Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TEORI DEMOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TEORI DEMOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN"— Transcript presentasi:

1 TEORI DEMOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN
INDARTI KOMALA DEWI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP UNIVERSITAS PAKUAN 2011

2 JUMLAH PENDUDUK INDARTI KD 4/1/2011

3 1. ALIRAN MALTHUSIAN (Thomas Robert Malthus 1798)
Penduduk (seperti juga tumbuhan dan binatang) apabila tidak ada pembatasan akan berkembang biak dengan sangat cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi. Manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan makanan jauh lebih lambat (deret hitung) dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk (deret ukur) Untuk dapat keluar dari permasalah kekurangan pangan tersebut, pertumbuhan penduduk harus dibatasi. Menurut Malthus pembatasan tersebut dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu Preventive Checks, dan Positive Checks INDARTI KD 4/1/2011

4 Kritik terhadap teori Malthus
Malthus tidak memperhitungkan hal-hal sebagai berikut : Kemajuan bidang transportasi yang dapat menghubungkan satu daerah dengan daerah lain sehingga distribusi makana dapat berjalan Kemajuan bidang teknologi, terutama bidang pertanian Usaha pembatasan kelahiran bagi pasangan yang sudah menikah Fertilitas akan menurun apabila perbaikan ekonomi dan standar hidup penduduk dinaikkan. INDARTI KD 4/1/2011

5 ALIRAN MARXIST (Karl & F. Angel)
Tekanan penduduk di suatu negara bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan makanan, tetapi tekanan terhadap kesempatan kerja (misalnya di negara kapitalis); Kemelaratan terjadi bukan disebabkan karena pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat, tetapi kesalahan masyarakat itu sendiri seperti yang terdapat pada negara – negara kapitalis. Kaum kapitalis akan mengambil sebagaian pendapatan dari buruh sehingga menyebabkan kemelaratan buruh tersebut. Struktur masyarakat harus diubah dari sistem kapitalis ke sistem sosialis. INDARTI KD 4/1/2011

6 NEGARA PENDUKUNG Teori Malthus Teori Marxist
Umumnya negara berekonomi kapitalis seperti USA, Inggris, Prancis, Australia, Canada, dll Umumnya negara berekonomi Sosialist seperti Eropa Timur, RRC, Korea, Rusia dan Vietnam. 4/1/2011 INDARTI KD

7 ALIRAN NEO-MALTHUSIAN (Garreth Hardin & Paul Ehrlich 1950)
Dunia baru yang pada jamannya Malthus masih kosong kini sudah mulai penuh dengan manusia. dunia baru sudah tidak mampu untuk menampung jumlah penduduk yang selalu bertambah Keadaan bahan makanan sangat terbatas; Karena terlalu banyak manusia di dunia ini lingkungan sudah banyak yang tercemar dan rusak. INDARTI KD 4/1/2011

8 Teori John Stuart Mill Pada situasi tertentu manusia dapat mempengaruhi perilaku demografinya. apabila produktifitas seseorang tinggi ia cenderung ingin mempunyai keluarga yang kecil. Dalam situasi seperti ini fertilitas akan rendah. Tidaklah benar bahwa kemiskinan tidak dapat dihindarkan atau kemiskinan itu disebabkan karena sistem kapitalis. Kalau pada suatu waktu di suatu wilayah terjadi kekurangan bahan makanan, maka keadaan ini hanya bersifat sementara saja. Pemecahannya ada dua kemungkinan yaitu: mengimport bahan makanan, atau memindahkan sebagaian penduduk wilayah tersebut ke wilayah lain. INDARTI KD 4/1/2011

9 TEORI TRANSISI DEMOGRAFI
Setiap masyarakat memulai dengan fase angka kelahiran dan kematian tinggi, selanjutnya disusul oleh fase menurunnya angka kematian , sementara angka kelahiran tetap tinggi. Selanjutnya fase menurunnya angka kelahiran secara perlahan-lahan hingga berada pada fase angka kelahiran dan kematian rendah. Tinggi Angka kelahiran Angka kematian Rendah 4/1/2011 INDARTI KD

10 5 Tahap Transisi Demografi
Tahap stasioner tinggi : tingkat kelahiran dan kematian, tinggi; ; pertumbuhan alami, nol/ sangat rendah. Contoh: Eropa abad 14. Tahap awal perkembangan: tingkat kelahiran, tinggi (ada budaya pro natalis); tingkat kematian, perlahan menurun; pertumbuhan alami, lambat. Contoh: India sebelum PD II  Tahap akhir perkembangan : tingkat kelahiran menurun; tingkat kematian, menurun lebih cepat dari tingkat kelahiran; pertumbuhan alami, cepat. Contoh: Australia, Selandia Baru tahun ‘30an. Tahap stasioner rendah: tingkat kelahiran dan kematian rendah; pertumbuhan alami, nol/sangat rendah. Contoh: Perancis sebelum PD II. Tahap menurun : tingkat kelahiran, rendah; tingkat kematian, lebih tinggi dari tingkat kelahiran; pertumbuhan alami, negatif. Contoh: Jerman Timur & Barat tahun ‘75 INDARTI KD 4/1/2011

11 Aplikasi Teori Transisi Demografi
Negara Eropa Negara Berkembang Penurunan mortalitas terjadi secara perlahan, dikarenakan pembangunan sosio ekonomi; ( kemajuan industrialisasi). Dalam masa transisi yang relatif lama, masyarakat mempunyai waktu cukup untuk menyesuai kan diri, berubah dari masyarakat tradisionil pedesaan menjadi masyarakat industrial perkotaan yang makin modern. Penurunan mortalitas dipengaruhi oleh temuan pengobatan modern dan munculnya lembaga-lembaga internasional dengan advokasi dan langkah-langkah nyata secara global. Tanpa harus menunggu 150 tahun, tingkat kelahiran menurun menyusul penurunan tingkat kematian dalam kurun waktu kurang dari 50 tahun. Makin tingginya proporsi jumlah penduduk urban, ledakan remaja, angkatan kerja, dan penduduk lanjut usia dalam waktu pendek. 4/1/2011 INDARTI KD

12 BONUS DEMOGRAFI PADA 2020 Bonus demografi adalah suatu fenomena dimana struktur penduduk sangat menguntungkan dari sisi pembangunan karena jumlah penduduk usia produktif sangat besar, sedang proporsi usia muda sudah semakin kecil dan proporsi usia lanjut belum banyak. Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, yaitu jumlah usia angkatan kerja (15-64 tahun) mencapai sekitar 70 persen, sedang 30 persen penduduk yang tidak produktif (usia 14 tahun ke bawah dan usia di atas 65 tahun) yang akan terjadi pada tahun INDARTI KD 4/1/2011

13 Keuntungan dan Kerugian Bonus Demografi
Keuntungan diperoleh apabila pemerintah mampu menyiapkan generasi muda yang berkualitas tinggi SDM-nya melalui pendidikan, kesehatan, penyediaan lapangan kerja dan investasi. Ketidakmampuan menyiapkan lapangan kerja dan peningkatan kualitas SDM seperti pendidikan yang tinggi dan pelayanan kesehatan dan gizi yang memadai, maka akan terjadi permasalahan, yaitu teradinya pengangguran yang besar dan akan menjadi beban negara. INDARTI KD 4/1/2011

14 TERIMAKASIH 4/1/2011 INDARTI KD


Download ppt "TEORI DEMOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google