Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Oleh: Ruslan A Ghofur Noor

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Oleh: Ruslan A Ghofur Noor"— Transcript presentasi:

1 Oleh: Ruslan A Ghofur Noor
Ekonomi Islam Oleh: Ruslan A Ghofur Noor

2 Pengertian Ekonomi Islam
Ekonomi Islam adalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam. (M.Abd Mannan, 1997) Ekonomi Islam ialah kajian tentang prilaku ekonomi umat Islam representatif dalam masyarakat muslim modern. (S. Nawab Haidar Naqvi, 1994) Ekonomi Islam adalah ekonomi dengan peresfektif Islam. (M. Umer Chapra, 2001)

3 Ekonomi Islam, sistem atau Ilmu:
Ekonomi Islam sebagai suatu ilmu merupakan pengetahuan yang sistematis tentang manusia, bukan sebagai indivudu yang terisolasi, tetapi mengenai individu sosial yang meyakini nilai-nilai hidup Islam. Ekonomi Islam sebagai sebuah sistem yang menjadi bagian dari suatu prinsip yang mengatur tata kehidupan yang lengkap, berdasarkan empat bagian nyata dari pengetahuan yakni, al-Qur’an, Sunnah/Hadis, Ijma dan Ijtihad.

4 Tujuan Dari Suatu Sistem Ekonomi
Tujuan suatu sistem ekonomi sangat ditentukan oleh bagaimana cara pandang sistem ekonomi tersebut terhadap dunia yang akan menghasilkan tujuan dan strategi.

5 Cara Pandang Menghasilkan:
Tujuan sistem ekonomi Strategi yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Kedua hal tersebut merupakan hasil logis dari pandangan terhadap dunia.

6 Cara Pandang Terhadap dunia menurut konsepsi Islam
Pertanyaan-pertanyaan yang perlu diajukan: Untuk apa alam ini diciptakan? Apa tujuan dari hidup manusia dan bagaimana merealisasikannya? Apa peran manusia dalam kehidupan ini?

7 Tiga Konsep Fundamental Mengenai Pandangan Hidup Dalam Islam
Cara memandang hidup dalam konsep Islam. Tauhid (KeEsaan Allah SWT) Khalifah (Wakil Allah dimuka bumi) Keadilan (‘adalah)

8 A. Tauhid KeEsaan Allah SWT, akan mengandung implikasi bahwa alam semesta secara sadar dibentuk dan diciptakan oleh Allah dengan tujuan tertentu dan manusia yang merupakan salah satu bagian didalamnya dituntut untuk hidup dalam kepatuhan dan ibadah kepada Allah. (al-Baqarah: 21-22, Ali Imran: 191, Shad: 27, al-Mu’minun:15)

9 B. Khalifah Manusia adalah khalifah (wakil) Allah dimuka bumi untuk melaksanakan perintah-perintahnyaNya, dan dengan itu manusia ditugaskan untuk memakmurkan bumi. Khalifah bukan hanya tertumpu pada seseorang, kelompok tertentu, atau bahkan negara tertentu, tetapi setiap individu adalah khalifah. (al-Baqarah: 30) Semua sumber daya yang ada adalah amanah dan sebagai khalifah manusia bertanggung jawab kepadaNya.

10 C. Keadilan (‘adalah) Konsep keadilan dan khalifah mengandung makna persatuan fundamental dan persaudaraan umat, yang akan menjadi konsep tanpa arti jika tidak diaplikasikan secara bersamaan, karena menegakkan keadilan merupakan salah satu tujuan utama yang ingin dicapai oleh rasul Allah. (al-Hadid: 25)

11 Tujuan Ekonomi Islam Berdasarkan paradigma dan konsep
funamental tersebut, yang menjadi tujuan pokok dari Ekonomi Islam ialah kesejahteraan (falah) bagi umat manusia, yang terimplementasi dalam Maqasid as Syari’ah (Tujuan Syariat).

