Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MANAJEMEN PROGRAM KESMAVET

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MANAJEMEN PROGRAM KESMAVET"— Transcript presentasi:

1 MANAJEMEN PROGRAM KESMAVET
Suharyo

2 Fungsi-komponen dalam Manajemen Kesmasvet
Perencanaan (planning) Merupakan inti kegiatan manajemen, karena semua kegiatan manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan tersebut. Dengan perencanaan itu memungkinkan para pengambil keputusan atau manajer untuk menggunakan sumber daya mereka secara berhasil guna dan berdaya guna. Pengorganisasian (organizing) selanjutnya harus dilakukan pengorganisasian. Yaitu mengatur personel atau staf yang ada di dalam institusi tersebut agar semua kegiatan yang telah ditetapkan dalam rencana tersebut dapat berjalan dengan baik, yang akhirnya semua tujuan dapat dicapai.

3 Pengawasan dan pengarahan
Bagaimana pun baiknya perencanaan dan pengorganisasian tanpa disertai dengan pengawasan dan pengarahan maka niscaya dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Tujuannya agar kegiatan-kegiatan dan orang-orang yang melakukan kegiatan yang telah direncanakan tersebut dapat berjalan dengan baik dan tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang kemungkinan tidak akan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi program kesehatan Dengan evaluasi akan diperoleh umpan balik (feed back) terhadap program atau pelaksanaan kegiatan. Tanpa adanya evaluasi, sulit rasanya untuk mengetahui sejauh mana tujuan-tujuan yang direncanakan itu telah mencapai tujuan atau belum. (Notoatmodjo, 2003)

4 Program Kesehatan Program kesehatan adalah kumpulan dari proyek-proyek di bidang kesehatan baik yang berjangka pendek maupun jangka panjang. Tidak sedikit pihak yang merancukan antara proyek dan program. Namun berdasarkan sumber dari PMI (Project Management Institute), proyek merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh lembaga bisnis atau pemerintah atau lembaga non-profit. Namun demikian, konsep-konsep dasar pengelolaan program yang baik tetaplah sama dengan konsep-konsep untuk pengelolaan suatu proyek. Konsep-konsep pengelolaan proyek secara baik dikembangkan oleh para akademisi, praktisi, dan lembaga (PMI) dalam istilah project management.

5 Banyak program kesehatan yang dilaksanakan bersamaan dengan program-program lain, misal program-program di bidang ekonomi atau pendidikan, atau program-program lainnya dengan tujuan umum yang sama, yaitu meningkatkan kemakmuran masyarakat. Oleh karena itu, program kesehatan perlu diawasi oleh pengawas baik dari institusi pemerintah maupun dari kalangan politisi dan juga dari lembaga independent. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa program kesehatan dapat dijalankan sesuai dengan rencana yang sudah disepakati di awal.

6 Ukuran Keberhasilan Program
dilihat dari tiga perspektif dasar, yaitu perspektif budget, perspektif spesifikasi, dan perspektif waktu. Program yang sukses adalah program yang memenuhi tiga kriteria, yaitu on budget, on time, dan on specs/scope

7 Perspektif budget menitikberatkan pada kesesuaian antara biaya yang dikeluarkan dengan anggaran yang direncakan. Gap yang terjadi dapat berupa Gap positif ataupun Gap negatif.

8 Suatu program yang selesai terlalu cepat atau terlalu lama dari waktu yang direncanakan tetap saja dikatakan sebagai program yang tidak sukses Tidak sedikit program yang dapat dilaksanakan secara on time namun tidak dengan dana yang lebih besar dari yang dianggarkan dan hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang sudah direncanakan

9 Perspektif spesifikasi menentukan keberhasilan suatu program berdasarkan kesesuaian hasil program dengan spesifikasi yang telah direncanakan

10 Pengendalian Program Apakah program bergerak ke arah yang benar?
Apakah ada hal – hal penting yang menyimpang? Apakah asumsi yang digunakan dalam program kesehatan masih relevan dengan kondisi lingkungan? Apakah program kesehatan mengerjakan hal - hal penting yang memang perlu dikerjakan? Perlukah program kesehatan menyesuaikan atau membatalkan proyek-proyek atau kegiatan yang telah dipilih? Bagaimana kinerja program kesehatan yang sedang dijalankan? Apakah sasaran dan jadual pelaksanaan tercapai? Apakah biaya, scope/spesifikasi, dan waktu sesuai dengan proyeksi? Apakah manajer program perlu melakukan perubahan - perubahan operasional?

