Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Teknik Kuantitatif Pengembangan Wilayah

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Teknik Kuantitatif Pengembangan Wilayah"— Transcript presentasi:

1 Teknik Kuantitatif Pengembangan Wilayah
Disampaikan Oleh HELMI MAKARIM DALAM ACARA CAPACITY BUILDING FEASIBILITY STUDY PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN JAWA BARAT TAHUN 2017 Selasa-Rabu, 8 – 9 Agustus 2017 Athalia Resort, Megamendung,Bogor-Jawa Barat

2 Sistematika paparan MODEL SIKLUS ANALISIS DEFINISI METODE KUANTITATIF PERBEDAAN ANTARA PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF Karakteristik metode Data Analyzing

3 MODEL SIKLUS ANALISIS WALLACE THEORIES
LOGICAL DEDUCTION LOGICAL INDUCTION INF LOGIKA EMPIRICAL GENERALIZATION KEPUT. HIPOTESIS HYPOTHESA PENGUJIAN HIPOTESIS PERKIRAAN PARAMETER OPERATIONALIZATION + INSTRUMENT, SCALING, SAMPLING OBSERVATION

4 DEFINISI METODE KUANTITATIF
Bagian PErtama DEFINISI METODE KUANTITATIF Kuantitatif adalah metode penelitian yangg digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis

5 Karakteristik metode Metode Kuantitatif Metode Kualitatif Desain:
Spesifik, jelas, rinci Ditentukan sejak awal Menjadi pegangan setiap langkah Umum Fleksibel Berkembang dan muncul dalam proses penelitian Tujuan: Menunjukkan hubungan antar variabel Menguji teori Mempunyai generalisasi yg mempunyai nilai prediktif Menemukan pola hubungan yg interaktif Menemukan teori Menggambarkan realitas yg kompleks Memperoleh pemahaman makna

6 Aksioma dasar Aksioma dasar Metode kuantitaif Metode kualitatif
Sifat realitas Dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, terukur Ganda, holistik, dinamis, hasil konstruksi dan pemahaman Hubungan peneliti dg yg diteliti Independen agar objektif Interaktif dg sumber data supaya memperoleh makna Hubungan variabel Sebab akibat (kausal) X Y Timbal balik (interaktif) X Y Z Kemungkinan generalisasi Cenderung membuat generalisasi Hanya mungkin dalam ikatan konteks dan waktu Peranan nilai Cenderung bebas nilai Terikat nilai-nilai yg dibawa peneliti dan sumber data

7 PERBEDAAN ANTARA PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF
1. PARADIGMA ILMIAH 1. ALAMIAH 2. KRITERIA “RIGOR”; validitas, reliabilitas, objektivitas 2. KRITERIA RELEVANSI, signifikansi dari pribadi thd lingkungan; kepastian-keaslian 3. Teori Aprioriàhipotesisà deduktif dan logis 3. Dari-dasar (groundied) 4. Reduksionis; dlm fokus relatif kecil 4. Ekspansionis; perspektif keseluruhan 5. Kualitas: dapatkah X menyebabkan Y? 5. Apakah X menyebabkan Y dlm latar alamiah? 6. Proposional; yang dinyatakan dlm bentuk Bahasa 6. Proposisional; yang diketahui bersama; intuisi (perasaan) 7. Bertujuan untk verifkasi hipotesis 7. Usaha menemukan pengethn yg belum ada dlm teori 8. Instrumen: pensil-paper 8. Peneliti sendiri 9. Pengumpulan data dan analisis ditetapkan sebelumnya 9. Selama dan sesudah pengumpulan data 10. deain: pasti 10. Muncul - berubah 11. Gaya: intervensi 11. Seleksi 12. Latar: laboratorium 12. Alam 13. Perlakuan: stabil 13. Bervariasi 14. Satuan kajian: Variabel 14. Pola-pola 15. Unsur kontekstual: kontrol 15. Turut campur atas undangan

