keterampilan sosial adalah dengan permainan, karena dengan permainan diciptakan suatu suasana yang santai dan menyenangkan sudah terbukti bahwa tingkah laku seseorang dalam permainan sama dengan tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya mengenai cara meng- ambil keputusan, memecahkan masalah, merencanakan sesuatu, dan berkomunikasi Gunakan permainan yang diintegrasikan untuk membantu melihat korelasinya dengan materi kewirausahaan yang disajikan


Download ppt "METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google