11 Menurut Pierce dan Robinson (2004), terdapat berbagai macam jenis pengendalian:
Pengendalian asumsi (Premise control). Pengendalian implementasi (Implementation control) Pengawasan Program kesehatan (Program kesehatan surveillance) Pengendalian peringatan khusus (Special alert control)

12 Program Kesmavet Program yang akan dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan adalah: Kesejahteraan dan Ketentraman Batin Masyarakat melalui pengembangan sistem jaminan keamanan produk asal hewan. Status Indonesia sebagai Negara Bebas Penyakit Hewan Menular Umum ( PHMU ) dengan pengembangan sistem pencegahan penyebaran penyakit ( PHMU dan Zoonosis ). Kesehatan Lingkungan Budi Daya Ternak dengan pengembangan sistem pengendalian residu dan cemaran mikroba. Kesejahteraan Hewan melalui pengembangan sistem pembinaan kesejahteraan hewan. Produk Hewan yang Berdaya-saing melalui pengembangan sistem Kesmavet Nasional (Pramujiono, 2005)

13 Ruang Lingkup dan Fungsi Kesmavet
Memberi masukan teknis dalam penyusunan peraturan perundangan, kebijakan, pedoman, perencanaan strategis dan pelaksanaan dalam bidang pengendalian dan pencegahan penyakit hewan dan manusia, sanitasi, higiene, dan lingkungan. Pencegahan dan pengendalian penyakit zoonotik atau zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia). Higiene pangan dan keamanan pangan, termasuk pengendalian foodborne illness(penyakit yang ditularkan melalui makanan). Identifikasi dan evaluasi bahaya-bahaya (hazards) baik biologis, kimiawi, dan fisik yang menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan manusia dan hewan. Pendidikan kesehatan masyarakat. Kerjasama antar instansi/badan dalam rangka menjamin kesehatan hewan, manusia, lingkungan.

14 Program Kesehatan Masyarakat Veteriner di Indonesia
A. Kesejahteraan dan ketentraman batin masyarakat melalui pengembangan sistem jaminan keamanan produk asal hewan. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan : 1)   pembinaan praktek hygien (nomor registrasi/NKV dan labelisasi) 2)   pengelolaan RPH 3)   penerapan sistem HACCP 4)   penyusunan dan pembinaan penerapan SNI produk asal hewan 5)   sosialisasi peduli ASUH 6)   pelatihan petugas pengawas Kesmavet, dan meat inspector 7)   pengangkatan serta penempatan pegawai baru, (Pramujiono, 2005).

15 B. Status Indonesia sebagai negara bebas Penyakit Hewan Menular Umum (PHMU) dengan pengembangan sistem pencegahan penyebaran penyakit ( PHMU dan zoonosis). Kegiatan yang dilakukan adalah dengan: 1)   pengawasan pemasukan produk asal hewan 2)   pengawasan peredaran produk asal hewan, (Pramujiono, 2005). Kesehatan lingkungan budi daya ternak dengan pengembangan sistem pengendalian residu dan cemaran mikroba. 1)   pemberdayaan laboratorium bidang kesmavet (laboratorium uji produk asal hewan), seperti BPPV, BPMPP, Lab kesmavet, Lab daging, dan lab susu 2)   pembinaan laboratorium bidang kesmavet menuju proses akreditasi oleh KAN 3)   pemantauan residu mulai dari lingkungan budidaya ternak serta unit usaha produk hewan 4)   pengembangan program ketaatan, (Pramujiono, 2005).

16 D. Kesejahteraan hewan melalui pengembangan sistem pembinaan kesejahteraan hewan.
Kegiatan yang dilakukan adalah dengan: 1)   penyusunan peraturan kesejahteraan hewan 2)   pembinaan kesejahteraan hewan, dengan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat, (Pramujiono, 2005). E.  Produk hewan yang berdaya saing melalui pengembangan sistem kesmavet nasional 1)   memantapkan visi dan misi Kesmavet Nasional 2)   mengupayakan suatu sistem kesmavet Nasional yang berada dalam suatu harmoni Kesmavet global 3)   memperoleh suatu acuan nasional bagi aparat kesmavet di pusat dan di daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, (Pramujiono, 2005).


Download ppt "MANAJEMEN PROGRAM KESMAVET"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google