8 METODE PENELITIAN “KUANTITATIF” TIDAK SELAMANYA “TEPAT” UNTUK MENELITI SEMUA FAKTA SOSIAL, KARENA :
Fakta sosial yang diteliti sangat kompleks dan pemahaman terhadap kompleksitas itu sendiri merupakan hal yang ingin diteliti Metode Penelitian Kuantitatif tidak dapat digunakan untuk mengungkap dan memahami fakta sosial yang kompleks karena dalam penelitian kuantitatif, kompleksitas kehidupan sosial cenderung direduksi dalam bentuk variabel-variabel

9 Tahapan analisis DESAIN PENELITIAN. ELEMEN PRA-ANALISIS
PENGUMPULAN DATA DAN DOKUMENTASI. SISTEM ORGANISASI DATA. PEMBENTUKAN TIM ANALIS YG DIDUKUNG OLEH PENGETAHUAN YG RELEVAN, SKILL, DLL. REDUKSI DATA DAN IDENTIFIKASI POLA. PENARIKAN KESIMPULAN YG OBJEKTIF DAN KOMUNIKASIKAN KESIMPULAN. PROSES ANALISIS ELEMEN OBJEKTIFITAS DAN VALIDITAS IDENTIFIKASI ANCAMAN OBJEKTIFITAS DAN VALIDITAS. MENGATASI ANCAMAN DGN MEMPERGUNAKAN TRIANGULASI, NEGATIVE CASE ANALYSIS DAN MENGUJI HUBUNGAN. TIDAK MENUTUP KEMUNGKINAN PENGUMPULAN DAN ANALISIS KEMBALI. INTERIM. PELAPORAN dan PRESENTASI. INTERPRETASI DATA DAN PRESENTASI TEMUAN WHOLEY, et al. 2004

10 1. REDUKSI DATA dan IDENTIFIKASI POLA
CODING MERUPAKAN BAGIAN KRITIS DALAM ANALISIS ISI (CONTENT ANALYSIS), YANG MELIPUTI : IDENTIFYING. CODING or CATEGORIZING. CLUSTERING. LABELLING. WHOLEY, et al. 2004

11 CONTOH : ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
KUTIPAN KEBIJAKAN KONSEP CODING Di antara prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara  atau daerah adalah adanya modal infratruktur, khususnya infrastuktur fisik. Adanya infratsruktur fisik akan memungkinkan proses produksi yang lebih efisien dan efektif. Demikian pula proses distribusi, akan bisa dilakukan lebih efisien dan efektif . Karena itu, di negara atau daerah manapun, ketika terdapat percepatan perbaikan ekonomi, mau tidak mau harus memperhatikan infratruktur. INFRASTRUKTUR DALAM PROSES PRODUKSI KEWILAYAHAN Kondisi infrastruktur fisik di Kabupaten Bandung tergolong masih belum memadai bagi berbagai kegiatan di dalam masyarakat, khususnya kegiatan ekonomi. Tingkat kerusakan jalan, mencapai 40 %. Kondisi demikian jelas tidak kondusif bagi upaya meningkatkan kegiatan ekonomi dan akses kegiatan masyarakat lainnya.   GANGGUAN EKONOMI KARENA KERUSAKAN JALAN YG TINGGI

12 KUTIPAN KEBIJAKAN KONSEP CODING
Keadaan semacam itu bisa jadi bukan tantangan yang cukup serius manakala terdapat terdapat dana yang memadai. Di Kabupaten Bandung, anggaran untuk kepentingan pembangunan masih relatif terbatas. Untuk itu, dibutuhkan langkah-langkah strategis untuk mengatasinya. Di antaranya adalah pengutamaan pembangunan infrastruktur yang menjadi poros bagi desa satu dengan desa lainnya, atau antara desa dengan kota, dan infrastruktur-infratruktur lain yang memiliki keterkaitan langsung dengan kegiatan ekonomi masyarakat, seperti pembangunan dan perbaikan dam dan saluran irigasi    KETERBATASAN ANGGARAN LANGKAH STRATEGIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SUMBER : RPJMD Kab Bandung

