Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAB 6 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBELIAN & PENGGUNAAN BAHAN BAKU

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAB 6 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBELIAN & PENGGUNAAN BAHAN BAKU"— Transcript presentasi:

1 BAB 6 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBELIAN & PENGGUNAAN BAHAN BAKU
ISNAENI ROKHAYATI, S.E., M.Si.

2 BUDGET BAHAN BAKU ; Bahan baku dikelompokkan menjadi 2 , yaitu:
Bahan baku langsung (direct materials) ; merupakan bahan baku yang membentuk dan merupakan bagian produk jadi yang biayanya dengan mudah ditelusuri dari biaya produk tersebut. Besifat variabel berubah secara proporsional dengan perubahan output. Contoh kulit bahan baku langsung industri sepatu, kayu bahan baku langsung industri mebel. Bahan baku tidak langsung (indirect materials); bahan baku yang dipakai dalam produksi tetapi biayanya sulit ditelusuri dari biaya produk tersebut. Contoh paku adalah bahan baku tdk langsung industri sepatu dan mebel kayu.

3 BUDGET BAHAN BAKU ; Budget bahan baku Budget pembelian bahan baku
Budget pesediaan bahan baku Budget biaya bahan baku Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan budget bahan baku : Budget hanya menyangkut kuantitas kebutuhan bahan baku Budget dibuat untuk setiap jenis produk Budget dibuat untuk satu periode budget tertentu Budget sebaiknya dibuat atas dasar pemakaian bahan baku yang bertanggungjawab atas pengeluaran bahan baku

4 Tujuan penting penyusunan budget bahan baku ;
Memberi data kepada bagian pembelian sehingga bagian pembelian budget dapat melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian pembelian bahan baku denganbaik Memberi data untuk penyusunan budget biaya bahan baku setiap jenis produk Menentukan tingkat persediaan yang optimal Sebagai dasar perencanaan dan pengendalian pemakaian bahan baku

5 BUDGET PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU ;
Budget memuat rencana pembelian, yaitu ; Jumlah setiap jenis bahan baku yang harus dibeli Kapan pembelian harus dilakukan Estimasi harga bahan baku yang dibeli Ada perbedaan antara budget pembelian bahan baku dengan budget kebutuhan bahan baku : Kuantitas bahan baku yang tercantum dalam kedua budget tersebut dapat berbeda sebagai akibat perubahan tingkat persediaan bahan baku Budget bahan baku hanya mencantumkan kuantitas kebutuhan bahan baku saja, sedang budget pembelian kuantitas dan nilai pembelian

6 BUDGET PEMBELIAN BAHAN BAKU :
Manajer pembelian dalam menyusun rencana pembelian , bertanggung jawab atas pemberian input keputusan sebagai berikut : Penetapan kebijakan yang berkaitan dengan tingkat persediaan Penetapan kuantitas dan waktu pembelian dengan tingkat persediaan Penetapan kuantitas dan waktu pembelian untuk setiap jenis bahan baku yang diperlukan Estimasi harga setiap jenis bahan baku yang dibeli

7 BUDGET PERSEDIAAN BAHAN BAKU :
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan kebijakan persediaan bahan baku : Waktu dan jumlah yang dibutuhkan untuk produksi Pembelian yang ekonomis dengan potongan kuantitas Tersedianya bahan baku Waktu tunggu antara waktu pemesanan dengan pengiriman Daya tahan bahan baku Fasilitas penyimpanan yang diperlukan Kebutuhan modaluntuk membelanjai persediaan Biaya penyimpanan Perubahan harga bahan baku Proteksi kekurangan bahan baku Risiko persediaan Opportunity cost

8 Kebijakan persediaan bahan baku dimaksudkan untuk meminimumkan jumlah biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Biaya pemesanan ; merupakan biaya yang dikeluarkan apabila perusahaan melakukan pemesanan. Contoh: biaya persiapan pemesanan, biaya administrasi, biaya pengiriman pesanan Biaya penyimpanan : adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk melaksanakan penyimpanan bahan baku. Semakin banyak bahan baku yang disimpan semakin besar biaya penyimpanan. Contoh ; sewa ruangan/gudang penyimpanan, biaya asuransi, biaya pemeliharaan

9 ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) :
Konsep EOQ memperhatikan bahwa jumlah kedua jenis biaya harus minimum ,maka manjemen /bagian pembelian perlu menetapkan jumlah pembelian yang ekonomis setiap kali melakukan pembelian. Persamaan EOQ = jumlah yang harus dibeli pada setiap kali pemesanan. A= kebutuhan bahan baku selama EOQ = √ 2.A.O periode tertentu ──── O = biaya pemesanan rata-rata C C = biaya penyimpanan per thn utk menympan satu unit bahn baku

10 Contoh perhitungan EOQ :
diketahui : Rencana penggunaan bahan baku tahunan unit Biaya pemesanan setiap kali pesan Rp. 10,00 Biaya penyimpanan per unit per tahun Rp. 1,20 EOQ = √ (2) (5.400) (10) ───────── 1,20 = 300 unit Pada tingkat EOQ sebanyak 300 unit jumlah persediaan minimum. Dimana jumlah kebutuhan unit akan dipesan sebanyak 18 kali yaitu 5.400 : 300 = 18 .

11 Kapan pembelian harus dilakukan disebut “reorder point (ROP)”
Dalam menentukan reorder point yang perlu di pertimbangkan adalah : Lead time , yaitu waktu yang dibutuhkan mulai dari penerimaan pesanan sampai barang tersebut sampai di gudang dan siap untuk digunakan untuk produksi Jumlah bahan baku yang digunakan untuk produksi selama lead time Safety stock, yaitu besarnya persediaan yang harus selalu ada untuk menjaga apabila terjadi hal yang tak terduga , misal keterlambatan pengiriman bahan baku yg tidak biasa terjadi

12 Rumus perhitungan reorder point (ROP) :
ROP = ( pemakaian bahan baku selama lead time + safety stock ) Contoh : Pemakaian bahan baku /bulan (5.400 : 12) = 450 unit Lead time 2 minggu Pemakaian selama lead time= (2/4 x 450) = 225 unit Safety stock = 25 unit Reorder point (ROP) = 225 unit + 25 unit = unit


Download ppt "BAB 6 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBELIAN & PENGGUNAAN BAHAN BAKU"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google