12 Maqasid as-Syariah (Tujuan Syariat)
Tujuan syariat dalam menciptakan kesejahteraan manusia mencakup: Terlindunginya Keimanan Terlindunginya Kehidupan Terpeliharanya Akal Terjaganya Keturunan Terjaganya Harta benda. Apa saja yang menjamin terlindunginya lima pilar tersebut adalah maslahah bagi manusia (Imam al-Ghazali, al-Mustasfa, 1937, Vol 1, hlm )

13 Paradigma digunakan Ekonomi Islam
Paradigma yang digunakan dalam Ekonomi Islam mengakar pada doktrin-doktrin agama, mengutamakan nilai-nilai moral, persaudaraan dan keadilan sosial-ekonomi, yang diarahkan pada peran mengintegrasikan nilai-nilai, institusi, pasar, keluarga, masyarakat dan negara untuk menjamin terrealisasinya falah untuk semua.

14 Mengapa Masalah-masalah dalam Ekonomi Timbul:
Adanya realitas bahwa sumber daya Terbatas dan kebutuhan yang tak terbatas berpengaruh pada peran distribusi dan Konsumsi yang berujung pada persoalan pilihan dari individu.

15 Bagaimana Ekonomi Islam Menjawab Permasalahan Tersebut?

16 Batasan moral sangat ditekankan dalam Ekonomi Islam, yang bersumber dari doktrin Agama dalam Distribusi dan Konsumsi, sebagaimana terlihat dalam garafik berikut:

17 Ekonomi Islam Manusia (Sosial namun religius) Sarana Terbatas
Kebutuhan yang tak terbatas Masalah-masalah Ekonomi Pilihan (dituntun oleh nilai Islam) Pertukaran terpadu dan transfer satu arah (Etika Islam, kekuatan pasar dan bukan pasar)

18 Ekonomi Modern Manusia (Sosial) Sarana Terbatas
Kebutuhan yang tak terbatas Masalah-masalah Ekonomi Pilihan (dituntun oleh kepentingan individu) Pertukaran dituntun oleh kekuatan pasar (Yang terkuat yang menang/Darwinisme sosial)

19 Bagaimana Perkembangan Ekonomi Islam di Indonesia?
Perkembangan lembanga keuangan bank. Perkembangan lembaga keuangan non bank. Perkembangan lembaga keuangan umat.

20 Masalah Riba dan Bunga Larangan riba dalam Islam secara berangsur melalui empat tahapan: Peringatan bahwa riba tidak menambah kebaikan disisi Allah SWT. (ar-Ruum: 39) Memberikan gambaran siksa bagi Yahudi yang salah satu karakternya suka memakan riba. (An-Nisa: )

21 3. Allah SWT melarang memakan riba yang berlipat ganda
3. Allah SWT melarang memakan riba yang berlipat ganda. (Ali Imran: 130) 4. Allah SWT melarang dengan dengan keras dan tegas semua jenis riba. (al-Baqarah: )

22 Solusi dari Riba : Akad dalam Muamalah Akad Tijarah:
Jual beli (Bai’). (al-Baqarah: 275) Kerjasama (Sirkah). (an-Nisa: 12) Akad Tabarru’ (tolong menolong). (al-Hadid: 11)

23 Peroses memperoleh keuntungan dalam Akad Tijarah
Jual beli (Bai’), dalam akad ini keuntungan penjualan telah dimasukkan dalam harga jual. Kerjasama (Syirkah), akad kerjasama dalam melakukan usaha tertentu yang halal, yang diddasarkan pada kesepakatan bahwa keuntungan dan kerugian akan ditanggung bersama sesuai dengan porsi kerja sama (prinsip bagi hasil).

24 Sudahkah Tujuan Ekonomi Islam terwujud dengan perkembangan lembaga-lembaga tersebut?

25 Mengapa Perlu Mempelajari Ekonomi Islam?
Untuk belajar dari pengalaman dengan mengidentifikasi alasan tetang kewajaran dan ke tidak wajaran praktek Ekonomi Islam masa lampau dengan teori. Untuk menjelaskan keadaan ekonomi aktual. Untuk mengidentifikasikan kesenjangan antara Ekonomi Islam yang ideal dan praktek saat ini.

26 Akhirnya : “Apabila telah ditunaikan sembayang, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung.” (al-Jumu’ah: 10) “Perumpamaan oarang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir; pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah maha luas dan maha mengetahui”. (al-Baqarah: 261)


Download ppt "Oleh: Ruslan A Ghofur Noor"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google