13 ANALISIS DATA SELAMA DI LAPANGAN (Model Spradley)
An. DOMAIN An. TAKSONOMI An. KOMPO NENSIAL An. TEMA KULTURAL SUGIYONO, 2011

14 Langkah-Langkah dalam Analisis DATA Kuantitatif
Data Coding Data Entering Data Cleaning Data Output Data Analyzing

15 Pengkodean Data ( Data Coding)
Proses penyusunan secara sistematis data mentah (yang terdapat dalam kuesioner) kedalam mesin pengolah data semisal SPSS, Naficat dll. Contoh ; Variabel jenis kelamin Jawa Barat 47 juta Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama (Juta Orang), 2015–2017 Status Keadaan Ketenagakerjaan  Februari 2015 Februari 2016 Februari 2017 [1] [2] [3] [4] Penduduk Usia Kerja 33,80 34,42 35,05 Angkatan Kerja 22,33 22,18 22,64 Bekerja 20,46 20,28 20,72 Pengangguran 1,88 1,90 1,92 Bukan Angkatan Kerja 11,47 12,25 12,41 Sekolah 3,09 2,93 2,82 Mengurus Rumah Tangga 7,08 7,88 7,99 Lainnya 1,30 1,44 1,60 Tahun Jumlah Penduduk Jawa Barat (Laki+Perempuan) (Jiwa) 2010 43,227,107 2011 43,938,796 2012 44,643,586 2013 45,340,799 2014 46,029,668 2015 46,709,569 2016 47,379,389 Data Coding digunakan sebagai dasar dalam pembuatan Buku Coding ( Coding Book) Variabel jenis pekerjaan ;

16 Pemindahan Data Ke Komputer ( Data Entry )
Kegiatan memindahkan data yang telah diubah menjadi kode ( data coding ) ke dalam mesin pengolah data. Dipindahkan ke program pengolah data seperti SPSS, Minitab, SAS, Stata dsb.

17 Data Ouput Data Univariat : analisis 1 variabel Dalam bentuk Tabel dan grafik, Ukuran Pemusatan : Mean, Median, Modus, Ukuran Persebaran : Range, standar Deviasi dan Ragam Data Bivariat : analisis 2 variabel Tabulasi Silang, Uji Statistik chi square, lambda dsb. Data Multivariat : analisis lebih dari 2 variabel

18 2. PERUMUSAN KESIMPULAN dan KOMUNIKASI HASIL
INTERIM FINDINGS (Temuan Sementara) RINGKASAN (SUMMARIZE) BERISI PENGETAHUAN SEMENTARA MENGENAI KASUS DAN HAL-HAL APA YANG BELUM DISELESAIKAN OLEH ANALISIS. REVIEW TEMUAN-TEMUAN, EVALUASI KUALITAS DARI DATA DAN RENCANA PENGUMPULAN DATA SELANJUTNYA. ILUSTRASI (VIGNETTE) NARASI BERISI URUTAN KEJADIAN / PERISTIWA YANG DIPERCAYA MERUPAKAN REPRESENTASI DARI DATA.

19 3. Elemen Objektif MEMOS & REMARKS
KOMENTAR SINGKAT PADA SUATU TRANSKRIP WAWANCARA ATAU DATA. IDE-IDE YANG DISARIKAN DARI SUATU ESSAY. BERISI POLA PEMIKIRAN (IDE) ANALIS MENGENAI DATA YG SEDANG DIANALISIS, SEPERTI PERTANYAAN, HUBUNGAN DENGAN DATA PADA SEGMEN LAINNYA, CODING DAN INTERPRETASI SEMENTARA. BERFUNGSI SEBAGAI STIMULUS DALAM PROSES ANALISIS SELANJUTNYA. WHOLEY, et al. 2004

20 CONTOH (ISU STRATEGIS INFRASTRUKTUR KAB BANDUNG)
Di antara prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara  atau daerah adalah adanya modal infratruktur, khususnya infrastuktur fisik. Adanya infratsruktur fisik akan memungkinkan proses produksi yang lebih efisien dan efektif. Demikian pula proses distribusi, akan bisa dilakukan lebih efisien dan efektif. Di Kabupaten Bandung , anggaran untuk kepentingan pembangunan masih relatif terbatas . Untuk itu, dibutuhkan langkah-langkah strategis untuk mengatasinya. Di antaranya adalah pengutamaan pembangunan infrastruktur yang menjadi poros bagi desa satu dengan desa lainnya, atau antara desa dengan kota, dan infrastruktur-infratruktur lain yang memiliki keterkaitan langsung dengan kegiatan ekonomi masyarakat, seperti pembangunan dan perbaikan dam dan saluran irigasi. CATATAN ANALIS: Apakah mungkin menurunnya PDRB di Kab Bandung disebabkan oleh lemahnya infrastruktur? Mengapa anggaran bagi infratsuktur masih relatif terbatas? Perlu penelusuran lebih jauh mengenai peluang-peluang pembiayaan infrastruktur yang potensial bagi Kab. Banyuwangi. HUBUNGAN ANTARA DATA STIMULUS PROSES KOLEKSI DATA DAN ANALISIS SELANJUTNYA (Pengembangan penggalian data, dll)

21 4. DATA DISPLAY MEMBANTU DALAM MENYUSUN DAN ORGANISASI DATA.
MEMPERLIHATKAN DISTRIBUSI DATA, KATEGORI DAN KLASIFIKASI DATA. MEMPERLIHATKAN HUBUNGAN ANTARA DATA (POLA- POLA). MATRIKS. NETWORKS. WHOLEY, et al. 2004

22 PRESENTING FINAL FINDINGS
INFORMASI PERLU DIORGANISASIKAN DENGAN BAIK UNTUK MEMPERMUDAH PROSES PELAPORAN. SEBAGAI HASIL DARI ANALISIS, INFORMASI TERDIRI DARI : DATA, RINGKASAN DARI TEMUAN WAWANCARA, RINGKASAN DOKUMEN, ILUSTRASI-ILUSTRASI, DAN KOMENTAR-KOMENTAR. PROSES REVIEW DIPERLUKAN UNTUK MENGUJI VALIDITAS DAN OBJEKTIVITAS DATA. REVIEW INTERNAL MELIBATKAN ANGGOTA TIM ANALIS DAN REVIEW EKSTERNAL MELIBATKAN AUDIENS ATAU PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN DENGAN KAJIAN. WHOLEY, et al. 2004

23 HATUR NUHUN

24 Tabel dan Grafik sebagai analisis data
Terdapat 3 unsur utama dalam penyusunan tabel dan grafik Judul Isi / Substansi Sumber Data

25 Analisis Bivariat Contoh :Tabel frekuensi Tabulasi Silang ( Crosstab )
Variabel Independen Persentase Variabel Dependen Interpretasi Terbagi menjadi Persentase Baris, Kolom dan Total Contoh :Tabel frekuensi Kategori Frekuensi Persentase Laki-laki 125 62,5% Perempuan 75 37,5% Jumlah 200 100%

26 Hubungan Grafik dengan Skala Pengukran
Nominal : Piechart, Bargraph Ordinal : Pie chart, Bargraph Interval : Histogram, Poligon, Ogive Rasio : Histogram, Poligon, Ogive, Diagram batang daun dan scatter plot ( diagram titik ) . Penyajian Data Diagram Batang Diagram Lingkaran

27 Diagram Titik Diagram Garis

28 Hal-Hal yang harus diperhatikan dalam Analisis data Kuantitatif
Berikan interpretasi dari hasil ouput. Analisa data tidak dapat dipisahkan dari kajian teoritis yang dipergunakan. Teori tetap digunakan sebagai alat analisis dari temuan data kuesioner. Pola penelitian kuantitatif bersifat linear dan baku.


Download ppt "Teknik Kuantitatif Pengembangan Wilayah"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google